You are on page 1of 15

I.

Tujuan Percobaan :
 Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat
menentukan komposisi paduan logam Al – Zn.

II. Perincian Kerja :


 Menyiapkan peralatan percobaan yang akan digunakan dalam penentuan
komposisi logam paduan Al – Zn.
 Menentukan komposisi paduan logam Al – Zn.

III. Peralatan yang pakai :


 Tabung reaksi besar 2 Buah  Gelas kimia 250 ml
 Penjepit 2 Buah  Neraca analitik
 Selang karet 3 Buah  Thermometer
 Klem  Sarung tangan
 Statif  Kacamata
 Spatula  Labu hisap
 Pipet ukur

IV. Bahan Yang Digunakan :


 Logam paduan Al – Zn
 HCL 6 M
 Kapsul Gelatin
 Air demineral

V. Dasar Teori
Di dalam alam ini banyak sekali terdapat bermacam-macam unsur baik logam
maupun non logam. Namun unsur-unsur tersebut belum berdiri sendiri tapi hanya
dalam bentuk persenyawaan. Untuk itu diperlukan suatu cara untuk metode untuk
menganalisa unsur paduan yang terdapat dalam persenyawaan tersebut. Salah satu
contoh senyawa logam yang banyak terdapat dalam alam tapi masih dalam bentuk
persenyawaan adalah logam besi.
Beberapa logam aktif akan cepat bereaksi dengan asam kuat menghasilkan
gas hidrogen, larutan garam dari logam tersebut. Dalam jumlah kecil, hidrogen
biasanya dibuat dengan mereaksikan asam klorida dengan logam seng.
Zn(S) + 2H  H2 + Zn-2 ............................ (1)
Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa 1 mol seng menghasilkan 1 mol
gas hidrogen. Dari hidrogen yang diketahuai maka kita dapat menentukan
kandungan massa seng dalam sampel murni dengan kandungan hidrogen yang
dihasilkan pada setiap reaksinya dengan asam. Logam Al dapat pula direaksikan
dengan asam menghasilkan gas H2 dalam larutan garam.
2 Al + 6H  2 Al + 3H2 ........................... (2)
Dengan cara yang kita lakukan, kita dapat menentukan kandungan Al dalam
sampel murni dengan mengukur kandungan hidrogen yang dihasilkan oleh
reaksinya dengan larutan asam. Dalam persamaan ini 2 mol aluminium
menghasilkan 3 mol hidrogen
Kandungan hidrogen yang dihasilkan oleh a gram seng tidak sama dengan
jumlah yang dihasilkan oleh a gram aluminium.
1mol Zn 1 mol H2 .65,4 Zn 1mol H2 ............................ (3)
1,00 gr Zn  0,0153 mol H2 ............................ (4)
2 mol Al  3mol H2 [ 54,0 gr  Al 3mol H2 ] ............................ (5)
1,00 gr Al  0,0556 mol H2

Dengan mereaksikan paduan aluminium dan seng dengan asam yang


diketahui massanya. Kita dapat menentukan kandungan gas hidrogen yang
terbentuk dan menghitung persentase dari aluminium dan seng yang ada dalam
paduan dengan menggunakan persamaan (3) dan (4).
Pada percobaan ini akan dilakukan suatu analisa komposisi terhadap paduan
Al – Zn. Dan dari sejumlah sampel dari paduan aluminium dan seng dengan asam
yang berlebihan dan mengumpulkan hidrogen yang terbentuk
Jika kita mengukur volume, temperatur dan tekanan total gas dengan
menggunakan hukum gas ideal dan tekanan uap air dalam sistem dengan
menggunakan tabel, maka kita dapat menghitung jumlah mol hidrogen yang
dihasilkan oleh sampel.
P H2 . V = N H2 . R . T
P.V
N H2 = R .T

