You are on page 1of 49

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sipoholon


Kelas / Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Materi Pokok : Persamaan Dasar Akuntansi
Kompetensi Keahlian : Perbankan dan Keuangan Mikro
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
1. K I 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan
bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan
Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
2. K I 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat,
informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan
bidang Akuntansi dan Keuangan
Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.6 Menerapkan persamaan dasar akuntansi
2. KD pada KI keterampilan
4.6 Membuat persamaan dasar akuntansi
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI pengetahuan
3.6.1 Menggolongkan persamaan dasar akuntansi
2. Indikator KD pada KI keterampilan
4.6.1 Menjabarkan persamaan dasar akuntansi
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan ini siswa mampu memahami penyusunan Persamaan
Dasar Akuntansi
E. Materi Pembelajaran
Persamaan Dasar Akuntansi
Pengertian persamaan dasar akuntansi adalah hubungan dari harta, hutang,
dan modal yang sudah di miliki oleh perusahaan. Persamaan dari dasar
akuntansi akan di gunakan sebagai dasar dari pencatatan sistem akuntansi, jadi
setiap transaksi akuntansi yang terjadi pada perusahaan harus di catat pada dua
aspek. Transaksi yang akan merubah aktiva akan di imbangi oleh perusahaan
pada kewajibannya. (Baca juga : Pengertian Hutang Lancar)
Pengertian persamaan dasar akuntansi adalah keseimbangan dari dua
sisi yaitu antara sisi kiri (aktiva) dan sisi kanan (pasiva), sehingga perubahan
yang timbul karena adanya transaksi keuangan dan keseimbangannya akan
selalu di pertahankan. (Baca juga : Pengertian Kas Kecil)
Persamaan Akuntansi : Hutang + Modal = Aktiva
Persamaan Dasar Akuntansi dan Elemen Dasar Posisi Keuangan
Setiap perusahaan pasti memiliki posisi dan kondisi keuangan yang
berbeda-beda, di dalam akuntansi sudah sangat umum dengan sebutan
“Neraca”, dalam neraca bisa sering di tunjukkan dengan sebuah formula atau
rumus yang sering di sebut dengan Persamaan Dasar Akuntansi. Rumus dasar
ini salah satu rumus yang memiliki hubungan yang saling berkaitan antara :
Aset (Aktiva) dengan Kewajiban atau Hutang (Liability) dan Modal (Capital).
 Aset (Aktiva) : adalah kekayaan yang di miliki oleh perusahaan yang
ditunjukan dengan nilai uang tertentu. Contoh dari aset atau aktiva yaitu : Cash
(Kas), Inventory (Persediaan), Building (Gedung), dan Equipment (Peralatan).
(Baca juga : Pengertian Akuntansi Keuangan)
 Kewajiban (Liability) : adalah jumlah hutang yang di miliki oleh
perusahaan kepada pihak luar. Contoh nya : Surat hutang, hutang, hutang
obligasi.(Baca juga : Pengertian Jurnal Penerimaan Kas )
 Modal : adalah kepentingan investor atau pemilik dalam sebuah perusahaan
yang memiliki tujuan dengan memberikan atau menyetorkan uang atau dari
bentuk kekayaan yang lainnya. Modal ini biasanya disebut dengan Ekuitas
pemilik (Owner Equity). (Baca juga : Pengertian Akuntansi)
Dari ketiga elemen yang sudah di jelaskan diatas maka ada kaitannya satu
dengan yang lain di dalam sebuah hubungan akuntansi yang di sebut dengan
Persamaan Akuntansi. Persamaan akuntansi juga menyatakan bahwa kesamaan
aset di satu sisi dengan klaim para kreditor dan pemilik perusahaan
(Owner) pada sisi yang lainnya. Sehingga bisa di rumus kan menjadi :
Liabilities + Owner Equity = Aktiva atau
Kewajiban (Hutang) + Ekuitas Pemilik (Modal) = Aktiva
Point yang harus diketauhi dalam persamaan akuntansi : Aktiva = Kewajiban
+ Ekuitas Pemilik harus seimbang dengan jumlahnya pada setiap transaksi
yang terjadi.
Unsur – Unsur Persamaan Dasar Akuntansi
Dibawah ini akan dijelaskan unsur unsur persamaan dasar akuntansi yang
perlu kita ketahui :
 Aset (Aktiva) : adalah sumber daya yang sudah dikuasai oleh pihak
perusahaan sebagai akobat dari sebuah peristiwa yang terjadi di masalalu dan
di masa depan akan memanfaatkan ekonomi dari sumber haraoan yang akan di
peroleh perusahaan. (Baca juga : Unsur Unsur Laporan Keuangan)
 Hutang (Kewajiban) : adalah tanggung jawab perusahaan yang akan terjadi
pada saat ini dan yang timbul dari sebuah peristiwa di masa lalu, dan proses
penyelesaiannya akan membutuhkan sumber daya perusahaan.
 Ekuitas (Modal) : adalah sisa dari kepentingan yang ada di dalam aktiva
yang sudah sesuai dengan perusahaat setelah di kurangi dengan kewajiban.
(Baca juga : Transaksi Bisnis Perusahaan)
 Pendapatan (Revenue) : adalahaliran yang masuk atau peningkatan lain
atas aktiva atau penurunan dari kewajiban perusahaan sebagai akibat yang
terjadi dari aktivitas penyerahan, penjualan dan pembuatan barag, jasa atau
aktivitas yang lainnya dan yang juga merupakan kegiatan utama yang secara
terus menerus di lakukan oleh perusahaan. (Baca juga : Prosedur Pengelolaan
Dana Kas Kecil)
 Beban (Expenses) : adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva
atau penungkatan kewajiban karena ada penyerahan atau pembuatan barang,
jasa atu juga melakukan aktivitas lain yang juga merupakan kegiatan utama
yang di lakukan secara terus menerus oleh perusahaan. (Baca juga : Tujuan
Akuntansi Biaya).
 Prive (Drawing) : adalah pengambilan aset dari perusahaan yang di lakukan
oleh pemilik nya yang akan di gunakan untuk kepentingan pribadinya. (Baca
juga : Pengelolaan Kas Kecil)
Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi
1. Keseimbangan Harta dan Modal
Harta adalah kekayaan yang dimiliki oleh sebuah oerusahaan dan
merupakan salah satu sumber untuk pembelanjaan dan untuk melakukan
kegiatan kelancaran usahanya. Oleh sebab itu, harta juga harus seimbang
sengan modal atau sumber pembelanjaan. Sumber pembelanjaan yang
didapatkan dari pemilik nya yang disebut dengan ekuitas atau modal.
Harta = Modal
2. Hutang ditambah Modal sama dengan Hutang
Harta yang di miliki oleh perusahaan adalah harta yang akan di gunakan
sebagai sumber pembelanjaan dalam kegiatan yang di peroleh dengan
melalui dua sumber yaitu, Pemilik dan Kreditur. Sumber yang di gunakan
untuk pembelanjaan dari pemilik sering di sebut dengan ekuitas. Dan
sedangkkan sumber pembelanjaan yang sudah di peroleh dari pihak kreditur
kepada pemilk akan menjadi suatu kewajiban yang akan di kembalikan, hal
ini sering di sebut sebagai kewajiban atau hutang. Sehingga pada unsur ini
didapat rumus atau persamaannya yaitu : Harta = Hutang + Modal
Dalam operasi sebuah usaha sudah jelas ada kemungkinan pendapatan dan
beban. Pendapat adalah kenaikan harta yang akan di peroleh dari hasil
penjualan sebuah barang atau jasa. Sedangkan beban adalah penurunan
harta, karena merupakan salah satu pengorbanan yang akan memperoleh
pendapatan. Pendapatan juga memiliki sifat untuk menambah modal,
sedangkan beban akan memiliki sifat mengurangi modal. Sehingga dengan
demikian pendapatan dan beban yang ada akan mempengaruhi keadaan
modal dalam persamaan dasar akuntansi, dicatat dalam komponen modal.
Akan tetapi, untuk mengembangkan akuntansi maka pencatatan pendapatan
dan beban bisa di pisahkan dari modal. Sehingga bentuk persamaannya bisa
