Professional Documents
Culture Documents
2. PVP
- Salah satu bahan pengikat yang sering digunakan adalah polivinilpirolidon (PVP).
Granul dengan polivinilpirolidon memiliki sifat alir yang baik, sudut diam minimum,
menghasilkan fines lebih sedikit dan daya kompaktibilitasnya lebih baik. PVP sebagai
bahan pengikat dapat digunakan dalam bentuk larutan berair maupun alkohol. PVP juga
berkemampuan sebagai pengikat kering (Banker dan Anderson, 1986).
- PVP merupakan polimerasi dari 1-vinilpirolidon-2-on. Bentuknya berupa serbuk putih
atau putih kekuningan, berbau lemah atau tidak berbau dan higroskopis. PVP mudah larut
dalam air, etanol (95%) dan dalam kloroform Kelarutan tergantung dari bobot rata-rata
dan larut dalam eter P (Mohre,1980)
- Pada penelitian sebelumnya diperoleh kadar PVP sebagai bahan pengikat
yang baik yaitu 1,5% pada tablet ekstrak daun dewa (Purwani, 2006). Menurut Febriliani
(2005), tablet ekstrak buah mahkota dewa dengan bahan pengikat PVP memiliki kualitas
fisik yang baik dan memenuhi persyaratan Farmakope. Penggunaan PVP pada
konsentrasi 0,5-2% pada pembuatan tablet ekstrak tanaman dapat menghasilkan tablet
yang mempunyai kekerasan yang cukup kerapuhan yang rendah dan waktu hancur yang
lama (Setyarini, 2004)
3.Amprotab
- merupakan amilum pro tablet yaitu amilum yang dikhususkan untuk penggunannya
dalam pembuatan tablet. Pati memiliki sifat hidrofilik yang mempunyai kemampuan
menyerap air dan membentuk pori-pori dalam tablet. Hal ini akan meningkatkan
penetrasi air kedalam tablet, sehingga akan mempercepat waktu hancur tablet (Voigt,
1971).
- tersusun atas amilosa dan amilopektin, 2 polisakarida dari 2 glukosa. Amprotab
stabil dalam keadaan kering, tanpa pemanasan dan dari kelembapan yang tinggi. Jika digunakan
sebagaibahan pengisi atau bahan penghancur dalam sediaan padat, amprotab menjadi inert dalam
kondisi penimpanan normal (Galichet,2006).
- Amprotab® adalah nama dagang dari Amylum Manihot. Amprotab® merupakan serbuk
halus, warna putih, tidak berbau, tidak berasa, praktis tidak larut dalam air dingin dan etanol
(Anonim, 1995). Amylum digunakan sebagai bahan penghancur (disintegrant) pada konsentrasi
3-15 % (Rowe. dkk, 2003).
4. Laktosa
- Laktosa merupakan bahan pengisi yang palaing banyak dipakai , karena tidak bereaksi dengan hampir
semua obat, baik yang digunakan dalam bentuk hidrat dna anhidrat. harganya murah , tetapi mungkin
menngalami perubahan Warna bila ada zat basa amina garam alkali (lachman,et,al. 1976)
- Senyawa magnesium dengan campuran asam-asam organik padat yang diperoleh dari lemak,
terutama terdiri dari magnesium palmitat dalam berbagai pperbandingan mengandung setara dengan
tidak kurang dari 6,8 % dan tidak lebih dari 8,3 % MgO. Pemerian serbuk halus, putih, bau lemak khas,
mudah melekat dikulit, bebas dari butiran dan tidak larut dalam air etanol dan eter (voight,1971)
5. Magnesium Stearat
Magnesium stearat pada bembuatan tablet ekstrak daun dewandaru (Eugenia uniflora L.) digunakan
sebagai bahan pelicin. Magnesium stearat mengandung tidak kurang dari 6,5% dan tidak lebih dari 8,5%
MgO, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemeriaannya berupa serbuk halus, putih, licin dan
mudah melekat pada kulit, bau lemah khas. Kelarutannya praktis tidak larut dalam air, dalam etanol (95
%) P dan dalam eter P (Anonim, 1979). Mg stearat disarankan untuk ditambahkan 0,2%-0,3% dalam talk
(Voigt, 1994).
6. Mannitol
Manitol merupakan gula alkohol isomer optik dari sorbitol. Mempunyai sifat alir yang jelek,
membutuhkan lubrikan yang besar pada proses pengempaan. Termasuk dalam bahan pengisi kategori
material organik golongan karbohidrat yang dapat juga berfungsi sebagai bahan pengikat bila
ditambahkan dalam bentuk larutan pada granulasi basah. Biasa digunakan sebagai bahan pengisi tablet,
terutama pada tablet hisap, bersifat larut dalam air, memberi rasa manis dan dingin bila dihisap. Biasa
digunakan untuk formulasi tablet multivitamin, tidak higroskopis, rendah kalori dan nonkariogenik
(Sulaiman, 2007).