You are on page 1of 11

LANDASAN FAKTOR KEBIJAKAN IMPOR BERAS INDONESIA ASAL

THAILAND PADA TAHUN 2009 – 2011

Oleh : Citra Syafni Dewi


Pembimbing : Indra Pahlawan, S.Ip, M.Si
E-mail: csdewi503@gmail.com

Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik – Universitas Riau
Kampus Bina Widya km. 12,5 Simpang Baru – Pekanbaru 28293
Telp. (0761) 63277, 23430

Abstract
This research discussed about basic factor of policy import Indonesia Rice from
Thailand in 2009-2011 and the purpose of this research is to find out reasons of Indonesia
make a decision to import from Thailand. Rice have very important role in Indonesia
citizen’s life in many aspect such as economy, labor, living environment, social, culture
and politic. Indonesia has great potency in agriculture but the fact is there are so many
farmers that weak in economy aspect.
This is qualitative research which used descriptive explanative methods, and
collecting datas from books, journals, articles, mass media, official publications and
relevant websites. This paper used the liberalism perspective written by Locke, analysis
unit nation-state and the theory is International Corporation written by K.J.Holsti.
The result of this research is Indonesia makes decision to import rice from
Thailand because domestic rice cannot sufficient. There are some reasons first, hard
distributions, unstable climate, citizens always increase that make consume of rice also
increase, Indonesian always think that rice is primer food. Honestly, Indonesia can be
independent country in agriculture aspect especially for primary food in this country but
need more attention from all sectors in order Indonesia can be develop country.

Keyword: BULOG, HPP, International Corporation, Import, Rice

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 1


Pendahuluan berfungsi untuk mengkondusifkan
hubungan bilateral satu negara dengan
Beras adalah makanan pokok
yang lainnya.
masyarakat mayoritas di Indonesia.
Beras merupakan komoditi
Beras adalah komoditas strategis dan
utama di negara Indonesia. Indonesia
merupakan pangan pokok bangsa
berada di peringkat ketiga produsen padi
Indonesia. Konsumsi beras setiap tahun
terbesar 1. Pernyataan itu membuktikan
selalu meningkat seiring dengan laju
bahwa Indonesia merupakan salah satu
penambahan penduduk. Upaya untuk
negara penghasil padi terbesar di dunia.
mengerem laju konsumsi beras dengan
Faktanya Indonesia mengimpor beras
aneka ragaman pangan lokal namun
dari luar negeri, karena pemerintah tidak
tampaknya setiap tahun selalu
mampu memenuhi kebutuhan pangan
mengalami kenaikan.
untuk masyarakat Indonesia.
Pemerintah Indonesia
Kebijakan impor beras di
mengambil langkah-langkah kebijakan
Indonesia dilakukan oleh Perusahaan
untuk tetap menjaga besaran stok
Umum Badan Urusan Logistik (Perum
cadangan beras nasional yang
BULOG). Perum BULOG merupakan
mencukupi untuk masa satu sampai tiga
lembaga pemerintah yang bertugas
bulan kedepan sebesar 3-5 juta ton.
untuk menyediakan pangan bagi
Cadangan beras tersebut berguna dalam
masyarakat pada harga yang terjangkau
keadaan darurat (bencana alam), gagal
diseluruh daerah, mengendalikan harga
panen, paceklik untuk menjaga
pangan di tingkat produsen dan
kestabilan pasokan dan harga pangan
konsumen, melaksanakan pengamanan
dalam negeri tersebut. Kekurangan
Harga Pembelian Pemerintah (HPP),
cadangan makanan membuat pemerintah
mengelola cadangan pangan pemerintah,
mengadakan impor beras dari negara
dan distribusi pangan pokok bagi
yang berpenghasil beras, seperti Negara
golongan masyarakat miskin (raskin).
Vietnam dan Thailand.
Perum Bulog dibentuk pada tanggal 10
Kegiatan ekspor impor berguna
Mei 1967 berdasarkan Keputusan
untuk meningkatkan perekonomian
Presidium Kabinet Nomor
suatu negara dan meningkatkan
114/Kep/1967. Sejak tahun 2003, status
hubungan luar negeri antara kedua
Bulog menjadi BUMN.
negara yang melakukan kegiatan ekspor
Perusahaan Umum Badan
impor tersebut. Indonesia melakukan
Urusan Logistik (Perum BULOG)
kegiatan ekspor impor untuk memenuhi
memiliki mandat untuk menjaga stok
akan kebutuhan pangan dalam negerinya
cadangan beras nasional dalam rangka
agar tercipta stabilitas pasokan dan harga
stabilisasi harga 2 . Perum BULOG
pangan dalam negeri.
mengedepankan fungsi bisnisnya
Kegiatan ekspor impor baik
dengan memilih opsi impor untuk
produk pangan atau non pangan suatu
melakukan pengadaan beras bagi
Negara berfungsi untuk meningkatkan
cadangan pangan dalam negeri.
nilai transaksi perdagangan luar
Indonesia mengimpor beras dari
negerinya, agar tidak mengalami deficit
berbagai Negara yaitu Thailand, India,
transaksi perdagangan luar negeri
Pakistan, Vietnam, dan Myanmar 3.
berjalan dengan negara lain, serta

