You are on page 1of 6

18.

Wawancara dengan guru dan siswa

Daftar Pertanyaan dan Jawaban dalam Wawancara dengan Guru Mengenai Model
Pembelajaran yang Digunakan Di Kelas

Narasumber : Ibu Br. Nadapdap (Mengajar Bidang Studi B. Indonesia)


Nama Sekolah : SMAN 2 Bandar Kab. Simalungun Prov. Sumatera Utara

Pertanyaan : Bagaimana keadaan kelas dan siswa tempat ibu mengajar?


Jawaban : Berdasarkan sistem kurikulum baru yang ditetapkan pemerintah, maka jumlah
murid disekolah kami masing-masing berjumlah 30 orang per kelas dan
suasana pembelajaran dikelas tergolong kondusif ketika PBM berlangsung.
Pertanyaan : Ketika melakukan PBM di kelas, apakah ibu menerapkan
model pembelajaran? Bila ya, model pembelajaran apa yang ibu terapkan?
Jawaban : Tentu saja setiap saya melakukan proses pembelajaran di kelas, saya selalu
menerapkan model pembelajarn agar proses pembelajaran lebih efektif dan
semua siswa turut aktif sehingga diharapkan dapat mencapai tingkat
kompetensi yang diinginkan.
Model pembelajaran yang saya terapkan bagi siswa-siswi tergantung pada
materi pembelajaran yang saya berikan. Misalnya materi yang saya ajarkan
adalah mengenai drama, maka saya menerapkan model pembelajaran yang
sifatnya demonstran atau drama. Kalau materi yang saya ajarkan bersifat
analisis dan teoritis maka saya biasanya menerapkan model jigsaw.
Pertanyaan : Bagaimana langkah-langkah atau adakah langkah-langkah khusus yang
ibu lakukan ketika menerapkan model-model pembelajaran?
Jawaban : Penerapan model-model pembelajaran yang saya lakukan dikelas seperti
yang saya katakan tadi bergantung pada materi yang saya ajarkan dan
tentunya langkah-langkahnya pun bergantung pada model pembelajarannya.
Langkah-langkahnya harus sesuai dengan modelnya. Misalnya model jigsaw,
saya pertama sekali membentuk dan membagi kelompok yang heterogen
dulu yang mana nantinya ada kelompok ahli dan ada kelompok asal, saya
mengkombinasikan antara siswa yang pandai, sedang dan kurang. Setelah
itu saya berikan materi pelajaran bagi masing-masing kelompok untuk
didiskusikan kemudian, masing-masing siswa dari dari kelompok asal saya
gabungkan menjadi kelompok ahli yang akan menjelaskan materi yang ia
pelajari. Begitu seterusnya sampai semua siswa benar-benar mengerti materi
yang saya berikan.
Pertanyaan : Kesulitan atau kendala-kendalaapa saja yang sering ibu temui saat
pelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran?
Jawaban : Kesulitan yang sering saya temui adalah ada dari dua sisi. Yang pertama itu
dari siswanya dan kemudian dari sarana dari sekolah yang kurang memadai.
Dari sisi siswa misalnya masih ada beberapa siswa yang masih kurang
percaya diri ketika mengikuti pembelajaran atau malu-malu kalau misalnya
bergabung dengan teman-temannya yang lain, mungkin karena tidak terbiasa
dengan diskusi diluar kelas sehingga ada beberapa siswa yang agak
canggung dan kebingungan ketika saya menerapkan model pembelajaran
tertentu. Pola pikir siswanya masih banyak yang terlalu monoton atau kurang
cepat menangkap pelajaran sehingga kadang-kadang membutuhkan waktu
lama untuk menerapkannya karena waktu pembelajarannya rata-rata hanya
2x45 menit, dengan kata lain, waktu untuk menerapkan model itu saya rasa
kurang karena memang membutuhkan waktu yang agak lama. Kalau dari segi
sarana dan prasaran mungkin karena sekolah kami belum termasuk ditengah
kota besar sehingga fasilitasnya pun masih kurang memadai sehingga cukup
menyulitkan ketika saya ingin menerapkan beberapa model pembelajaran
tertentu. Misalnya kurang tersedianya infokus ketika ingin
mendemonstrasikan mata pelajaran yang saya bawakan.
Pertanyaan : Bagaimana rata - rata kemampuan siswa dalammenerima materi
pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran?
Jawaban : Kemampuan rata-rata siswa yang saya ajarkan masih tergolong
biasa-biasa saja karena mungkin pola pikirnya belum luas dan
kurang berkembang, tidak seperti di kota jadi tidak semua materi
yang saya ajarkan dapat diterima dengan maksimal
Pertanyaan : Bagaimanakan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya model -
model pembelajaran?
Jawaban : Prestasi belajarnya masih tergolong biasa -biasa saja artinya
kebanyakan siswa masih didominasi oleh siswa -siswa yang kurang
dapat menyerap pelajaran dengan maksimal sehingga hasil akhir
seperti ujiannya pun kurang memuaskan dan masih jauh dari apa
yang saya harapkan. Mungkin karena memang masih terlalu
mendaerah sekolahnya jadi para siswa masih banyak yang kurang
memanfaatkan teknologi pada hal ada banyak hal yang bisa didapat
dari internet misalnya untuk menambah wawasan diluar dari model
pembelajaran yang saya lakukan. Dengan kata lain bahwa prestasi
belajar itu tidak melulu ditentukan oleh model pembelajaran,
tergantung bagaimana keefektivan dan kreativitas siswa itu dalam
mengembangkan wawasannya.
Pertanyaan : Pernahkan para siswa mengeluh tentang penerapan model -model
pembelajaran yang ibu terapkan?
Jawaban : Tidak pernah. Mereka cenderung menurut saja dengan berbagai
model-model pembelajaran yang saya berikan.
Pertanyaan : Apa rencana ibu kedepannya untuk lebih memotivasi dan
meningkatkan prestasi belajar siswa melalui model -model
pembelajaran? Misalnya apakah ibu akan berinovasi dalam
penerapan model-model itu?
Jawaban : Ya tentunya saya akan terus berusaha untuk mengembangkan
model-model pembelajaran yang cocok untuk siswa -siswa saya.
Saya selalu memantau sampai sejauh mana keefektivan model -
model pembelajaran yang telah saya terapkan. Dan tentunya akan
ada inovasi yang akan saya terapkan kemudian yang saya
kondisikan dengan siswa.

