Professional Documents
Culture Documents
2654-8631
Program Studi D4 Teknik Desain dan Manufaktur – Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya, Surabaya 60111, Indonesia1,2,3
E-mail : rikmaa.rm@gmail.com1*
Abstract – One of the uses of steel is as a basic material for making helical gear. Helical gear is
made of medium carbon steel S45C which is carbon steel for the use of machine structure. Sometimes
in the production process of helical gear has a hardness values that are not in accordance with the
standards of hardness that have been determined by the customer. One way to improve the nature of
hardness is the hardening process. The hardening process can be done by considering the factors that
affected the hardness of a material, such as heating temperature, holding time, cooling medium, and
coolant media temperature. In this research, the method of analysis used is Taguchi with signal to
noise ratio (RSN) nominal the best to determine the effect of factors and determine the optimal
parameter combination in order for knowing the appropriate of hardness value. From the results of
research, it is found the factors that influence the hardness of S45C steel in the hardening process of
helical gear are the temperature of cooling medium. As for the optimum parameter combination is
heating temperature 740oC, holding time 20 minutes, oil cooling medium and coolant temperature
35oC.
1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI
Salah satu kegunaan baja adalah sebagai bahan 2.1 Alat dan Bahan Penelitian
dasar untuk pembuatan helical gear.Helical gear Bahan penelitian yang dibutuhkan baja S45C, oli,
ini digunakan sebagai komponen untuk struktur air tawar, air garam dengan konsentrasi garam 5%.
mesin screw conveyor pada proses produksi Alat-alat yang dibuthkan mesin hardness tester,
pupuk urea. Baja S45C (JIS) digunakan untuk furnace, termos untuk wadah media pendingin,
bahan dasar pembuatan helical gear. Adakalanya thermometer aquarium, stopwatch, batu gerinda,
dalam proses produksi helical gear memiliki gergaji, kertas gosok, gerinda, dan tang, kacamata,
variasi nilai kekerasan material yang tidak sesuai sarung tangan.
dengan standar kekerasan yang telah ditentukan
2.2 Pelaksanaan eksperimen
oleh kosumen. Salah satu cara untuk
Menyiapkan spesimen yang akan akan di
meningkatkan sifat kekerasan adalah dengan
panaskan dalam furnace. Kedua, potong spesimen
proses pengerasan (hardening). Tujuan ini akan
dengan gergaji kemudian haluskan permukaan
tercapai seperti apa yang diinginkan jika
spesimen dengan gerinda dan kertas gosok.
memperhatikan faktor – faktor pada tahapan
Selanjutnya, memanaskan spesimen tersebut
proses hardening, seperti suhu pemanasan, waktu
dalam oven pemanas, atur suhu sesuai dengan
penahanan, media pendingin, dan suhu media
suhu yang telah ditentukan dalam eksperimen.
pendingin yang digunakan. Berdasarkan
Setelah mencapai suhu pemanasan yang
permasalahan diatas maka perlu dilakukan
diinginkan, kemudian ditahan dengan waktu
penentuan metode perbaikan yang tepat agar dapat
penahan (holding time) yang telah dipilih dalam
meningkatkan kekerasan material S45C pada
eksperimen.Sembari menunggu proses pemanasan
helical gear. Maka, penelitian ini akan
material selesai, siapkan media pendingin dan atur
menggunakan design of experiment dengan
suhunya. Caranya, siapkan media pendingin yang
metode Taguchi. Dibandingkan dengan metode
akan digunakan dalam termos, buat suhu media
desain eksperimen yang lain, metode Taguchi
pendingin agar sesuai dengan yang diinginkan,
memiliki desain yang lebih sederhana dalam
misalnya dengan memanaskan atau
proses pelaksanaan eksperimennya Hal ini dapat
mendinginkannya dengan es, ukur suhunya
mengefisiensi waktu dan biaya dalam melakukan
menggunakan thermometer aquarium. Setelah
percobaan kaena percobaan hanya dilakukan
didapatkan suhu yang sesuai, segera tutup media
sepertiga dari percobaan faktorial.
pendingin tersebut agar suhu stabil atau tidak
terkena pengaruh oleh suhu luar. Letakkan batu
gerinda pada dasar termos agar termos tidak
159
Proceedings Conference on Design Manufacture Engineering and its Application e-ISSN No.2654-8631
Program Studi D4 Teknik Desain dan Manufaktur – Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Eks
(HB) S/N
c. Menghitung derajat kebebasan
A B C D R1 R2 R3
d. Pemilihan matriks ortogonal 1 740 10 air tawar 15 188 190 201 28,809
Derajat kebebasan= (banyaknya faktor) x 2 740 20 air garam 25 182 182 188 34,505
(banyaknya level-1) 3 740 30 oli 35 202 203 207 37,742
L9(34) = 4 x (3-1) = 8 derajat 5 795 20 oli 15 244 235 247 31,766
kebebasan 6 795 30 air tawar 25 225 225 234 32,845
Jadi matriks orthogonal yang dipilih adalah 7 850 10 oli 25 198 201 195 36,391
8 850 20 air tawar 35 290 284 284 38,336
L9(34).
