You are on page 1of 4

ARTIKEL ASLI

MEDICINA 2018, Volume 49, Number 3: 428-431


P-ISSN.2540-8313, E-ISSN.2540-8321

Hiponatremia sebagai faktor prediksi independen


dalam menentukan lama perawatan pasien dengan
acute decompensated heart failure di Rumah Sakit
Umum Pusat Sanglah
CrossMark

Ni Wayan Meindra Wirtayani,* Wayan Wita

ABSTRACT

Hyponatremia said to increase morbidity and mortality in patients samples were included in this study. There are 10 (29.4)% condition
with Acute Decompensated Heart Failure(ADHF). Hyponatremia was of hyponatremia in patients with ADHF. Hyponatremia obtained to be
also independently associated with disease progression and decrease an independent prognostic factor which is correlates with a lenght of
of survival in ADHF condition. The study aims to determine the hospitalization (r = -0.478; p <0.001). Thus sodium levels can predict
relationship between hyponatremia with length of hospitalization in the length of hospitalization with the the regression equations : Length
patients with ADHF. This research is also expected later to be used as of hospitalization = 27.090 – 0.378 (level of sodium) – 0.361(Hb) +
a baseline data. Subjects in this study were patients with ADHF who 0.012(HCT) + 0.001(level of ureum) + 0.063(level of creatinin) +
underwent treatment in hospital. Sodium levels checked when the 0.1(score CCI). The conclusion of this study was the level of sodium
patient entered to the hospital and the patient was followed the length serum are independently correlated with duration of hospitalization in
of hospitalization. This study using multivariate analysis. A total of 34 patients with ADHF.

Keywords: Hyponatremia, length of hospitalization, ADHF


Cite This Article: Wirtayani, N.W.M., Wita, W. 2018. Hiponatremia sebagai faktor prediksi independen dalam menentukan lama perawatan pasien
dengan acute decompensated heart failure di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah. Medicina 49(3): 428-431. DOI:10.15562/Medicina.v49i3.270

ABSTRAK

Hiponatremia dikatakan mampu meningkatkan morbiditas dan multivariat regresi linear.Sebanyak 34 sampel termasuk dalam penelitian
mortalitas pada pasien Acute Decompensated Heart Failure (ADHF). ini. Terdapat 10 (29,4) % kondisi hiponatremia pada pasien ADHF.
Hiponatremia didapatkan secara independen berhubungan dengan Hiponatremia didapatkan merupakan faktor prognostik independen
progresifitas daripenyakit dan penurunan angka harapan hidup. Penelitian dimana hiponatremia berkorelasi dengan lama perawatan di rumah sakit
ini memiliki tujuan untuk menentukan hubungan antara hiponatremia (r = -0,478 ; P<0,001). Kondisi hiponatremia dapat memprediksi lama
dan lama perawatan di rumah sakit pada pasien dengan ADHF. Penelitian rawat dengan persamaan regresi : Lama Rawat = 27,090 – 0,378(kadar
ini diharapkan nantinya dapat dipergunakan sebagai data dasar. Subyek natrium) - 0,361(Kadar Hb) + 0,012(HCT) + 0,001(kadar ureum) +
penelitian adalah pasien ADHF yang menjalani perawatan di rumah sakit. 0,063(kadar kreatinin) + 0,1(skor CCI). Simpulan penelitian ini adalah
Kadar natrium diperiksa saat penderita masuk rumah sakit kemudian hiponatremia secara independen berkorelasi dengan lama perawatan di
diikuti dan dicatat lama perawatannya. Analisis menggunakan analisis rumah sakit pada pasien ADHF.
Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana/Rumah Sakit Umum Kata kunci: hiponatremia, lama perawatan di rumah sakit, pasien ADHF.
Pusat Sanglah Denpasar Cite Pasal Ini: Wirtayani, N.W.M., Wita, W. 2018. Hiponatremia sebagai faktor prediksi independen dalam menentukan lama perawatan pasien
dengan acute decompensated heart failure di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah. Medicina 49(3): 428-431. DOI:10.15562/Medicina.v49i3.270
*
Corresponding to:
Ni Wayan Meindra Wirtayani,
Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam PENDAHULUAN
Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Acute decompensated heart failure (ADHF) kali lipat setiap melewati satu dekade setelah usia
Sanglah Denpasar merupakan masalah pada hampir seluruh belah- 40  tahun, terutama di negara-negara industri,
meindrawirtayani@gmail.com andunia termasuk di Indonesia. Meskipun diakui karena populasi yang menua dan meningkatnya
sebagai masalah kesehatan yang signifikan dalam beban faktor risiko, termasuk hipertensi, diabe-
Diterima: 2018-01-03 negara maju, ADHF muncul sebagai masalah pent- tes mellitus, penyakit jantung iskemik, dan juga
Disetujui: 2018-11-02 ing kesehatan masyarakat global. Telah ditetapkan obesitas. ADHF diperkirakan mempengaruhi
Diterbitkan: 2018-12-1 bahwa beban perawatan ADHF meningkat dua sekitar 15 juta orang di seluruh dunia (0,2% dari