di rumuskan : Harta = Utang + Modal + Pendapatan – Beban
Persamaan dasar akuntansi sangat berguna untuk mengetahui tentang
perubahan dari kekayaan dalam perusahaan di setiap transaksi yang terjadi.
Selain itu fungsi dari persamaan dasar akuntansi adalah untuk mengetahui
beberapa aktiva yang sudah di gunakan dan di belanjakan dalam satu
periode akuntansi.
Analisis dari pengaruh transaksi ke persamaan dasar akuntansi di setiap
transaksi yang terjadi maka akan mempengaruhi posisi dari keuangan
perusahaan. Pengaruh yang terjadi pada transaksi tersebut dapat menambah
dan juga dapat mengurangi komponen keuangan pada perusahaan yaitu :
Harta, hutang, dan modal. Perubahan pada komponen posisi keuangan ini
pada persamaan dasar akuntansi juga dapat di kelompokkan sebagai berikut:
Pada setiap transaksi yang dapat mempengaruhi harta, yang terjadi akibat
dari perubahan harta yang sudah diikuti dengan suatu perubahan harta dari
yang lain tetapi dengan jumlah yang sama.
Semua transaksi bisa mempengaruhi harta dan hutang dengan jumlah yang
sama.
Semua transaksi bisa mempengaruhi harta dan modal dengan jumlah yang
sama.
Semua transaksi bisa mempengaruhi harta dengan perubahan hutang dan
modal dengan jumlah yang sama.
Pencatatan Transaksi ke dalam Persamaan Dasar Akuntansi
Dari setiap transaksi keuangan yang terjadi maka pada dasarnya akibat dari
perubahan pada posisi keuangan perusahaan juga, akan tetapi tidak
mempengaruhi keseimbangan persamaan dari dasar akuntansi. Sudah di
jelaskan juga bahwa di dalam akuntansi terjadi suatu transaksi akan di catat
dengan sistem pencatatan ganda yang bisa di artikan bahwa transaksi yang di
catat pada dua aspek akan mempengaruhinya. Catatan perubahan pada aspek
yang satu akan di imbangi dengan catatan perubahan pada aspek yang lain nya
juga. Oleh sebab itu catatan perubahan pada unsur aktiva, kewajiban dan
ekuitas tidak akan mempengaruhi keseimbangan dari persamaan dasar
akuntansi.
Untuk lebih jelas nya maka perhatikan contoh dari transaksi – transaksi
yang terjadi di perusahaan bengkel Maju Makmur selama bulan januari 2017
sebagai berikut ini :
Transaksi 1 (T1)
Perusahaan bengkel Maju Makmur telah menerima uang tunai dari Putra
(sebagai pemilik) sebesar Rp. 100.000.000,00 untuk di gunakan sebagai modal.
Analisa Transaksi :
Bagi perusahaan bengkel Maju Makmur maka aktiva perusahaan akan
bertambah sebesar Rp. 100.000.000,00 dan akan menimbulkan hak Putra (pemilik
perusahaan) atas aktiva perusahaan yang sudah berbentuk investasi sebesar Rp.
100.000.000,00. Perubahan ini akan terlihat pada persamaan dasar akuntansi.
Transaksi 2 (T2)
Bengkel Maju Makmur membeli peralatan bengkel nya dengan cara kredit di
bank dengan jumlah Rp. 50.000.000,00.
Analisa Transaksi :
Di satu sisi bisa mengakibatkan penambahan pada aktiva dalam bentuk
peralatan bengkel dan di sisi lain bisa mengakibatkan terjadinya hutang
dengan nominal Rp. 50.000.000,00. Perubahan ini akan terlihat pada persamaan
dasar akuntansi.
Transaksi 3 (T3)
Bengkel Maju Makmur membeli perlengkapan kecil untuk bengkel nya seperti
mur, baut, oli, dan lain sebagainya dengan nominal uang yang harus di bayar
yaitu Rp. 5.000.000,00 dan di bayar dengan tunai.
Analisa Transaksi :
Pada satu sisi aktiva akan bertambah dengan keterangan perlengkapan dan
seharga Rp. 5.000.000,00 dan di sisi lain aktiva kas akan berkurang sebesar dana
yang kita gunakan yaitu Rp. 5.000.000. Perubahan ini akan terlihat pada
persamaan dasar akuntansi.
Transaksi 4 (t4)
Untuk hasil pekerjaan yang telah di kerjakan oleh karyawan nya dan akan
menerimal pembayaran sebesar Rp. 10.000.000,00.
Analisa Transaksi :
Transaksi ini akan membuat aktiva kas bertambah sebesar Rp. 10.000.000,00
dan dengan adanya pertambahan penghasilan maka modal bengkel ini akan
bertambah sebesar Rp. 10.000.000,00. Perubahan ini akan terlihat pada persamaan
dasar akuntansi.
Transaksi 5 (T5)
Bengkel memberikan pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan dengan harga
Rp. 1.000.000,00 dan baru menerima pembayaran sebesar Rp. 500.000,00 dan
kekurangannya ada di bayar di kemudan hari.
Analisa transaksi :
Transaksi ke 5 ini akan menimbulkan kas bertambah sebesar Rp. 500.000 dan
juga akan menimbulkan tagihan sebesar Rp. 500.000,00. Sehingga pada sisi lain
akan menambahkan penghasilan sehingga mengakibatkan ekuitas bertambah.
Perubahan ini akan terlihat pada persamaan dasar akuntansi.
Transaksi 6 (T6)
Bengkel akan membayar kewajibannya yaitu beban gaji karyawan sebanyak
Rp. 3.000.000,00 dan juga beban sewa sebesar Rp. 1.000.000,00.
Analisa Transaksi :
Transaksi ke 6 ini akan mengurangi kas sebanyak Rp. 4.000.000,00 dan beban
akan berkurang sehingga modal juga akan berkurang. Perubahan ini akan terlihat
pada persamaan dasar akuntansi.
Transaksi 7 (T7)
Bengkel memberikan cek sebesar Rp. 25.000.000,00 untuk membayar sebagian
utang atas pembelian peralatan dan baru akan di bayar sebagian.
Analisa Transaksi :
Pengaruh transaksi di atas bisa menimbulkan kas berkurang dan hutang juga
akan berkurang sebesar 25.000.000. Perubahan ini akan terlihat pada persamaan
dasar akuntansi.
Transaksi 8 (T8)
Pada akhir bulan januari 2017 akan diadakan pemeriksaan dan juga
perhitungan terhadap sisa dari perlengkapan yang ada di bengkel. Terdapat sisa
perlengkapan bengkel dengan jumlah Rp. 2.000.000,00.
Analisa Transaksi :
Saldo perlengkapan dari persamaan dasar akuntansi data di atas sebesar Rp.
5.000.000,00 – Rp. 2.000.000,00 = Rp. 3.000.000,00. Perubahan ini akan terlihat
pada persamaan dasar akuntansi.
Transaksi 9 (T9)
Pemilik bengkel mengambil dana dari kas yang sudah masuk di bengkel untuk
keperluan pribadi nya sebesar Rp. 5.000.000,00.
Analisa Transaksi :
Pengaruh ini akan mengurangi kas pada aktiva dan modal sebesar Rp.
5.000.000,00. Perubahan ini akan terlihat pada persamaan dasar akuntansi.
Berikut ini adalah penjelasan tentang pengertian persamaan dasar akuntansi,
dan sudah dilengkapi dengan penjelasan tentang unsur – unsur persamaan dasar
akuntansi, bentuk-bentuk persamaan dasar akuntansi, fungsi persamaan dasar
akuntansi dan juga sudah di lengkapi dengan contoh dan cara penyelesaiannya
secara terperinci. Sehingga akan memudahkan anda semua untuk memahami
tentang persamaan dasar akuntansi dan mengetahui bagaimana cara mengerjakan
nya.
F. Strategi Pembelajaran :
Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik dengan menggunakan
metode belajar Drill and Practice (Latihan terus menerus dan Praktik) dan
Diskusi, Peserta didik menyelesaikan latihan latihan untuk menyegarkan atau
meningkatkan kapasitas isi pengetahuan dan keterampilan, serta menggunakan
model pembelajaran Problem based learning.
G. Media, Alat/Bahan Pembelajaran
1. Media
a. Papan tulis
b. Power Point
c. Job Sheet
2. Alat/Bahan
a. Spidol
b. Komputer/Laptop.
H. Sumber Belajar
1. Buku Referensi
2. Modul Akuntansi 1A, Karangan Dwi Harti
I. Langkah langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal
1. Guru mengawali dengan mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan doa
yang dipimpin oleh salah seorang siswa ;
2. Guru mengkondisikan siswa agar siap dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas ;
3. Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dikuasai oleh peserta
didik.

