Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Mengingat data pengangguran pemuda masih cukup tinggi, apabila tidak
memperoleh perhatian yang serius mengakibatkan masalah sosial yang cukup
tinggi pula. Beberapa masalah sosial yang diakibatkan oleh tingginya
pengangguran diantaranya penyalahgunaan narkoba, kriminalitas, pergaulan
bebas, premanisme, trafficing, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut akan
mengganggu pembangunan di segala bidang dan stabilitas nasional.
Oleh karena itu, sangat dibutuhkan suatu kemitraan atau hubungan social yang
baik dalam berwirausaha. Karena terkadang dalam berwirausaha kita tidak dapat
memulainya sendiri baik karena kekurangan uang, sumber daya, maupun
kreatifitas. Oleh karena itu kemitraan sangat dibutuhkan dan merupakan salah satu
aspek yang penting dalam berwirausaha. Sedangkan mengenai pengelolaan atau
manajemen dan pemasaran akan lebih baik bila kita menguasainya lebih jauh
sebagai seorang wirausahawan, karena aspek pengelolaan dan pemasaran
merupakan aspek yang memegang peranan penting. Karena itulah penulis
menguraikan pembahasan ini dalam bentuk makalah mengenai bagaimana
mengelola sendiri usaha yang dijalani atau mendatangi konsumen sendiri.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut.
2
2. Apa saja konsep dan prinsip manajemen dalam berwirausaha.
3. Apa definisi dari pemasaran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4. Bagaimana mengelola kemitraan yang baik.
5. Siapakah wirausahawan itu.
6. Apa saja karateristik wirausahawan sukses dan kiat-kiat menjadi
wirausahawan sukses.
C. TUJUAN
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk menjawab permasalahan yang
dirumuskan sebelumnya. Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah
sebagai berikut:
D. MANFAAT
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. DEFINISI KEWIRAUSAHAAN
Pada hakikatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdiri
sendiri dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan
pribadinya, keluarganya, msaayarakat , bangsa dan negaranya, akan tetapi banyak
diantara kita yang tidak berkarya dan berkarsa untuk mencapai prestasi yang lebih
baik untuk masa depannya, dan ia menjadi ketergantungan pada orang lain,
kelompok lain dan bahkan bangsa dan Negara lainnya. Istilah kewirausahaan, kata
dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang dalam bahasa Inggris di kenal
dengan between taker atau go between. Pada abad pertengahan istilah
entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang actor yang memimpin
proyek produksi, Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep
Schumpeter, yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada
4
dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk
organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan
kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada. Dalam
definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya
peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang
tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi
dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan
suatu organisasi. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara
bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.
“ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and
uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying
opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those
opportunuties”.
Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu
aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya
meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan
adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber
daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah
kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and
different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan
5
peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan
adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
6
Pembagian kerja disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian kelompok
sehingga pelaksanaan kerja berjalan secara efektif dan efisien. Konsep
umum yang digunakan adalah “the right man in the right place”.
2. Wewenang dan Tanggung Jawab (authority and responsibility).
Kegiatan usaha yang dikelola dengan baik harus memberikan wewenang
dan tanggung jawab kepada para pengelola atau pelaksananya dengan
seimbang. Dalam hal ini, semakin kecil wewenang, maka semakin kecil
pertanggungjawaban, atau sebaliknya. Dan wewenang dan tanggung jawab
terbesar dipegang oleh pemimpin.
3. Disiplin (discipline).
Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang, apabila wewenang tidak
berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Karena itulah
pemegang disiplin harus dapat menanamkan disiplin sehingga mempunyai
tanggung jawab terhadap pekarjaan sesuai dengan wewenang yang
dipegang.
4. Kesatuan Perintah (unity of command).
Seorang manajer atau pemimpin harus memahami bahwa bawahannya
bekerja di bawah satu komando atau perintah. Mereka harus
memparhatikan prinsip kesatuan perintah agar pelaksanaan kerja dapat
berjalan lancer.
5. Kesatuan Pengarahan (unity of direction).
Manajer juga harus mampu mengarahkan pekerjaan bawahannya menuju
tujuan dan sasaran yang diharapkan. Hal ini bertalian erat dengan
pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab.