428
ARTIKEL ASLI

populasi dunia) dengan angka kematian 1 tahun regresi linear) dengan N = 5-50 kali dari jumlah
untuk pasien ADHF adalah kira-kira 10 kali bahwa variable bebas yang diteliti. Karena jumlah variable
untuk orang yang sehat.1-3 bebas yang diteliti ada enamyaknikadarnatrium,
Hiponatremia didefinisikan sebagai tingkat hemoglobin (Hb), hematokrit (HCT), ureum,
natrium serum <135 mmol/L, dan merupakan kreatinin serum serta skor charlson comorbidity
kelainan elektrolit yang umum terjadi pada pasien index (CCI), maka jumlah sampel yang dibutuh-
rawat inap. Hiponatremia dikatakan terkait dengan kan adalah sekitar 30-300. Pada penelitian ini,
peningkatan morbiditas dan mortalitas. ADHF kami dapatkan sampel sebanyak 34. Keseluruhan
19% -25% mengalami kondisi hiponatremia. data yang terkumpul dianalisis dengan program
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa peneli- SPSS 16 secara deskriptif serta untuk mengeta-
tian melaporkan bahwa kadar natrium plasma pada hui korelasi antara kadar natrium serum dengan
saat masuk rumah sakit merupakan prediktor inde- lama perawatan pada pasien ADHF digunakan uji
penden dari lama rawat serta kematian pada pasien korelasi Spearman. Untuk mengetahui pengaruh
rawat inap untuk HF. Namun, pertanyaan apakah kadar hemoglobin, hematokrit, ureum, kreatinin,
ada mekanisme sebab-akibat masih belum jelas. serum serta komorbiditas yang terdapat pada
Penelitian menunjukkan hiponatremia meningkat- pasien terhadap lama perawatan, digunakan anal-
kan morbiditas dan mortalitas pada pasien ADHF. isis multivariat regresi linier. Komorbiditas pada
Hiponatremia juga secara independen berhubun- pasien diketahui dengan menghitung skor CCI.
gan dengan progresifitas penyakit dan penurunan
angka harapan hidup.3-5
HASIL
Sebagian besar penelitian yang telah dilaku-
kan tentang keterkaitan kadar hiponatremia pada Selama periode penelitian terdapat 34 pasien yang
ADHF, namun tidak dirancang untuk menyelidiki diikuti, dan sebanyak 21 (61,8%) adalah lelaki dan
keterkaitan antara kadar natrium secara eksklusif sebanyak 13 (38,2%) adalah perempuan. Rerata
terkait dengan lama perawatan padapasien ADHF umur penderita adalah 59,53 ± 12,10 tahun dengan
di Indonesia. Adapun tujuan penelitian kami adalah range antara 37 sampai 85 tahun, hal ini serupa
untuk menentukan hubungan antara hiponatre- penelitian sebelumnya dengan rerata umur 56,6 ±
mia dengan lama perawatan pada pasien dengan 1,3 tahun dengan perempuan sebanyak 45,1% dan