9 850 30 air garam 15 240 242 262 26,186
e. Pengambilan data, hasil eksperimen diukur Jumlah 299,269
dengan menggunakan alat uji kekerasan Rata-rata 33,252
(hardnes tester) dalam satuan HB. Sumber: Hasil Perhitungan, 2018
f. Analisa data
Perhitungan pengaruh variasi level masing-
3. HASIL DAN PEMBAHASAN masing faktor terhadap nilai kekerasan
3.1 Data Hasil Pengujian berdasarkan nilai rasio S/N dilakukan untuk
Data hasil pengujian kekerasan menggunakan mengetahui level mana yang optimal untuk setiap
dengan matriks ortogonal yang sudah faktor dari perhitungan tersebut didapatkan tabel
direncanakan sebelumnya sebagai berikut. seperti berikut.
Tabel 3: Pengaruh Level dan Faktor
Tabel 1: Data Hasil Uji Kekerasan
Pengaruh A B C D Keterangan:
Hasil Pengujian Nilai
Faktor dan Interaksi Level 1 33,685 32,630 33,330 28,920 :
Kekerasan (HB)
Level 2 32,434 34,869 31,127 34,580
Eks
Rep. 2
Rep. 3
Mean
160
Proceedings Conference on Design Manufacture Engineering and its Application e-ISSN No.2654-8631
Program Studi D4 Teknik Desain dan Manufaktur – Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
0.201
P
0.103
0.033
Penggabungan tersebut mengakibatkan perubahan
pada tabel anova menjadi Tabel 5 hasil analisis
F
3.97
8.66
29.38
Tabel 5: Hasil Analisis Varians Penggabungan (Pooling Up)
Sum of Degrees of
Means of
Adj MS
5.983
13.069
44.325
1.509
Source of Varians Square Freedom
Square (MS)
(SS) (DF)
Temperatur
Pooling Up
Pemanasan
Holding Time 11,966 2 5,983
Adj SS
11.966
26.138
88.650
3.017
Media Pendingin 26,138 2 13,069
Suhu Media
88,650 2 44,325
Pendingin
Error 3,017 2 1,509
Seq SS
11.966
26.138
88.650
3.017
129.771
Total 129,771 8 -
Sumber: Hasil Perhitungan, 2018
19.
Hipotesis untuk faktor B
Source
Error
Total
161
Proceedings Conference on Design Manufacture Engineering and its Application e-ISSN No.2654-8631
Program Studi D4 Teknik Desain dan Manufaktur – Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
50
1
28.92
TEMP.MEDIA
34.58
36.26
7.34
45 44,76
43,4
40
37,3
35 36,14
30
33.33
MEDIA PEND.
31.13
35.30
4.17
2
Prediksi Konfirmasi
Gambar 4. Grafik Perbandingan Interval Kepercayaan
Response Table for Signal to Noise Ratios
Nominal is best (10*Log10(Ybar**2/s**2))
4. KESIMPULAN
Dari hasil eksperimen dan Analysis of Varians
pada interval kepercayaan 90% diperoleh hasil:
1. Parameter - parameter yang berpengaruh
terhadap kekerasan baja S45C pada proses
TEMP.OVEN
33.69
32.43
33.64
1.25
4
Delta
Rank
5. DAFTAR PUSTAKA
Gambar 2. Hasil Respon untuk Rasio S/N
[1] Ardiansyah, Y.(2016). Pengaruh Temperatur
Proses Hardening dengan Media Air
Main Effects Plot for SN ratios Terhadap Struktur Mikro dan Kekerasan
Data Means
Baja Karbon Sedang. Skripsi, Jurusan
TEMP.OVEN HOLDING TIME
36 Teknik Mesin, Universitas Negeri
34 Semarang, Semarang.
32
Mean of SN ratios
162
Proceedings Conference on Design Manufacture Engineering and its Application e-ISSN No.2654-8631
Program Studi D4 Teknik Desain dan Manufaktur – Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
163
Proceedings Conference on Design Manufacture Engineering and its Application e-ISSN No.2654-8631
Program Studi D4 Teknik Desain dan Manufaktur – Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
164