You are on page 1of 16

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN

OLEH:
NAMA: AFRIANTI
NIM: P00320018002
KELAS: I.A KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI


JURUSAN D III KEPERAWATAN
TINGKAT I. A
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

BAB II ISI

2.1 Pelengkap Kulit

2.2 Fungsi Kulit

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan rahmat dan
petunjuk dari-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Anatomi Fisiologi tentang system
integument ( Pelengkap Kulit dan Fungsi Kulit).

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk megetahui dan memahami tentang system integument
terutama pada pelengkap kulit dan fungsi kulit serta untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi
Fisiologi.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca agar
makalah ini lebih sempurna dan dapat meningkatkan pengetahuan bagi pembaca.

Terimakasih dan semoga makalah ini memberikan manfaat positif bagi pembaca dan kita
semua.
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut
sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem
ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan
sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan
eksternal).

Kulit merupakan sistem organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari
kerusakan, mencegah dehidrasi, lemak dan menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga
membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam
pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air serta juga membantu untuk memberikan
perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal
ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri.
Komponen pelengkap kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat dan kelenjar minyak.

Untuk itu dalam makalah ini, penulis akan membahas tentang pelengkap kulit dan
fungsi kulit.

2. Rumusan masalah
 Apa saja pelengkap kulit dan fungsi kulit ?

3. Tujuan Penulisan
 Untuk mengetahui pelengkap kulit dan fungsi kulit.
 Untuk memenuhi tugas Anatomi Fisiologi tentang system integument.
BAB II
PEMBAHASAN

Dalam makalah ini akan dibahas tentang pelengkap kulit dan fungsi kulit.

2.1 Pelengkap Kulit

2.1.1 Rambut
Rambut adalah Berupa benang keratin elastis yang berkembang dari epidermis tersebar
di seluruh tubuh kecuali telapak kaki dan telapak tangan, permukaan dorsal falang distal,
sekitar lubang dubur, dan urogenital.Rambut ada pada seluruh bagian tubuh, tetapi sebagian
besar berupa rambut vellus yang kecil dan tidak berwarna atau samar. Rambut tumbuh dari
folikel rambut di dalam epidermis, folikel rambut dibatasi oleh sel epidermis dan di atas
dasarnya terdapat papil tempat rambut awal tumbuh. Akar berada di dalam folikel pada ujung
paling dalam dan bagian sebelah luar disebut batang rambut, pada folikel rambut terdapat otot
polos kecil sebagai penegak rambut.
Pada ujung bawah folikel menggembung membentuk bulbus rambut, beberapa kelenjar
sebasea, dan seberkas otot polos (erektor pili). Kontraksi otot ini menyebabkan tegaknya
rambut sebab rambut terpancang miring berbentuk sudut tumpul.
Ada berbagai bentuk rambut antara lain:
 Rambut panjang di kepala, pubis, dan jenngot.
 Rambut pendek di lubang hidung, liang telinga dan alis.
 Rambut bulu lanugo di seluruh tubuh.
 Rambut seksual di pubis dan aksila.

1. Struktur rambut
a. medula: merupakan bagian tengah rambut yang longgar terdiri atas 2-3 lapis sel
kubis mengerut sama lain dipisahkan oleh ruang berisi udara dan bulu halus pendek jenis
bulu roma. Sebagai rambut kepala dan rambut pirang tidak mempunyai medula, sel-selnya
sering mengandung pigmen, keratin sel-sel medula termasuk keratin lunak.
b. Korteks: merupakan bagian utama rambut yang terdiri atas beberapa lapis sel gepeng
dan panjang berbentuk gelondong membentuk keratin keras. Fibril keratin tersusun sejajar,
sedangkan granula pigmen terdapat di dalam dan diantara sel-selnya. Rambut hitam
mengandung pigmen teroksidasi udara yang terkumpul di dalam ruang antara sel korteks
dan mengubah warna rambut.
c. Kutikula: terdapat pada permukaan selapis sel tipis dan jernih. Kutikula tidak berinti
kecuali yang terdapat pada akar rambut, sel-selnya tersusun seperti genteng atap dengan
ujung menghadap ke atas. Penampang melintang rambut beragam sesuai dengan ras,
rambut lurus bangsa mongol, eskimo, dan indian amerika tampak bundar pada potongan
melintang, rambut berombak pada beberapa bangsa kaukasia, afrika dan irian
penampangnya lonjong.

