No Dokumen : SOP No Revisi : 000 Tgl Terbit : Halaman : 1/2
UPTD Kornelius Rodja, SKM
PUSKESMAS NIP:1967051119980310 LADJA 01 1. Pengertian Benda asing di hidung adalah benda yang dalam keadaan normal tidak dijumpai di dalam rongga hidung dan dapat menyebabkan iritasi jaringan. 2. Tujuan Sebagai acuan tata laksana benda asing di konjungtiva.
3. Kebijakan SK Kepala Kepala UPTD Puskesmas Ladja nomor: tentang jenis-
jenis pelayanan. 4. Referensi Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi Revisi Tahun 2016 5. Prosedur 1. Alat: Termometer Pengukur waktu (jam / stopwatch) Sfigmanometer Stetoskop Rekam medis Alat tulis Spekulum hidung Pinset Pengait tumpul Sarung tangan steril 2. Bahan: Xylocain 2 % spray Antibiotik peroral 6. Langkah - 1. Petugas menerima pasien. langkah 2. Petugas melakukan anamnesa: Keluhan Hidung tersumbat Umumnya unilaeral Hiposmia atau anosmia Setelah 2 – 3 hari keluar sekret mukoid / mukopurulen dan berbaudi satu sisi hidung. Dapat timbul rasa nyeri. Bila benda asing organik, terasa ada yang bergerak-gerak di dalam rongga hidung. Adanya laporan dari pasien atau orang tua mengenai masuknya benda asing ke dalam rongga hidung Faktor risiko : Usia < 5 tahun; adanya kegagalan mekanisme proteksi yang normal (misalnya keadaan tidur, kesadaran menurun, alkoholisme, epilepsi); adanya masalah kejiwaan, emosi, dan gangguan psikiatrik. 3. Lakukan pemeriksaan tanda – tanda vital. 4. Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien: Rhinoskopi anterior Tampak benda asing. Sekret purulen (bila sudah berlangsung 2 – 3 hari). 5. Penegakan diagnosis Benda Asing di Hidung 6. Penatalaksanaan Non Medika Mentosa - Tindakan ekstrasi benda asing secara manual dengan menggunakan pengait tumpul / pinset, setelah disemprotkan dengan xilocain spray (jika tersedia). - Untuk lintah, sebelum diekstrasi, teteskan air tembakau ke dalam rongga hidung dan biarkan 5 menit agar terlebih dahulu terlepas dari mukosa hidung. Medika Mentosa Pemberia antibiotik peroral selama 5 hari bila telah terjadi infeksi sekunder. 7. Petugas mencatat hasil anamnesa - tatalaksana di rekam medis pasien. 7. Bagan alir -
8 Hal-hal Obstruksi jalan napas akut dapat terjadi akibat masuknya
yang perlu benda asing ke dalam saluran napas. diperhatikan Pada benda asing organik berupa larva / ulat / lintah, dapat terjadi destruksi mukosa dan kartilago hidung. Benda asing berupa lalat, dapat terjadi infasi ke intrakranium 9. Unit Loket terkait Unit layanan poli umum Apotek 10. Dokumen Rekam Medis terkait Resep Rujukan 11. Rekaman - historis perubahan