You are on page 1of 4

ANALISA AKTA HIBAH

Hibah pada dasarnya pemberian dari seseorang semasa hidupnya kepada orang lain. Hibah diatur
dalam Pasal 1666 - Pasal 1693 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (untuk selanjutnva disebut
"KUHPerdata')

Yang dimaksud dengan hibah dijelaskan pada Pasal 1666 KUHPerdata yaitu: "Hibah adalah suatu
perjanjian dengan nama si pcnghibah di waktu hidupnya dengan cuma-cuma dan dengan tidak dapat ditarik
kembali, menverahkan sesuatu benda guna keperluan si penerima hibah vang nienerima penyerahan itu",
Perjanjian Hibah harus dibuat dalam bentuk tertulis dalam bentuk Akta Notariil. Berdasarkan Peraturan
Pernerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (untuk selanjutnya disebut PP 24/1997). setiap
pernberian hibah tanah dan bangunan harus dilakukan dengan Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah. Hal tersebut
diatur pada Pasal 3 7 ayat (I) PP 24/1997: "Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah
susun melalui jual beli tukar menukar, hibah. pemasukan dalam perusahaan dan perbuatan hukum pemindahan
hak lainnya. kecuali pemindahan hak melalui lelang hanya dapat didaftarkan jika dibuktikan dengan akta
yang dibuat PPAT yang berwenang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku".

Dari ketentuan tersebut diatas. dijelaskan bahwa hibah harus dituangkan dalam sebuah akta yang
dibuat oleh PPAT, yakni berupa akta hibah. Berdasarkan Pasal 38 ayat (I) PP 24/199, pembuatan akta
dihadiri oleh para pihak yang melakukan perbuatan hukum yang bersangkutan dan disaksikan oleh sekurang-
kurangnya 2 (dua) orang saksi yang memenuhi syarat untuk bertindak sebagai saksi dalam perbuatan hukum
tersebut.

Analisa Akta Hibah

Dasar Hukum Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No. 8 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1997
tcntang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

a. Judul dan Nomor Akta

Setiap akta PPAT wajib diberi judul dan Nomor Akta. Akta PPAT memiliki nomor yang berulang setiap
tahun.

Judul Akta : AKTA HIBAH

Nomor : 253/2018

b. Kepala Akta

Setiap Kepala Akta PPAT harus berisi hari, tanggal, bulan dan tahun pernbuatan aktanya, kemudian
diikuti dengan nama lengkap PPAT, diisi jabatan dari Pejabat yang mengeluarkan keputusan
pengangkatan/penunjukan PPAT yang bersangkutan, tanggal dan nomornya, serta disebutkan juga daerah
kerja PPAT sesuai pengangkatan berikut alamat lengkap kantor PPAT, dalam akta yang disebutkan di
atas kepala akta dijabarkan sebagai berikut :

- Pada hari ini, Kamis, tanggal 20 Desember 2018

- Hadir dihadapan saya Eddy Haryadi, Sarjana Hukum, yang berdasarkan Surat

Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional tanggal 06 Oktober 2000, nomor 31-X-
2000 diangkat sebagai Pejabat Pcmhuat Akta Tanah, yang selanjutnya disebut PPAT yang dimaksud
dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. dengan daerah
kerja Kota Depok. dan berkantor di Ruko Cemara Blok A-3,Jl. Raya Depok, dengan dihadiri oleh saksi-
saksi yang saya kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta ini.

c. Para Pihak (komparisi)

1. Pemberi Hibah dalam akta ini adalah Nyonya Tiurlan Siagian dalam melakuakan perbuatan hukum
dalam akta ini tidak memerlukan persetujuan suaminya karena suaminya telah meninggal dunia
berdasarkan kutipan akta kematian nomor : 3276-KM-01042016-0008 yang dikeluarkan Kantor
Disdukcapil pada tanggal 01 April 2016.

2. Penerima Hibah dalam akta ini adalah Johanes Febrian salomo Simanjuntak lahir pada tanggal 10
februari 2003, Seorang anak yang masih belum dewasa untuk melakukan perbuatan hukum dalam akta
hibah ini karena berdasarkan Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 4/SE/I/2015 tentang batasan usia dewasa dalam rangka Pelayanan Pertanahan yang
ditetapkan Umur Dewasa dalam pengelolaan pertanahan adalah 18 Tahun atau Sudah Menikah,
maka untuk melakukan perbuatan hukum dalam akta ini Johanes Febrian Salomo Simanjuntak diwakili
oleh wali/orang tua dari penerima hibah yaitu Nona Karina Maria Meiliska Simanjuntak lahir pada
tanggal 02 Mei 1999 dan Ronni Pahala parlaungan Simanjuntak lahir pada tanggal 21 Mei 1966
mereka merupakan Kakak dan Ayah dari Penerima Hibah

