You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit harus mempunyai
kemampuan pelayanan sekurang-kurangnya pelayanan medik umum, gawat
darurat, pelayanan keperawatan, rawat jalan, rawat inap, operasi/bedah,
pelayanan medik spesialis dasar, penunjang medik, farmasi, pelayanan gizi,
sterilisasi, rekam medik, pelayanan administrasi dan manajemen, penyuluhan
kesehatan masyarakat, pemulasaran jenazah, laundry, dan ambulance,
pemeliharaan sarana rumah sakit, serta pengolahan limbah (Kemenkes, 2010)

Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan


disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan
status metabolism tubuh. Pelayanan gizi rumah sakit terdiri dari pelayanan gizi
rawat jalan, rawat inap, penyelenggaraan makanan serta penelitian dan
pengembangan gizi. Penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan
rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan
makanan, perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran
belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan ,
distribusi dan pencatatan, pelaporan serta evaluasi. Dimana tujuan
penyelenggaraan makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman,
dan dapat diterimaoleh konsumen guna mencapai status gizi yang optimal
(Kemenkes, 2013)

Untuk mencapai penyelenggaraan makanan yang berkualitas sesuai


kebutuhan gizi maka harus diperhatikan jumlah dan jenis pemberian makanan
kepada pasien salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah standar porsi yang
diterapkan. Standar porsi adalah rincian dan jumlah bahan makanan dalam bersih
mentah untuk setiap jenis hidangan, sesuai dengan kebutuhan pasien
(Hardiansyah & Supariasa 2017). Penerapan standar porsi pada penyelenggaraan
makanan rumah sakit sangat penting untuk diterapkan agar makanan yang
diberikan kepada pasien sesuai dengan kebutuhan pasien sehingga asupan gizi
pasien terpenuhi secara optimal dan dapat membantu proses penyembuhan
penyakit pasien, selain itu pemberian makanan yang tidak sesuai dengan standar
porsi menyebabkan adanya biaya yang hilang secara sia-sia dan akan berdampak
terhadap anggaran yang digunakan untuk pengadaan bahan makanan.

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan pada saat permorsian


makanan banyak ditemukan makanan yang tidak sesuai dengan standar porsi Rs
Marzoeki Mahdi terutama makanan khusus untuk pasien psikiatri, maka dari itu
maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang kesesuaian pemorisan makanan
psikiatri berdasarkan standar porsi yang ditetapkan oleh Rs. Dr. Marzoeki Mahdi.

B. Rumsan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahannya


adalah “bagaimanakah kesesuaian pemorsian makanan psikiatri berdasarkan
standar porsi yang ditetapkan oleh Rs. Dr. Marzoeki Mahdi Bogor tahun 2018 ?”

C. Tujuan

Untuk mengetahui kesesuaian pemorsian makanan prikiatri berdasarkan


dengan standar porsi yang ditetapkan oleh Rs. Dr. Marzoeki Mahdi Bogor pada
tahun 2018

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana sistem penyelenggaraan makanan
di Rs. Dr. Marzoeki Mahdi apakah telah sesuai dengan standar porsi yang
ditetapkan
2. Bagi Institusi Rs. Dr. Marzoeki Mahdi
Menambah informasi dan sebagai bahan evaluasi terhadap kesesuaian
pemorsian makanan bagi pasien psikiatri di Rs. Dr. Marzoeki Mahdi

3. Manfaat Institusi Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Gizi


Menambah pengetahuan dan informasi terhadap kesesuaian pemorsian
makanan bagi pasien psikiatri di Rs. Dr. Marzoeki Mahdi dan dapat
dijadikan acuan untuk melakukan penelitian lanjutan.

You might also like