Kegiatan Deskripsi

a. Pendahuluan 1. Sebagai apersepsi untuk menggali kemampuan awal,


10 Menit siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang sejauh
mana mereka tau mengenai materi persamaan dasar
akuntansi.
Kegiatan Deskripsi

2. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan


pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan sistem
penilaian atau evaluasi hasil dalam proses pembelajaran.
b. Inti 1. Guru menampilkan berupa slide tentang persamaan dasar
60 Menit akuntansi
2. Mengelompokkan siswa secara heterogen dengan
anggota tiap kelompok 4 – 5 orang.
3. Guru memberikan job sheet dan juga daftar transaksi
yang terjadi dalam suatu perusahaan.
4. Siswa melakukan percobaan dengan mengerjakannya
secara berdiskusi dalam menyusun persamaan dasar
akuntansi
5. Siswa diminta untuk mencari sumber materi pelajaran
dari buku atau internet.
c. Penutup 1. Siswa dari salah satu kelompok kerja diminta untuk
20 Menit mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
2. Siswa diminta untuk mengumpulkan hasil kerja dari
kelompoknya
3. Siswa diminta menyimpulkan atau menjelaskan kembali
konsep persamaan dasar akuntansi yang baru dipelajari.
4. Guru menguatkan hasil kesimpulan siswa dengan
memberi penekanan pada hal-hal yang penting.
5. Siswa diberikan kesempatan untuk melakukan tanya
jawab

J. Penilaian Hasil Belajar


Hasil :
a. Teknik : Tes
b. Bentuk : Tertulis
Instrument Penilaian (Aspek Pengetahuan)
Transaksi 1 : Perusahaan bengkel Maju Makmur telah menerima uang tunai
dari Putra (sebagai pemilik) sebesar Rp. 100.000.000,00 untuk di
gunakan sebagai modal.
Transaksi 2 : Bengkel Maju Makmur membeli peralatan bengkel nya dengan
cara kredit di bank dengan jumlah Rp. 50.000.000,00.
Transaksi 3 : Bengkel Maju Makmur membeli perlengkapan kecil untuk
bengkel nya seperti mur, baut, oli, dan lain sebagainya dengan
nominal uang yang harus di bayar yaitu Rp. 5.000.000,00 dan di
bayar dengan tunai.
Transaksi 4 : Untuk hasil pekerjaan yang telah di kerjakan oleh karyawan nya
dan akan menerima pembayaran sebesar Rp. 10.000.000,00.
Transaksi 5 : Bengkel memberikan pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan
dengan harga Rp. 1.000.000,00 dan baru menerima pembayaran
sebesar Rp. 500.000,00 dan kekurangannya ada di bayar di nanti.
Transaksi 6 : Bengkel akan membayar kewajibannya yaitu beban gaji karyawan
sebanyak Rp. 3.000.000,00 dan juga beban sewa sebesar Rp.
1.000.000,00.
Transaksi 7 : Bengkel memberikan cek sebesar Rp. 25.000.000,00 untuk
membayar sebagian utang atas pembelian peralatan dan baru akan
di bayar sebagian.
Transaksi 8 : Pada akhir bulan januari 2017 akan diadakan pemeriksaan dan
juga perhitungan terhadap sisa dari perlengkapan yang ada di
bengkel. Terdapat sisa perlengkapan bengkel dengan jumlah Rp.
2.000.000,00.
Transaksi 9 : Pemilik bengkel mengambil dana dari kas yang sudah masuk di
bengkel untuk keperluan pribadi nya sebesar Rp. 5.000.000,00.
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
BENGKEL MAJU MAKMUR
PERIODE XXX
AKTIVA PASSIVA
NO SKOR
KAS PIUTANG PERLENGKAPAN PERALATAN HUTANG MODAL
1 100,000,000 100,000,000 1
2 50,000,000 50,000,000 1
3 (5000,000) 5000,000 1
4 10,000,000 10,000,000 1
5 500,000 500,000 1000,000 1
6 (4000,000) (4000,000) 1
7 (25,000,000) (25,000,000) 1
8 (3000,000) (3000,000) 1
9 (5000,000) (5000,000) 1
71,500,000 500,000 2000,000 50,000,000 25,000,000 1
124,000,000 124,000,000

Skor yang diperoleh


Nilai = Total Skor Maksimal x 100

1. Proses Belajar : Aktifitas Peserta Didik

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Sikap Pengamatan Selama


Terlibat aktif dalam pembelajaran dan
pembelajaran dan aktif saat diskusi
Bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Pengetahuan Pengamatan dan tes Penyelesaian tugas
Menjelaskan kembali konsep individu dan
persamaan dasar akuntansi kelompok

Mengerjakan penyusunan
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

persamaan dasar akuntansi.


3. Keterampilan Pengamatan Penyelesaian tugas
Terampil dalam menganalisis (baik individu
transaksi dan memasukkan maupun kelompok)
nya kedalam persamaan dasar dan saat diskusi
akuntansi dengan benar
Mampu memperentasikan
secara baik hasil kerjanya

Format penilaian sikap


Aspek
No Nama Siswa Jumlah Nilai
Disiplin Keaktifan Minat Kerjasama
Skor
1
2
3

Aspek Skor Kriteria penilaian

3 Selalu menyelesaikan tugas sebelum waktunya selesai


Disiplin 2 Menyelesaikan tugas tepat waktu
1 Jarang menyelesaikan tugas tepat waktu
3 Sangat aktif berpendapat dan bertanya pada setiap PBM
Keaktifan 2 Aktif berpendapat dan bertanya pada setiap PBM
1 Kurang berpendapat dan bertanya pada setiap PBM
3 Kemauan belajar untuk bisa sangat tinggi
Minat
2 Kemauan belajar untuk bisa sedang
belajar
1 Kemauan belajar untuk bisa rendah
Kerjasama sangat baik dengan teman dan anggota
Kerjasama 3
kelompok diskusi
Dapat bekerjasama dengan baik sesama teman dan
2
anggota kelompok diskusi
Kerjasama kurang baik sesama teman dan anggota
1
kelompok diskusi

Kriteria Penilaian :
Skor perolehan Nilai / predikat
9 -10 A
7–8 B
5–6 C
<5 D

Sipoholon, Mei 2019


Kepala SMK Negeri 1 Sipoholon Guru Mata Pelajaran

Allin Tampubolon ,S.Pd Jaunur Sihar ,S,Pd


NIP. 19720504 199702 1 001 NIP. 19840519 200904 1 004
LEMBAR KERJA SISWA (JOB SHEET)

Nama : ………………..
Kelas : ………………..
Kompetensi Keahlian : ………………..
Kelompok : ………………..
Nama Anggota : 1. ……………..
2. …………......
Berikut disajikan data transaksi yang terjadi di Bengkel Maju Makmur yang pada
periode bulan Januari, analisislah semua transaksi tersebut dan susun kedalam
suatu bentuk persamaan dasar akuntansi.
Transaksi 1 : Perusahaan bengkel Maju Makmur telah menerima uang tunai dari
Putra (sebagai pemilik) sebesar Rp. 100.000.000,00 untuk di
gunakan sebagai modal.
Transaksi 2 : Bengkel Maju Makmur membeli peralatan bengkel nya dengan
cara kredit di bank dengan jumlah Rp. 50.000.000,00.
Transaksi 3 : Bengkel Maju Makmur membeli perlengkapan kecil untuk bengkel
nya seperti mur, baut, oli, dan lain sebagainya dengan nominal
uang yang harus di bayar yaitu Rp. 5.000.000,00 dan di bayar
dengan tunai.
Transaksi 4 : Untuk hasil pekerjaan yang telah di kerjakan oleh karyawan nya
dan akan menerima pembayaran sebesar Rp. 10.000.000,00.
Transaksi 5 : Bengkel memberikan pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan
dengan harga Rp. 1.000.000,00 dan baru menerima pembayaran
sebesar Rp. 500.000,00 dan kekurangannya ada di bayar di nanti.
Transaksi 6 : Bengkel akan membayar kewajibannya yaitu beban gaji karyawan
sebanyak Rp. 3.000.000,00 dan juga beban sewa sebesar Rp.
1.000.000,00.
Transaksi 7 : Bengkel memberikan cek sebesar Rp. 25.000.000,00 untuk
membayar sebagian utang atas pembelian peralatan dan baru akan
di bayar sebagian.
Transaksi 8 : Pada akhir bulan januari 2017 akan diadakan pemeriksaan dan juga
perhitungan terhadap sisa dari perlengkapan yang ada di bengkel.
Terdapat sisa perlengkapan bengkel dengan jumlah Rp.
2.000.000,00.
Transaksi 9 : Pemilik bengkel mengambil dana dari kas yang sudah masuk di
bengkel untuk keperluan pribadi nya sebesar Rp. 5.000.000,00.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sipoholon