1 “Data dari FAO 2009“ FAO.org diakses tanggal 05 3 “5 Negara Pemasok Beras Impor Terbesar ke RI”
Mei 2015 http://bisnis.liputan6.com/ diakses tanggal 05 Mei
2 http://docsonline.wto.org/GEN diakses tanggal 05 2015
Mei 2015

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 2


Aktivitas kebijakan impor beras adalah mengalami surplus, tetapi mengapa
kebijakan yang diambil oleh pemerintah pemerintah Indonesia tetap mengimpor
Indonesia untuk memenuhi kebutuhan beras dari luar. Dalam konteks ini
pangan utama nasionanya. Indonesia memang memiliki potensi
Indonesia telah memiliki nota yang besar untuk menguasai pasar
kesepahaman (MoU) pembelian beras pangan dunia, Indonesia sering kali
dengan Thailand. MoU tersebut mengalami masalah yang berulang
ditandatangani Mendag masing-masing mengenai produksi pangan terutama
negara sejak 2002, dan diperberui setiap beras. Indonesia merupakan konsumen
tahunnya 4. Pada awal tahun 2007 beras terbesar di dunia dengan konsumsi
Thailand menyepakati nota 154 kg per orang per tahun 6. Kebutuhan
kesepahaman (MoU) pengadaan beras beras Indonesia menjadi tidak terpenuhi
untuk Indonesia melalui skema G-to-G jika hanya mengandalkan produksi
(antar pemerintah) hingga 1,5 juta ton dalam negeri. Permasalahan ini yang
per tahun 5. Setiap tahunnya MoU melatarbelakangi pemerintah
tersebut akan diperbarui kembali, sesuai mengambil kebijakan untuk mengimpor
kondisi yang terjadi. beras dari beberapa negara. Salah
Kebijakan pemerintah mengenai satunya dari Negara Thailand.
impor beras menimbulkan berbagai Permasalahan impor pangan
tanggapan dari masyarakat. Para (beras) melibatkan banyak kepentingan
pembuat kebijakan tersebut harus lebih dari berbagai pihak, mulai dari partai
bisa menganalisis apakah memang perlu politik, pengusaha dan kepentingan
kebijakan tersebut dibuat dan juga individu sampai dengan kartel beras
dampak apa yang akan terjadi ketika (mafia).
kebijakan tersebut diberlakukan. Perspektif yang penulis gunakan
Produksi beras di Indonesia belum dapat dalam penelitian ini yaitu perspektif
mencukupi konsumsi masyarakat Liberalisme, dimana kepentingan negara
Indonesia, sehingga tidak harus diperoleh dari power yang
mengharuskan pemerintah untuk kuat. Liberalisme menekankan
melakukan impor beras guna memenuhi bagaimana negara mampu bekerja sama
kebutuhan pangan (beras) masyarakat dengan negara lain agar terciptanya
Indonesia. perdamaian di dunia internasional.
Liberalisme juga yang memiliki
andil dalam mengembangkan kajian
Tabel : Produksi Beras, Konsumsi
kebijakan luar negeri serta
Beras, dan Impor Beras Per
memunculkan peranan aktor lain selain
Tahun (Ribu Ton)
negara yang juga berpengaruh dalam
pengambilan kebijakan luar negeri

