You are on page 1of 5

KONTRUKSI KAYU

JENIS KAYU BERDASARKAN KELAS

DISUSUN OLEH :

DINDA LUFIPAH

2017260008

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG

2019
MACAM – MACAM JENIS SAMBUNGAN KAYU

Sambungan dengan alat penyambung adalah sambungan-sambungan yang terdiri dari,


antara lain:

1. Sambungan dengan baut

Sambungan dengan buat dibagi menjadi tiga golongan sesuai dengan kekuatan kayu
yakni golongan I,II,III.
ketentuan dalam perhitungan sambungan dengan baut:
a. baut dibuat dari baja mutu baja St.37
b. selisih antara cabang baut diameter baut ≤ 1,5 mm
c. diameter baut min 10 mm, untuk kayu dengan tebal ≥ 8 cm, dipakai ᴓ baut min 12,7 mm
d. Baut harus disertai dengan plat ikutan (washer), dimana tebal plat min 0,3 mm dan
max 5 mm
e. jika berbentuk bulat, garis tengah nya = 3 D
jika bentuk bujur sangkar diambil 3 D x 3 D → D = diameter baut mm
f. jika dipasang baut pelengkap, tebalnya plat ikut diambil min 0,2 D dan max 4 mm
g. tegangan-tegangan dalam arah sambungn ataupun pada penampang baut dianggap
rata

2. Sambungan dengan paku

1. Apabila dibandingkan dengan sambungan baut maka sambungan dengan paku


mempunyai karakteristik sebaai berikut:
a. lebih laku
b. beban pada penampang lebih merata
c. kekuata tidak tergantung pada arah serat
d. perlemahan yang terjadi lebih kecil : ± 10 %
e. efisiensi lebih keras
f. pengerjannya lebih mudah
2. Kekuatan tiap paku tergantung pada:
a. tebal kayu
b. kelas kuat kayu
c. diameter dan panjang paku
d. mutu paku

3. ujung paku yang keluar dari sambungan harus dibengkokan tegak lurus arah serat
kayu, asalkan pembekokan tersebut tidak merusak kayu
4. jika didalam satu baris paku terdapat lebih dari 10 batang paku, maka kekuatan paku
harus dikurang 10 % dan jika lebih dari 20 buah atang paku harus dikurangi 20 %
5. pada sambungan dengan paku digunakan minimal 4 batang paku

3. Sambungan dengan pasak

Pada prinsip nya pasak adalah benda yang dimasukan sebagian pada bidang
sambungan, dalam tiap-tiap bagian kayu yang disambung, untuk memindahkan beban
dari bagian yang satu pada yang lain.
Pasak terdiri atas 3 macam:
a. pada bidang sambungan dimasukan ke dalam takian-takian pada bagian-bagian
kayu yang disambung
b. pada bidang sambungan disukan didalam bagian-bagian kayu dengan cara
“dipress”
c. kombinasi antara a dan b
Hal yang perlu diperhatikan dalam sambungan dengan pasak:
a. pasak hanya boleh dibuat dari kayu keras, besi atau baja
b. pasak kayu keras yang mempunyai tampak persegi panjang, memasangnya harus
sedemikian rupa sehingga serat-seratnya terletak sejajar dengan serat-serat batang
kayu yang disambungkan
c. jika dalam suatu sambungan dipergunakan alat-alat pemyambung yang khusus
keluaran dari perusahaan maka harus menggunakan daftar kekuatan yang
dikeluarkan oleh perusahaan yang bersangkutan atau oleh hasil laboratorium
resmi dari Indonesia.
d. koefesian keamanan yang harus digunakan
2/3 :
o kontruksi yang selalu terendam air
o kontruksi yang terlindung tetapi kemungkinan besar kadar lengas kayu selalu
tinggi
5/6 :
o kontruksi yang tidak terlindungi tetapi kauyu tersebut dapat mongering dengan
cepat
1.25 :
o jika muatan terdiri atas muatan tetap dan tidak tetap
o jika muatan terdiri atas muatan tetap dan angina
Jenis pasak:
a. pasak sedehana
b. pasak semi modern
c. pasak modern
4. Sambungan dengan perekat
Perbedaan sambungan perekat dengan baut, paku dan pasak adalah:
a. pada sambungan perekat bagian-bagian kayu disambung pada bidang
b. sambungan perekat memiliki kekuatan sangat tinggi
Perekat untuk kontruksi kayu dbagi menjadi beberapa golongan:
a. Vegetable adhesives (perekat tumbuh-tumbuhan) dibuat dari starch (sari putih) atau
suatubahan yang mengandung banyak starchb.
b. Animal glues (perekat binatang) dibuat dari tulang, kulit dan ikan.
c. Casien glues (perekat Kasien) dibuat dari casien yang dikeringkan dari susud.
d. Blood albumen glues (perekat-perekat darah bercampur zat putih telor), dibuat dari
darahbinatang yang dikeringkan
e. Synthetic resin glues
dibagi kedalam :
-Thermosetting glues, Perekat golongan ini terjadi pengerasan jika terkena pengaruh panas
atau karena reaksikimia dengan sebuah katalisator yang disebut pengeras (hardenes), atau
karena kedua-duanyaPengaruh panas akan mempercepat waktu pengerasan. Sifat lain dari
perekat iniadalah, jika sudah mengeras tidak dapat dijadikan lunak kembali. Yang
termasuk golongan ini adalah phenol formaldehyde, unea
formaldehyderecorcinol, formaldehyde dan melamine formaldehyde

- Thermo plastic glues


Sifat dari perekat golongan ini adalah :
o Menjadi lunak jika terkena panas dan sambungan akan meregang pada teganganyang
tinggi
o Jika temperatur tinggi, maka daya ikatnya berkurang, bahkan bisa hilang samasekali
o Jika terkena temperatur yang rendah, perekat menjadi keras dan mempunyai dayaikat
yang besar
Untuk menyempurnakan pekerjaan perekat maka diadakan pengempaan, yakni upaya agar
kontak kedua bidang sambungan menjadi sempurna.Tinggi rendahnya tekanan dalam
pengempaan tergantung dari :
o Kekakuan bagian-bagian kayu
o Kerataan bidang-bidang sambungan

5. Sambungan dengan gigi


a) Pada sambungan gigi, gesekan antara kayu dengan kayu didalam perhitungan
harus diabaikan. Untuk sambungan gigi tunggal (gambar a), dalamnya gigi
tidak boleh melebihi nilai batas
Apabila tm melampaui batas yang disyaratkan, dapat diatasi dengan beberapa
cara :
1.Memakai sambungan gigi rangkap
2.Memperlebar balok pada tempat sambungan
3.Mempertinggi balok pada bagian ujung (lm)
4.Menggunakan pelat kokot pada sambungan

b) Untuk sambungan dengan gigi rangkap, dalamnya gigi kedua harus memenuhi
syarat seperti pada sambungan gigi tunggal. Selain itu tm2 - tm1 ≥ 1 cm.

You might also like