You are on page 1of 13

By : Prayogi Adista P.

(2111100116)

Rizka Nur Faila (2111100___)

Dinaryudha Dwi K. (2111100___)


Dasar Teori

Pada dasarnya streamline untuk aliran melewati silinder dibentuk dari superposisi aliran uniform
dengan aliran doublet.

Aliran Doublet :

Merupakan pasangan aliran source dan sink yang mempunyai satu titik singularity. Aliran mula-mula
keluar (source) dari titik singularity lalu dihisap (sink) menuju titik singularity yang sama. Stream
function untuk aliran yang source dan sink yang mmiliki jarak l ialah :

Dimana Λ ialah source of strength, sedangkan source of sink bernilai sama tetapi tandanya berbeda
yaitu –Λ. Karena aliran doublet mempunyai titik singularity pada satu titik, maka l dapat dikatakan
mendekati nol. Sehingga persamaan di atas memiliki limit untuk l → 0 dimana Strength of source and
sink bernilai konstan l Λ. Doublet of strength ialah k = l Λ . Bila dinyatakan dalam limit, persamaan
tersebut dapat ditulis sebagai berikut :

Dimana Δθ → dθ → 0 , dilakukan pemodelan agar menganalisis persamaan diatas lebih mudah yaitu
dengan gambar dibawah ini :

Seperti yang dinyatakan diatas bahwa sebenarnya l itu sangat kecil bahkan mendekati nol, tetapi
pada gambar di atas kelihatan lebih besar agar membayangkan maksud dari persamaannya lebih
mudah. Pada gambar (b) sudut sangat kecil sehingga dapat dianggap sin dθ ≈ dθ. Maka,
𝑎
sin dθ = dθ = 𝑏
dimana a = l sin θ, dan b = r – l cosθ , sehingga,
𝑎 𝑙 sin θ
dθ = 𝑏 = r – 𝑙 cosθ

Bila dθ dapat disubsitusikan ke limit stream function doublet menjadi :

Persamaan di atas merupakan persamaan stream function untuk aliran doublet. Sedangkan untuk
velocity potential dari aliran doublet ialah :

Persamaan streamline untuk doublet ialah bernilai konstan

Berdasarkana analisis geometri pada polar koordinat yaitu :

Maka bila disubstitusikan dengan stream funtion untuk aliran doublet menjadi :
𝑘
d = 2𝜋𝑐

bila diplot streamfunction nya didapatkan gambar seperti di bawah ini :


-Memplot aliran doublet dengan menggunakan matlab :

Code matlab pada editor:

(memplot dari sudut 0 hingga 2π)

theta=0:pi/72:2*pi;

hold on
axis equal,grid on,title('Doublet Flow
Streamlines'),xlabel('x'),ylabel('y')
d_max=1;
d_min=0.125;
delta_d=0.125;

d=d_min;
while (d < abs(d_max))
r1=d*sin(theta);
polar(theta,r1); % Plot top streamline
d2=-d; % switch to the other half
r2=d2*sin(theta);
polar(theta,r2); % Plot bottom streamline
d=d+delta_d; % next streamline value
end
hold off

Setelah di save dan di run didapatkan gambar lalu disimpan dengan format JPEG :
Superposisi Aliran Uniform dengan Doublet :

Seperti penjelasan aliran superposisi yaitu : bila terdapat stream function dari beberapa aliran yang
masing-masing memenuhi laplace equation sebagai aliran inviscid incompressible dikombinasikan
maka hasil superposisinya adalah sebuah aliran yang juga mempunyai stream function yang
memenuhi laplace equation

Maka, stream Function superposisi aliran uniform dengan doublet ialah :

Dimisalkan :
𝑘
R2 = 2𝜋 𝑉∞

Maka Stream Function superposisi menjadi :

Selanjutnya untuk Vr (ke arah radial) dan Vθ (ke arah tangensial ) diperoleh dari differensisasi ψ.
Setelah didapat Vr (ke arah radial) dan Vθ (ke arah tangensial). Maka dicari koordinat titik stagnasi
untuk menentukan kontur dari dividing streamline. Pada titik stagnasi kecepatan total dari aliran
baik ke arah tangensial maupun radial sama dengan nol. Maka,

Didapatkan 2 koordinat titik stagnasi yaitu dinyatakan dalam (r,θ) dimana lokasinya di A(R,0) dan
B(R=π), kemudian bila koordinat tersebut dimasukkan ke dalam persamaan stream function dari
aliran kombinasi maka stream value untuk ke dua koordinat tersebut ialah sama dengan nol.

Berarti persamaan tersebut dipenuhi untuk r = R pada semua harga θ yaitu mulai dari 0 sampai 2π.
Mengingat persamaan di bawan ini yaitu :

Dengan kata lain bahwa nilai dari r = R = konstan adalah persamaan suatu circle dengan radius R
yang berpusat pada origin. Maka dividing streamline untuk superposisi aliran uniform dengan aliran
doublet ialah merupakan suatu lingkaran yang memiliki jari- jari

Dengan stagnation point (R,0) dan (R,θ) .