2. Folikel rambut

Merupakan selubung yang terdiri atas sarung jaringan ikat bagian luar (sarung akar
dermis) yang berasal dari dermis dan sarung akar epitel bagian dalam berasal dari
epidermis. Folikel yang mengembung membentuk bulbus rambut dan berhubungan dengan
papilla tempat persatuan akar rambut dan selubungnya.
Sarung akar asal dermis:
1. Lapisan paling luar: berkas serat kolagen kasar yang memanjang sesuai dengan
lapisan retikulum dermis.
2. Lapisan tengah: lebih tebal sesuai dengan lapisan papila dermis. Lapisan ini padat
sel dan mengandung serat jaringan ikat halus yang tersusun melingkar.
3. Lapisan dalam: berupa sabuk homogen sempit yang disebut glassy membran basal
di bawah epidermis
Sarung akar asal epidermis :mempunyai lapisan luar yang menyambung dengan
lapis-lapis dalam epidermis yang sesuai dengan lapis-lapis permukaan yang sudah
berkembang. Sarung akar rambut luar mempunyai selapis sel poligonal yang menyerupai
sel-sel stratum spinosum epidermis. Sarung akar rambut dalam, sarung berzat tanduk
membungkus
Akar rambut yang sedang tumbuh dan menghasilkan keratin lunak yang juga ditemukan
pada epidermis. Sarung ini tidak tampak lagi diatas muara kelenjar sebasea dalam folikel.

3. Susunan rambut

1. batang rambut: merupakan bagian rambut yang terdapat di luar kulit. Kalau dibuat
potongan, sebuah rambut akan terlihat dari luar ke dalam.
a. Selaput rambut (kutikula): merupakan lapisan yang paling luar, terdiri atas sel-sel
tanduk yang tersusun seperti sisik ikan, dapat diketahui kalau rambut disasak dengan baik.
Rambut yang sering disasak akan meregangkan hubungan sel-sel selaput rambut sehingga
merusak selaput rambut dan cairan mudah masuk ke dalam rambut.
b. Kulit rambut : korteks rambut merupakan lapisan kulit yang paling tebal terdiri atas
lapisan tanduk berbentuk kumparan tersusun memanjang dan mengandung butir-butir
mielin. Sel tanduk terdiri atas serabut keratin, masing-masing sel tanduk yang disebut fibril
diuraikan menjadi satuan serat yang lebih halus disebut mikrofibril. Rambut mempunyai
sifat daya elastisitas akan bertambah apabila dibasahkan dan dihangatkan.
c. Sumsum rambut (medula): bagian yang paling dalam dibentuk oleh sel tanduk,
bentuknya seperti anyaman dengan rongga berisi udara. Bagian ini sangat tipis
mengandung medula dan sum-sum rambut ini hanya terdapat pada rambut yang tebal
misalkan pada alis, kumis, dan sebagian rambut kepala.

2. Akar rambut: merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit,
terselubung oleh kandung rambut (folikel rambut). Akar ini tertanam sangat dalam hingga
dapat mencapai lapisan hipodermis.
a. Kandungan rambut: tabung yang menyelubungi akar rambut mulai dari permukaan
kulit sampai pada bagian bawah umbi rambut. Pada selubung ini terdapat unsur:
· Unsur lapisan dermis. Jaringan ikat yang berasal dari lapian dermis atau kulit jangat
yang membentuk 3 lapisan: lapisan serabut kolagen, lapisan serabut elastis yang teratur
mengandung pembuluh darah dan saraf, dan lapisan serabut sirkuler yang tersusun selang
seling dengan sel yang berbentuk kumparan dan selaput bening(hialin) yang tidak
mempunyai bentuk tertentu.
· Unsur lapisan epidermis. Terdapat pada umbi rambut yang terdiri atas lapisan-
lapisan kandung akar luar dan kandung akar dalam. Kandungan akar dalam tersusun dari
luar ke dalam (lapisan hanle) terdiri atas selapis sel kuboid dengan inti gepeng, terdiri atas
1-2 lapis sel tanduk gepeng yang mengandung inti dan selaput kutikula. Kandungan akar
rambut bentuknya seperti sisik ikan dan berlapis seperti umbi makin ke atas makin tipis,
pada ketinggian muara kelenjar lapisan ini tidak ada lagi.

b. Papil rambut: bagian bawah folikel rambut berbentu lonjong serti telur yang ujung
bawahnya terbuka berisi jaringan ikat tanpa serabut elastis, ke dalamnya masuk pembuluh
kapiler untuk mensuplay nutrisi ke umbi rambut. Diantara sel-sel papil terdapat sel-sel
melanosit yang menghasilkan pigmen melanin yang memberi warna pada kiulit yang
disebarkan ke dalam korteks dan medula rambut.