6. Mengutamakan Kepantingan Organisasi.
Setiap individu harus mementingkan kepentingan organisasi, karena hal
ini merupakan salah satu syarat penting dalam organisasi manapun. Hal itu
dapat terwujud bila setiap pribadi merasa senang dalam bekerja karena
suasana kerja yang baik.
7. Pengupahan.
7
Gaji atau upah merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya
kelancaran dan kepuasan kerja. Gaji yang sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab seorang karyawan akan membuat ketanangan kerja.
8. Pemusatan Tanggung Jawab (centralized Responsibility).
Wewenang dan tanggung jawab tertingggi ada pada pemimpin, namun
tidak diartikan sebagai pemusatan kekuasaan untuk menggunakan
wewenang seenaknya.
9. Hierarki.
Hierarki merupakan susunan atau urutan jabatan atau kewenangan
organisasi dari posisi paling tinggi sampai paling rendah. Perusahaan yang
berhierarki adalah perusahaan yang berbirokrasi.
10. Ketertiban (order).
Berkaitan erat dengan kedisiplinan, contohnya seperti kepatuhan terhadap
aturan-aturan dan administrasi organisasi atau birokrasi yang telah di
tetapkan sehingga tidak menimbulkan kekacauan.
11. Keadilan dan Kejujuran.
Manajemen tidak hanya diarahkan untukl mencapai keberhasilan ekonomi,
tapi juga untuk menumbuhkan moralitas dan mentalitas setiap orang yang
terlibat di dalamnya.
12. Stabilitas Kondisi kerja.
Banyak factor yang mempengaruhi stabilitas kerja. Seorang manajer harus
dapat mengidentifikasi perbedaan-perbedaan personal dan social di antara
bawahannya untuk mengantisipasi timbulnya gejola.
13. Prakarsa (Initiative).
Prakarsa muncul karena adanya kehendak untuk menciptakan sesuatu yang
lebih baik (betterment and improvement) dalam upaya menciptakan
inovasi untuk tujuan bersama.
14. Semangat Kesatuan, Semangat Korps.
Dalam suatu organisasi sangat penting untuk menjaga dan menjamin
keutuhan serta integritas sebuah organisasi agar tidak terjadi pecah belah
organisasi.
8
B. Sumber Daya Manajemen
Material terdiri atas bahan setengah jadi (raw material)dan bahan jadi.
Bidang usaha memerlukan material sebagai sarana produksi.
d. Methods (metoda).
Metode merupakan tata cara atau langkah-langkah yang sistematis untuk
malaksanakan pekerjaan.
e. Machines (Mesin).
Mesin adalah alat bantu yang digunakan oleh sumber daya manusia untuk
membuat tugas-tugas manajerial lebih efektif dan efisien.
f. Market (Pasar).
Tanpa pasar proses produksi akan mati. Karena itu, penguasaan pasar
dalam arti penyebaran hasil produksi merupakan factor menentukan dalam
perusahaan.
9
Kotler (2000), mengatakan bahwa pemasaran adalah sebuah proses sosial yang
melibatkan individu-individu dan atau kelompok untuk memperolah apa yang
mereka butuhkan melalui transaksi produk menurut nilai yang mereka sepakati.
Menurut Kotler (2000), ada tiga langkah penting yang harus dilakukan oleh
seorang professional pemasaran dalam memasarkan produk. Ketiga langkah
tersebut akan secara singkat dijelaskan dalam uraian di bawah ini.
1. Segmentasi pasar.
10
2. Penetapan pasar sasaran (Target Market).
Adalah merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau
lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Seorang pemasar
harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mangatur potensi pasar dan
meramalkan permintaan pada masa yang akan datang.