Pada dividing streamline (kontur) hanya ada kecepatan ke arah tangensial (Vθ) sedangkan kecepatan
ke arah radialnya sama dengan nol (Vr = 0 ). Pada kontur yang berupa lingkaran nilai r = R. Maka
dapat ditulis :
Untuk keterangan tanda negatif dapat dijelaskan dengan gambar berikut :

Pada kontur hanya ada Vθ (ke arah tangensial) semakin sudut membesar maka V juga naik. Pada
rentang 0 ≤ θ ≤ π, seperti pada gambar diatas arah nya berlawanan dengan arah sebenarnya. Oleh
karena itu pada persamaan Vθ diberi tanda negatif agar menghasilkan nilai Vθ yang positif. Untuk
rentang π ≤ θ ≤ 2π , sedangkan nilai dari sin θ nya ialah negatif maka arah Vθ sesuai dengan arah
sebenarnya yaitu Vθ ialah positif. Nilai maksimum dan minimum dari sin θ ialah bernilai 1 yaitu pada
𝜋 3𝜋
θ = dan bernilai -1 pada θ = , sehingga bila besar θ dimasukkan pada persamaan Vθ maka nilai
2 2
maksimum V pada kontur ialah Vθ = 2 V∞ .

Coifficient of pressure

(rizka tambahin catetannya yaaaaaaa)

Aku kasih gambar nih

Coefficient Pressure over circular cylinder


Mengeplot dengan menggunakan superposisi aliran uniform dengan doublet dengan
menggunakan matlab :

Code Pada Editor :


close all

V_i = input(' Freestream speed V_0 [m/s] = ');


a = 1 ; %RADIUS
c =-a*2;
b =a*2;
n =a*50; % NUMBER OF INTERVALS

[x,y]=meshgrid([c:(b-c)/n:b],[c:(b-c)/n:b]');

warning off
%Preliminar DATA & purification

for i=1:length(x);
for k=1:length(x);
if sqrt(x(i,k).^2+y(i,k).^2)<a;
x(i,k)=0;
y(i,k)=0;
end
end
end

%Hubungan Koordinat Polar dengan Silindris


rho=sqrt(x.^2+y.^2);
theta=atan2(y,x);

% Stream function
z=V_i.*sin(theta).*rho.*(1-(a^2./(rho.^2)));
% Membuat gambar
n=100;
r=ones(1,n+1)*a;
t=[0:2*pi/n:2*pi];

%stream line Plot


contour(x,y,z,25)
hold on
polar(t,r,'-k')
axis square
title('Stream Lines')
grid off
figure(2)
contour(x,y,z,15)

%SECOND PART
%recreation of X,Y
%Creation of vectors around the circle
x=[-a*2:a/3:a*2];
[x]=meshgrid(x);
y=x';

for i=1:length(x);
for k=1:length(x);
if sqrt(x(i,k).^2+y(i,k).^2)<a;
x(i,k)=0;
y(i,k)=0;
end
end
end

r=sqrt(x.^2+y.^2);
theta=atan2(y,x);
ur=V_i*cos(theta).*(1-a^2./(r.^2));
ut=-V_i*sin(theta).*(1+a^2./(r.^2));
u=ur.*cos(theta)-ut.*sin(theta);
v=ur.*sin(theta)+ut.*cos(theta);

%Creating The Filled Circle


t_r = 0:.1:2*pi;
xxx = a*cos(t_r);
yyy = a*sin(t_r);

%Vectors and Filled Circle plotting


figure(2)
hold on
quiver(x,y,u,v)
fill(xxx,yyy,'y')
axis square
title('Speed Vectors')
grid off

warning on

t=0:.01:(2*pi);
cp = 1 - 4*sin(t).^2 ;

figure(3)
plot(t,cp)
title('Pressure coefficient around the surface')
xlabel('Theta (angle with horizontal)')
ylabel('C_p')
grid on

t1=0:.1:pi;
Vkonturupper=V_i*sin(t1).*2;
figure (4)
plot (t1,Vkonturupper)
title('Velocity Around The Upper Surface')
xLabel('Theta(Radial)')
ylabel ('V')
grid on

t2=pi:.01:2*pi;
Vkonturlower=-V_i*sin(t2).*2;
figure (5)
plot (t2,Vkonturlower)
title('Velocity Around The Lower Surface')
xLabel('Theta (radial)')
ylabel ('V')
grid on
Setelah itu disave dan di run akan muncul pada command window seperti gambar di bawah ini :

Setelah itu dimasukkan nilai Vfreestream = 20 m/s, lalu akan muncul 5 Gambar seperti di bawah
ini:
Rizka ntar per grafik jelasin lagi ya karakteristiknya terus bandingin berdasarkan perhitungan dan
tunjukkin dengan grafik.

Contoh: velocity maksimum kontur terjadi pada pi/2 yaitu sebesar 2Vstream = 2*20 = 40.

Udah aku check tapi aku males ngerjain . intinya semua grafik kita bener, sesuai dengan yang ada di
teori hehehehe.

You might also like