c. Umbi rambut (tunas rambut); adalah bagian akar rambut yang melebar dan
merupakan sel bening yang terus-menerus bertanbah banyak dan berkembangbiak secara
mitosis. Daerah ini subur, kedekatan dengan pembuluh-pembuluh papil rambut, dan
menghasilkan sel-sel baru untuk korteks rambut mengganti sel-sel yang sudah tua.
Otot penegak rambut: muskulus erektor pili adalah otot penegak rambut yang terdiri atas
otot polos yang terdapat pada kandung rambut dengan perantaraan serabut elastis. Bila otot
ini berkontraksi, rambut akan tegak dan kelenjar akan mengalami kompresi sehingga isinya
di dorong keluar untuk melumas rambut.
Pertumbuhan rambut: terjadi sebagai hasil mitosis sel-sel matriks yang berasal dari
epidermis dan belum berdiferensiasi yang terletak di atas sekitar puncak papila rambut. Sel-
sel pada dasar folikel akan menjadi sarung akar rambut luar.
Sel-sel matriks rambut: merupakan stratum malpigi epidermis yang akhirnya
menjadi sel-sel berzat tanduk. Pada epidermis bahan keratin lunak terjadi terus-menerus.
Rambut mempunyai masa pertumbuhan tertentu, untuk rambut kepala 0-3 tahun,
sedangkan bulu mata 3-4 bulan.
Akar rambut lepas dari matriks dan rambut rontok tertarik keluar setelah istirahat
folikel memasuki masa pertumbuhan dan berhubungan dengan papil baru selanjutnya
rambut-rambut baru tumbuh dari folikel yang terbentuk tersebut.
.

Ada berbagai bentuk rambut antara lain:

 Rambut panjang di kepala, pubis, dan jenngot.

 Rambut pendek di lubang hidung, liang telinga dan alis.

 Rambut bulu lanugo di seluruh tubuh.

 Rambut seksual di pubis dan aksila.

1. Struktur rambut

a. medula: merupakan bagian tengah rambut yang longgar terdiri atas 2-3 lapis sel kubis
mengerut sama lain dipisahkan oleh ruang berisi udara dan bulu halus pendek jenis bulu roma.
Sebagai rambut kepala dan rambut pirang tidak mempunyai medula, sel-selnya sering
mengandung pigmen, keratin sel-sel medula termasuk keratin lunak.

b. Korteks: merupakan bagian utama rambut yang terdiri atas beberapa lapis sel gepeng dan
panjang berbentuk gelondong membentuk keratin keras. Fibril keratin tersusun sejajar,
sedangkan granula pigmen terdapat di dalam dan diantara sel-selnya. Rambut hitam mengandung
pigmen teroksidasi udara yang terkumpul di dalam ruang antara sel korteks dan mengubah warna
rambut.

c. Kutikula: terdapat pada permukaan selapis sel tipis dan jernih. Kutikula tidak berinti kecuali
yang terdapat pada akar rambut, sel-selnya tersusun seperti genteng atap dengan ujung
menghadap ke atas. Penampang melintang rambut beragam sesuai dengan ras, rambut lurus
bangsa mongol, eskimo, dan indian amerika tampak bundar pada potongan melintang, rambut
berombak pada beberapa bangsa kaukasia, afrika dan irian penampangnya lonjong.
2. Folikel rambut

Merupakan selubung yang terdiri atas sarung jaringan ikat bagian luar (sarung akar dermis)
yang berasal dari dermis dan sarung akar epitel bagian dalam berasal dari epidermis. Folikel yang
mengembung membentuk bulbus rambut dan berhubungan dengan papilla tempat persatuan
akar rambut dan selubungnya.

Sarung akar asal dermis:

1. Lapisan paling luar: berkas serat kolagen kasar yang memanjang sesuai dengan lapisan
retikulum dermis.

2. Lapisan tengah: lebih tebal sesuai dengan lapisan papila dermis. Lapisan ini padat sel dan
mengandung serat jaringan ikat halus yang tersusun melingkar.