Kelas / Semester : XI / Ganjil
Mata Pelajaran : Pengelolaan Kas
Materi Pokok : Administrasi Kas Kecil
Kompetensi Keahlian : Perbankan dan Keuangan Mikro
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami , menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung

B. Kompetensi Dasar
1.2. Menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan
pengetahuan yang salah satunya keteraturan melalui pengembangan
berbagai keterampilan dalam kegiatan ekonomi berbasis syariah
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur , disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong) dalam melakukan
pembelajaran sehingga menjadi motivasi internal dalam pembelajaran
keuangan dan akuntansi
3.1. Mendeskripsikan pengertian, kegunaan dan prosedur administrasi kas kecil
termasuk proses pembuatan dokumen pengeluaran kas kecil
4.1. Menyiapkan dokumen-dokumen pengeluaran kas kecil
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
 Sikap
1. Terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran
2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam pembelajaran
3. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok
4. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif
 Pengetahuan
1. Mengetahui definisi kas kecil
2. Mengetahui latar belakang dibentuknya kas kecil
3. Mengetahui kegunaan kas kecil
4. Memahami prosedur administrasi kas kecil termasuk proses pembuatan
dokumen pengeluaran kas kecil
5. Mengetahui dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pengeluaran kas
kecil

 Keterampilan
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian kas kecil
2. Siswa mampu menjelaskan latar belakang dibentuknya kas kecil
3. Siswa mampu menjelaskan kegunaan dari kas kecil
4. Siswa mampu menjelaskan prosedur pengelolaan kas kecil
5. Siswa mampu membuat dokumen-dokumen yang diperlukan dalam
pengeluaran kas kecil

D. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran,
diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
memberi saran dan kritik, serta dapat:
1. Memahami pengertian kas kecil
2. Memahami kegunaan kas kecil
3. Menjelaskan prosedur pembentukan dana kas kecil termasuk proses
pembuatan dokumen pengeluaran kas kecil
E. Materi
1. Definisi kas kecil
2. Kegunaan kas kecil
3. Prosedur pengelolaan administrasi kas kecil dan pembuatan dokumen
pengeluaran kas kecil
F. Model/Metode Pembelajaran
 Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan scientific dengan model
cooperative learning menggunakan kelompok diskusi yang berbasis
penemuan (discovery learning).
 Diskusi Kelompok
 Persentasi
 Tanya Jawab
 Penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran
 Pertemuan 1 ( 2 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan mempersilakan 10 menit
siswa untuk berdoa
2. Guru memeriksa kehadiran siswa
3. Guru menjelaskan topik, tujuan, dan manfaat
kompetensi yang akan dipelajari
Inti 1. Siswa diminta untuk menggali informasi dari 70 menit
berbagai sumber tentang Kas Kecil.
2. Bila siswa belum mampu menemukan, guru
membantu memberikan gambaran mengenai
kas kecil
3. Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok dengan tiap kelompok terdiri atas 5
siswa.
4. Tiap kelompok mendapat tugas untuk
menemukan definisi dan kegunaan/manfaat
dari administrasi kas kecil serta
peralatan/dokumen yang dibutuhkan dalam
pengelolaan kas kecil. Tiap Kelompok mampu
membuat dokumen yang dibutuhkan dalam
pengeluaran kas kecil(BKM, BKK, Surat
permintaan cek dll)
5. Selama siswa bekerja di dalam kelompok,
guru memperhatikan dan mendorong semua
siswa untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan
bila ada kelompok yang melenceng jauh
pekerjaannya.
6. Setiap kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya ke depan
kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi
dan menyempurnakan apa yang
dipresentasikan.
7. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap
kelompok
8. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan
semua siswa pada kesimpulan mengenai
definisi, kegunaan/manfaat kas kecil dan
peralatan/dokumen yang dibutuhkan dalam
pengelolaan kas kecil, berdasarkan hasil
review terhadap presentasi setiap kelompok.
9. Guru memberikan tiga (3) soal uraian yang
terkait dengan materi kas kecil. Dengan tanya
jawab, siswa dan guru menyelesaikan soal
uraian yang telah diberikan dengan
menggunakan strategi yang tepat.
Penutup 1. Guru memberikan tugas / PR beberapa soal 10 menit
mengenai materi administrasi kas kecil.
2. Guru menginformasikan kepada peserta didik
tentang materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.

H. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
1. Worksheet atau lembar pekerjaan
2. Bahan Tayang Power Point Mengenai Kas Kecil
3. Laptop
4. Lembar Penilaian
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian: Pengamatan Sikap, Tes tertulis (Penilaian Pengetahuan),
dan Penilaian Keterampilan
2. Prosedur Penilaian:
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Sikap Pengamatan Selama


pembelajaran dan
a. Terlibat aktif dalam saat diskusi
pembelajaran/kegiatan diskusi
b. Bekerjasama dalam
kegiatan kelompok
c. Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif
2. Pengetahuan Pengamatan danPenyelesaian tugas
Tes tertulis kelompokdan
a. Memahami definisi kas individu
kecil
b. Memahami latar belakang
dibentuknya kas kecil dan
kegunaannya
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

c. Mengetahui peralatan yang


dibutuhkan dalam mengelola
dana kas kecil
d. Memahami prosedur
pengelolaan dana kas kecil
e. Mengetahui dokumen-
dokumen yang harus
dipersiapkan dalam
pengelolaan dana kas kecil
3. Keterampilan Pengamatan Penyelesaian tugas
a. Menyajikan ide/gagasan (baik kelompok
yang kreatif dalam diskusiPresentasi maupun individu)
kelompok untuk pemecahan dan saat diskusi
masalah mengenai materi
yang dibahas

J. Instrumen Penilaian Hasil belajar


1. Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis
1. Jelaskan Latar Belakang dibentuknya dana kas kecil !
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kas kecil dan apa kegunaan adanya
kas kecil!
3. Coba kalian jelaskan, apakah fungsi dari buku kas umum!
4. Dokumen-dokumen apa saja yang diperlukan dalam administrasi kas
kecil! Coba kalian buat dokumen surat permintaan cek!
5. Uraikan prosedur pengelolaan administrasi dana kas kecil!
Kriteria penilaian:
Jumlah skor maksimal =100 (Bobot penilaian 1 soal diberikan skor 20,
jika benar)
Jumlah Skor yang Diperoleh
Nilai = X4
Skor Maksimum
Kunci Jawaban:
1. Kas kecil dibentuk karena adanya pengeluaran yang jumlahnya relatif
kecil dan tidak efektif dan efisien bila menggunakan cek, bahkan ada
pengeluaran kas yang tidak mungkin bila menggunakan cek. Misalnya
pembayaran ongkos taksi dan pembelian makanan di warung. Untuk
pengeluaran seperti di atas, maka diperlukan dana dalam bentuk tunai
yang disebut dengan ”Kas Kecil/Petty Cash”.

