You are on page 1of 3

Alergi Makanan

No Dokumen :
SOP
No Revisi : 000
Tgl Terbit :
Halaman : 1/2
UPTD Kornelius Rodja, SKM
PUSKESMAS
LADJA NIP:196705111998031001
1. Pengertian Alergi makanan merupakan reaksi alergi yang terjadi bila alergen
makanan menembus sawar gastro intestinal yang memacu reaksi
IgE. Gejala dapat timbul dalam beberapa menit sampai beberapa
jam, dapat terbatas pada satu atau beberapa organ, kulit, saluran
napas dan cerna, lokal dan sistemik.
2. Tujuan Sebagai acuan dan langkah-langkah bagi petugas dalam
tatalaksana Alergi Makanan.
3. Kebijakan SK Kepala Kepala UPTD Puskesmas Ladja nomor: tentang jenis-
jenis pelayanan.
4. Referensi
Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Edisi Revisi Tahun 2014
5. Prosedur 1. Alat:
 Termometer
 Pengukur waktu (jam / stopwatch)
 Sfigmanometer
 Stetoskop
 Rekam medis
 Alat tulis
2. Bahan:
 Antihistamin
 Antiemetik
 Oralit
 Anti diare
 Cairan Infus
6. Langkah -  Petugas menerima pasien.
langkah 2. Petugas melakukan anamnesa:
 Keluhan
 Pada kulit: eksim dan urtikaria.
 Pada saluran pernapasan: rinitis dan asma.
 Keluhan pada saluran pencernaan: gejala gastrointestinal
non muntah, kram, distensi, dan diare.
 Diare kronis dan malabsorbsi
 Hipersensitivitas susu sapi pada bayi menyebabkan occult
bleeding atau frank colitis.
3. Lakukan pemeriksaan tanda – tanda vital.
4. Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien:
 Kulit eritematosus, edema, dan pruritus
 Nyeri tekan abdomen
 Dapat disertai bisisng usus yang meningkat
5. Penegakan diagnosis Alergi Makanan
6. Penatalaksanaan
 Medika Mentosa : Diberikan simptomatis sesuai dengan
keluhan:
- Antihistamin
- Antiemetik
- Oralit
- Anti diare
- Cairan Infus
 Non Medika Mentosa :
- Edukasi pasien untuk kepatuhan diet pasien
- Menghindari makanan yang bersifat alergen secara
sengaja mapun tidak sengaja
- Perhatikan label makanan
- Menyusui bayi sampai usia 6 bulan menimbulkan efek
protektif terhadap alergi makanan
7. Petugas mencatat hasil anamnesa - tatalaksana di rekam medis
pasien.
7. Bagan alir -

8 Hal-hal  Hindari risiko rekasi anafilaktik dengan tidak melakukan uji


yang perlu provokasi makanan
diperhatikan  Rujuk jika penanganan awal tidak mengurangi gejala atau
gejala semakin parah
9. Unit  Loket
terkait  UGD
 Apotek
10. Dokumen  Rekam Medis
terkait  Resep
 Rujukan
11. Rekaman -
historis
perubahan

You might also like