Pada tahun 2008-2011 jumlah


produksi beras Indonesia pertahun

4 “Indonesia Beli Beras Thailand Satu Juta Ton” 5 “Indonesia-Thailand Sepakat Kerjasama
Menurut Dirut Bulog Widjanarko Puspoyo (2007) Ketahanan Pangan” http://www.antaranews.com/
http://www.balipost.co.id/balipostcetaK/2007/1/9/e diakses tanggal 05 Mei 2015
6 Op,.cit
konomi.html diakses tanggal 05 Mei 2015

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 3


seperti kelompok tertentu 7. Liberalisme negeri yang tidak dapat mencukupi yang
berpendapat bahwa negara dituntut mengakibatkan Indonesia melakukan
untuk memainkan peran yang luas dan impor beras dari Thailand. Impor beras
tak terbatas. Ada beberapa hal yang tidak yang dilakukan tersebut memberikan
terjangkau oleh negara. keuntungan besar untuk Thailand
Locke berpendapat bahwa sebagai negara eksportir.
liberalisme mementingkan kebahagiaan Menurut K.J Holsti, kerjasama
dan kesenangan individu. Hal itu dapat internasional adalah sebagian besar
membawa kemajuan individu sekaligus transaksi atau interaksi negara dalam
kemajuan bagi kaum liberal itu sendiri. sistem internasional sekarang ini bersifat
Locke melihat potensi kemajuan rutin dan hampir bebas dari konflik.10
manusia dalan civil society dan Berbagai jenis masalah nasional,
perekonomian kapitalis modern, regional, dan global bermunculan dan
sehingga dalam hal ini individu memerlukan pembicaraan mengenai
merupakan aktor utama dalam masalah yang dihadapi dan
liberalism.8 Individu merupakan aktor mengemukakan berbagai bukti teknis
utama dalam liberalisme, sementara untuk menyelesaikan permasalahan
negara dianggap sebagai aktor yang tertentu, beberapa perjanjian yang
kurang penting karena hanya berperan memuaskan semua pihak ini disebut
sebagai penjamin kebebasan warga dengan kerjasama.
negaranya. Kerjasama dapat berlangsung
Negara merupakan perantara dalam berbagai konteks yang berbeda
warga negara dengan mengijinkan kebanyakan hubungan dan interaksi
mereka untuk memenuhi kebutuhan dan yang berbentuk kerjasama langsung di
menggapai kebahagiannya tanpa campur antara dua pemerintah yang memiliki
tangan yang berlebihan dari orang lain 9. kepentingan atau menghadapi masalah
Negara memiliki peranan yang cukup serupa secara bersamaan 11. Pembahasan
penting setelah individu dalam mengenai hubungan kerjasama
mengambil keputusan. perdagangan impor beras Indonesia dan
Penulis melakukan analisis Thailand tentunya dibutuhkan konsep
menggunakan tingkat analisa negara dan teori untuk menganalisis. Salah satu
bangsa. Maksud dari tingkat analisa teori yang digunakan untuk menganalisis
negara bangsa yaitu mengkaji adalah teori kerjasama internasional.
bagaimana perilaku politik luar negeri Semua negara tidak mampu memenuhi
negara dalam hal karakteristik Negara. seluruh kebutuhannya sendiri sehingga
Teori yang penulis gunakan perlu bekerja sama dengan negara lain.
adalah kerjasama internasional.
Indonesia dan Thailand bekerjasama Berdasarkan fenomena yang ada,
satu sama lain karena ada kepentingan. penulis ingin meneliti dan membahas
Indonesia ingin bekerjasama dengan lebih lanjut permasalahan yang terjadi,
Thailand karena membutuhkan pasokan dengan judul “Mengapa Indonesia
beras untuk memenuhi konsumsi beras melakukan kebijakan impor beras
dalam negeri. Pasokan beras dalam dari Thailand saat terjadi