Volume (V) dan tempertaur (T) hidrogen didapat dari data percobaan, perlu
diperhatikan tekanan yang digunakan adalah tekanan hidrogen kering (P H2).
Tekanan total gas dalam flask menurut hukum Dalton adalah sama dengan
tekanan partial hidrogen (P H2) ditambah dengan tekanan partial uap air (P H2O).
P = P H2O + P H2 ............................ (6)
Karena uap air didalam labu yang ada bersatu dengan air maka gas adalah
saturated (jenuh) dengan tekanan uap air pada temperatur (P H2O) pada kondisi
ini adalah sama dengan tekanan uap air pada temperatur (P H 2O) pada kondisi ini
adalah sama dengan tekanan uap V.P H2O dari air pada temperatur percobaan ini,
harga konstan pada temperatur yang diberikan. Total tekanan dalam flask sekitar
tekanan barometer P bar. Dengan mensubtitusikan harga-harga ini kedalam
persamaan (6) maka kita akan mendapatkan :
P H2 = P bar  V.P H2O ............................ (7)

VI. Prosedur percobaan


 Dalam labu isap, tabung reaksi besar, sumbat karet dan sampel paduan Al –
Zn dari gudang. Dipasang peralatan seperti terlihat pada gambar,
 Diambil kapsul gelatin dan timbang dengan ketelitian kurang lebih 0,0001 gr,
 Dituangkan paduan sampel diatas sepotong kertas tambahkan ½ nya pada
kapsul. Kemudian ditimbang massa sampel 0,1 – 0,2 gram. Dilakukan dengan
hati-hati dalam kedua penimbangan tersebut, sebab sampel sangat kecil akan
menghasilkan kesalahan percobaan yang besar. Dimasukkan sisa paduan
kembali ke dalam botol,
 Diisi labu hisap dan gelas piala sampai 2/3 nya dengan tinggi air. Ditutup
labu hisap dan dibuka klem penjepit dan digunakan penghisap pada samping
labu hisap,
 Diisap air ke dalam labu dan gelas piala sampai tinggi air dalam labu tersebut
sekitar 4 – 5 cm dari saluran samping. Digunakan bola hisap dan selang karet
yang pendek yang telah melekat pada pipa menuju tutup tabung test,
 Ditutup klem penjepit untuk mencegah aliran udara. Pipa dari gelas piala
kelabu akan dipenuhi air tanpa gelembung udara,
 Dengan hati-hati melepaskan pipa dari gelas piala dan letakkan diatas meja,
setelah yakin tidak ada kebocoran air pada pipa, dituangkan sisa air kedalam
gelas piala dan dimasukkan gelas piala yang lainnya,
 Ditimbang gelas piala kosong sampai ketelitian  0,2 gram,
 Diambil kembali pipa dalam gelas piala,
 Dituangkan 10 ml HCL 6 M, yang diukur dengan gelas ukur, lalu dimasukkan
dalam tabung reaksi besar,
 Kemudian dimasukkan kapsul gelatin yang telah berisi paduan logam Al – Zn
ke dalam larutan HCL,
 Lalu dipasang tutup kedalam tabung reaksi dan klem penjepit dibuka,
 Jika ada sedikit air yang masuk kedalam gelas piala pada saat percobaan
berlangsung, maka air itu harus dituang melalui saluran pipa,
 Dalam 3 – 4 menit asam merusak dinding kapsul dan mulai bereaksi dengan
paduan
 Gas hidrogen yang terbentuk akan masuk kedalam labu dan mulai mendorong
air dari labu kedalam gelas piala. Volume air yang dipindahkan akan sama
dengan volume gas yang dihasilkan oleh logam paduan,
 Pada saat ini kita mungkin mengamati busa gelap yang berisi partikel-partikel
dari paduan yang tidak bereaksi. Busa dapat membawa sebagian paduan
keluar tabung.
 Lalu digoyangkan paduan dengan hati-hati agar seluruh paduan yang
diperoleh masuk kedalam larutan asam,
 Reaksi akan berlangsung dalam 5 – 10 menit. Dalam waktu tersebut cairan
larutan akan menjadi cerah, busa akan berangsur menhilang, kapsul akan larut
dan tidak akan lagi paduan yang tidak bereaksi,
 Bila reaksi selesai tutup pipa dengan klem penjepit dan cabut pipa dari gelas
piala
 Ditimbang gelas piala dan air yang dipindahkan dengan ketelitian  0,1 gr,
 Ukur temperatur air dan tekanan barometer udaranya,
 Kemudian dituang larutan asam kedalam saluran pembuangan dan seluruh
peralatan dikumpulkan lalu dibersihkan dan dikembalikan.