3. Lapisan dalam: berupa sabuk homogen sempit yang disebut glassy membran basal di bawah
epidermis

Sarung akar asal epidermis :mempunyai lapisan luar yang menyambung dengan lapis-lapis
dalam epidermis yang sesuai dengan lapis-lapis permukaan yang sudah berkembang. Sarung akar
rambut luar mempunyai selapis sel poligonal yang menyerupai sel-sel stratum spinosum
epidermis. Sarung akar rambut dalam, sarung berzat tanduk membungkus

Akar rambut yang sedang tumbuh dan menghasilkan keratin lunak yang juga ditemukan pada
epidermis. Sarung ini tidak tampak lagi diatas muara kelenjar sebasea dalam folikel.

3. Susunan rambut

1. batang rambut: merupakan bagian rambut yang terdapat di luar kulit. Kalau dibuat
potongan, sebuah rambut akan terlihat dari luar ke dalam.

a. Selaput rambut (kutikula): merupakan lapisan yang paling luar, terdiri atas sel-sel tanduk yang
tersusun seperti sisik ikan, dapat diketahui kalau rambut disasak dengan baik. Rambut yang sering
disasak akan meregangkan hubungan sel-sel selaput rambut sehingga merusak selaput rambut
dan cairan mudah masuk ke dalam rambut.

b. Kulit rambut : korteks rambut merupakan lapisan kulit yang paling tebal terdiri atas lapisan
tanduk berbentuk kumparan tersusun memanjang dan mengandung butir-butir mielin. Sel tanduk
terdiri atas serabut keratin, masing-masing sel tanduk yang disebut fibril diuraikan menjadi satuan
serat yang lebih halus disebut mikrofibril. Rambut mempunyai sifat daya elastisitas akan
bertambah apabila dibasahkan dan dihangatkan.
c. Sumsum rambut (medula): bagian yang paling dalam dibentuk oleh sel tanduk, bentuknya
seperti anyaman dengan rongga berisi udara. Bagian ini sangat tipis mengandung medula dan
sum-sum rambut ini hanya terdapat pada rambut yang tebal misalkan pada alis, kumis, dan
sebagian rambut kepala.

2. Akar rambut: merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit, terselubung oleh
kandung rambut (folikel rambut). Akar ini tertanam sangat dalam hingga dapat mencapai lapisan
hipodermis.

a. Kandungan rambut: tabung yang menyelubungi akar rambut mulai dari permukaan kulit
sampai pada bagian bawah umbi rambut. Pada selubung ini terdapat unsur:

· Unsur lapisan dermis. Jaringan ikat yang berasal dari lapian dermis atau kulit jangat yang
membentuk 3 lapisan: lapisan serabut kolagen, lapisan serabut elastis yang teratur mengandung
pembuluh darah dan saraf, dan lapisan serabut sirkuler yang tersusun selang seling dengan sel
yang berbentuk kumparan dan selaput bening(hialin) yang tidak mempunyai bentuk tertentu.

· Unsur lapisan epidermis. Terdapat pada umbi rambut yang terdiri atas lapisan-lapisan
kandung akar luar dan kandung akar dalam. Kandungan akar dalam tersusun dari luar ke dalam
(lapisan hanle) terdiri atas selapis sel kuboid dengan inti gepeng, terdiri atas 1-2 lapis sel tanduk
gepeng yang mengandung inti dan selaput kutikula. Kandungan akar rambut bentuknya seperti
sisik ikan dan berlapis seperti umbi makin ke atas makin tipis, pada ketinggian muara kelenjar
lapisan ini tidak ada lagi.

b. Papil rambut: bagian bawah folikel rambut berbentu lonjong serti telur yang ujung bawahnya
terbuka berisi jaringan ikat tanpa serabut elastis, ke dalamnya masuk pembuluh kapiler untuk
mensuplay nutrisi ke umbi rambut. Diantara sel-sel papil terdapat sel-sel melanosit yang
menghasilkan pigmen melanin yang memberi warna pada kiulit yang disebarkan ke dalam korteks
dan medula rambut.

c. Umbi rambut (tunas rambut); adalah bagian akar rambut yang melebar dan merupakan sel
bening yang terus-menerus bertanbah banyak dan berkembangbiak secara mitosis. Daerah ini
subur, kedekatan dengan pembuluh-pembuluh papil rambut, dan menghasilkan sel-sel baru untuk
korteks rambut mengganti sel-sel yang sudah tua.

Otot penegak rambut: muskulus erektor pili adalah otot penegak rambut yang terdiri atas otot
polos yang terdapat pada kandung rambut dengan perantaraan serabut elastis. Bila otot ini
berkontraksi, rambut akan tegak dan kelenjar akan mengalami kompresi sehingga isinya di dorong
keluar untuk melumas rambut.

