You are on page 1of 2

1.

Periodontitis
2. Periodontitis adalah inflamasi dan infeksi yang terjadi pada jaringan periodontal

dan tulang alveolar penyangga gigi. Periodontitis terjadi apabila inflamasi dan infeksi

yang terjadi pada gingiva (gingivitis) yang tidak dirawat atau perawatan yang tertunda.

Infeksi dan inflamasi dari gingiva menyebar ke ligamen dan tulang alveolar yang

menyangga gigi. Hilangnya dukungan menyebabkan gigi dapat terlepas dari soketnya.

Periodontitis merupakan penyebab utama tanggalnya gigi pada orang dewasa. Penyakit

ini jarang sekali terjadi pada anak anak tetapi meningkat seiring bertambahnya usia

(Fotek, 2012).

Penyebab utama dari periodontitis adalah akumulasi plak pada permukaan gigi.

Peradangan pada mulanya hanya mengenai jaringan gingiva dan bila berkelanjutan akan

mengenai ligamen dan tulang alveolar penyangga gigi. Karena plak mengandung

bakteri, infeksi yang terjadi dapat menyerupai abses dan meningkatkan kerusakan

tulang (Fotek, 2012).

Menurut Newman dkk., (2012) periodontitis adalah peradangan pada jaringan

pendukung gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme tertentu atau kelompok

mikroorganisme tertentu, yang menghasilkan kerusakan ligamen periodontal dan tulang

alveolar dengan meningkatnya kedalaman poket periodontal. Tanda tanda klinis

terbentuknya poket periodontal seperti kemerahan, penebalan gingiva tepi, perdarahan


gingiva dan supurasi, kegoyahan gigi dan terbentuknya celah antar gigi, rasa sakit lokal atau
rasa sakit dalam tulang.

3. Perawatan non bedah

Perawatan non bedah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi periodontitis, antara lain:

• Scaling– Scaling merupakan tindakan untuk menghilangkan kalkulus dan bakteri dari
permukaan gigi dan di bawah gusi. Hal tersebut dapat dilakukan oleh dokter gigi dengan
menggunakan instrumen atau perangkat ultrasonik.

• Root planing– Root planing merupakan tindakan menghaluskan permukaan akar, dan
mengecilkan penumpukan kalkulus lebih lanjut.

• Antibiotik– Dokter gigi atau dokter gigi spesialis periodonsia mungkin akan meresepkan
penggunaan antibiotik topikal atau oral untuk membantu pengendalian infeksi bakteri. Antibiotik
topikal umumnya menjadi pengobatan pilihan. Mereka dapat mencakup larutan kumur antibiotik
atau penyisipan benang dan gel yang mengandung antibiotik dalam kantong di antara gigi dan gusi.
Namun, antibiotik oral mungkin diperlukan untuk sepenuhnya menghilangkan bakteri penyebab
infeksi.

Perawatan bedah

Jika pasien memiliki periodontitis yang mungkin tidak merespon atau tidak membaik dengan
perawatan non bedah dan kebersihan mulut yang baik. Pada kasus ini, pengobatan periodontitis
mungkin memerlukan operasi gigi, seperti:

• Pembedahan dengan flap (operasi pengurangan kantong gusi)– Pada prosedur ini, dokter
gigi atau dokter gigi spesialis periodonsia akan membuat sayatan kecil pada gusi sehingga bagian
jaringan gusi dapat diangkat kembali, memperlihatkan akar untuk skala yang lebih efektif dan
planing (penghalusan). Karena periodontitis sering menyebabkan kerusakan tulang, tulang
pendukung gigi mungkin akan dibentuk ulang sebelum jaringan gusi dijahit kembali pada tempatnya.
Prosedur tersebut umumnya membutuhkan 1-3 jam dan dilakukan dengan anestesi lokal.

• Cangkok jaringan lunak (Soft tissue grafts)– Ketika kehilangan jaringan gusi oleh karena
penyakit periodontal, garis gusi akan turun sehingga membuat gigi tampak lebih panjang. Oleh
karena hal tersebut biasanya dilakukan dengan mengambil sejumlah kecil jaringan dari langit-langit
mulut. Prosedur ini dapat membantu mengurangi resesi gusi lebih lanjut, tutup akar gigi yang
terbuka dapat memungkinkan penampilan yang lebih baik secara estetik.

• Cangkok tulang (Bone grafting)– Prosedur ini dilakukan ketika periodontitis telah
menghancurkan tulang sekitar akar gigi. Tulang yang akan dicangkokkan dapat berasal dari fragmen
kecil dari tulang pasien sendiri atau tulang sintetik atau tulang dari pendonor. Cangkok tulang dapat
membantu mencegah hilangnya gigi. Hal tersebut juga dapat menyebabkan pertumbuhan tulang
baru secara alami. Cangkok tulang dapat dilakukan selama masih dimungkinkan regenerasi jaringan.

• Regenerasi jaringan– Cara ini memungkinkan pertumbuhan kembali tulang yang telah
dihancurkan oleh bakteri. Dalam satu pendekatan, dokter gigi akan menempatkan sepotong kain
khusus yang biokompatibel di antara tulang dan gigi. Bahan tersebut akan mencegah jaringan yang
tidak diinginkan memasuki daerah penyembuhan, memungkinkan tulang pengganti untuk tumbuh
kembali.

• Enamel matrix derivative application– Teknik lain dapat melibatkan pengolesan gel khusus
ke akar gigi yang sakit. Gel tersebut mengandung protein yang sama yang ditemukan dalam
pembentukan enamel gigi dan merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan yang sehat.

You might also like