You are on page 1of 2

Aku ingin mengenalmu

Sulitku mengartikan rasa ini. Padahal terlihat jelas dimataku saat semua terlukis jelas dihadapanku kau
tebarkan beribu kata kata indah untuku . aku dan mereka mungkin adalah salah satu korban cintamu .
kamu benar benar sang penakluk hati aku mengaku kalah mifta cowok yang kukagumi sejak November
2017 dia cowok yang tanpam dan menarik. Siapa sih yang kagum sama dia sejak pertama bertemu aku
langsung ada rasa dengannya tapi mana mungkin dia juga ada rasa sama aku sedangkan dia cowok
tampan yang dikelilingi beribu wanita wanita cantik yahhh aku memang tertarik kepadanya setiap tutur
katanya , tatapan matanya , sentuhan tubuhnya membuatku tak kuasa menahan diri untuk menjadi
wanita idamannya . kami sering bertemu dan makan bareng, setiap kali dia mengajak ku bertemu hatiku
berbunga bunga . didalam perjalanan dan menikmati suasana malam , dia tak akan pernah berhenti
cerita tentang wanita wanita yang didekatiny, dia selalu menceritakan tentang mereka dan mereka
kepadaku .

‘’clara,malam kemarin aku jalan sama cowok terus dia baper karena aku bawa mobil ‘’ ujarnya dengan
wajah polos’’ ohh … iya enaklah jalan jalan terus sama cowok ujar ku dengan hati kecewa ‘’ clara
dengarlah ini suara ngajinya merdu kali, aku jadi minder dengan suara merdunya ‘’ ujar dia lagi tanpa
rasa memikirkan hatiku . ‘’ supaya apa dikasih tahu sama aku ‘’ sahut ku dengan wajah pucat ‘’
cieeeee….cemburu yahh ‘’ tanyanya padaku sambil ngeledek . ‘’ enggak ah .. ngapain pula aku cemburu
‘’ jawabku dengan nada emosi . Hari pun sudah menunjukkan kami harus pulang , dia pun mengantarkan
ku pulang kerumahku alu berjalan menuju kekamar dengan wajah lemas dengan hati yang berantakan.
Terkadang aku pun merasa tidak harus menyimpan rasa ini berlarut larut tapi baagaimana mungkin aku
bias mengutarakan rasa ini kepadanya sedangkan dia masih menikmati bahagianya dengan wanita
wanita yang di dekatinya.

Miftah aku benar benar mennyukaimu merindukan mu bahkan aku selalu menghabiskan waktuku hanya
untuk memikirkanmu, kapan kau bias mendengar suara hatiku?Kapan aku bias melihat ketulusan
cintaku?Aku hanya ingin engkau mengerti sedikit saja betapa aku menanti cintamu.Aku merindukanmu
yang dulu selalu menemaniku setiap hari walaupun sebentar lagi dosenmu masuk tapi kau sempat kan
menjumpaiku sebentar bahkan setelah kau pulang kuliah dan perpus pun sudah mau tutup kau sempat
lagi dating menjemputku untuk pulang bersama. Aduhh….. aku semakin tak bias menahan dengan
sikapmu yang dudlu terhadapku tapi kini sudah tidak terlihat seperti itu lagi.kau sekarang lebih
menghabiskan waktumu dengn ia yang jauh disana dan aku hanya bias mendiam melihatmu.Kau begitu
bahagia saat melihat dia memujimu dan mengumbar umbarkan cintanya untukmu yang belum pasti
tulus tidaknya.

Aku disini yang masih menantimu,disaat aku menantikan penantian melaksanakan pengabdian
masyarakat disuatu desa di kampungku brsama sahabat kembar,akutak sengaja membuka handphoneku
dan aku melihat kau mengganti foto profilmu foto wanita yang tidak aku kenal itu siapa.Ya……. lagi lagi
selain diam apa yang dapat aku lakukan,tiap jam tiap menit kuterus lihat foto wanita itu.sungguh hancur
dan teriris sebagian hatiku.