VI. Data pengamatan :


Percobaan I Percobaan II
Massa Kapsul Gelatin Kosong 0,1213 gram 0,1236 gram
Massa Kapsul + Sampel Paduan 0,4030 gram 0,2610 gram
Massa Gelas Piala Kosong 206,0500 gram 206,0500 gram
Massa Gelas Piala + Air 443,4500 gram 326,2700 gram
Tekanan Barometer 746 mmHg
Temperatur 29C = ( 29C + 273K C-1 ) 302K

VII. Perhitungan :
Untuk Percobaan I
 Massa Sampel Paduan = (Massa Kapsul + Sampel) – (Massa Gelatin)
= ( 0,4030 – 0,1213 ) gram
= 0,2817 gram

 Massa Air yang dipindahkan = (Massa Gelas Piala + Air) – (Massa Gelas
Kosong)
= ( 443,45 – 206,05 ) gram
= 237,4 gram

Massa Air
 Volume Air yang dipindahkan  Bj Air pada suhu 29C

237,4 gr

0,99594 gr / ml

= 238,368 ml
= 238,368 ml x 1L/1.000 ml
= 0,2384 L

 Tekanan H2 = Tek. Barometer – Tekanan H2O


= 746 mm Hg – 30 mmHg
= 716 mmHg

716 mmHg
Tekanan H 2 Kering 
760 mmHg
 0,9421 mmHg atau 0,9421 Atm

Reaksi yang terjadi ialah :


Zn + 2 H+(aq) H2 (g) + Zn++(aq)

1 mol Zn  1 mol H2
 Berat Zn = 1 mol x Ar Zn
= 1 mol x 65,4 gr/mol
= 65,4 gr
 mol H 2
Mol H 2 
Berat Zn
1

65,4
 0,0153 mol H 2

2 mol Al (s) + 6 H+(aq) 2 Al 3+(aq) + 3 H2 (g)

 Berat Al = 2 mol x Ar Al
= 2 mol x 27 gr/mol
= 54 gr

 mol H 2
Mol H 2 
Berat Al
3

54
 0,0556 mol H 2

  mol H2 yang terbentuk :


P.V
Mol H 2 
R .T
0,9421 Atm x 0,2384 L

0,0821 L Atm mol 1 K 1 x 302 K
0,2246

24,7942
 0,0091 mol H 2

Jumlah mol H 2
Mol H 2 
Massa sampel
0,0091 mol

0,2817 gr
 0,0323 mol / gr

 % Al dalam sampel adalah :


 % Al   100  % Al 
n H2   x 0,0556    x 0,0153
 100   100 
 0,0556 % Al   1,53  0,0153 % Al 
0,0323      
 100   100 
0,0556 % Al  0,0153 % Al  1,53
0,0323 
100
100 x 0,0323 = 0,0403 % Al + 1,53
3,23 = 0,0403 % Al + 1,53

1,7
% Al 
0,0403
 42,1836 %

% Zn = 100  % Al
= 100  42,1836
= 57,8164 %
Untuk Percobaan II
 Massa Sampel Paduan = (Massa Kapsul + Sampel) – (Massa Gelatin)
= ( 0,2610 – 0,1236 ) gram
= 0,1374 gram

 Massa Air yang dipindahkan = (Massa Gelas Piala + Air) – (Massa Gelas
Kosong)
= ( 326,27 – 206,05 ) gram
= 120,22 gram

Massa Air
 Volume Air yang dipindahkan  Bj Air pada suhu 29C

120,22 gr

0,99594 gr / ml

= 238,368 ml
= 120,710 ml x 1L/1.000 ml
= 0,12071 L
 Tekanan H2 = Tek. Barometer – Tekanan H2O
= 746 mm Hg – 30 mmHg
= 716 mmHg

716 mmHg
Tekanan H 2 Kering 
760 mmHg
 0,9421 mmHg atau 0,9421 Atm

Reaksi yang terjadi ialah :


Zn + 2 H+(aq) H2 (g) + Zn++(aq)

1 mol Zn  1 mol H2
 Berat Zn = 1 mol x Ar Zn
= 1 mol x 65,4 gr/mol
= 65,4 gr

 mol H 2
Mol H 2 
Berat Zn
1

65,4
 0,0153 mol H 2

2 mol Al (s) + 6 H+(aq) 2 Al 3+(aq) + 3 H2 (g)