7 10
Jill Steans & Lloyd Pettiford, 2009. Hubungan K.J. Holsti, “politik International Studi Analisis
Internasional Perspektif dan Tema. Diterjemahkan Ii”, Erlangga, Jakarta, 1998
oleh Deasy Silvya Sari. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 11 K.J.Holsti dan Wawan juanda ,Politik Internasional
8 Ibid,.
suatu Kerangka Analisis .1992,Percetakan
9 Ibid,.
Binacipta Bandung hal 650-652.

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 4


peningkatan produksi padi dalam gunakan yaitu jenis sekunder. Data
negeri? “ sekunder merupakan data yang diperoleh
dan diolah oleh penulis pertamanya dari
berbagai literatur baik berupa buku,
jurnal, dokumen, majalah, surat kabar,
Tujuan Penelitian : internet, maupun buletin yang erat
1. Tujuan penelitian ini adalah untuk hubungannya dengan masalah yang
mengetahui situasi dan kondisi diteliti yakni mengenai kerjasama
perberasan Indonesia; Indonesia-Thailand dalam bidang Impor
2. Mengetahui faktor-faktor yang beras.
melatarbelakangi hubungan
bilateral Indonesia dan Thailand Hasil dan Pembahasan
dalam masalah impor beras pada Impor yang dilakukan oleh
tahun 2009 - 2011. Indonesia itu dilakukan oleh pemerintah
3. Mengetahui apa yang menjadi untuk menjamin ketersedian stok pangan
alasan pemerintah Indonesia nasional, agar tidak terjadi krisis pangan
melakukan impor beras dari di Indonesia yang bisa mengakibatkan
negara Thailand pada saat mengganggu kesetabilan nasional.
Indonesia surplus beras. Impor beras pun dilakukan sampai saat
ini salah satu impor yang dilakaukan
Metode Penelitian oleh pemerintah yaitu berasal dari
Penulis menggunakan teknik Thailand dimana impor yang dilakukan
analisis data kualitatif artinya penulis olehIndonesia dari Thailand telah
berusaha menampilkan beberapa fakta terjalin dalam suatu nota kesepatakan
yang terjadi dari beberapa sumber yang Memorandum Of Understanding (MoU)
menjelaskan dampak impor beras yang telah disetujui oleh kedua belah
tersebut melalui data yang didapatkan. pihak negara.
Jenis penelitian ini menggunakan tipe Apabila tidak mengimpor akan
penelitian deskriptif eksplanatif, yakni terjadi kenaikan harga beras dalam
menggambarkan berbagai bentuk negeri yang tinggi sebab jumlah
implementasi dari kegiatan-kegiatan permintaan lebih tinggi dari jumlah
kerjasama yang telah disepakati oleh persediaan beras dalam negeri. Pada satu
Indonesia dan Thailand di bidang impor sisi, impor akan menghancurkan harga
beras. Serta menganalisis segala hasil beras di tingkat petani karena harga
dari perjanjian bersama dari sisi mereka berpotensi dipermainkan oleh
keberhasilan maupun dari sisi para tengkulak.
kegagalan. Informasi yang diperoleh Impor beras Indonesia memang
dituangkan dalam bahasa yang dapat sering mengalami surplus, tetapi jumlah
menjelaskan hubungan antara data satu permintaan beras melebihi surplus
dengan data lainnya sehingga dapat tersebut. Desakan impor tersebut pada
diperoleh kebenaran atas informasi dasarnya bertujuan agar kuota beras
tersebut. akhir tahun Indonesia masih mencukupi
Teknik pengumpulan data maka mau tidak mau pemerintah harus
penelitian ini menggunakan studi megimpor beras.
kepustakaan ( library research ), dengan Realisasi impor beras ini banyak
cara mengumpulkan bahan dari berbagai dipermainkan oleh para mafia importir.
sumber, seperti: buku, internet, majalah, Pemerintah hendak membatasi impor
jurnal, dan koran. Jenis data yang penulis beras, tetapi swasta ternyata terus