2. Kas Kecil dapat diartikan sebagai dana yang dibentuk untuk


pembayaran/pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil. Kegunaannya
untuk menunjang kelancaran aktivitas dari perusahaan. Terutama yang
menyangkut pengeluaran yang sifatnya mendadak dan harus segera
dilakukan.
3. Untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran baik yang sifatnya tunai
maupun gira
4. Peralatan/Dokumen yang dibutuhkan dalam pengelolaan Dana Kas Kecil
adalah:
o Bukti Kas Keluar
o Cek
o Permintaan Pengeluaran Kas Kecil
o Bukti Pengeluaran Kas Kecil
o Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil
5. Prosedur Pengelolaan Kas Kecil
Dalam administrasi kas kecil ada 3 prosedur, yaitu:
- Pembentukan Dana Kas Kecil
- Permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran kas kecil
- Pengisian kembali dana kas kecil
Prosedur Pembentukan dana kas kecil dimulai dengan terbitnya surat
keputusan Direktur Keuangan/manajer Keuangan yang menentukan
jumlah atau metode yang digunakan dalam pencatatan dana kas kecil.
Prosedur permintaan dan pertanggung jawaban pengeluaran dana kas
kecil. Pengeluaran dana kas kecil dimulai dengan adanya permintaan
peneluaran dana oleh pamakai ditujukan kepada pemegang dana kas kecil.
Pemakai dana berkewajiban mempertanggungjawabkan pemakaian dana
dengan membuat pertanggungjawaban dalam formulir bukti pengeluaran
kas kecil yang dilampiri dengan bukti-bukti pendukung.
Dalam imprest system bukti pengeluaran kas dilampiri dengan bukti
pendukungnya, dan disimpan sementara untuk digunakan nanti daam
pengisian kembali dana kas kecil.
Dalam sisem dana tidak tetap, bukti pengeluaran kas kecil dicerahkan oleh
pemegang dana ke bagian jurnal untuk dicatat dalam jurnal pengeluaran
kas kecil, jika saldonya sudah menipis, pemegang kas kecil mengisi
formulir permintaan penrisian kembali. Formulir ini dilampiri dengan
bukti-ukti pendukung dan dikirim ke bagian utang untuk diproses dalam
pengisian kembali dana kas kecil.
2. Lembar Pengamatan Sikap
Aspek Penilaian Sikap

Jumlah Skor

Keterangan
Menghargai
Bekerjasama Terlibat aktif

Nilai
No Nama pendapat
dalam dalam kegiatan
Siswa kelompok lain
kelompok diskusi
(teman)
1
2
3
4
……
.
40

Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Skor tertinggi 4 x 3 pernyataan=12, maka Perhitungan skor akhir
menggunakan rumus :
3. Penilaian Keterampilan
Kelompok : …………….
Kelas : …………….
Topik : ……………..

Jumlah Skor yang Diperoleh


Nilai = X4
Skor Maksimum
Tabel Konversi Nilai Pengetahuan, Keterampilan, Sikap

Sipoholon, Mei 2019

Mengetahui,

Kepala SMKN 1 Sipoholon Guru Mata Pelajaran

Allin Tampubolon ,S.Pd Jaunur Sihar ,S.Pd

NIP. 19720504 199702 1 001 NIP. 19840519 200904 1 004


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Sipoholon

Mata Pelajaran : Paket Program Pengolah Angka/Spreadsheet

Kelas/Semester :X/1

Materi Pokok : Standar Operasional Prosedur (SOP) paket program


pengolah angka/ spreadsheet

Alokasi Waktu : 2 × 45 menit

A. Kompetensi Inti :
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.1. Menjelaskan standar operasional prosedur paket program pengolah angka
di perusahaan
4.1. Mengevaluasi standar operasional prosedur paket program pengolah angka
di perusahaan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran paket program pengolah
angka/spreadsheet.
2. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
3. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
4. Menjelaskan kembali standar operasional prosedur paket program pengolah
angka di perusahaan
5. Mengevaluasi standar operasional prosedur paket program pengolah angka
di perusahaan
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran
ini diharapkan :

1. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab


dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan
kritik.
2. Siswa dapat bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
3. Siswa bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda
dan kreatif.
4. Siswa dapat menjelaskan kembali pengertian, tujuan dan manfaat standar
operasional prosedur paket program pengolah angka di perusahaan secara
tepat dan sistematis.
5. Mampu menyusun dan mengevaluasi standar operasional prosedur paket
program pengolah angka di perusahaan secara tepat dan kreatif.

E. Materi Pembelajaran
Pengertian SOP
SOP (Standard Operating Procedures) adalah panduan hasil kerja yang
diinginkan serta proses kerja yang harus dilaksanakan. SOP dibuat dan di
dokumentasikan secara tertulis yang memuat prosedur (alur proses) kerja
secara rinci dan sistematis. Alur kerja (prosedur) tersebut haruslah mudah
dipahami dan dapat di implementasikan dengan baik dan konsisten oleh
pelaku. Implementasi SOP yang baik akan menunjukkan konsistensi hasil
kerja, hasil produk dan proses pelayanan seluruhnya dengan mengacu kepada
kemudahan, pelayanan dan pengaturan yang seimbang.
Tujuan dan manfaat SOP :
SOP yang baik haruslah mendasarkan pada tujuan dan manfaat sebagaimana
poin-poin berikut dibawah ini :
1. Memudahkan proses pemberian tugas serta tanggung jawab kepada pihak
yang menjalankannya.
2. Memudahkan proses pemahaman (penguasaan tugas) secara sistematis dan
general.
3. Menghindari “error” dalam proses kerja.
4. Mempermudah dan mengetahui terjadinya kegagalan, inefisiensi proses
dalam prosedur kerja, serta kemungkinan-kemungkinan terjadinya
penyalahgunaan kewenangan oleh pihak yang menjalankan.
5. Memudahkan dalam hal monitoring dan menjalankan fungsi kontrol dari
setiap proses kerja.
6. Menghemat waktu dalam program training, karena dalam SOP tersusun
secara sistematis.
Standar Operasional Prosedur mengoperasikan paket program pengolah
angka/ spreadsheet , meliputi :
1. Menyalakan computer
2. Mengoperasikan paket program pengolah angka
Mulai dari cara mengaktifkan komputer, pengenalan lembar kerja, operasi
file, editing lembar kerja sampai menutup kembali lembar kerja.
3. Mematikan komputer
F. Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific).
Pembelajaran koperatif (cooperative learning) menggunakan kelompok diskusi
yang berbasis masalah (problem-based learning).
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu

Pendahuluan 1. Guru memberikan gambaran tentang10 menit


pentingnya memahami Stanar Operasional
Prosedur dan memberikan gambaran tentang
aplikasi Stanar Operasional Prosedur dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai yaitu SOP mengoperasikan paket
program pengolah angka/ spreadsheet
Inti 1. Untuk mengetahui Kedalaman pengetahuan60 menit
dan kemampuan siswa tentang SOP, siswa
diajak memecahkan masalah mengenai tentang
SOP dengan ditayangkan Video tentang SOP
di perusahaan
2. Dari tampilan video siswa diminta
menyimpulkan tentang pengertian dan manfaat
SOP, kemudian guru bertanya tentang hasil
simpulan.
3. Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok dengan tiap kelompok terdiri atas 4
siswa.
4. Tiap kelompok mendapat tugas untuk
menyusun SOP mengoperasikan paket
program pengolah angka/ spreadsheet, mulai
dari menghidupkan komputer, megoperasikan
paket program pengolah angka sampai
mematikan komputer mengacu pada modul dan
sumber lain yang relevan.
5. Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua siswa
untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila
ada kelompok yang melenceng jauh
pekerjaannya.
6. Salah satu kelompok diskusi (tidak harus yang
terbaik) diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusinya ke depan kelas. Sementara
kelompok lain, menanggapi dan
menyempurnakan apa yang dipresentasikan.
7. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap
kelompok
8. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua
siswa pada kesimpulan mengenai SOP
mengoperasikan paket program pengolah
angka/ spreadsheet
9. Guru memberikan lima (5) soal untuk
dikerjakan tiap siswa, dan dikumpulkan.
Penutup 1. Siswa diminta menyimpulkan tentang SOP20 menit
mengoperasikan Paket Program Pengolah
Angka/Spreadsheet
2. Dengan bantuan presentasi komputer, guru
menayangkan apa yang telah dipelajari dan
disimpulkan mengenai SOP mengoperasikan
Paket Program Pengolah Angka.
3. Guru memberikan tugas mengobseravsi
kemudian mengevaluasi SOP mengoperasikan
Paket Program Pengolah Angka di perusahaan.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.
5. Mengucapkan salam

H. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
1. Laptop dan LCD Proyektor
2. Video tentang SOP
3. Bahan tayang
4. Lembar penilaian
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian : pengamatan, tes tertulis
2. Prosedur Penilaian:
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
1. Sikap Pengamatan Selama
 Terlibat aktif dalam pembelajaran pembelajaran dan
SOP mengoperasikan paket program saat diskusi
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
pengolah angka di perusahaan.
 Bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
 Toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Pengetahuan Pengamatan Penyelesaian tugas
 Menjelaskan kembali pengertian dan dan tes tertulis individu dan
manfaat SOP mengoperasikan paket kelompok
program pengolah angka