 Berat Al = 2 mol x Ar Al
= 2 mol x 27 gr/mol
= 54 gr

 mol H 2
Mol H 2 
Berat Al
3

54
 0,0556 mol H 2

  mol H2 yang terbentuk :


P.V
Mol H 2 
R .T
0,9421 Atm x 0,12071 L

0,0821 L Atm mol 1 K 1 x 302 K
0,1137

24,7942
 0,0046 mol H 2

Jumlah mol H 2
Mol H 2 
Massa sampel
0,0046 mol

0,1374 gr
 0,0335 mol / gr

 % Al dalam sampel adalah :


 % Al   100  % Al 
n H2   x 0,0556    x 0,0153
 100   100 
 0,0556 % Al   1,53  0,0153 % Al 
0,0335      
 100   100 
0,0556 % Al  0,0153 % Al  1,53
0,0335 
100
100 x 0,0335 = 0,0403 % Al + 1,53
3,35 = 0,0403 % Al + 1,53

1,82
% Al 
0,0403
 45,1613 %

% Zn = 100  % Al
= 100  45,1613
= 54,8387 %

VIII. Pembahasan Hasil Percobaan :


 Pada praktikum ini terdapat beberapa hal yang harus kita perhatikan antara lain :
 Adanya gelembung-gelembung udara di dalam labu isap, sehingga air yang
didorong keluar oleh gas H2 menjadi berkurang, jadi volume airpun otomatis
ikut berkurang.
 Banyaknya air yang keluar dari labu isap pada saat reaksi berlangsung
merupakan volume dari tekanan gas yang berasal dari paduan logam tersebut
dengan HCl.
 Dengan menggunakan rumus :
 % Al   100  % Al 
n H2   x 0,0556   x 0,0153
 100   100 
 Dimasukkan data untuk % Al = 0 % maka mol H 2 =
0,0153 serta,
 Dimasukkan data untuk % Al = 100 % maka mol H 2 =
0,0556.
Maka akan diperoleh untuk percobaan I :
Grafik hubungan antara % Al dengan mol H2 sebagai berikut :
Keterangan :
 = Garis putus pada 40,2% Al adalah dari data percobaan I
 = Garis putus pada 100% Al adalah dari Jawaban Pertanyaan (hasil
perhitingan untuk Al = 100%)

Maka akan diperoleh untuk percobaan II :


Grafik hubungan antara % Al dengan mol H2 sebagai berikut :
Keterangan :
 = Garis putus pada 40,2% Al adalah dari data percobaan I
 = Garis putus pada 100% Al adalah dari Jawaban Pertanyaan (hasil
perhitingan untuk Al = 100%)

IX. Kesimpulan :
Jadi komposisi rata-rata paduan logam Al – Zn yang dipergunakan dalam praktek
adalah :
 Komposisi Al = ( 42,1836 % + 45,1613 % ) : 2 = 87,3449 : 2 = 43,6725
%
 Komposisi Zn = ( 57,8164 % + 54,8387 % ) : 2 = 112,6551 : 2 =
56,3276%

X. Jawaban pertanyaan :
1. Mengapa pada pembuatan grafik, plot dari N H2 vs % Al akan merupakan
garis lurus ?.
 Karena Normalitas dari H2 berbanding lurus dengan % Al.
2. a. Tentukan Jumlah mol H2 yang terbentuk !
P.V 0,957 x 0,1665
n 
R .T 0,0821 x 294
0,1593

24,1374
n H 2  0,0066 mol H 2

b. Tentukan N H2, jumlah mol H2 per gram sampel !


mol
n H2 
gram sampel
0,0066

0,1586
n H2  0,042 mol H 2 / gr

c. Tentukan % Al dalam sampel !


 % Al   100  % Al 
n H2   x 0,0556    x 0,0153
 100   100 
 0,0556 % Al   1,53  0,0153 % Al 
0,042      
 100   100 
0,0556 % Al  0,0153 % Al  1,53
0,042 
100
100 x 0,042 = 0,0403 % Al + 1,53
4,2 = 0,0403 % Al + 1,53
2,67
% Al 
0,0403
 66,25
% Zn = 100  % Al
= 100  66,25
= 33,75

XI. Daftar pustaka :


 Slowinsky Emil j, Chemical principle in the laboratory
with qualitatives analisis, Alternate Edition, New York, 1983.

You might also like