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 5


mengimpor beras. Pemerintah sendiri Kelebihan Beras Thailand Dibanding
tampak kebingungan dalam menjelaskan Beras Indonesia adalah :
kepada masyarakat, karena jika terdapat
fenomena seperti ini biasanya 1. Tidak mudah patah, dengan
pemerintah yang menjadi sasaran. kadar patahan maksimum 5
Minimnya pengawasan terhadap persen;
kegiatan impor, terutama di kepabeanan 2. Warnanya putih bersih;
menyebabkan hal tersebut rentan terjadi. 3. Butirannya besar;
Pemerintah hendaknya lebih 4. Butirannya lembut dan
memperketat pemeriksaan impor beras wangi;
ke Indonesia. 5. Harganya murah;
6. Kualitasnya merupakan
Tabel : Luas Panen (Ha), kualitas ekspor.
Produktivitas (Ku/Ha), dan
Produksi Padi di Indonesia12 Dampak positif Indonesia
mengimpor beras adalah terpenuhinya
kebutuhan pangan masyarakat.
Sedangkan dampak negatif Indonesia
mengimpor beras adalah terjadi
persaingan harga beras lokal dan beras
impor yang dapat merugikan petani
Indonesia. Selain itu, dengan
meningkatnya impor beras ini membuat
bangsa terutama pemerintah terlena, lupa
bahwa negara ini awalnya adalah negara
Sejak tahun 2008 produksi beras swasembada beras, bahkan pernah
nasional selalu surplus. Bulog selalu menjadi negara pengekspor beras.
berdalih kalau data produksi yang ada Kebijakan impor beras ditempuh
tidak bisa dijadikan pijakan. Menurut akibat kurangnya ketersediaan beras dari
Bulog, meskipun data yang ada produksi dan cadangan dalam negeri.
menunjukkan surplus, hal itu belum bisa Persediaan yang kurang atau bisa disebut
menjamin amannya ketersedian pasokan kelangkaan beras dapat disebabkan oleh
beras setiap bulannya, termasuk saat berbagai faktor. Lahan pertanian yang
momen-momen seperti Ramadan dan ada sekarang terutama di pulau Jawa
Idul Fitri. Kondisi tersebut dapat diatasi, semakin berkurang karena alih fungsi
jika manajeman stok yang dilakakun untuk tempat tinggal dan industri
Bulog selama ini bisa lebih baik. sedangkan perkembangan tanah di luar
Kenyataan yang ada menunjukkan pulau Jawa yang jauh lebih luas
bahwa selama ini daya serap Bulog mengarah pada sektor perkebunan yang
terhadap produksi beras petani seringkali lebih menjanjikan.
tidak maksimal, dan ini terjadi di Indonesia belum bisa
sejumlah sentra produksi padi nasional. menemukan dan menggunakan
teknologi yang bisa meningkatkan hasil
pertanian, sehingga biaya produksi
termasuk biaya transportasi masih relatif

12Damardono, Haryo dan Hermas E. Prabowo (2008),


“Irigási Sempurna, Swasembada Pangan Tercapai”,
Kompas, Bisnis & Keuangan, 12 Maret, halaman 21.