3. Keterampilan Pengamatan Penyelesaian tugas


 Mampu mengevaluasi SOP (baik individu
mengoperasikan paket program maupun
pengolah angka di perusahaan. kelompok) dan
saat diskusi

J. Instrumen Penilaian Hasil belajar


TES TERTULIS

Mata Pelajaran : Paket Program Pengolah Angka/Spreadsheet


Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Kompetensi dasar : 3.1. Menjelaskan standar operasional prosedur paket
program pengolah angka di perusahaan
Indikator : 1. Menjelaskan kembali standar operasional prosedur
paket program pengolah angka di perusahaan

1. Jelaskan pengertian Standar Operasional Prosedur ( SOP ) ?


2. Sebutkan manfaat menyusun SOP !
3. Standar Operasional Prosedur mengoperasikan paket program pengolah
angka/ spreadsheet meliputi .............
RUBRIK PENILAIAN
No.
Aspek yang Dinilai Skor
Soal
1. SOP (Standard Operating Procedures) adalah :
panduan 1
hasil kerja yang diinginkan 1
serta proses kerja yang harus dilaksanakan 1
2. a. Memudahkan proses pemberian tugas serta tanggung 1
jawab kepada pihak yang menjalankannya.
b. Menghindari “error” dalam proses kerja. 1
c. Mempermudah dan mengetahui terjadinya kegagalan, 1
inefisiensi proses dalam prosedur kerja, serta kemungkinan-
kemungkinan terjadinya penyalahgunaan kewenangan oleh
pihak yang menjalankan.
d. Menghemat waktu dalam program training, karena dalam 1
SOP tersusun secara sistematis.
3. a. Menyalakan computer 1
b. Mengoperasikan paket program pengolah angka Mulai dari 1
cara mengaktifkan komputer, pengenalan lembar kerja,
operasi file, editing lembar kerja sampai menutup kembali 1
lembar kerja.
c. Mematikan komputer
Skor maksimum 10
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran : Paket Program Pengolah Angka/Spreadsheet


Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kompetensi dasar :
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur , disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong) dalam melakukan pembelajaran
sehingga menjadi motivasi internal dalam pembelajaran keuangan dan
akuntansi
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam pembelajaran sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap proaktif dalam melakukan kegiatan
pengelolaan keuangan perusahaan
Indikator :
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran Paket Program Pengolah
Angka/Spreadsheet.
2. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok
3. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.

Rubrik Penilaian Sikap


Aspek yang Skor
No
dinilai 1 2 3
1 aktif dalam sama sekali tidak sudah ambil sudah ambil bagian
pembelajaran ambil bagian bagian dalam dalam pembelajaran
dalam pembelajaran secara terus
pembelajaran tetapi belum menerus dan
ajeg/konsisten ajeg/konsisten
2 bekerjasama sama sekali tidak sudah bekerjasama Sudah bekerjasama
dalam berusaha untuk dalam kegiatan dalam kegiatan
kegiatan bekerjasama kelompok tetapi kelompok secara
kelompok dalam kegiatan masih belum terus menerus dan
kelompok ajeg/konsisten. ajeg/konsisten
3 toleran sama sekali tidak sudah ttoleran Sudah toleran
terhadap bersikap toleran terhadap proses terhadap proses
proses terhadap proses pemecahan pemecahan masalah
pemecahan pemecahan masalah yang yang berbeda dan
masalah masalah yang berbeda dan kreatif secara terus
berbeda dan kreatif tetapi menerus dan
kreatif masuih belum ajeg/konsisten.
ajeg/konsisten.
Skor Maksimum 9

Penilaian Sikap
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

Sikap
No Nama Siswa Skor
Aktif Kerjasama Toleran

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 …………………………

2 …………………………

3 …………………………

4 …………………………

…. Dst

36
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Paket Program Pengolah Angka/Spreadsheet


Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kompetensi dasar : 4.1. Mengevaluasi standar operasional prosedur paket
program pengolah angka di perusahaan
Indikator : 5. Mengevaluasi standar operasional prosedur paket
program pengolah angka di perusahaan

Kasus Perusahaan X
Perusahaan X menggunakan Laptop dalam bekerja di bidang akuntansi
dengan menggunakan software MS Excel. Untuk mengoperasikan MS Excel
perusahaan menetapkan SOP sebagai berikut:
1. Menghidupkan Laptop :
a. Tekan tombol power pada laptop
b. Tunggu sampai keluar tampilan Deskstop
2. Mengoperasikan MS Excel
a. Kerjakan akuntansi sesuai dengan pengetahuan anda
b. Apabila ada pekerjaan yang anda tidak mampu mengerjakan, tanyakan
kepada pimpinan
3. Mematikan Laptop
a. Sesuaikan dengan langkah nomal mematikan komputer
b. Tutup laptop setelah benar – benar kondisi mati

Waktu Pengamatan :
Indikator terampil : mampu menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan
masalah yang relevan yang berkaitan dengan mengevaluasi SOP program paket
pengolah angka di perusahaan:

1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep / prinsip
dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan
mengevaluasi SOP program paket pengolah angka di perusahaan.`
2. Terampiljika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan
konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan
dengan mengevaluasi SOP program paket pengolah angka di perusahaan
tetapi belum tepat.
3. Sangat terampill,jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan
konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan
dengan mengevaluasi SOP program paket pengolah angka di perusahaan dan
sudah tepat.
Penilaian Ketrampilan

Ketrampilan
No Nama Siswa SOP 1 SOP 2 SOP 3 Total Skor
KT T ST KT T ST KT T ST
1
2
Dst

Keterangan:
KT : Kurang terampil / Isi dengan angka 1
T : Terampil / Isi dengan angka 2
ST : Sangat terampil / Isi dengan angka 3

Mengetahui,

Kepala SMK Negeri 1 Sipoholon Guru Mata Pelajaran

Allin Tampubolon ,S.Pd Jaunur Sihar ,S.Pd

NIP. 19720504 199702 1 001 NIP. 19840519 200904 1 004


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sipoholon

Kelas/Semester : X / Ganjil

Mata Pelajaran : Perbankan Dasar

Materi Pokok : Berbagai Jenis Bank Di Indonesia

Kompt. Keahlian : Akuntansi Keuangan

Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Pengetahuan : KI 3

Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang


pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

2. Keterampilan : KI 4

Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan


prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara


efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI pengetahuan

3.5 Menganalisis berbagai jenis bank di Indonesia


2. KD pada KI keterampilan

4.5 Melakukan klasifikasi berbagai jenis bank di Indonesia

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Indikator KD pada KI pengetahuan

3.5.1 Menelaah jenis jenis bank di lihat dari fungsi, kepemilikan

3.5.2 Menelaah jenis jenis bank di lihat dari statusnya dan cara
menentukan harga

3.5.3 Menata jenis jenis kantor bank

3.5.4 Menguraikan kriteria bank umum dan bank BPR

3.5.5 Menganalisi kriteria bank milik pemerintah dan swasta nasional

3.5.6 Menganalisi kriteria bank milik asing dan milik campuran

3.5.7 Mengkorelasikan kriteria bank devisa dan bank nondevisa

3.5.8 Mengkorelasikan kriteria bank konvensional dan bank syariah

3.5.9 Menganalisi kriteria kantor pusat dan kantor cabang penuh

3.5.10 Menganalisi kriteria kantor cabang pembantu dan kantor kas

2. Indikator KD pada KI keterampilan

4.5.1 Kembali membuat jenis jenis bank di lihat dari fungsi, kepemilikan

4.5.2 Melaksanakan jenis jenis bank di lihat dari statusnya dan cara
menentukan harga

4.5.3 Melaksanakan jenis jenis kantor bank

4.5.4 Menerapkan kriteria bank umum dan bank BPR

4.5.5 Menerapkan bank milik pemerintah dan swasta nasional

4.5.6 Menerapkan kriteria bank milik asing dan milik campuran

4.5.7 Melakukan kriteria bank devisa dan bank nondevisa

4.5.8 Melakukan kriteria bank konvensional dan bank syariah

4.5.9 Melakukan kriteria kantor pusat dan kantor cabang penuh

4.5.10 Melakukan kriteria kantor cabang pembantu dan kantor kas


D. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan ini siswa mampu :

