You are on page 1of 3

Memperbaiki Perilaku Aparatur Sipil Negara melalui Prajabatan

Pola Baru
Dibuat: Rabu, 09 November 2016 09:05
Ditulis oleh Shera
Diklat Prajabatan pola baru dilaksanakan dengan cara menggabungkan sistem belajar mengajar melalui
internalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS di kelas dan mempraktekkan di tempat kerja. Dengan
dilaksanakannya pola diklat terserbut mampu memberikan gambaran kepada peserta diklat bagaimana
seorang PNS harus bekerja. Dengan mengaktualisasikan nilai dasar profesi PNS, peserta diklat mampu
mengubah perilakunya dalam menjalankan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara.
Kata kunci: Diklat Prajabatan, nilai dasar profesi PNS. Penulis: Nailul Hisan, Widyaiswara Pusdiklat PSDM

Memperbaiki Perilaku Aparatur Sipil Negara melalui Prajabatan Pola Baru


Oleh: Nailul Hisan - Widyaiswara Pusdiklat PSDM

Pendahuluan
Citra negatif Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat ini masih tertanam di benak masyarakat umum. Kesan yang
muncul atas pelayanan yang diberikan oleh PNS yaitu lambat, berbelit, dan tidak professional. Selain itu
kedisiplinan PNS yang menjadi sorotan masyarakat adalah datang terlambat, pulang sebelum waktunya,
bolos jam kerja dan jalan-jalan saat jam kerja.
Atas dasar kondisi di atas maka pemerintah melakukan upaya-upaya untuk mengubah citra PNS menjadi
lebih berkompeten, memiliki kedisiplinan yang tinggi, berintegritas dan profesional dalam memberikan
pelayanan. Diantara upaya yang dilakukan pemerintah adalah membuat aturan-aturan untuk meningkatkan
kedisiplinan PNS serta memberikan sanksi kepada PNS yang melanggar disiplin. Sedangkan untuk
meningkatkan kompetensi PNS, instansi pemerintah telah melakukan pendidikan dan pelatihan (diklat).
Pendidikan dan pelatihan dapat diberikan kepada pegawai yang sudah bekerja beberapa tahun atau dapat
juga diberikan untuk para Calon PNS. Pendidikan dan Pelatihan yang diberikan kepada calon PNS berupa
Diklat Prajabatan untuk menanamkan nilai-nilai positif. Diklat ini dilaksanakan untuk membentuk nilai-nilai
dasar profesi PNS. Kompetensi ini diharapkan dapat berperan untuk membentuk karakter PNS yang kuat,
yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat.
Diklat Prajabatan yang diselenggarkan pada tahun ini berbeda dengan diklat-diklat yang diselenggarakan
tahun-tahun sebelumnya. Inovasi dalam penyelenggaraan Diklat Prajabatan dilakukan agar peserta diklat
mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam
penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas/magang, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara
langsung.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan pada saat pelaksanaan aktualisasi, dapat dilihat bahwa calon-calon
PNS di Kementerian telah berhasil mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yang diajarkan pada
diklat. Sebagian besar Calon PNS mampu membuktikan bahwa aktualisasi di tempat kerja atau tempat
magang telah mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi PNS.