3. Penempatan produk.
B. Pemasaran Terpadu
11
dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem
pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adalah penawaran
produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
1. Product (barang/jasa).
2. Price (harga).
12
penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute yang efektif dan tiba ditempat
yang tepat. Dalam memilih saluran distribusi ini ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan. Diantaranya:
13
a. Organisasi
Faktor ini biasanya berasal dari dalam perusahaan itu sendiri yang memberikan
pengaruh terhadap kegiatan pemasaran. Dalam suatu organisassi perusahaan
diharapkan saling memberikan kerjasama yang baik antara bagian-bagian atau
devisi-devisi yang ada dalam perusahaan sehingga dapat memberikan keuntungan
bagi seluruh bagian-bagian yang dalam perusahaan.
b. Manajemen
Proses ini dimungkinkan adanya hubungan yang baik antar karyawan dengan
perusahaan tersebut, dengan adanya hubungan yang baik antar karyawan dalam
perusahaan akan memberikan dampak yang baik.
d. Kebijakan pemerintah
Kemitraan dalam wirausaha sangat penting. Jika kita mempunyai ide bisnis
yang brilian dan propektif, namun tidak memiliki modal atau keterampilan yang
dibutuhkan bukan berarti kita harus berhenti mewujudkan mimpi kita. Ada banyak
cara untuk mengatasinya. Disini mengapa kemitraan dalam wirausaha sangat
14
penting. Karena jika kekurangan modal kita dapat meminjam kepada saudara,
teman, atau bank.
A. Pentingnya Kemitraan
15
dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menigkatkan taraf ekonomi
masyarakat.
Kini kemitraan sudah menjadi satu strategi wurausaha untuk menciptakan dan
meningkatkan daya saing perusahaan. Dalam hal ini, strategi adalah komitmen
dan tindakan yang diambil oleh perusahaan untuk mengembangkan dan
memanfaatkan keunggulan kompetitifnya atau daya saing dipasar. Bila
dilaksanakan dengan berhasil, maka strategi ini akan menciptakan perusahaan
yang mampu memanfaatkan sumber dayanya secara efektif dan efisien.
7. KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
16
kepribadian (personality traits) seseorang wirausahawan yang sukses dikaji tidak
berdasarkan konteks yang terjadi. Aliran kontigensi pikiran, kewirausahaan terikat
suasana perusahaan dan situasi yang terjadi. Karakteristik yang umumnya dimiliki
seorang wirausahawan:
1) Inovatif.
5) Kreatif.
17
7) Mempunyai motivasi intrinsic dan berorientasi pada tugas.
8) Lingkungan yang menunjang kreatifitas.
9) Memiliki motif berprestasi.
Orang yang mulai berbisnis adalah mereka yang merasakan dan mempunyai
keyakinan diri yang kuat. Jika kita akan menempatkan uang kita pada ririko
tertentu, kita harus mempunyai keyakinan kuat bahwa kita akan berhasil. Jika mau
berwirausaha kita harus mempunyai kebutuhan berprestasi “Need for
Achivement” yang kuat. Wirausahawan yang berhasil dicirikan oleh dorongan
atau motivasi (drive), kemampuan berfikir, kompetensi hubungan manusia,
keterampilan teknis dan komunikasi.
Memulai usaha apapun selalu beresiko gagal, kesulitan dana dan lainnya. Agar
berhasil diperlukan waktu, kesabaran dan kesiapan dalam menghadapi kendala-
kendala yang datang menghadang.
Memulai usaha tidak perlu menunggu semua ada. Yang harus kita lakukan
adalah memanfaatkan yang ada dan melengkapi sambil berjalan. Yang paling
esensial untuk memulai bisnis adalah ide dan gagasan dan bagaimana
mewujudkannya.
18
13) Memiliki hubungan social yang baik.
Memulai usaha seringkali perlu bantuan orang lain seperti keluarga, teman,
dan bank. Namun sebelum mencari dukungan dari orang lain kita harus mulai dari
diri sendiri.
Modal utama menjalani usaha adalah menyenangi usaha yang kita lakukan.
Tanpa minat kita akan mudah menyerang ditengah jalan bila mengalami berbagai
persoalan.
Salah satu upaya agar kita mengenali kesempatan adalah mempunyai akses
atas informasi dan mampu memanfaatkannya sebaik mungkin. Upaya kearah itu
dapat dilakukan melalui pekerjaan yang menyeruplai mereka dengan informasi.