Keesokan harinya,kau kulihat lagi dengan cerianya menceritakan dia. Ohh tuhan………. Rasa cinta apa
yang kau berikan kepadaku saat ini? Sehingga dia yang ku cinta sudah bahagia berasama wanita
lain,sedangkan hatiku masih saja meanantinya dan tidak peduli dengan wanita itu.Inikah yang benar di
katakana cinta?disaat aku menanti cintanya di saat it pula dia menanti cinta yang lainnya.sesulit inikah
yang harus aku hadapi? Dan setegar apalagi yang harus aku diamkan semuanaya? Ini sungguh menyiksa
batinku yang tanpa salah. ‘’wess… wess… Udah punya pacar baru aja ya?’’ tanyaku penuh
kecurigaan.
‘’tidak akh … bukan pacarku itu’’ jawabnya padaku.

‘’jadi… itu siapa?’’ tanyaku lagi dengan hati yang semakin penasaran.

‘’teman Cuma sudah dekat aja.’’ Jawabnya yang masih tidak mengatakan itu pacarnya.

‘’ohhhh.. iyalah ya, semoga bahagialah ya.’’ Ujarku dengan rasa sakit yang mendalam.

‘’iya…’’ jawabnya dengan singkat

Dalam beberapa hari kami tidak ada komunikasi lagi, karena dia masih sakit hati dengan
perkataanku waktu itu. Iya aku mengerti dia marah tapi kenapa dia harus menjauhiku seperti
ini, Tanpa menasehatiku terlebih dahulu. Aku cemburu, Cemburu sekali dengan wanita itu
dengan mudahnya bias tersenyum bahagia dengan dia yang kucinta. Sedangkan aku Hanya
biasa diam serambi yang menanti cinta yang tak akan pernah datang.

Waktu sudah jauh berjalan dia masih saja tidak menghubungiku lagi. Aku bingung ‘’Haruskah
aku utarakan rasaku ini kepadanya?’’ Tanyaku dalam diam. Hati berkata ‘’ya’’ sedangkan hati
berkata ‘’tidak’’. Jika kuutarakan rasa ini, bagaimana aku ungkapkan? Apa yang harus aku
mulai? Jika dia biasa saja, bagaimana kondisi hatiku nanti? Apa aku sudah sanggup menerima
resikonya?. Ah bagiku semua harus kujelaskan dengan uratan kata.

Mengingat dia akan berulang tahun tanggal 1 febuary nanti, Aku ingin memberinya sebuah
kado dan kejutan kecil. Dan didalam kado itu akan aku selipkan sehelai kertas yang berisikan
ucapan untuknya yang berulang tahun sekaligus pengungkapan rasa yang selama ini ini
kupendam. Aku dengan hati yang tulus menulis kata kata indah untuknya, mengharapkan
semoga tuhan selalu menyambut doa untuknya.

Kata itu penuh makna, aku disini bukan alay yang seperti mereka-mereka, ini hanyalah
pengungkapan rasa yang tak sanggup lagi kupendam. Jika kau sudah baca suratku, jika
responmu biasa saja dan hatimu tidak pernah ada untukku. Kumohon jangan jauhi aku tetaplah
menjadi teman baikku meski cintamu tak kunjung kudapatkan. Aku tidak terlalu berharap
menjadi pacarmu, aku hanya ingin kau tau betapa dalamnya aku menanti cintamu sedari dulu.

Aku berusaha sabar dan diam saat aku acuhkan diriku. Saat kau selalu bersama mereka yang
mungkin juga mencintaimu, Aku sampai saat ini hanya menantimu dan menantimu.

Miftah…. Coba saja kau lihat mataku dengarkan detak jantungku, rasakan suhu tubumu saat
didekatmu. Semua terasa beda dan indah. Aku tak peduli sebruk apapun orang menilaiku
tingkahmu selalu mematahkan hati perempuan. Bagiku kau tetap ku nanti.. jika kau ditakdirkan
bersamaku puing-puing hatiku. Jangan pernah retakan satu saja bagian hatiku jantungku.

You might also like