Professional Documents
Culture Documents
“ASMAUL HUSNA”
Disusun Oleh:
AULIANA RUSLI
ZANIZAR ( 11840221405)
1440 H/2018
i
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah AKIDAH AKHLAK dengan
judul “ASMAUL HUSNA”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang ................................................................................................... 1
2. Rumusan masalah.................................................................................................... 1
3. Tujuan masalah........................................................................................................ 1
B. PEMBAHASAN
C. PENUTUP
1. Kesimpulan…........................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 7
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Allah Swt adalah dzat yang maha perkasa, keperkasaan Allah tiada bandingnya, tidak
terbatas dan bersifat kekal. Allah Swt menciptakan alam semesta ini untuk kepentingan
umat manusai, dalam menciptakan alam Allah tidak pernah meminta bantuan terhadap
mahluk lain, oleh karna itu kita sebagai hamba Allah hendaknya selalu memuliakanNya,
kemampuan Allah dengan cara selalu mentaati segala apa yang telah di perintahkanNya dan
menjauhi segala yang telah dilarangNya.
b. Rumusan masalah
1. jelaskan pengertian asmaul husna?
2. Sebutkan dan jelaskan makna dari 99 asmaul husna?
c. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian asmaul husna
2. Mengetahui makna 99 asmaul husna
BAB II
PEMBAHASAN
48. Al-Majiid: Maha mulia, yaitu yang mencapai tingkat teratas dalam hal kemuliaan dan
keutamaan.
49. Al-Ba:ithu: Maha membangkitkan, yaitu membangkitkan semangat dan kemauan, juga
membangkitkan para rosul dan orang-orang yang telah mati dari kubur masih-masinf nanti
setelah tibanya hari kiamat.
50. Asy-Syahiid: Maha menyaksiakn/ maha mengetahui keadaan semua mahluknya.
51. Al-Haq: Maha haq/ maha benar yang kekal dan tidak akan berubah sedikit pun.
52. Al-wakiil: Maha bertabdir/maha beserah /maha memelihara penyerahan, yakni
memelihara semua urusan hamba-hambaNya dan apa-apa yang menjadi keperluan mereka
itu.
53.Al-Qawiy: Maha kuat/ maha memiliki kekuatan, yaitu yang memiliki kekuasaan yang
sempurna.
54. Al-Matiin: maha tegug/maha kukuh atau maha perkasa/ maha sempurna kekuatannya,
yaitu memiliki kekuasaan yang sudah sampai pada puncaknya.
55. Al-Waliy: Maha melindungi, yaitu melindungi serta mengutarakan semua kepentingan
mahluknya karna kecintaanNya, yang amat sangat dan pemberi pertolonganNya yang tidak
terbatas pada keperluan mereka,
56. Al-Hamiid: Maha terpuji, yang sudah selayaknya memperoleh pujian dan sanjungan.
57. Al-Muhshii: maha menghitung/ maha penghitung, yaitu yang tiada satupun tertutup dari
pandangannya dan semua mal diperhitungka sebagaiman wajarnya.
58. Al-Mubdi‟: Maha memulia/pemula/maha pencipta dari asal yaitu yang melahirkan
sesuatu yang asalnya tidak ada dan belum maujud.
59. Al-Mu‟iid: Maha mengulang/maha mengembalikan dan memulihkan yaitu
menumbuhkan kembali setelah lenyap atau setelah rusaknya.
60. Al-Muhyii: Maha menghidupkan yaitu memberikan daya kehidupan pada sesuatu yang
berhak hidup.
61. Al-Mumiiit: Maha mematikan, yaitu mengambil kehidupan (roh) dari apa-apa yang
hidup.
62. Al-Hay: Maha hidup yaitu senantiasa kekal kehidupanNya.
63.al-Qoyuum: Maha berdiri dengans sendirinya yaitu baik zatNya, Af<alNya, juga
membuat berdirinya pa-apa yang selain dia. Denganya pula berdirinya lagit dan bumi ini.
64. Al-Waajid: Maha penemu/ maha menemukan yaitu dapat menemukan apa yang
diinginkan olehnya, maka tidak berjehendak pada suatu apapun karna sifat kayanya yang
secara mutlak.
65. Al-maajib: Maha mulia ( sama dengan no 48 yang berebda hanyalah tulisanya pada
bahasa arab)
66. Al-Waahid: maha esa
67. Al-Ahad: Maha tunggal.
68. Ash-shamad: Maha diperlukan/maha diminta/maha menjadi tumpuan, yaitu selalu
menjadi tujuan dan harapan orang diwaktu ada hajat atau keperluan.
69. Al-Qaadir: Maha berkuasa/maha kuasa/maha berupaya.
70. Al-Muqtadiir: Maha menentukan.
71. Al-Muqaddim: Maha mendahulukan/ maha menyegarkan, yaitu mendahului sebagian
benda dari yang lainnya dalam mewujudnya, atau dalam kemuliannya, selisih waktu atau
tempatnya.
72. Al-muakhir: Maha menangguhkan/ maha mengakhiri/maha membelakangkan/ maha
melambat-lambatkan, yaitu melewati sebagian sesuatu dari yang lainnya.
73. Al-awwal: Maha pemula/ maha pertama yaitu terdahulu sekali dari semua yang maujud.
74. Al-Aakhir: Maha penghabisan/ yang akhir , yaitu kekal terus setelah habisnya semua
yang maujud
75. Azh-Zhaahir: Maha zahir/ maha nyata/ maha menyatakan, yaitu menyatakan dan
menampakkan kewujudanNya itu dengan bukti-bukti dan tanda-tandaNya.