ADHF. Penelitian ini juga diharapkan nantinya lelaki 54,9%. Pada penelitian didapatkan 10 (29,4%)
dapat dipergunakan sebagai data dasar. mengalami hiponatemia dan 24 (70,6%) dengan
kadar natrium normal. Karakteristik pasien ditun-
jukkan dalam Tabel 1.
BAHAN DAN METODE
Uji korelasi Spearman didapatkan korelasi
Penelitian ini menggunakan studi observasional negatif sedang yang signifikan antara kadar
dengan rancangan kohort prospektif yang meng- natrium serum dengan lama rawat (r = -0,478;
gunakan analisis multivariat untuk mengetahui P<0,005), korelasi negatif sedang yang signifikan
adanya korelasi antarakadar natrium serum antara kadar hemoglobin serum dengan lama
sebagai faktor prediksi independent dengan rawat (r = -0,582; P<0,001), korelasi negatif kuat
lama rawat pada pasien ADHF. Sampel diambil yang signifikan antara hematokrit serum dengan
secara berturut-turut (consecutive sampling) dari lama rawat (r = -0,576; P<0,001). Didapatkan
penderita ADHF dengan berbagai komorbid yang pula korelasi positif sedang yang signifikan antara
menjalani perawatan di RS Sanglah dari bulan kadar ureum serum dengan lama rawat (r =
Januari-maret 2016. Kadar natrium diperiksa pada 0,347; P<0,05), serta korelasi positif sedang yang
saat pasien rawat inap dan kemudian pasien diikuti signifikan antara kadar kreatinin serum dengan
selama perawatan, dengan kondisi hiponatremia lama rawat (r = 0,348; P<0,05)
bila kadar natrium serum pasien<135 mmol/L. Untuk mengetahui pengaruh kadar hemoglo-
Kriteria inklusi penelitian ini adalah penderita bin, hematokrit, ureum, kreatinin serum serta
ADHF yang terdiagnosis dengan menggunakan komorbiditas terhadap lama rawat digunakan
kriterian dari European Society of Cardiology yang analisis multivariat. Oleh karena variabel tergan-
berusia 12 tahun ke atas yang menjalani rawatinap tung yaitu lama rawat adalah variabel numerik
di rumah sakit. Sedangkan kriteria eksklusinya dan variabel bebasnya adalah kadar hemoglobin,
adalah penderita yang mengalami perdarahan akut, hematokrit, ureum, kreatinin serum serta komor-
serta pasien meninggal selama perawatan biditas adalah variabel numerik maka jenis uji yang
Untuk menghitung besar sampel pada peneli- dipakai adalah uji regresi linier. Variabel yang akan
tian analisis multivariat , maka kami menggunakan dimasukkan kedalam análisis regresi linier adalah
cera perhitungan dengan role of thumb (untuk variabel yang pada análisis bivariat mempunyai