Ringkasan dan Kesimpulan hasil wawancara :


Dari hasil wawancara yang saya lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa di pembelajaran di
SMA Negeri 2 Bandar, Kab. Simalungun Prov. Sumatera Utara, sudah menerapkan model-
model pembelajaran. Model-model pembelajaran yang dilakukan atau diterapkan disesuaikan
dengan materi pelajaran yang diberikan oleh guru yang bersangkutan. Narasumber atau guru
tersebut mengatakan bahwa pada dasarnya kemampuan siswa-siswi dalam menyerap dan
mengikuti pembelajaran di SMA Negeri 2 Bandar masih tergolong rendah karena kondisi
lingkungan mungkin yang masih bersifat kedaerahan sehingga kemampuan berpikirnya masih
jauh dari siswa-siswi yang bersekolah di pusat kota atau di kota. Dengan demikian
penggunaan model-model pembelajaran yang sudah diusahakan semaksimal mungkin masih
belum bisa mendongkrak prestasi belajar yang tinggi sebagaimana yang diharapkan oleh
narasumber. Dalam penerapan model-model pembelajaran, kendala yang paling sering dan
umum yang dialami oleh narasumber adalah siswanya yang masih malu-malu atau kurang
percaya diri atau kaku ketika PBM berlangsung, sarana atau fasilitas dari sekolah yang kurang
memadai atau bahkan tidak lengkap, dan waktunya yang kurang sehingga kadang-kadang
tidak semua tujuan pembelajaran tercapai. Untuk kedepannya narasumber mengaku akan
terus mengembangkan model-model pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa yang
diajarnya.