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 6


mahal. Ditambah anggapan masyarakat dengan tujuan tersebut dilakukan
bahwa makanan pokok adalah beras atau oleh Bulog.
nasi mencerminkan adanya kegagalan b. Impor untuk tujuan tertentu,
dalam diversifikasi pangan. Cuaca terkait faktor kesehatan/dietary,
dengan pergeseran musim kemarau dan konsumsi khusus atau segmen
penghujan yang tidak menentu juga tertentu, dan untuk memenuhi
mengakibatkan petani susah mengawali kebutuhan bahan baku/penolong
masa tanam yang berakibat pada industri yang tidak atau belum
turunnya produksi beras. sepenuhnya dapat dipenuhi dari
Adanya kelangkaan beras sumber dalam negeri.
mengakibatkan harga beras melambung Impor dengan tujuan tertentu ini
tinggi. Kelangkaan beras biasanya dilaksakan oleh Importir Produsen Beras
terjadi saat musim paceklik atau pada (IP-Beras) dan Importir Terdaftar Beras
musim kemarau. Sebaliknya, (IT Beras). Untuk memahami bagaimana
ketersediaan beras melimpah saat musim sebenarnya proses impor beras tersebut,
panen. Itulah alasan lain mengapa berikut alur prosedur impor beras
pemerintah mengeluarkan kebijakan berdasarkan Peraturan Menteri
impor beras. Impor yang dilakukan Perdagangan nomor 12/M-
memang dapat menurunkan harga beras DAG/PER/4/2008 tentang Ketentuan
di pasaran. Tapi, turunnya harga beras Impor dan Ekspor Beras.
ini akan membuat petani merugi karena Berkaitan dengan komuditi beras
harga jual beras lebih rendah dari biaya maka akan dijelaskan mengenai
produksi. beberapa kebijakan yang berhubungan
dengan kebijakan tata niaga impor beras.
Kebijakan yang akan diterangkan
Tabel : Harga Beras di Pasar Dunia
merupakan amanat dari Undang -
dan Indonesia Pada Tahun
Undang No. 7 Tahun 1996 Tentang
2008 - 201213
Pangan dan Peraturan Pemerintah No. 68
Tahun 2002 Tentang Ketahanan Pangan,
sebagai peraturan pelaksanaan Undang -
Undang No. 7 Tahun 1996.
Kebijakan tersebut antara lain :
1. Intruksi Presiden (Inpres)
Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2009 Tentang
Kebijakan Perberasan. Inpres
Ada beberapa tujuan
ini menerangkan bahwa dalam
dilakukannya kebijakan impor beras :
kebijakan stabilitas ekonomi
a. Pertama, impor beras digunakan
nasional dalam, meningkatkan
untuk tujuan stabilisasi harga,
pendapatan petani, peningkatan
penanggulangan keadaan
ketahanan pangan, dan
darurat, masyarakat miskin, dan
pengembangan ekonomi
kerawanan pangan. Impor beras
pedesaan. Kebijakan perberasan

13 Dampak Kebijakan Impor Beras dan Ketahanan Informa Vol. 1, No. 03, September-Desember; tahun
Pangan Dalam Persepektif Sesejahteraan sosial 2015
“Impact Of The Rice Import Duty Policy And Food
Security In The Perspective Of Social Welfare” Oleh :
M. Zainul Abidin Kementrian Keuangan ( Sosio

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 7


dibuat sebagai akibat dari
perkembangan nasional dan
global dibidang pangan,
khususnya perberasan. Berkaitan
dengan impor beras, bahwa
dalam menjaga kepentingan
petani dan konsumen maka
pemerintah menetapkan
kebijakan impor beras secara
terkendali. Impor beras
dilakukan apabila ketresedian Sumber : BPS (diolah) 2015
beras dalam negri tidak Penugasan impor beras diberikan
tercukupi, untuk kepentingan melalui surat Menteri Perdagangan
memenuhi cadangan beras Nomor 138/M-DAG/2/2007 tanggal 14
pemerintah, dan atau untuk Februari 2007. Beras impor tersebut
menjaga stabilitas harga dalam dimaksudkan untuk mencukupi stok
negeri. pemerintah dan memasuki Indonesia
2. Peraturan Menteri melalui pelabuhan-pelabuhan dengan
Perdagangan Republik indikasi tujuan dan jumlah sebagai
Indonesia Nomor 12/M- berikut:
DAG/04/2008 Tentang Impor
Dan Ekspor Beras. Peraturan Tabel : Pelabuhan – Pelabuhan
impor beras diterangkan dalam Tempat Masuknya Beras
Permendag Nomor 12/M- Impor
DAG/04/2008 tanggal 11 April
tentang Ketentuan Impor dam
Ekspor Beras. Permendag ini
dibuat berdasarkan perhitungan
bahwa bereas merupakan
komoditi yang strategis sebagai
bahan pangan masyarakat
Indonesia. Sehingga kegiatan
penyediaan, produksi, pengadaan
dan distribusi beras menjadi
sangat penting untuk ketahanan
pangan, peningkatan pendapatan
dan kesejahteraan petani beras, Sumber : Departemen Perdagangan Indonesia
2007
kepentingan konsumen, serta
menciptakan kestabilan ekonomi
Grafik : Volume dan Nilai Impor
nasional 14.
Beras pada Periode Tahun
2001 - 2004, 2005 - 2009 dan
Tabel : Impor Beras Tahun 2010 - 201315
2004-2014