Pertumbuhan rambut: terjadi sebagai hasil mitosis sel-sel matriks yang berasal dari epidermis dan
belum berdiferensiasi yang terletak di atas sekitar puncak papila rambut. Sel-sel pada dasar folikel
akan menjadi sarung akar rambut luar.

Sel-sel matriks rambut: merupakan stratum malpigi epidermis yang akhirnya menjadi sel-
sel berzat tanduk. Pada epidermis bahan keratin lunak terjadi terus-menerus. Rambut mempunyai
masa pertumbuhan tertentu, untuk rambut kepala 0-3 tahun, sedangkan bulu mata 3-4 bulan.

Akar rambut lepas dari matriks dan rambut rontok tertarik keluar setelah istirahat folikel
memasuki masa pertumbuhan dan berhubungan dengan papil baru selanjutnya rambut-rambut
baru tumbuh dari folikel yang terbentuk tersebut.

4. Fungsi rambut:

o Sebagai pelindung, pada muara lubang telinga/hidung terhadap benda-benda yang masuk
serta melindungi kulit terhadap sinar ultraviolet dan panas.

o Mengatur suhu: pengaturan panas dengan cara bulu badan menyimpan panas.

o Pembuangan keringat dan air: karena permukaan yang lebih luas, rambut akan membantu
penguapan keringat.

o Pengaturan emosi: apabila mengalami ketakutan bulu tengkuk berdiri.

o Sebagai alat perasa: rambut membesar rangsangan sentuhan terhadap kulit.

2.1.2 Kuku

Kuku adalah sel epidermis kulit yang mengalami keratinisasi yang tertanam dalam palung
kuku. Bagian proksimal terletak dalam lipatan kulit yang merupakan awal kuku tumbuh, badan kuku
bagian yang tidak ditutupi kulit dengan terikat dalam palung kulit dan bagian atas merupakan bagian
yang bebas. Bagian kuku tediri dari:

 Ujung kuku atas

 Badan kuku yang merupakn bagian yang besar,

 Akar kuku (radik)

 Matriks kuku adalah daerah sel germinal yang merupakan tempat tumbuhnya akar kuku,

 Bantalan kuku di bawah adalah lapisan epidermis tipis,


 Pulpa jari di bawah bantalan kuku dibentuk oleh jaringan ikat vascular longgar.

2.1.3 Kelenjar Kulit

Kelenjar kulit mempunyai lobus yang bergulung-gulung dengan saluran keluar lurus untuk
mengeluarkan berbagai zat dari tubuh (kelenjar keringat). Ada 2 kelenjar yang terdapat pada kulit
yaitu:

a. Kelenjar Sebasea

Kelenjar tulang menghasilkan kelenjar sebasea, kelenjar ini terdapat dari: badan kelenjar,
saluran kelenjar, dan muara kelenjar.

Kelenjar sebasea berasal dari rambut yang bermuara pada saluran folikel rambut untuk
melumasi rambut dan kulit yang berdekatan. Kelenjar ini paling banyak terdapat pada kepala dan
muka sekitar hidung, mulut dan telinga. Kelenjar sebasea mengeluarkan sebum, yaitu campuran
lemak, zat lilin, minyak dan pecahan-pecahan sel yang befungsi sebagai emoliens atau pelembut kulit.
Zat ini juga memiliki aktifitas bakterisida. Kelenjar sebasea dapat terinfeksi sehingga menyebabkan
furunkel (bisul).

b. Kelenjr Keringat

Kelenjar keringat adalah tube tunggal yang bergulung dan terletak pada jaringan subkutan yang
menghasilkan kelenjar sudorivera. Sekresi aktif dari kelenjar keringat di bawah pngendalian saraf
simpatis. Keringat berisi air dan sedikit garam, melalui difusi secara sederhana ± 500 cc/hari. Kelenjar
keringat merupakan alat utama untuk mengendalikan suhu tubuh, berkurang pada waktu iklim dingin
dan meningkat pada suhu panas. Sekresi aktif dari kelenjar keringat dibawah pengendalian saraf
simpatis.