1. Menjelaskan jenis jenis bank di lihat dari fungsi, kepemilikan

2. Menjelaskan jenis bank di lihat dari statusnya dan cara menentukan harga

3. Menjelaskan jenis jenis kantor bank

4. Mengidentifikasi kriteria bank umum dan bank BPR

5. Mengidentifikasi bank milik pemerintah dan swasta nasional

6. Mengidentifikasi kriteria bank milik asing dan milik campuran

7. Mengidentifikasi kriteria bank devisa dan bank nondevisa

8. Mengidentifikasi kriteria bank konvensional dan bank syariah

9. Mengidentifikasi kriteria kantor pusat dan kantor cabang penuh

10. Mengidentifikasi kriteria kantor cabang pembantu dan kantor kas

E. Materi Pembelajaran

Jenis-Jenis Bank di Indonesia

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya pada pengertian bank,


dapat diketahui bahwa ada Jenis-Jenis Bank dapat dibagi ke dalam dua
kategori, yaitu :

1. Jenis Jenis Bank Menurut Aktivitas Bidang Usaha

Setelah berlakunya UU No.7/1992, jenis bank yang diakui secara resmi


di Indonesia hanya terdiri dari dua jenis yaitu: Bank Umum, dan Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) . Dalam Pasal 5 ayat 2 dinyatakan bahwa Bank
Umum dapat rnengkhususkan diri dalam melaksanakan aktivitas tertentu
atau memberikan perhatian yang lebih besar kepada aktivitas tertentu.
Meskipun jenisnya dibatasi hanya kepada bank umum dan BPR, namun
bank umum boleh saja terlibat dalam bidang dan jenis aktivitas lain tanpa
harus terikat dengan satu aspek saja. Menyederhanakan jenis bank
diharapkan dapat memudahkan bank dalam memilih aktivitas-aktivitas
perbankan yang paling sesuai dengan karakter masing-masing tanpa perlu
disulitkan dengan izin tambahan.

Sebagaimana yang tertuang dalam UU No. 10/1998, Bank Umum


merupakan bank yang melaksanakan aktivitas usaha secara konvensional
dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam aktivitasnya memberikan
pelayanan dalam urusan pembayaran. Adapun aktivitas-aktivitas yang dapat
dilakukan oleh bank umum adalah; menghimpun dana, menyalurkan dana,
dan aktivitas lainnya, sementara aktivitas yang terlarang bagi bank umum
adalah:

1. Melakukan penyertaan modal, kecuali kepada bank atau perusahaan lain


di bidang keuangan yang menyertakan modal, untuk mengantisipasi
kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.
2. Melakukan aktivitas pengasuransian.
3. Melakukan yang lain di luar aktivitas usaha sebagaimana diuraikan di
atas.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank yang melaksanakan


aktivitas usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah
(UU No. 21/2008 memakai istilah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) yang
dalam aktivitasnya tidak memberikan pelayanan dalam urusan pembayaran.
Adapun aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukannya ialah menghimpun dana
dan menyalurkan dana, sedangkan aktivitas yang terlarang bagi BPR adalah
seperti:

1. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam urusan pembayaran
2. Melakukan aktivitas dalam mata uang asing.
3. Melakukan penyertaan modal.
4. Melakukan aktivitas pengangsuransian.
5. Melakukan lain di luar aktivitas sebagaimana dimaksud di atas.

Dari kedua bentuk aktivitas bank umum dan bank perkreditan rakyat di
atas, terlihat perbedaan mendasar di antara keduanya yaitu dalam hal
penghimpunan dana secara giro dan ikut serta dalam urusan pembayaran,
aktivitas dalam mata uang asing, serta penyertaan modal kepada lembaga
keuangan dan untuk mengatasi kredit tunggakan. Bagi bank umum, itu
semua dibolehkan sementara bagi bank perkreditan rakyat tidak dibolehkan
sama sekali. Untuk melakukan usaha pengasuransian, kedua-duanya (bank
umum dan bank perkreditan rakyat) sama-sama tidak dibolehkan.

2. Jenis-Jenis Bank Menurut Target Pasar

Dilihat dari sisi target pasar, dalam bentuk fokus pelayanan dan
transaksinya terhadap penabung, maka jenis bank dapat digolongkan
menjadi tiga yakni:

a. Retail Bank (bank dalam layanan berskala kecil); Bank jenis ini
memfokuskan layanan dan transaksinya kepada penabung-penabung
individual, perusahaan, dan lembaga lain yang berskala kecil. Dalam
usahanya, pelayanan kredit yang diberikan sekitar Rp. 20 juta, walaupun
angka ini tidaklah tetap.
b. Corporate Bank (bank dalam layanan berskala besar); Bank jenis ini
memfokuskan layanan dan transaksinya kepada penabung-penabung
yang berskala besar, seperti dalam bentuk perusahaan. Walaupun
demikian, dalam usahanya sering membawa akibat berupa layanan yang
harus diberikan kepada pegawai, direksi, dan komisaris dari perusahaan
tersebut secara pribadi, dengan aturan untuk menjalin kerjasama yang
lebih baik dengan pemegang saham perusahaan.
c. Retail-Corporate Bank (bank dalam layanan kecil/besar); Bank jenis ini
tidak memfokuskan layanan dan transaksinya kepada kedua-dua jenis
penabung di atas. Bank jenis ini memandang bahwa potensi pasar, baik
ritel maupun perusahaan, harus dimanfaatkan untuk mengoptimalkan
keuntungan, meskipun terdapat kemungkinan penurunan kemampuan.
Begitu juga apabila disebabkan perubahan keadaan pasar, penggantian
pengelola, bahkan juga dipengaruhi adanya program-program tertentu
dari pemerintah untuk dijalankan bank tersebut.
Adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari berbagai segi antara
lain:
a. Dilihat dari segi fungsinya

Menurut UU Pokok Perbankan nomor 14 Tahun 1967 jenis perbankan


menurut fungsinya terdiri atas: Bank Umum, Bank Pembangunan, Bank
Tabungan, Bank Pasar, Bank Desa, Lumbung Desa, atau Bank Pegawai.
Namun setelah keluar UU Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan
ditegaskan lagi dengan keluarnya UU RI nomor 10 tahun 1998, jenis
perbankan menjadi Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Pembangunan dan Bank Tabungan berubah fungsi menjadi Bank


Umum, sedangkan Bank Desa, Bank Pasar, Lumbungan desa dan Bank
Pegawai menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Adapun pengertian Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat sesuai denan
UU No. 10 tahun 1998 adalah sebagai berikut:

1. Bank Umum, Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan


usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip-prinsip syariah
dalam memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang
diberikan adalah umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa
perbankan yang ada. Wilayah operasi bank umum mencakup seluruh
wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil (commercial bank)
2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Artinya, kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan
kegiatan Bank Umum.

b. Dilihat dari segi kepemilikannya

Ditinjau dari segi kepemilikan adalah siapa pun yang turut andil dalam
pendirian suatu bank. Kepemilikan bank dapat dilihat dari akte pendirian
dan penguasaan saham yang dimilikinya. Jenis bank dilihat dari segi
kepemilikannya terdiri atas:
1) Bank milik pemerintah, Pada jenis bank ini, akte pendirian maupun
modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungannya juga
dimiliki oleh pemerintah. Contoh bank milik pemerintah antara lain:
– Bank Negara Indonesia 46 (BNI)
– Bank Rakyat Indonesia (BRI)
– Bank Tabungan Negara (BTN)
Sedangkan bank milik pemerintah daerah (Pemda) terdapat di daerah tingkat
I dan tingkat II. Contoh bank pemerintah daerah adalah BPD DKI Jakarta,
BPD Jawa Barat, BPD Jawa Tengah, BPD Jawa Timur, BPD Sumatera
Utara, BPD Sumatra Selatan, BPD Sulawesi Selatan, dan BPD lainnya:

2) Bank milik swasta nasional, Bank jenis ini, seluruh atau sebagian besar
sahamnya dimiliki oleh swasta nasional. Akte pendiriannya menunjukkan
kepemilikan swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk pihak
swasta. Contoh bank milik swasta nasional antara lain: Bank Muamalat,
Bank Central Asia, Bank Bumi Putra, Bank Danamon, Bank Duta, Bank
Nusa Internasional, Bank Niaga, Bank Universal, Bank Internasional
Indonesia:

3) Bank milik Koperasi, Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh


badan hukum koperasi, contohnya adalah Bank Umum Koperasi Indonesia;

4) Bank milik asing, Bank asing ini merupakan cabang dari bank yang ada
di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Contoh bank
asing antara lain: ABN AMRO Bank, Deutsche Bank, American Express
Bank, Bank of Amerika, Bank of Tokyo, Bangkok Bank, City Bank,
Europen Asian Bank, Hongkong Bank, Standard Chartered Bank, Chase
Manhattan Bank:

5) Bank milik campuran, Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh


pihak asing dan pihak swasta nasional. Saham bank campuran secara
mayoritas dimiliki oleh warga negara Indonesia. Contoh bank campuran
antara lain : Sumitono Niaga Bank, Bank Merincop, Bank Sakura
Swadarma, Bank Finconesia, Mitsubishi Buana Bank, Inter Pacifik Bank,
Paribas BBD Indonesia, Ing Bank, Sanwa Indonesia Bank, dan Bank
PDFCI.

c. Dilihat dari segi status

Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat, bank


umum dapat diklasifikasikan ke dalam dua macam. Pengklasifikasian ini
berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut. Kedudukan atau status ini
menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam melayani masyarakat baik
dari jumlah produk, modal, maupun kualitas pelayanannya. Oleh karena itu,
untuk memperoleh status tersebut diperlukan penilaian-penilaian dengan
kriteris tertentu.