14 Permendag Nomor 12/M-DAG/04/2008 Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian,


kementrian Pertanian Tahun 2014
15Jurnal Statistik Ekspor Impor Komoditi Pangan
Pada Tahun 2001 – 2013 oleh Direktorat Jenderal

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 8


Persediaan beras sebagai bahan
pangan pokok sebagian besar
masyarakat Indonesia adalah salah satu
bagian yang penting dalam pemantapan
ketahanan pangan nasional. Kelangkaan
beras tidak hanya berakibat pada
gangguan stabilitas ekonomi, tetapi
Sumber : BPS (2014) dapat memicu ketidakstabilan sosial dan
politik. Penyediaan beras ditinngkat
Pada tahun 2009 sampai 2014 regional maupun nasional terdapat tiga
jumlah impor beras dari Thailand komponen, yaitu produksi, cadangan,
cenderung naik turun. Terutama pada serta penyediaan dari luar negeri
tahun 2011, jumlah impor beras (impor).
mengalami peningkatan yang drastis Konsumsi beras per kapita
mencapai, karena memang pada tahun berpengaruh positif terhadap volume
2011 di Indonesia mengalami penurunan impor beras di Indonesia dan signifikan.
produksi akibat cuaca yang Ketika konsumsi beras per kapita di
mempengaruhi masa tanam dan panen Indonesia meningkat, maka volume
sehingga cadangan beras nasional impor beras di Indonesia akan semakin
menipis. meningkat. Peningkatan konsumsi di
masyararakat karena masyarakat
Grafik: Jumlah Impor Beras dari Indonesia menganggap beras sebagai
Thailand Pada Tahun makanan pokok mereka dan anggapan
2009 - 2014 mengonsumsi beras berarti dapat
mendapat suatu kebanggan dan gengsi
dari orang lain.
Produksi beras di Indonesia
belum bisa mencukupi kebutuhan
penduduknya, akibatnya Indonesia
masih harus mengimpor beras dari
negara penghasil pangan lain seperti
Negara Thailand. Penyebab utamanya
adalah jumlah penduduk yang sangat
Sumber: Badan Pusat Statistik Tahun 2015
besar. Makanan pokok semua penduduk
Indonesia adalah beras sehingga sudah
Impor beras dilakukan untuk
jelas kebutuhan beras menjadi sangat
memperkuat cadangan beras nasional,
besar. Akibatnya kebutuhan beras
cadangan beras yang cukup diperlukan
Indonesia menjadi tidak terpenuhi jika
untuk mewujudkan ketahanan pangan
hanya mengandalkan produksi dalam
dalam rangka memenuhi hak masyarakat
negeri dan sousinya harus
atas pangan. Memperkuat cadangan
mengimpornya dari negara lain.
beras nasional melalui impor
Faktor lain yang mendorong
dilaksanakan secara rutin setiap tahunya
adanya impor bahan pangan adalah
mengindikasikan bahwa Indonesia
iklim, khususnya cuaca yang tidak
sudah tidak lagi berswasembada beras.
mendukung keberhasilan sektor
pertanian pangan. Pergeseran musim
Kesimpulan hujan dan musim kemarau menyebabkan
petani kesulitan dalam menetapkan

