You are on page 1of 5

Nama : Nila Agustina

NPM : 1812201010015
Mata Kuliah : Kebijakan Kesehatan
Dosen Pembimbing : Ns.Suryane Sulistiana Susanti, MA, Ph.D

ANALISA PEMBIAYAAN BPJS KESEHATAN (KELEBIHAN,


KEKURANGAN DAN EFEKTIFITAS)

BPJS Kesehatan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) adalah


badan hokum publik yang bertanggungjawab kepada Presiden
dan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Pada 1 Januari 2014
Pemerintah mengoperasikan BPJS Kesehatan atas
perintah UU, BPJS. Pada saat BPJS Kesehatan mulai beroperasi, terjadi serangkaian
peristiwa sebagai berikut:
1. PT Askes (Persero) dinyatakan bubar tanpa likuidasi dan semua asset dan
liabilitas serta hak dan kewajiban hokum PT Askes (Persero) menjadi asset dan
liabilitas serta hak dan kewajiban hokum BPJS Kesehatan;
2. Semua pegawai PT Askes (Persero) menjadi pegawaiBPJS Kesehatan;
3. Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham
mengesahkan laporan posisi keuangan penutup PT Askes (Persero) setelah
dilakukanm audit oleh kantor akuntan publik;
4. Menteri Keuangan mengesahkan laporan posisi keuangan pembuka BPJS
Kesehatan dan laporan posisi keuangan pembuka dana jaminan kesehatan.
Sejak BPJS Kesehatan beroperasi menyelenggarakan program jaminan
kesehatan nasional, terjadi pengalihan program-program pelayanan kesehatan
perorangan kepada BPJS Kesehatan.
Mulai 1 Januari 2014 terjadi pengalihan program sebagai berikut:
1. Kementerian Kesehatan tidak lagi menyelenggarakan program jaminan kesehatan
masyarakat (Jamkesmas);
2. Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, dan Kepolisian Republik
Indonesia tidak lagi menyelenggarakan program pelayanan kesehatan bagi
pesertanya, kecuali untuk pelayanan kesehatan tertentu berkaitan dengan kegiatan
operasionalnya, yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden;
3. PT Jamsostek (Persero) tidak lagi menyelenggarakan program jaminan
pemeliharaan kesehatan.

Iuran BPJS
Iuran jaminan kesehatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara teratur
oleh peserta, pemberi kerja dan/atau pemerintah untuk program jaminan kesehatan.
Iuran jaminan kesehatan bagi anggota keluarga tambahan dari peserta pekerja bukan
penerima upah dan peserta bukan pekerja yang memiliki jumlah anggota keluarga
lebih dari 5 (lima) orang termasuk peserta, dibayar oleh peserta dengan ketentuan
yang akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Presiden.
Pemberi kerja wajib membayar lunas iuran jaminan kesehatan seluruh peserta
yang menjadi tanggung jawabnya pada setiap bulan yang dibayarkan paling lambat
tanggal 10 (sepuluh) setiap bulankepada BPJS Kesehatan. Apabila tanggal 10
(sepuluh) jatuh pada hari libur, maka iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya.
Jika terjadi keterlambatan makan akan:
1. Keterlambatan pembayaran lunas iuran jaminan kesehatan sebagaimana
dimaksud, dikenakan denda administratif sebesar 2% (dua persen) per bulan dari
total iuran yang tertunggak dan ditanggung pemberi kerja.
2. Dalam hal keterlambatan pembayaran lunas iuran jaminan kesehatan disebabkan
karena kesalahan pemberi kerja, maka pemberi kerja wajib membayar pelayanan
kesehatan pekerjanya sebelum dilakukan pelunasan pembayaran iuran oleh
pemberi kerja.
Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja wajib

membayar Iuran Jaminan Kesehatan pada setiap bulan yang dibayarkan paling lambat

tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan kepada BPJS Kesehatan.