76. Al-Baathin: Maha tersembunyi yaitu tidak dapat dimaklumi zatnya, sehingga tidak
seorang pun dapat mengenali zatNya.
77.Al-waalii: Maha menguasai/maha menguasai urusan/ yang maha memerintah, yaitu
menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaannya dan menjadi miliknya.
78. Al-Muta‟aalii: Maha sucu/ tinggi, yaitu trprlihara dari segala kekurangan dan
kerendahan.
79. Al-Bar: Maha dermawan/ maha bagus ( sumber segala kelebihan) yang banyak membuat
kebijakan, yaitu banyak kebaikannya dan besar kenikmatan yang dilimpahkanNya.
80. At-tawaab: Maha penerima taubat, yaitu memberikan pertolongan pada orang-orang
yang melakukan maksiat untuk bertaubat lalu allah akan menerimanya.
81. Al-Muntaqim: Maha penyiksa/ yang maha menghukum, kepada orang yang bersalah dan
orang yang berhak untuk memperoleh siksaan.
82.Al-„Afuw: Maha pemaaf/ maha penagmpun, menghapus kesalahan orang yang suka
kembali untuk meninta maaf kepadanya.
83. Ar-Rauuf: Maha pengasih/maha mengasihi, banyak kerahmatan dan kasih sayangNya.
84.Maalikul Mulk: Maha pemilik kekuasaan/ maha menguasai kerajaan/ pemilik kedaulatn
yang kekal, langit, bumi, dan sekitarnya serta ynag ada dialam semesta itu semuanya sesuai
dengan kehendak dan iradatNya.
85. Zul-Jalaali wal ikraam: Maha pemilik keagungan dan kemuliaan/ maha memiliki
kebesaran dan kemuliaan. Juga zat yang mempunyai keutamaan dan kesempurnaan, pemberi
karunia dan kenikmatan yang amat banyak dan melimpah ruah.
86. Al-Muqsith: Maha mengadili/ maha seksama, yaitu memberikan kemenangan pada
orang-orang yang teraniaya dari tindakan orang-orang yang menganiaya dengan keadilannya.
87. Al-Jaami‟: Maha mengumpulkan/ maha pengumpul, yaitu mengumpulkan berbagai
hakikat yang telah bercerai-cerai dan juga mengumpulkan seluruh umat manusia pada hari
pembalasan.
88. Al-Ghaniy: Maha kaya raya/ maha kaya serta serba lengkap, yaitu tidak berkehendak
apapun dari yang selain zatNya sendra, tetapi yang selainNya itu amat mengharapkan
padaNya.
89. Al-Mughnii: Maha pemberi kekayaan/ maha mengkayakan dan memakmurkan, yaitu
memberi kelebihan yang berupa kekayaan yang berlimpah ruah kepada siapa saja yang
dikehendaki dari golongan hamba-hambaNya.
90. Al-Maani‟: Maha membela/ maha menolak/ maha pencegah, yaitu membela hamba-
hambaNya yang soleh dan menolak sebab-sebab yang menyebabkan kerusakan.
91. Adh-Dhaar: Maha mendatangkan mudharat/ maha pembuat bahay/ maha pemberi
bahaya yaitu dengan menurunkan siksa-sikanya kepada musuhNya.
92. An-Naafi‟: Maha pemberi manfaat, yaitu meluaskan kebaikan yang dikaruniakanNya itu
kepada semua hamba, masyarakat dan negeri.
93.An-Nuur: Maha pemberi cahaya/ maha bercahaya, yaitu menoljolkan zatNya sendiri dan
menampakkan untuk yang selainNya dengan menunjukkan tanda-tanda kekuasaanNya.
94. Al-haadi: Maha pemebri petunjuk/ yang memimpin dan memberi petunjuk yaitu
memberikan jalan yang benar pada segala sesuatu agar berterusan adanya dan terjaga
kehidupannya.
95. Al-Badii‟: Maha indah/tiada bandingan/ maha pencipta yang baru, sehingga tidak ada
contoh dan yang menyamai sebelum keluar ciptanNya itu.
96. Al-Baqqi: Maha kekal yaitu kekal hidupnya untuk selama-lamanya.
97. Al-Waarits: maha membagi/maha mewarisi/ maha pewaris, yaitu kekal setelah
musnahnya semua mahluknya.
98. Ar-Rasyiid: Maha cendekiawan/ maha pandai/ bijaksana/ maha mempin/ yaitu yang
memimpin kepada kebenaran yaitu memberi penerangan dan panduan pada seluruh
hambaNya dan segala peraturanNya itu berjalan mengikuti ketentuan yang digariskan oleh
kebijaksanaan dan kecendakiawanNya.
99. Ash-Shabuur: Maha penyabar yang tidak tergesa-gesa memberikan sissaan dan tidak
juga cepat melaksanakan sesuatu sebelum masanya.
BAB III
PENUTUP
C. Kesimpulan
Allah memiliki 99 nama yang indah atau lebih terkenal dengan sebutan Al-
Asma ul-husana. Nama-nama tersebut merupakan cerminan dari perilaku Allah
terhadap hambanya. Karena itu, jika nama-nama tersebut kita sebut sebagai suatu
permohonan, niscaya akan mempunyai pengaruh yang sangat besar, anjuran untuk
berdo’a menggunakan Asmaul Husna telah tercermin dalam firman Allah: “Hanya
milik Allah Asma-Ul Husna, maka berdo’alah kepadaNya dengan menyebut Asma-Ul
Husna, dan tingglkan orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (
menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapatkan balasan terhadap apa
yang telah mereka kerjakan”.(surat Al-a’rof ayat 180).
DAFTAR PUSTAKA