Status bank yang dimaksud adalah:

1) Bank Devisa, Adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar


negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara
keseluruhan. Misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri,
traveller cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of Credit dan
transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan
oleh Bank Indonesia.

2) Bank Non-Devisa, Adalah bank yang belum mempunyai izin untuk


melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat
melaksanakan kegiatan seperti halnya bank devisa. Jadi bank non-devisa
hanya dapat melakukan transaksi dalam batas-batas negara.

d. Dilihat dari segi cara menentukan harga

Dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga baik harga jual
maupun harga beli bank terbagi dalam 2 jenis berikut :

1) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional


Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah bank
yang berorientasi pada prinsip konvensional. Hal ini tidak terlepas dari
sejarah bangsa Indonesia dimana asal mula bank di Indonesia dibawa
oleh kolonial Belanda.
Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga bagi para nasabahnya,
bank konvensional menggunakan metode:

a) Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti


giro, tabungan, maupun deposito. Demikian pula, harga untuk produk
pinjamannya (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga
tertentu. Penentuan harga ini dikenal dengan istilah spread based.
Apabila suku bunga simpanan lebih tinggi dari suku bunga pinjaman,
dikenal dengan istilah negative spread. Kondisi ini telah terjadi pada
akhir tahun 1998 dan sepanjang tahun 1999.

b) Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak perbankan dapat menggunakan


atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau prosentase
tertentu. Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based.

2) Bank yang berdasarkan prinsip syariah


Bank berdasarkan prinsip syariah belum lama berkembang di Indonesia.
Namun di luar negeri terutama di negara timur tengah, bank yang
berdasarkan prinsip syariah sudah berkembang pesat sejak lama.
Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah, penentuan harga produk
sangat berbeda dengan bank berdasarkan prinsip konvensional. Bank
berdasarkan prinsip syariah menerapkan aturan perjanjian berdasarkan
hukum Islam dengan pihak lain yang ingin menyimpan dana atau
pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.

Penentuan harga atau keuntungan pada bank yang berdasarkan prinsip


syariah dilakukan dengan cara:
a. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)

b. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah)


c. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)
d. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan
(ijarah)
e. Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang
yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

Penentuan biaya-biaya jasa bank lainnya bagi bank syariah juga dilakukan
sesuai Syariat Islam. Sumber penentuan harga atau pelaksanaan kegiatan bank
syariah dasar hukumnya adalah Al Qur’an dan Sunnah Rasul. Jenis bank ini
mengharamkan penetapan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank
yang berdasarkan prinsip syariah, bunga adalah riba.
F. Model dan Metode : Metode pembelajaran project based learning ( PJBL )

G. Media, Alat/Bahan Pembelajaran

1. Media : Papan Tulis, Spidol dan Powerpoint

2. Alat/Bahan : LCD, Laptop

H. Sumber Belajar

1. Buku Referensi Mengenai Jenis-Jenis Bank

2. Modul Dasar Dasar Perbankan

I. Langkah Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu

1 Pendahuluan 10

· Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menit


menyapa dan menanyakan kabar kepada peserta didik.

· Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator


pembelajaran.

· Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran


kepada peserta didik.

· Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara


memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara
merelevansikan materi pelajaran dengan nilai-nilai moral
yang terkandung di dalamnya.

· Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan


materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya
dengan materi yang akan diajarkan, yaitu
mengenai berbagai jenis bank di Indonesia

2 Kegiatan Inti 70 Menit


Eksplorasi

· Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya


mengenai berbagai jenis bank di Indonesia

· Peserta didik diminta untuk menyebutkan berbagai jenis


bank di Indonesia

Elaborasi

· Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna


meningkatkan pengetahuan dan pemahamamnya dengan
memberikan penjelasan mengenai berbagai jenis bank di
Indonesia

· Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk


berdiskusi tentang materi berbagai jenis bank di
Indonesia atau bagian yang belum dimengerti.

3 Penutup 10 menit

· Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

Pertemuan 2

No Langkah-langkah Pembelajaran Waktu

1 Pendahuluan 10

· Guru mengkondisikan kelas mulai dari mengabsen, menit


menyapa dan menanyakan kabar kepada peserta didik.

· Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator


pembelajaran.

· Guru membacakan serta menjelaskan tujuan pembelajaran


kepada peserta didik.

· Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara


memberikan kisah-kisah inspiratif atau dengan cara
merelevansikan materi pelajaran dengan nilai-nilai moral
yang terkandung di dalamnya.

· Guru melakukan kegiatan apersepsi untuk merelevansikan


materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya
dengan materi yang akan diajarkan, yaitu
mengenai berbagai jenis bank di Indonesia

2 Kegiatan Inti 70 Menit

Eksplorasi

· Peserta didik diminta untuk memaparkan pengetahuannya


mengenai berbagai jenis bank di Indonesia

· Peserta didik diminta untuk menyebutkan berbagai jenis


bank di Indonesia

Elaborasi

· Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik guna


meningkatkan pengetahuan dan pemahamamnya dengan
memberikan penjelasan mengenai berbagai jenis bank di
Indonesia

· Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk


berdiskusi tentang materi berbagai jenis bank di
Indonesia atau bagian yang belum dimengerti.

3 Penutup 10 menit

· Peserta didik menuliskan kembali materi yang di pelajari.

J. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan

Aspek yang dinilai

Mendengarkan/Berbicara:

a. Tercapai tujuan (terhibur atau mendapatkan nilai moral yang disampaikan)

b. Penggunaan ungkapan

c. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata

d. Sikap
Membaca Pemahaman:

a. Mengidentifikasi hubungan keluarga orang-orang yang ada dalam teks

Membaca nyaring:

a. Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata

b. Sikap

Menulis

a. Ketepatan penggunaan sebutan untuk hubungan keluarga sesuai dengan


bagan silsilah yang diberikan.

b. Ejaan, tanda baca, tulisan tangan materi berbagai jenis bank di Indonesia

Cara penilaian:

a. Tes lisan/tertulis

b. Observasi kelas

c. Portofolio.
Contoh Rubrik Penilaian

Format Penilaian ‘Berbagai Jenis Bank di Indonesia’

(Menggunakan Skala Penilaian)

Nama Siswa: ________ Kelas: X Perbankan danKeuangan Mikro

Nilai
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4

1 Memahami berbagai jenis Bank di Indonesia

2 Memahami jenis-jenis kantor Bank

3 Mampu mengidentifikasikan perbedaan bank syariah


dengan bank konvensional

4 Mampu mengidentifikasikan kriteria kantor pusat,


kantor cabang penuh, kantor cabang pembantu dan
kantor kas

5 Menjelaskan perbedaan bank umum dengan bank


perkreditan rakyat

Jumlah

Skor Maksimum 20

Keterangan penilaian: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten

4 = sangat kompeten

Jika seorang siswa memperoleh skor 20 dapat ditetapkan ”sangat kompeten”. Dan
seterusnya sesuai dengan jumlah skor perolehan.

Mengetahui, Sipoholon, Mei 2019

Kepala SMK Negeri 1 Sipoholon Guru Mata Pelajaran

Allin Tampubolon ,S.Pd Jaunur Sihar ,S.Pd

NIP. 19720504 199702 1 001 NIP. 19840519 200904 1 004

You might also like