Kelebihan BPJS Kesehatan

BPJS kesehatan memiliki berbagai kelebihan diantaranya:

1. BPJS mudah didapatkan oleh setiap orang tidak ada pengecualian, walaupun tidak
memiliki uang, maka akan ditanggung oleh pemerihtah terkait dana
2. Dengan adanya BPJS kesehatan ini membuka akses yang lebih besar kepada
masyarakat untuk mendapat pelayanan kesehatan dasar, terutama bagi keluarga
yang kurang mampu dapat meringankan beban dalam berobat.
3. Program JKN-KIS tidak hanya berdampak terhadap pelayanan kesehatan tapi juga
perekonomian, dengan mendaftar dan membayar iuran BPJS ini maka kita turut
membantu meningkatkan perekonomian negara, dengan ekonomi meningkat
maka rakyat akan sejahtera.
4. BPJS merupakan asuransi yang paling murah jika dibandingkan dengan yang lain.
5. BPJS bisa digunakan seumur hidup pemiliknya.
6. BPJS dapat digunakan diseluruh Rumah Sakit dan Klinik yang ada diindonesia
yang telah bekerja sama dengan BPJS, berbeda dengan asuransi lain yang tidak
seluruh rumah sakit atau klinik bisa digunakan karena masih ada yang belum
bekerja sama.

Kekurangan BPJS Kesehatan


1. Adanya sistem pembagian Kelas, yaitu kelas I, Kelas II dan Kelas III sehingga
dapat menimbulkan kesenjangan saat perawatan.
2. Akibat terlalu banyak pasien, sehinggan penempatan kamar rawatan tidak sesuai
Kelas sehingga muncul polemic dan ketidak puasa dari masyarakat, apalagi jika
masyarakat tersebut membayar iuran Kelas I namun kamar rawatan yang
didapatkan Kelas II sehingga masyarakat merasa dirugikan.
3. BPJS hanya berlaku di Indonesia saja, jika kita sedanga berada di luar negeri
maka kita tidak dapat menggunakan BPJS saat membutuhkan pelayanan
kesehatan.
4. Jika pasien memiliki BPJS Kelas III dari pemerintah bukan mandiri, maka jika
pasien tersebut ingin pindah ke kamar rawatan Kelas I, hal tersebut tidak bisa
dilakukan meskipun pasien tersebut memiliki biaya tambaha untuk membayarnya.
sehingga apabila pasien tetap ingin pindah rawatan ke Kelas I dan VIP pasien
harus pindah ke jalur umum, dimana semua harus biaya sendiri. Berbeda halnya
dengan jenis BPJS Kelas III mandiri bisa naik ke Kelas I dengan sayarat harus
membayar biaya tambahan dan tidak perlu memilih jalur umum.
5. Memiliki persyaratan lebih saat rawat inap jika dibandingkan dengan asuransi
lain, yaitu Kartu Keluarga dan harus dilengkapi selama 3 kali 24 jam, jika tidak
seluruh biaya perawatan ditanggung sendiri oleh pasien, namun berbeda dengan
asurasi lain cukup kartu Asuransi dan KTP saja. hal tersebut rata-rata saja selalu
di kantongi oleh setiap individu.
6. Jika tidak dalam keadaan emergency maka BPJS tersebut tidak bisa kita gunakan
sesuai Rumah Sakit yang kita inginkan, Karen memiliki sistem rujukan yang
membuat masyarakat harus bolak-balik mengurusnya.

Efektifitas
1. Efektif untuk menindak lanjuti berbagai masalah kesehatan yang mebutuhkan
biaya besar sehingga meringankan beban masyarakat.
2. Efektif digunakan apabila pelayanan kesehatannya terjangkau.
3. Efektif dari segi biaya untuk membantu masyarakat Indonesia yang kurang
mampu
4. Dari segi pelayanan sitem pembagian Kelas masih ada yang kurang efektif karena
ada yang disesuai kelas rawatan ditempatkan.
5. Akibat banyak peserta sehingga adanya sistem antrian yang membuat sebagian
masyarakat mengeluh, bagi masyarakat ekenomi keatas bahkan ada yang tidak
mau menggunkan BPJS akibat antri tersebut

You might also like