Analisa:

Salah satu bagian dari kerangka akta PPAT atau bentuk akta otentik adalah komparisi yang memuat idenutas
penghadap dan keterangan mengenai kedudukan bertindak penghadap dan dasar hukurn. Komparisi untuk
suatu akta PPAT, untuk menentukan apakah seseorang yang menghadap PPAT merniliki kecakapan dan
kewenangan bertindak dalam akta, Rumusan redaksional pada bagian komparisi dapat ditinjau berdasarkan
cara orang tersebut bertindak dalarn akta PPAT, yaitu :

1) Bertindak untuk diri sendiri dengan atau tanpa persetujuan


2) Bertindak sebagai kuasa (Orang atau Badan Hukum)
3) Bertindak sebagai wakil badan hukum
4) Bertindak sebagai wakil demi hukum
5) Bertindak dalam kombinasi I s/d 4

Premise

I) Objek Hibah

Objek Hibah dalam akta yang disebutkan di atas adalah berupa Tanah Hak Milik yaitu Sertifikat Hak Milik
Nomor 13807/Mekarjaya atas sebidang tanah sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi tanggal 15 Maret
1998 Nomor 6082 seluas 238 M2, dengan Nomor ldentifikasi Bidang Tanah (NIB): 10.27.06.06.05917
dan Surat Pernberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPTPBB) Nomor Objek Pajak
(NOP): 32.78.003.005.024-0127.0 terletak di:

- Propinsi : Jawa Barat

- Kabupaten : Depok

- Kecamatan : Sukamajaya

- Kelurahan : Mekarjaya

- Jalan : Dadap IV No.6, Rt.002, Rw.05


Yang menjadi objek hibah tersebut meliputi juga segala sesuatu yang ada, tertanam. Ditempatkan dan didirikan
di atas tanah tersebut yang oleh karena rnaksudnya sifatnya atau menurut penetapan Undang-Undang
termasuk sebagai barang tetap.

Analisa :

Dalarn perumusan objek hak atas tanah dalam akta harus diperhatikan parameter normatif, yaitu :

1. Nomor Hak Milik yang tercatat atas nama Pihak Pertama sebagaimana tercantum dalam Sertitikat Hak
Hak Milik
2. Tanggal dan Nomor Surat Ukur atau Gambar Situasi dalam sertirikat yang bcrsangkutan
3. Luas tanah sebagaimana tercantum dalam sertifikat
4. NIB, apabila NIB tersebut sudah ada dan tercantum dalam sertifikat, dan SPPT PBB Nornor Objek
Pajak (NOP) dari bidang tanah serta jenis penggunaan dan pemanfaatan tanahnya sesuai dengun
keadaan lapangan, dan
5. Letak tanah sebagaimana tercantum dalam sertifikat. Apabila nama jalan tidak tercantum dalam
sertifikat, rnaka ruang untuk nama jalan dikosongkan.

Pada akta yang disebutkan di atas telah dicantumkan seluruh poin yang disebutkan dari huruf a sampai dengan
huruf e.

Klausul

Pasal-pasal yang terdapat dalam Akta tersebut telah sesuai dengan lampiran Perkaban Nomor 8 Tahun 2012.

Akhir kata

Menguraikan secara lengkap keterangan mengenai saksi-saksi beserta identitas lengkapnya. Sebagai bukti
kebenaran pernyataan yang dikemukakan oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua maka akta tersebut
ditandatangani oleh Pihak Pertama, Pihak Kedua, saksi-saksi dan PPAT sebanyak 2 rangkap asli (Lembar
Pertama dan Lem bar Kcdua). Dimana I rangkap pertama disimpan di kantor PPAT dan I rangkap lembar
kedua disarnpaikan kepala Kantor Pertanahan Kabupaten untuk keperluan pendaftaran peralihan hak akibat
hibah tersebut.

Dalam akta PPAT pada :

- Bagian atas sebelum judul akta tercantum :

PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) Nama PPAT

Daerah Kerja PPAT

SK Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor Surat Keputusan

Tanggal Surat Keputusan

Alamat kedudukan PPAT

- Bagian bawah (footer) kiri setiap halaman akta harus dicantumkan judul akta dan dibawahnya ditulis
nama lengkap PPAT. Gclar dan Daerah Kcrjanya sedangkan dibagian bawah kanan setiap
halaman dicantumkan nomor halaman dari jumlah halaman akta.
Kcsimpulan :

Akta Hibah atas Hak Milik Nomor 253/2018 telah sesuai dengan

Perkaban Nomor 8 Tahun 2012.

You might also like