2.2 Fungsi Kulit

Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan bersambung dengan selaput lendir yang
melapisi rongga yang berfngsi sebagai berikut:

1. Sebagai Pelindung

Kulit relatif tak tembus air, dalam arti bahwa ia menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan
dan juga menghindarkan masuknya air, sehingga tidak terjadi penarikan dan kehilangan cairan. Kulit
juga melindungi struktur internal dari tubuh terhadap trauma dan terhadap invasi oleh
mikroorganisme yang membahayakan. Sebagian besar organisme mengalami kesullitan untuk
berpenetrasi pada kulit yang utuh tetapi dapat masuk melalui kulit yang terpotong atau mengalami
abrasi (lecet). Selain itu kulit pula mengandung pigmen melanin yang melindungi terhadap sinar
ultraviolet matahari.

2. Sebagai Indera Peraba

Merasakan sentuhan, rasa nyeri, perubahan suhu dan tekanan klit dari jaringan subkutan, dan
ditransmigrasikan melalui saraf sensoris ke medula spinalis dan otak, juga rasa sentuhan yang
disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf di dalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang
dirangsang (panas, nyeri, dingin, dan lain-lain). Rasa sakit disebabkan karena tekanan yang dalam dan
rasa yang berat dari suatu benda, misalya mengenai otot dan tulang atau sendi.

3. Sebagai Organ Pengatur panas

Suhu tubuh seseorang adalah tetap, meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal itu
dipertahankan karena penyesuaian antara panas yang hilang dan panas yang dihasilkan, yang diatur
oleh pusat pengatur panas. Pusat ini segera menyadari apabila ada perubahan pada panas tubuh,
karena suhu darah yang mengalir melalui medulla oblongata. Suhu normal (sebelah dalam) tubuh,
yaitu suhu visera dan otak adalah 36º sampai 37,5º. Suhu kulit lebih rendah.

Persarafan vaso-motorik mengendalikan arteriol kutan dengan dua cara, yaitu vaso-dilatasi
dan vaso-konstriksi. Pada vaso-dilatasi arteriol melebar, kulit menjadi lebih panas, kelebihan panas
dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan tubuh. Pada
vaso-konstriksi pembuluh darah dalam kulit mengkerut, kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya
keringat dibatasi dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan.

Panas dapat dilepaskan oleh kulit dengan bebagai cara yaitu:

- Dengan penguapan, jumlah keringat yang dibuat tergantung dari banyaknya darah yang mengalir
melalui pembuluh darah kulit.

- Dengan pemancaran, yaitu melepaskan panas pada udara sekitarnya.

- Dengan konduksi, yaitu panas dialihkan ke benda yang disentuh seperti pakaian.

- Dengan konveksi (pengaliran), yaitu mengalirkan udara yang panas, menyebabkan pengurangan
panas pada tubuh sehingga tubuh menjadi lebih dingin.

4. Sebagai Tempat Penyimpanan

Kulit berfungsi sebagai alat penampung air dan lemak yang dapat melepaskannya bilamana
diperlukan. Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air, jaringan adipose
di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.

5. Sebagai Alat Absorpsi


Kulit dapat mengabsorpsi sinar Ultraviolet yang bereaksi prekusor vitamin D yang penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan tulang. Selain itu kulit juga mengabsorpsi obat-obatan tertentu
yang digunakan sebagai salep.

6. Sebagai Ekskresi

Zat berlemak, air dan ion-ion seperti NA diekskresi melalui kulit, karena pada kulit terdapat
kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang treletak di lapisan dermis yang mengeluarkan 5-10% dari
seluruh sisa metabolisme.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahwa didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam sistem yang beragam yang masing-
masing mempunyai fungsi, struktur serta tata letak yang berbeda-beda. Termasuk didalamnya sistem
integumen, yang sangat berperan dalam melindungi sistem-sistem yang berada didalam tubuh.
Karena sistem integumen terletak pada luar tubuh. Selain itu juga masih banyak fungsi dari sistem
integumen sendiri, diantaranya yaitu menjaga suhu normal tubuh. Mencegah patogen-patogen masuk
kedalam tubuh. Maka bisa disimpulkan bahwa sistem integumen merupakan ketahanan pertama atau
awal dari pengaruh buruk keadaan diluar tubuh.

3.2 Saran

Dalam makalah ini diharapkan para pembaca bisa memahami fungsi tentang system
integument (kulit). Maka dari itu, penulis menyarankan agar menjaga kulit dengan baik mengingat
peranan penting dari kulit.
DAFTAR PUSTAKA

Pearce, Evelyn.2006.Anatomi dan Fisiologis untuk Paramedis.Jakarta:Gramedia.

Setiadi.2007. Anatomi dan Fisiologi.Surabaya:Graha Ilmu.

Syarifuddin.2009.Anatomi Tubuh Manusia.Jakarta:Salemba Medika

You might also like