19 wawancara deng guru tentang media pembelajaran yang digunakan...

HASIL WAWANCARA
Miss Salmi begitu saya memanggilnya. Beliau sosok guru yang bersahaja, cerdas,
sederhana, dan ramah. Walaupun waktu itu beliau tidak masuk ke kelas saya, tapi saya
mengenal beliau cukup baik. Beliau begitu mempesona saya sejak pertama kali saya
melihatnya di sekolah. Dalam hati saya bertekad suatu saat saya akan seperti dia.

Ketika mendapat tugas ini tiga bulan yang lalu, langsung telintas dalam pikiran untuk
menjadikan Miss Salmi objek wawancara saya.

Miss Salmi adalah guru yang mengajar bahasa inggris di MAN 1 Medan sejak tahun 2003
sampai sekarang. Sekarang beliau diamanahkan untuk mengajar di kelas XII Unggulan
yang berjumlah 20 orang siswa. Mengajar siswa-siswa di kelas ini jauh berbeda dengan
mengajar di kelas lain. Namun terlepas dari kesan membanding-bandingkan kemampuan
siswa, tapi itu lah kenyataan yang dirasakan Miss Salmi. Mengajar di kelas ini tidak terlalu
makan hati dan siswanya dapat merespon dengan cepat apa yang ditugaskan oleh guru.
Berikut hasil wawancara saya dengan beliau:

1. Menurut Miss, Media Pembelajaran itu apa?Sarana penunjang untuk belajar.


2. Seberapa penting Media Pembelajaran bagi seorang guru?Alasannya? Sangat
penting, ya karena pertama factor motivasi, mempermudah menyampaikan materi,
supaya tidak monoton sehingga siswa pun bosan, selain itu dengan menggunakan
media belajar, suasana belajar pun jadi menarik.
3. Media Pembelajaran Bahasa Inggris yang seperti apa yang pernah Miss terapkan di
kelas khususnya pada murid SMU?
Saya membuat games-games yang menarik seperti:

 Bermain Scrabble, yakni permainan menyusun huruf menjadi kata dalam bahasa
Inggris. Permainan ini melatih sejauh mana siswa manguasai vocabulary.
 Menyusun kertas yang setiap kertas tersebut telah tertulis satu kata yang berbeda
dan kertas tersebut disusun hingga menjadi sebuah kalimat yang baik. Permainan ini
memakai batasan waktu. Kelompok yang berhasil merangkai kalimat dengan benar
dan tepat waktu dialah pemenangnya.

 Atau dengan menggunakan Tape Recorder untuk mendengarkan lagu-lagu dalam


bahasa inggris. Metode yang digunakan yakni siswa diberi secarik kertas yang berisi
syair lagu yang belum sempurna—ada kata-kata yang dihilangkan dalam syair dan
siswa ditugaskan menebak kata yang hilang dengan cara mendengarkan lagu yang
diputar sebanyak tiga kali. Nama permainan ini disebut Missing Lyrics atau masih
dengan menggunakan media yang sama yakni melengkapi dialog, seperti metode
listening dalam UAN atau dalam ujian TOEFL, dengan mendengarkan dialog native
speaker dari Tape Recorder. Metode ini melatih kemampuan mendengar siswa
dalam bahasa inggris.
 Televisi juga Miss gunakan sebagai media belajar. Guru menyetel CD Edu yang
berkaitan dengan pelajaran bahasa inggris. Setelah menonton siswa ditugaskan
unutk menceritakan kembali apa yang telah ditonton baik dengan lisan maupun
tulisan.
 Drama. Media belajar dengan drama juga diterapkan Miss Salmi. Beliau hanya
menentukan setting cerita, selebihnya siswa-siswanya yang beraksi dengan segala
kemampuan akting yang mereka punya dan kemampuan berdialog dalam bahasa
inggris. Saat proses drama berlangsung guru tetap harus mengawasi jalannya drama.
 Internet, media belajar paling canggih abad ini. Miss Salmi mulai menggunakan
media internet dengan cara meminta siswa untuk mencari bahan pelajaran dari
internet atau mengumpulkan tugas via e-mail.
Itulah sebagian besar media belajar yang pada umumnya digunakan Miss Salmi. Karena
Miss Salmi mengajar di kelas XII Unggulan, tidak terlalu su;it maminta siswa melakukan
tugas dengan media yang berganti-ganti dan menutut pemahaman lebih. Siswa Unggulan
cukup merespon dengan baik seluruh media dan menyerap pesan dari media-media itu.

