You are on page 1of 3

Audit Informasi

Audit informasi adalah suatu alat yang digunakan dalam melakukan evaluasi atau
penilaian mengenai pelaksanaan fungsi kearsipan di setiap unit organisasi. Penilaian
ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan fungsi kearsipan di seluruh
unit organisasi Universitas Indonesia. Pelaksanaan audit dilakukan oleh auditor
dengan koordinasi antara unit organisasi dengan kantor arsip sebagai lembaga
kearsipan perguruan tinggi.

 Pentingnya objektivitas

Hal unik yang ditawarkan oleh auditor internal adalah objektivitas. Mereka
beroperasi secara independen terhadap unit-unit bisnis perusahaan dan tidak memiliki
hubungan dengan induvidu atau kelompok lain di dalam perusahaan. Keterlibatan
mereka satu-satunya adalah dewan komisaris, CEO, dan CFO.
Agar para auditor dapat menjaga objektivitas. Mereka harus menyatakan
bahwa mereka tidak menginginkan tanggung jawab operasional sistem yang mereka
bantu kembangkan mereka hanya bekerja dengan kapasitas sebagai penasihat. Mereka
membuat rekomendasi untuk manajemen, dan manajemen memutuskan apakah
mereka akan menerapkan rekomendasi-rekomendasi tersebut.

 Jenis-jenis Aktivitas Audit


o Audit Finansial
Audit Finansial adalah audit untuk mengukur tingkat efisiensi, efektivitas dan
produktivitas suatu perusahaan. Agar fisibel dan dapat dibenarkan secara
ekonomis, proses audit bertujuan untuk mencapai tingkat kepastian yang wajar
atas data yang ditelah.
o Audit Operasional
Audit Operasional adalah proses yang sistematis untuk mengevaluasi efisiensi
danefektivitas kegiatan suatu organisasi dalam prosesnya untuk mencapai tujuan
organisasi tersebut, dan keekonomisan operasi organisasi yang berada dalam
pengendalian manjemen serta melaporkan kepada orang-orang yang tepat atas
hasil-hasil evaluasi tersebut beserta rekomendasi untuk perbaikan.
o Audit berkelanjutan
Audit berkelanjutan adalah bentuk evolusi dari audit operasional, karena
lingkungan bisnis berubah kemudian perusahaan juga telah banyak yang beralih
dari sistem pendokumentasian secara manual menjadi sistem pendokumentasian
elektronik, maka manajemen perusahaan dan para auditor harus mencari dan
menyesuaikan fungsi kerja mereka agar sesuai dengan data atau format data yang
di miliki oleh perusahaan, dan dibuatlah audit berkelanjutan.
 Subsistem audit internal
Audit Internal merupakan badan yang melaksanakan aktivitas internal
auditing, berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan dengan
penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti
perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks. Subsistem Audit Internal
dirancang secara khusus untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan.
MENERAPKAN ETIKA DALAM TEKNOLOGI INFORMASI
A. Kode Etik
Association for Computing Machinery (ACM) yang didirikan tahuin 1947, adalah
sebuah organisasi komputer professional tertua di dunia.ACM telah menyusun Kode
Etik dan Perilaku Profesional ( Code of Ethics and Proffesional Practice) dibuat
dengan tujuan agar bertindak sebagai panduan untuk mengajarkan dan
mempraktikkan rekayasa peranti lunak, yaitu penggunaan prinsip-prinsip perancangan
dalam pengembangan peranti lunak.
Kode Etik dan Perilaku Profesional (ACM) dibagi menjadi empat bagian
1. Keharusan Moral Umum
Keharusan ini berkenaan dengan perilaku moral ( memberi kontribusi kepada
masyarakat, menghindari bahaya, berlaku jujur, dapat dipercaya dan adil) dan isu-
isu pada saat ini mendapatkan perhatian hokum (hak milik, hak cipta, dan
kerahasiaan).
2. Tanggung Jawab Profesional yang Lebih Spesifik
Hal ini berkenaan dengan dimensi-dimensi kinerja professional. Isu moral seperti
berlaku jujur dalam melakukan evaluasi dan menghargai komitmen dibahs disisni.
Isu hukum dan tanggung jawab social untuk berkontribusi terhadap pemahaman
umum mengenai computer juga dibahas.
3. Keharusan Kepemimpinan Organisasi
Sebagai pemimpin, anggota ACM memiliki tanggung jawab untuk mendukung
penggunaan sah sumber daya computer, menstimulasi orang lain doi organisasi
untuk memenuhi tanggung jawab social, memungkinkan pihak lain di dalam
organisasi mendapatkan manfaat dari computer, serta melindungi kepentingan
para pengguna.
4. Kepatuahn terhadap Kode
Anggota ACM harus mengindikasi dukungan untuk kode etik.

B. Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak


Kode ini mencatat pengaruh penting yang dapat diterapkan para ahli peranti lunak
pada system informasi dan terdiri atas ekspektasi di delapan hal penting:
1. Masyarakat
2. Klien dan Atasan
3. Produk
4. Penilaian
5. Manajemen
6. Profesi
7. Kolega
8. Diri sendiri
Lima dari hal diatas berkaitan dengan tanggung jawab di mana ahli tersebut menjadi
bagian (Masyarakat,Klien dan Atasan,manajemen,Profesi,dan Kolega). Dua hal (
Produk dan Penilaian) berkaitan dengan kinerja professional,dan satu hal ( Diri
sendiri) mengacu pada peningkatan diri sendiri.
C. Pendidikan Etika Komputer
Program edukasi formal dalam etika computer tersedia dari beragam sumber: mata
kuliah di perguruan tinggi, program professional, dan program edukasi swasta.
1. Mata Kuliah Di Perguruan Tinggi
ACM di awal pendiriannya merancang suatu model kurikulum computer yang
menentukan berbagai mata kuliah computer yang harus ditawarkan intsitusi
pendidikan.
2. Program professional
Asosiasi Manajemen Amerika ( American Management Association)
Menawarkan program khusus yang membahas masalah-masalah penting saat ini,
seperti etika.
3. Program Edukasi Swasta
Legal Knowledge Company ( LRN) menawarkan modul mata kuliah berbasis
Web yang membahas berbagai permasalahan hukum dan etika. Mata kuliah ini
ditujukan untuk dipergunakan perusahaan yang berusaha meningkatkan kesadaran
beretika karyawannya.

You might also like