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 9


waktu yang tepat untuk mengawali masa Dampak Kebijakan Impor Beras dan
tanam, benih beserta pupuk yang Ketahanan Pangan Dalam
digunakan, dan sistem pertanaman yang Persepektif Sesejahteraan sosial
digunakan. Penyediaan benih dan pupuk “Impact Of The Rice Import
yang semula terjadwal, permintaanya Duty Policy And Food Security
menjadi tidak menentu yang dapat In The Perspective Of Social
menyebabkan kelangkaan karena Welfare” Oleh : M. Zainul
keterlambatan pasokan benih dan pupuk. Abidin Kementrian Keuangan
Akhirnya hasil produksi pangan ( Sosio Informa Vol. 1, No. 03,
menurun. September-Desember; tahun
Anomali iklim yang ekstrem 2015
dapat secara langsung menyebabkan
penurunan produksi tanaman pangan Jurnal Statistik Ekspor Impor Komoditi
tertentu, karena tidak mendukung Pangan Pada Tahun 2001 – 2013
lingkungan yang baik sebagai syarat oleh Direktorat Jenderal
tumbuh suatu tanaman. Luas lahan Pengolahan dan Pemasaran Hasil
pertanian yang semakin sempit juga Pertanian, kementrian Pertanian
menjadi alasan kenapa impor. Tahun 2014
Jika tidak mengimpor, maka
akan terjadi kenaikan harga beras dalam
negeri yang tinggi sebab jumlah Buku :
permintaan lebih tinggi dari jumlah
persediaan beras dalam negeri. Jill Steans & Lloyd Pettiford, 2009.
Meskipun di satu sisi, impor akan Hubungan Internasional
menghancurkan harga beras di tingkat Perspektif dan Tema.
petani karena harga mereka berpotensi Diterjemahkan oleh Deasy
dipermainkan oleh para tengkulak. Silvya Sari. Yogyakarta: Pustaka
Panjangnya rantai tata niaga Pelajar
beras pada akhirnya merugikan
konsumen dan produsen, karena K.J. Holsti, “politik International Studi
semakin panjang rantai pemasaran akan Analisis Ii”, Erlangga, Jakarta,
semakin besar selisih harga yang harus 1998
dibayar oleh konsumen dari harga
petani. Terlebih kapasitas stok pedagang K.J.Holsti dan Wawan juanda ,Politik
besar dan pengecer yang besar membuat Internasional suatu Kerangka
mereka mampu mengendalikan suplai Analisis .1992,Percetakan
beras dan harga pasar, terutama saat Binacipta Bandung hal 650-652.
musim paceklik. Dari uraian tersebut
terlihat jelas bahwa dalam hal pemasaran Damardono, Haryo dan Hermas E.
gabah pun petani menempati posisi yang Prabowo (2008), “Irigási
paling lemah, karena hanya menjadi Sempurna, Swasembada Pangan
penerima harga (price taker). Ini tidak Tercapai”, Kompas, Bisnis &
adil karena dari resiko usaha para petani Keuangan, 12 Maret, halaman
yang menanggung resiko terbesar. 21.

DAFTAR PUSTAKA Artikel :


Jurnal :

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 10


“Indonesia-Thailand Sepakat Kerjasama
Ketahanan Pangan”
http://www.antaranews.com/

“5 Negara Pemasok Beras Impor


Terbesar ke RI”
http://bisnis.liputan6.com/
diakses tanggal 05 Mei 2015

“Indonesia Beli Beras Thailand Satu Juta


Ton” Menurut Dirut Bulog
Widjanarko Puspoyo (2007)
http://www.balipost.co.id/balipo
stcetaK/2007/1/9/ekonomi.html

Website :

“Data dari FAO 2009“ FAO.org

http://docsonline.wto.org/GEN

Dokumen :

Permendag Nomor 12/M-DAG/04/2008

JOM FISIP Vol. 5: Edisi I Januari – Juni 2018 Page 11

You might also like