4. Adakah ritual tertentu yang Miss lakukan kepada siswa saat mengajar menggunakan
media?
Ya tentu ada, terlebih dahulu Miss akan memperkenalkan media tersebut beserta cara
bermainnya. Sejauh ini respon siswa cukup cepat sehingga tak perlu butuh waktu lama
untuk memperkenalkan medai dan cara bermainnya.

5. Menurut Miss apakah guru bahasa inggris sekarang sudah mengoptimalkan


penggunaan media saat mengajar?
Jujur saja Miss sendiri termasuk guru yang belum optimal menggunakan media saat
mengajar, karena ya itu tadi keterbatasan fasilitas dari pihak sekolah, selain itu
keterbatasan waktu Miss untuk menciptakan media yang akan digunakan.

6. Media belajar yang seperti apa yang belum pernah Miss terapkan di kelas? Mengapa?
Media laptop dengan proyektor beserta in focus. Dengan media tersebut Miss bisa
menyajikan materi bahasa inggris yang menarik dan tidak monoton serta Miss tidak perlu
terlalu banyak ceramah di depan kelas. Namun sayang, pihak sekolah belum
menyediakan proyektor dan in focus-nya tapi Miss dengar tahun depan hal itu akan
diwujudkan oleh pihak sekolah. Semoga. Amiin.
Miss juga ingin menggunakan fasilitas internet seperti membuat blog yang berisikan
tulisan Miss berkaitan dengan materi bahasa inggris sehingga siswa-siswa Miss yang
kurang mengerti bisa membaca di blog punya Miss.

7. Pernah tidak, Miss tidak siap dengan media yang Miss gunakan sehingga siswa tidak
menangkap pesan yang Miss maksud?
Pernah, tapi masalahnya bukan medianya yang tidak siap, medianya sudah siap kian
hanya saja penyampaian tentang teknik permainan menggunakan media tersebut yang
membuat siswa bingung pada awalnya. Namun setelah, beberapa kali bermain, siswa
sudah mengerti apa maksud permainan tersebut. Yang terpenting penyampaian yang
jelas, singkat, padat ketika memperkenalkan media yang akan dipakai.

8. Seandainya Miss sudah menikah dan punya anak. Bagaimana metode Miss
mengajarkan anak-anak Miss bahasa inggris sejak usia dini lalu menciptakan suasana
rumah yang bagaimana agar anak menyukai belajar bahasa inggris?

Wah, itu adalah salahsatu impian terbesar Miss. Begini pertama Miss ingin sekali punya
suami yang menyukai bahasa inggris dan mampu bahasa inggris tau jika tidak
mendapatkannya paling tidak Miss mempunyai suami yang mendukung apa yang Miss
suka. Kemudian jika Miss punya anak, Miss akan menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, sebelumnya sejak awal mengandung Miss akan selalu mengobrol
dengannya menggunakan bahasa inggris dan setelah dia lahir Miss akan menggunakan
kata-kata sederhana dalam bahasa inggris. Mengajarkannya menyebut nama-nama buah,
nama-nama hewan dalam bahasa inggris.