Diklat Prajabatan Pola Baru


Pegawai Negeri Sipil yang profesional dan mampu memberikan pelayanan yang baik merupakan sosok
PNS yang menjadi dambaan masyarakat. Untuk mengembangkan dirinya PNS harus memperoleh
wawasan supaya dapat bekerja secara profesional. Hal ini sejalan dengan amanat Undang Undang Nomor
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara pasal 70 yang diantaranya menyebutkan bahwa setiap
pegawai atau ASN memiliki hak dan kesempatan mengembangkan kompetensi melalui pendidikan dan
pelatihan, seminar, kursus dan penataran. Untuk bisa mewujudkan hal tersebut maka pemerintah harus
dapat melakukan terobosan dengan melakukan inovasi dalam penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan.
Diklat ini dapat diberikan kepada PNS berupa diklat dalam jabatan maupun Diklat Prajabatan untuk Calon
PNS. Diklat Prajabatan yang diberikan ini dapat bersifat strategis karena memberikan pembelajaran
kepada calon PNS (fresh graduate) yang masih memiliki idealisme tinggi. Dengan demikian penanaman
nilai-nilai kepada calon PNS diharapkan dapat sejalan dengan idealismenya sehingga mereka dapat
menerapkannya di dunia kerjanya. Agar dapat terwujud calon PNS yang berkarakter baik, maka Lembaga
Administrasi Negara (LAN) membuat inovasi dengan mengembangkan Diklat Prajabatan pola baru.
Sejalan dengan hal diatas, Kementerian Keuangan telah melaksanakan Diklat Prajabatan dengan
mengikuti pola yang telah ditetapkan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kewenangan pelaksanaan
Diklat Prajabatan yang diberikan kepada Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) dan
Balai Diklat Keuangan (BDK) di berbagai wilayah Indonesia yang berdasarkan Peraturan Kepala LAN
Nomor 38 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon
PNS Golongan III dan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 39 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
II. Diklat Prajabatan ini dilaksanakan dengan cara yang berbeda dengan pola Diklat Prajabatan yang
dilaksanakan sebelumnya.
Perbedaaan ini terletak pada kurikulum yang dipakai dalam pelaksanaan Diklat Prajabatan CPNS yang
terdiri dari dua tahap pembelajaran yaitu:
1. Tahap Internalisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Tahap pembelajaran ini membekali peserta dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan
tugas secara profesional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi mata diklat: Akuntabilitas PNS,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini untuk selanjutnya
diakronimkan menjadi ANEKA.
2. Tahap Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS yang terdiri dari dua jenis yaitu:
a. Tahap aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS di tempat tugas, sesuai dengan formasi jabatan.
Aktualisasi jenis ini diperuntukan bagi keseluruhan peserta Diklat Prajabatan yang dapat melaksanakan
aktualisasi di tempat tugasnya.
b. Tahap aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS di tempat magang. Aktualisasi jenis ini diperuntukkan
bagi keseluruhan peserta Diklat Prajabatan yang tidak dapat melaksanakan aktualisasi di tempat tugasnya.
Sebelum melakukan aktualisasi, peserta diwajibkan menyusun Rencana Pelaksanaan Aktualisasi (RPA)
yang akan dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi. Peserta harus dapat mengaitkan
kegiatan yang ditulis dalam RPA dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas
jabatan profesi PNS atau biasa disebut nilai dasar ANEKA.

Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan di Kementerian Keuangan


Salah satu syarat pengangkatan CPNS menjadi PNS adalah lulus Diklat Prajabatan. Agar syarat tersebut
dapat dipenuhi, maka BPPK menyelenggarakan Diklat Prajabatan yang menjadi tugas dan tanggung jawab
Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM). Dalam pelaksanaannya, Pusdiklat PSDM
dibantu balai diklat yang ada di lingkungan BPPK menyelenggarakan Diklat Prajabatan.
Peserta Diklat Prajabatan Tahun 2015 yang diselenggarakan oleh BPPK berasal dari seluruh unit Eselon I
yang ada di Kementerian Keuangan dan titipan peserta dari Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian. Jumlah peserta yang mengikuti Diklat Prajabatan sebanyak 7.427 CPNS yang terdiri 5.855
CPNS Golongan II dan 1.572 CPNS Golongan III.
Untuk melayani peserta diklat yang begitu banyak, Pusdiklat PSDM membutuhkan tenaga pengajar yang
juga banyak. Tenaga pengajar yang ditugaskan untuk memfasilitasi proses belajar mengajar dalam Diklat
Prajabatan harus memiliki sertifikat Training of Fasillitator Prajabatan yang dikeluarkan oleh Lembaga
Administrasi Negara. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar, Pusdiklat PSDM mempersiapkannya
dengan melatih calon-calon fasilitator yang berasal dari berbagai unit di BPPK.
Dalam pelaksanannya, Diklat Prajabatan diselenggarakan dalam 15 angkatan yang terdiri dari 12 angkatan
CPNS golongan II dan 3 angkatan CPNS golongan III. Pelaksanaan Diklat Prajabatan Golongan II
diselenggarakan oleh Pusdiklat PSDM dan Balai Diklat Keuangan, sedangkan Diklat Prajabatan Golongan
III diselenggaran oleh Pusdiklat PSDM.

Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS mengubah perilaku PNS


Salah satu syarat kelulusan peserta Diklat Prajabatan adalah mampu mengaktualisasikan nilai dasar
profesi PNS. Hal ini dapat dilihat dari bobot penilaian evaluasi pelaksanaan aktualisasi. Peserta Diklat
Prajabatan pola baru diberikan dua jenis evaluasi dalam menentukan kelulusan. Evaluasi yang diberikan
kepada peserta prajabatan adalah evaluasi pemahaman materi berupa tes tertulis yang diberi bobot
penilaian sebesar 30% dan evaluasi pelaksanaan aktualisasi yang diberi nilai 70%.
Aktualisasi yang dilakukan oleh peserta Diklat Prajabatan merupakan penerapan hasil belajar nilai ANEKA
kedalam kegiatan nyata tempat peserta Diklat Prajabatan bekerja atau magang. Penilaian yang diberikan
dalam aktulasi ada dua tahap yaitu penyusunan rancangan aktualisasi dengan bobot 15% dan pelaksanaan
aktualisasi di tempat kerja atau magang dengan bobot 55%.
Rancangan aktualisasi merupakan butir-butir rencana kegiatan yang akan dilakukan pada saat aktualisasi.
Dalam penyusunan rancangan aktualisasi peserta harus dapat menjelaskan bahwa rencana kegiatan
mengandung aktualisasi dari salah satu atau beberapa nilai dasar profesi PNS. Penilaian rancangan
aktualisasi berdasarkan jumlah kegiatan yang akan dilaksanakan dan relevansi kegiatan dengan nilai dasar
profesi PNS.
Selama proses aktualiasasi di tempat kerja atau tempat magang, peserta mengumpulkan bukti-bukti
pelaksanaan kegiatan yang mengandung nilai dasar profesi PNS. Bukti-bukti tersebut dapat berupa
foto/video kegiatan, contoh dokumen atau formulir yang dikerjakan, audio rekaman pembicaraan, atau
pernyataan dari mentor di kantor. Penilaian pelaksanaan aktualisasi berdasarkan capaian jumlah kegiatan
yang dapat diaktualisasikan dan hasil presentasi yang dapat memberikan pemahaman dan bukti kepada
penguji bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan nilai dasar profesi PNS.
Dalam melaksanakan aktualisasi ternyata mampu merubah perilaku para calon PNS di Kementerian
Keuangan dalam melaksanakan tugasnya. Dalam wawancara (yang penulis lakukan pada saat evaluasi),
peserta menyampaikan bahwa Diklat Prajabatan ini dapat memperbaiki kinerjanya. Sebelumnya mereka
bekerja tanpa tahu maknanya. Setelah melakukan aktualisasi, mereka jadi tahu bagaimana melaksanakan
pekerjaan secara profesional.
Perubahan perilaku yang telah ditunjukkan oleh peserta Diklat Prajabatan dalam pelaksanaan aktualisasi
nilai dasar PNS menurut penulis dapat mendorong citra PNS yang lebih baik. Perilaku yang ditunjukkan
diantaranya adalah menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari yang telah ditetapkan, memberi pelayanan
yang ramah dengan senyum, sapa dan salam, menjaga kerapian pribadi dan tempat bekerja,
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP, rela bekerja lembur, membuat inovasi agar pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan mudah.
Dari hasil evaluasi terhadap peserta Diklat Prajabatan yang telah dilaksanakan, dapat diperoleh data
bahwa 99,55% berhasil menyelesaikan diklat dengan predikat lulus; 0,43% Kelulusannya ditunda; dan
0,05% tidak lulus. Dengan melihat bobot penilaian evaluasi pelaksanaan aktualisasi yang mencapai 70%,
maka dapat disimpulkan bahwa peserta Diklat Prajabatan yang lulus telah mampu mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar profesi PNS. Sehingga pengetahuan yang diperoleh dalam Diklat Prajabatan tidak hanya
dalam batas teori, tetapi dapat dipraktekkan dalam dunia kerja yang nyata.
Dengan selesainya Diklat Prajabatan, diharapkan alumni diklat dapat melanjutkan penerapan nilai-nilai
dasar PNS di tempat kerjanya masing-masing. Dengan demikian harapan untuk mewujudkan PNS yang
profesional dan memiliki integritas yang tinggi dapat terwujud. Semoga para PNS muda di Kementerian
Keuangan dapat membawa perubahan yang baik di waktu yang akan datang.

You might also like