Medicina 2018; 49(3): 428-431 | doi: 10.15562/Medicina.v49i3.270 429


ARTIKEL ASLI

Tabel 1  Karakteristik Sampel Lama Rawat = 27,090 – 0,132(kadar natrium)  -


0,361(Kadar Hb) + 0,012(HCT) +
Karakteristik Nilai Rerata dan Median
0,001(kadar ureum) + 0,063(kadar
Kadar Hemoglobin kreatinin) + 0,100(skor CCI)
Rerata ± SB 12,62 ± 2,71 Suatu persamaan dikatakan layak untuk digu-
Range 7,03-19,40 nakan bila nilai P pada uji Anova <0,05. Pada uji
Kadar Natrium Anova, nilai P <0,001 sehingga rumus yang didapa-
Rerata ± SB 137 ± 4,86
tkan layak untuk digunakan. Untuk mengetahui
seberapa besar nilai (persen) persamaan rumus
Range 127-145
ini mampu menjelaskan lama rawat dapat dilihat
Kadar BUN dari nilai Adjusted R square pada Model Summary.
Rerata ± SB 24,69 ± 18,82 Pada persamaan ini nilai Adjusted R yang diperoleh
Range 6,22-109 adalah sebesar 49,30%, artinya bahwa persamaan
yang diperoleh mampu menjelaskan lama rawat
Kadar Kreatinin Serum
sebesar 49,30%, sisanya sebesar 50,70% dijelaskan
Rerata ± SB 1,65 ± 2,41 oleh variabel yang lain yang tidak diteliti.
Range 0,51-15
Nilai Ejection Fraction
DISKUSI
Rerata 46,17
Pasien dengan gagal jantung sering terjadi hipona-
Range 11-74
tremia karena aktivasi dari sistem neurohormonal
Lama Rawat yang menyebabkan menurunkan kadar sodium.
Rerata ± SD 5,26 Sejumlah besar studi klinis telah mengaitkankan
Range 3 -10 kondisi hiponatremia dengan peningkatan morbid-
itas dan mortalitas pada pasien rawat inap untuk
gagal jantung atau pasien rawat jalan dengan gagal
Tabel 2  H
 asil analisis multivariat regresi linear kadar natrium, jantung kronis. Pilihan pengobatan untuk hipona-
hemoglobin, hematokrit, ureum, kreatinin serum serta
tremia pada gagal jantung, seperti pembatasan
skor charlson comorbidity index dengan lama rawat di
rumah sakit cairan atau penggunaan salin hipertonik dengan
diuretik loop, memiliki efek yang terbatas.6,7
Variabel Koefisien Koefisien korelasi P Penelitian kami menunjukkan bahwarerata umur
Kadar Natrium -0,132 -0,378 < 0,01 penderita adalah 59,53 ± 12,10 tahun dengan range
Kadar Hemoglobin -0,361 - 0,580 0,243 antara 37 sampai 85 tahun, hal ini serupa penelitian
sebelumnya Okechukwu,dkk8 dengan rerata umur
Kadar Hematokrit 0,012 0,057 0,907
56,6 ± 15,3 tahundengan perempuan sebanyak
Ureum 0,001 0,006 0,984 45,1% dan lelaki 54,9%.Terdapat 10(29,4)% kondisi
Kreatinin serum 0,063 0,090 0,737 hiponatremia pada pasien ADHF. Persentase ini
CCI 0,100 0,072 0,650 sedikit lebih tinggi dari frekuensi dilaporkan dalam
Konstanta 27,090 penelitian lain, yang berkisar antara 19% -25%.1
Ada beberapa penjelasan untuk hubungan antara
hiponatremia dan prognosis pada pasien dengan
nilai P<0,25. Hasil análisis regresi linier menunjuk- ADHF. Namun, apakah hiponatremia adalah
kan nilai koefisien korelasi kadar natrium adalah penanda perburukan pasien masih belum bisa diten-
-0,378 dengan P<0,01 dan koefisien korelasi untuk tukan. Curah jantung yang rendah karena fungsi
variabel lainnya tertera pada tabel 2. Hasil tersebut sistolik ventrikel kiri berkurang akan mengaktifkan
menunjukkan bahwa dengan memasukkan nilai beberapa neurohormonal sistem untuk mempertah-
kadar hemoglobin, hematokrit, ureum, kreatinin ankan volume darah dan tekanan darah. Aktivasi
serum serta skor CCI pada analisis multivariat jalur renin-angiotensin aldosteron dan pengeluaran
regresi linier, kadar natrium tetap signifikan berko- arginine vasopressin (AVP) menyebabkan penurunan
relasi sedang dengan lama perawatan di rumah ekskresi air, retensi cairan oleh ginjal, dan, pada
sakit (r = -0,378; P<0,01). akhirnya timbul kondisi hiponatremia.3,9,10
Konstanta yang diperoleh dari regresi linear Dalam penelitian ini, pasien dengan kadar
adalah 27,090 sedangkan koefisien regresi untuk natrium yang lebih rendah secara signifikan
kadar natrium adalah -0,132. Dengan demikian mengalami lama perawatan yang lebih panjang dari
kadar natrium dapat memprediksi lama rawat yang tidak mengalami kondisi hiponatremia. Hasil
dengan persamaan regresi : studi ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang

