Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
KELAS : V A
2. Jelaskan pentingnya Allah menjadi manusia dan rencana mulia menjadi manusia!
Jawab: Allah menjadi manusia terdapat di dalam Yesus Kristus. Mengapa demikian?
Karena yang dimaksudkan dari Allah ialah Yesus Kristen mau menjadi manusia
agar dia memberikan teladan bagi banyak orang. Artinya kepada para pengikut-
Nya. Yesus Kristen tekun memberikan contoh hidup yang benar di dalam Firman
Allah.
Dan tugas/rencana mulia-Nya ialah Yesus rela mati di kayu salib untuk menebus
dosa manusia. Seperti yang terdapat di dalam kitab Filipi 2:5-11 “(5) Hendaklah
kamu dalam hidupnya bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus, (6) yang walaupun dalam rupa Allah,
tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan, (7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan
mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (8)
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (9) Itulah sebabnya
Allah sangat meninggikan Dia dan megaruniakan kepada-Nya nama di atas
segala nama, (10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada
di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bumi, (11) dan segala
lidah mengaku: Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah, Bapa!”
Dan pada saat Yesus wafat pada pukul 3, dan pada pukul 12 kegelapan meliputi
seluruh daerah terjadi gempa yang hebat sehingga bait Allah terbelah dua,dan
pada saat ituorang-orang yang tidak percaya, menjadi percaya bahwa Yesus
adalah anak Allah yag diutus untuk menghapus dosa manusia (matius 27:45-55).
3. Sejarah Kristen di Dunia yang diambil dari Kitab “KISAH PARA RASUL 11 : 26”
Jawab: Kekristenan muncul dari wilayah Levant (sekarang Palestina dan Israel) mulai
pertengahan abad pertama Masehi. Asalnya Kekristenan dimulai di kota Yerusalem dan
mulai menyebar ke wilayah Timur Dekat, termasuk ke Siria, Asyur, Mesopotamia,
Fenisia, Asia Minor, Yordania dan Mesir. Sekitar 15 tahun setelahnya Kekristenan mulai
memasuki Eropa Selatan dan berkembang di sana. Sementara itu juga terjadi penyebaran
di Afrika Utara serta Asia Selatan dan Eropa Timur. Pada abad ke-4 Kekristenan telah
dijadikan agama negara oleh Dinasti Arsakid di Armenia pada tahun 301, "Caucasian
Iberia" (atau Republik Georgia) pada tahun 319,[1][2] Kekaisaran Aksum di Etiopia pada
tahun 325, dan Kekaisaran Romawi pada tahun 380 M.
Kemudian pada tahun 312, Kaisar Roma, Konstantin mengaku mendapatkan pengalaman
pertobatan. Sekitar tahun 370, pada masa pemerintahan Theodosius, kekristenan menjadi
agama resmi dari kekaisaran Romawi.
Para Uskup diberi tempat terhormat dalam pemerintahan, dan pada tahun 400, istilah
Romawi dan Kristen pada dasarnya dianggap sama.
Setelah Konstantin, orang-orang Kristen tidak lagi dianiaya. Pada waktu itu, justru orang-
orang tidak percaya yang mengalami penganiayaan, kecuali kalau mereka “bertobat”
kepada kekristenan. Pertobatan yang dipaksa semacam ini mengakibatkan banyak orang
yang bergereja tanpa mengalami perubahan hati yang sejati.
Kisah Para Rasul 11:26b: “Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama
kalinya disebut Kristen“.
Orang-orang yang percaya kepada Kristus (=Mesias atau "yang diurapi") disebut
Kristen. Sejarawan asal Yahudi, Flavius Yosefus menyebut mereka "dari suku
Kristen". Tacitus, sejarawan Romawi, menyebut mereka "Kristen, nama yang
berasal dari Kristus". Asalnya mereka disebut pengikut "Jalan itu" (The Way).
Kemudian, mereka menyebut diri sebagai orang-orang Kristen, meskipun mula-
mula istilah itu merupakan suatu ejekan.[3] Kata "Kristen" (bahasa Yunani
"christianos") hanya digunakan tiga kali dalam Alkitab dan hanya di bagian
Perjanjian Baru (Kis 11:26; 26:28; 1Pet 4:16). Pada mulanya istilah ini berarti
"seorang hamba atau pengikut Kristus". Dewasa ini telah menjadi istilah umum
yang kehilangan arti aslinya dari Perjanjian Baru. Nama ini seharusnya menunjuk
kepada nama Sang Penebus, yaitu Yesus Kristus (Rom 3:24), ide tentang
hubungan intim orang percaya dengan Kristus (Rom 8:38-39) dan pikiran bahwa
orang percaya menerima Dia sebagai Tuhan mereka (Rom 5:1) dan sumber
keselamatan kekal (Ibr 5:9). Mengaku nama "Kristen" berarti bahwa Kristus dan
Firman-Nya telah menjadi kekuasaan utama dan satu-satunya sumber
pengharapan orang percaya untuk masa depan (Kol 1:5,27).[4]
Kita harus bisa menjadi garam. Karena kita sebagai orang kristen memiliki fungsi
garam untuk mencegah kerusakan moralitas dunia, sebagai orang kristen harus
memberikan dampak yang baik, yang memberikan keindahan dalam kehidupan
sdimasyarakatnya, Fungsi dari garam bagi dunia yaitu berupa damai, kasih
sukacita, kepada orang-orang disekitar kita.
Jawab :
2) Melayani
Ayat 8 : Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati,bahkan sampai mati di kayu salib.
Matius 20 :28 Sama seperti anak manusia datang bukan untuk di layani,melainkan
untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan untuk banyak
orang.
Pada ayat 8 dan matius 20 : 28 Bahwa Yesus datang sebagai seorang hamba,untuk
menyembuhkan , memberitakan injil, dan meskipun Yesus dikhianati oleh murid-Nya,
Ia tetap mengasihi.
3) Menyelamatkan
Ayat 9-11 : Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala nama, 10. Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut
segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 11.
Dan segala lidah mengaku : “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah,
Bapa!
Pada ayat 9-11: Bahwa Allah mengutus anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus Kristus
untuk menebus dosa manusia dengan cara mati di kayu salib.