9. Menurut Miss, bagaimana perkembangan media belajar bahasa inggris zaman


sekarang dibandingkan dengan media belajar zaman waktu Miss sekolah dulu?
Hmmm, sangat berbeda sekali perekmbangannya antara media belajar dulu dan
sekarang. Waktu Miss sekolah dulu, sejak duduk di bangku MTs-lah Miss baru mengenal
pelajaran bahasa inggris. Sewaktu SD pelajaran ini belum ada diajarkan. Sejak saat di
MTs itulah Miss benar-benar jatuh cinta pada bahasa inggris sampai sekarang. Metode
belajar zaman Miss sekolah dulu adalah metode ceramah. Guru sama sekali tidak ada
menggunaka media untuk mendukung proses belajar mengajar yang menyenangkan.

10. Apakah metode tersebut membuat Miss bosan atau bagaimana?


Oh tidak sama sekali tidak, mungkin metode itulah yang terbaik pada zamannya yakni
dengan metode ceramah. Namun pada saat sekarang metode tersebut tidak bisa dijadikan
sebagai konsep tunggal. Metode ceramah harus dibarengi dengan media belajar yang
berkembang dan memang merupakan tuntutan zaman. Dan dasarnya Miss suka dengan
pelajaran bahasa inggris, metode ceramah cukup baik dan tidak mebuat Miss bosan. Satu
hal media belajar yang sangat Miss harapkan kepada guru Miss saat itu adalah adalah
media mendengarkan kaset rekaman berbahasa inggris dari tape recorder. Tapi harapan
itu tak pernah terwujud.

11. Suka duka mengajar bahasa inggris dengan menggunakan media?


Dukanya, media yang digunakan tak jarang sering hilang, karena memang kebanyakan
media yang Miss gunakan berbentuk potongan-potongan kertas atau karton ukuran kecil
sehingga wajar saja jika ada yang hilang. Selain itu dukanya siswa terkadang kurang
menanggap maksud atau pesan dari media yang digunakan, juga Miss kesulitan
mengakomodir siswa-siswa, dalam arti begini siswa pada saat belajar menggunakan
media seperti pada saat bermain menyusun kata. Siswa suka dengan sengaja
menggunakan bahasa indonesia yang seharusnya pada kelas bahasa inggris adalah alat
komunikasi yang digunakan adalah bahasa inggris.

Sukanya. Miss senang melihat siswa merasa senang sewaktu belajar menggunakan
media, siswa pada happy semuanya.

12. Pertanyaan terakhir, pesan dan saran Miss kepada guru atau bahkan kepada calon
guru seperti saya berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran saat mengajar
bahasa inggris?
Pesan dan saran Miss adalah:

 Be Innovative and Be Creative, artinya seorang guru harus bisa menciptakan media
belajar yang inovatif dan kreatif, walaupun media tersebut sederhana tapi ada
banyak ilmu yang diperoleh dari kesederhanaan itu.
 Kurangi jaim (jaga image), Menurut Miss seorang guru jangan terlalu menganggap
bahwa dirinyalah yang paling hebat, paling pintar, dan yang paling banyak ilmunya.
Padahal kan tidak seperti itu bisa saja siswa lebih banyak mengetahui sesuatu
daripada gurunya. Guru juga harus dituntut berpikiran tebuka atau istilah kerennya
open minded terhadap segala perkembangan IPTEK. Dalam hal ini tidak ada siapa
yang lebih hebat dari siapa. Guru bisa berbagi ilmu dengan murid sebaliknya murid
juga bisa berbagi ilmu kepada guru. Terkadang Miss senang mendapat gangguan
kecil dari siswa Miss seperti menelepon hanya untuk menanyakan tugas yang
kurang jelas dan tidak dimengerti serta menanyakan masalah-masalah lainnya.

You might also like