430 Medicina 2018; 49(3): 428-431 | doi: 10.15562/Medicina.v49i3.270


ARTIKEL ASLI

dilakukan oleh Griffin, dkk8 yang mendapatkan 5. Mohammed A, Kimmenade R, Richards M, Genis A,
Pinto Y, Moore S, Januzzi J. Hyponatremia, Natriuretic
kadar natrium yang tidak normal diduga merupa- Peptides, and Outcomes in Acutely Decompensated Heart
kan faktor prognostik indikator dimana penelitian Failure Results From the International Collaborative of
ini menampakkan bahwa kadar natrium tetap NT-proBNP Study. Circ Heart Fail. 2010;3:354-361.
6. Cotter O, Cotter G,Weatherley B, Adams K, Kaluski E,
secara signifikan berkorelasi sedang dengan lama Uriel N, Connor C, Michael F. Hyponatraemia in acute
perawatan di rumah sakit (r = -0,395; P<0,005).8,10,11 heart failure is a marker of increased mortality but not
when associated with hyperglycaemia. European Journal
of Heart Failure. 2008; 10:196–200.
SIMPULAN 7. Filippatos T, Elisaf M. Hyponatremia in Patients with
Heart Failure. World J Cardiol. 2013; 5(9): 317-328.
Terdapat korelasi positif sedang yang signifikan 8. Griffin J, Wruck L,Silverman R,Loehr L, Russell S,
Matsushita K,Agarwa l,Deswal A, Rosamond C, Chang
antara kadar natrium serum dengan lama rawat. C.Heart Failure: The Atherosclerosis Risk in Communities
Kadar natrium serum dapat digunakan sebagai Study. JACC. 2016; 67(13):1-8.
prediktor lama rawat pada pasien ADHF di rumah 9. Verbrugge F, Steels P, GrietenL, Nijst P, Tang W,
Mullens W. Hyponatremia in Acute Decompensated Heart
sakit. FailureDepletion Versus Dilution. JACC. 2015; 65(5):
480-492.
10. JaoG,Chiong J. Hyponatremia in Acute Decompensated
DAFTAR PUSTAKA Heart Failure: Mechanisms, Prognosis, and Treatment
Options. Clin. Cardiol. 2010; 33(11): 666–67.
1. Ogah O, Stewart S, Falase A, Akinyemi J, Alabi A,
11. Rampengan, S., Pangemanan, J., Gunadi, J., Lampus, N.
Ajani A, Adesina J, Durobala A. Predictive Value of
2017. The role of suppression of tumorigenicity-2 on the
Changes in Serum Sodium in Patients With Acute
quality of life of patients with heart failure. Bali Medical
DecompensatedContemporary Profile of Acute Heart
Journal 6(3). DOI:10.15562/bmj.v6i3.993
Failure in Southern Nigeria. JACC. 2014; 2(3): 250–9.
2. Passantino A, Monitillo F, Iacoviello M, Scrutinio M.
Predicting Mortality in Patients with Acute Heart Failure:
Role of Risk Scores. World J Cardiol. 2015; 7(12): 902-911.
3. Bae M, Chae S. Hyponatremia in Acute Heart Failure:
A Marker of Poor Condition or A Mediator of Poor
This work is licensed under a Creative Commons Attribution
Outcome? Korean J Intern Med. 2015;30:450-452.
4. Bodas O, Lorido J,Gómez J, Formiga F, Barquero M,
Vila J. Hyponatremia as Predictor of Worse Outcome in
Real World Patients Admitted with Acute Heart Failure.
Cardiology Jurnal. 2013; 20(5):506–512.

Medicina 2018; 49(3): 428-431 | doi: 10.15562/Medicina.v49i3.270 431

You might also like