You are on page 1of 3

S I NO PS I S

Judul : SULTRA LAUTAN POLITIK


Jumlah Halaman : 270 halaman Kwarto (Spasi 1)
Penulis : Ir.H. Yusran Taridala
Kategori : Non Fiksi
Gaya Penyajian : Essey dan Ilmiah-Populer
Keterangan : Orisinil dan Belum Pernah Dipublikasikan

Tinjauan Umum (Overview)

Buku ini merupakan kumpulan tulisan yang berisi uraian analisis pemikiran dan uraian
deskriptif (expose de facto) tentang berbagai trend, fenomena dan prilaku politik yang
berlangsung di tataran organisasi infra dan supra-struktur politik sipil maupun militer di
provinsi Sulawesi Tenggara dalam dua hingga tiga dekade terakhir. Meski hanya menjadi
salah satu bagian dari struktur geo-politik di Indonesia, namun Sulawesi Tenggara, dalam
cukup banyak hal, cenderung menjadi panggung tontonan politik yang cukup
representatif bagi berbagai pihak di Indonesia untuk melihat bagaimana potret sebuah
daerah dan sistem kesatuan hidup masyarakat lokal menjadikan ”politik sebagai
panglima”, dan sebagai sumberdaya pendukung vital yang sangat diandalkan dalam
menopang kehidupan masyarakatnya.

”Politik” di Sulawesi Tenggara, bukan an sich berbicara tentang prilaku individual dan
kelompok dalam konteks hubungan-hubungan antar lembaga yang hendak merebut,
mempertahankan dan menggunakan kekuasaan, tapi juga berbicara tentang denyut nadi
kehidupan masyarakat, tentang nasib ibu-ibu, anak-anak, tukang becak, penjual sayur,
pedagang asongan dan lain-lain yang banyak ditentukan oleh siapa, apa dan bagaimana
sebuah kekuasaan politik diperebutkan dan dipergunakan. Selain itu, ”politik” di
Sulawesi Tenggara, juga berbicara tentang bagaimana sebuah sistem kesatuan hidup
masyarakat yang sangat pluralistik dilihat dari faktor etnisitas dan daerah asal,
mengorganisir dan mengaktualisasikan diri dalam memperebutkan sumberdaya politik
yang semakin langka dan terbatas.

Buku ini mencoba mencadra dan menganalisis, sekaligus mengorganisir berbagai trend
dan fenomena di atas ke dalam tiga bagian utama, yakni bagian fenomena politik, bagian
perebutan kekuasaan, dan bagian petualangan aktor politik. Ketiganya diawali dan
diakhiri dengan bagian prolog dan epilog yang berisi beberapa pandangan, gagasan dan
analisis pribadi penulis. Untuk jelasnya, kerangka isi dari beberapa bagian utama
tersebut, secara sangat singkat disajikan pada uraian berikut ini.
Bagian Awal (Prolog)

Bagian ini berisi beberapa pandangan dan analisis pribadi penulis mengenai berbagai
aspek yang mempengaruhi karakteristik perpolitikan di Sulawesi Tenggara, khususnya
terkait dengan proses-proses politik dalam konteks perebutan kekuasaan, agregasi
kepentingan di tingkat bawah, dan petualangan para aktor politik lokal. Streching point
penulis pada bagian awal ini diberikan pada aspek-aspek kelembagaan, rekruitmen
pemimpin politik, wawasan politik, partisipasi politik masyarakat dan karakteristik
pemilih. Aspek-aspek ini dianggap sebagai ruang ekspresi politik yang menampilkan ciri
khas masyarakat Sulawesi Tenggara sebagai sebuah komunitas ’maniak’ politik yang
relatif berbeda dengan komunitas masyarakat lainnya di Indonesia.

Bagian Pertama : Perebutan Kekuasaan

Pada bagian ini, penulis memaparkan berbagai latar belakang, proses dan output
peristiwa politik yang terjadi dan berpengaruh signifikan terhadap tatanan kehidupan
masyarakat Sulawesi Tenggara dalam konteks perebutan kekuasaan politik di tataran
supra-struktur. Paparan peristiwa pada tataran ini terutama berkaitan dengan drama
perebutan kekuasaan politik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, atau kilas balik
perebutan posisi gubernur, bupati dan walikota se-Sulawesi Tenggara dalam berbagai
event pilkada langsung. Berbagai uraian kronologi peristiwa pilkada di Sulawesi
Tenggara sejak tahun 2005 hingga 2008 berikut beragam anasir kontekstual yang
berhimpit di dalamnnya, dapat dibaca pada bagian ini.

Bagian Kedua : Fenomena Politik

Fenomena politik yang dipaparkan pada bagian ini mencakup berbagai trend, karakter
dan dinamika sosial di Sulawesi Tenggara yang tergolong ’sarat’ muatan politik atau
mengandung anasir kepentingan politik praktis dalam spektrum wacana (diskursus) dan
implikasi sosial-politik yang cukup luas. Berbagai trend politik primordialisme etnik dan
daerah asal, dinamika politik birokrasi, kampus dan organisasi sosial kemasyarakatan,
serta dinamika politik pada kelompok-kelompok penekan (pressure groups) dan eksponen
masyarakat sipil lainnya, disajikan secara lugas dan lengkap pada bagian ini.

Bagian Ketiga : Petualangan Aktor Politik

Pada bagian ini, penulis menyajikan sepak terjang, kiprah dan prilaku politik para elit
politik yang paling berpengaruh di Sulawesi Tenggara, baik dalam konteks supra dan
infra struktur kelembagaan politik, maupun dalam konteks interaksi politik perorangan.
Aktor politik yang dikisahkan dalam bagian ini adalah para elit politik lokal yang paling
sering menjadi buah bibir masyarakat, paling sering membuat berita (news-maker), dan
dianggap paling diperhitungkan dalam konstelasi perpolitikan ke depan di Sulawesi
Tenggara.

Bagian Penutup (Epilog)

Bagian ini berisi beberapa uraian konklusif, gagasan dan analisis prospektif mengenai
masa depan peropolitikan di Sulawesi Tenggara. Secara spesifik, analisa prospektif
demikian diarahkan pada beberapa trend mencolok yang kemungkinan akan mewarnai
dinamika politik ke depan di daerah, seperti menguatnya wacana Buton Raya, riak-riak
dikotomi politik Konawe vs Buton, perubahan karakteristik pemilih, munculnya counter-
trend terhadap beberapa mainstream politik saat ini, peningkatan peranan perempuan,
selektifitas keanggotaan parlemen daerah, hubungan kelembagaan politik serta perubahan
konfigurasi elit politik.

You might also like