19
a. Pusatkan diri pada apa yang kita inginkan. Prinsip ini merupakan
prinsip yang paling penting. Kita tidak mau gagal dalam berwirausaha,
kekurangan pelanggan atau hasil kerja yang tidak memuaskan.
b. Atasi frustasi. Banyak wirausahawan kecil yang memulai usahanya
dengan harapan dapat mengangkat taraf hidupnya. Memang betul,
namun dapat pula menyebabkan masalah. Kuncilah adalah hadapi
semua masalah dan cari solusinya daripada menganggapnya sebagai
tantangan atau ajakan untuk tumbuh.
c. Atasi kebosanan. Hadapilah rasa bosan dengan positif. Sebagian besar
wirausahawan memiliki sifat visioner yang secara konstan muncul
dengan gagasan-gagasan yang brilian dan orang yang memiliki
kemampuan yang luar biasa untuk berpikir kreatif.
d. Setiap mengambil keputusan inagatlah selalu “Bagaimana keputusan itu
memberi nilai tambah bagi kehidupan atau usaha kita?” nilai tambah
merupakan bahan dasar yang dapat memberikan kesuksesan keuangan
dan memastikan bahwa usaha yang kita jalankan menawarkan sesuatu
yang setiap orang mencarinya.
e. Buatlah setiap keputusan berwirausaha dengan didasari pertanyaan
“Bagaimana hal ini akan memberi nilai tambah kepada pelanggan
wirausaha atau pada kehidupan kita?”
f. Ciptakan identitas usaha berdasarkan hasil akhir yang kita tetapkan dari
pada berdasarkan kondisi kita saat ini. Tidak jarang kita menetapkan
tujuan yang tinggi. Tetapi tak jarang menemui kesulitan memahami
bagaimana kita mencapainya.
g. Jauhkan pikiran-pikiran sempit dalam diri kita seperti takut ditolak,
penghargaan diri (self esteem) yang rendah, dan kurang focus sebab
hal-hal tersebut akan membesar manakala kita bekerja sendiri tanpa
seorang atasan yang mengawasi kita.
h. Kembangkan pikiran yang memberdayakan dalam diri kita. Kita dapat
menjauhkan diri dari pikiran-pikiran sempit dalam diri kita. Namun,
20
bila tidak menggantikannya dengan pikiran-pikiran yang
memberdayakan, kita akan kembali kepikiran-pikiran lama.
i. Ciptakan sumber penghasilan yang beragam. Jangan menyimpan
sumber daya kita dalam satu usaha saja, “don‟t keep all their eggs in
one basket.” Jika kita seorang pelatih, pertimbangkan untuk mebuat
buku kerja dan produk yang berkaitan dengan penghasilan kita.
j. Mintalah bantuan dan nasihat dari mentor dan pelatih. Jika kita ingin
membuka bisnis foto kopi, bertanyalah dulu seluk beluk bisnis itu pada
orang yang telah lama malang melintang dan berhasil dalam bisnis
tersebut.
21
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam dunia kewirausahaan banyak hal yang harus diperhatikan untuk menjadi
seorang wirausahan yang sukses. Dari manajemen, pemasaran, kemitraan dan
faktor lainnya. Dalam dunia usaha, kunci untuk sukses itu sesungguhnya
tergantung pada diri kita sendiri. Sikap yang tidak mudah menyerahlah yang
menjadi faktor dasar utama kesuksesan seorang wirausahawan disamping sifat-
sifat lainnya yang penting juga. Seperti, proaktif, kreatif dan inovatif. Dikatakan
seorang wirausahawan yang baik apabila seseorang yang mengkhususkan diri
dalam memikul tanggung jawab dan membuat keputusan berdasarkan
pertimbangan yang mempengaruhi lokasi, bentuk dan penggunaan barang-barang,
sumber daya dan lembaga. Dan ketika seseorang ingin berwirausaha,
sesungguhnya ia harus memperhatikan faktor-faktor yang mendungkung beserta
kiat-kiatnya. Karena, bukanlah hal yang mudah seseorang menjadi seorang
wirausaha.
SARAN
22
adalah elemen-elemen dasar yang harus dimiliki dan diketahui oleh seorang calon
wirausaha untuk mulai melangkah.
Oleh karena itu, untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses haruslah
mengikuti apa yang menjadi karakteristik juga kita-kiat menjadi seorang
wirausahawan yang sukses sebagaimana yang telah dijelaskan.
23
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swasta DH, dan Sukotjo, 1995. “Pengantar Bisnis Modern” (Pengantar
Bisnis Perusahaan Modern), Edisi Revisi, Liberty, Yogyakarta.
24