Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Landasan Teori
Dan bahwa 𝜆 < 𝜇 (pelanggan dilayani dengan tingkat kecepatan yang lebih tinggi
dari tingkat kedatangan).
1. Jumlah kedatangan per satuan waktu merupakan variable-variabel yang diskrit dan
kedatangan individu dalam antrian teijadi secara independent satu dengan yang lain.
2. Probabilitas teijadinya satu kedatangan dalam selang waktu t dapat dikatakan kecil
sekali.
3. Banyaknya pengamatan yang dilakukan berulang-ulang dalam satu interval waktu
memang besar jumlahnya.
𝜆𝑥 𝑒 −𝜆
𝑃(𝑥) =
𝑥!
dimana
𝜆 = tingkat kedatangan (rata-rata jumlah kedatangan tiap periode waktu).
𝑋 = jumlah kedatangan kendaraan selama periode waktu
𝑒 = natural base of logarithms = 2,71828
𝑓(𝑡) = 𝜇𝑒 −𝜇𝑡 ,𝑡 ≥ 0
dimana
𝜇 = rata-rata jumlah pelanggan yang dilayani selama penode waktu tertentu
𝑡 = waktu pelayanan
𝑒 = natural base of logarithms = 2,71828
Probabilita bahwa seorang pelanggan akan dapat dilayani dalam periode waktu tertentu
dapat ditentukan dengan menggunakan distribusi eksponensial dalam bentuk berikut ini
:
𝑃(𝑇 ≤ 𝑡) = 1𝑒 −𝜇𝑡
a. Sistem antrian pelayanan tunggal dan dalam satu tahap (single channelsinglephase).
Sistem pelayanan ini merupakan bentuk paling sederhana dari sistem antrian, yaitu
sistem pelayanan yang hanya mempunyai satu jalur antrian atau satu fasilitas
pelayanan (server).
Antrian Pelayanan
Sebagai contoh sistem ini, dapat kita lihat pada pelayanan pembelian tiket kereta
api, pembelian karcis bioskop atau Fast Shop Drive-in Market yang dilayani hanya
oleh satu loket.
Sebagai contoh sistem ini, dapat kita lihat pada lini produksi massal, antrian
pencucian mobil, pengecatan mobil dan lain-lain.
Pelayanan
Antrian
Sebagai contoh sistem ini, dapat kita lihat pada pembayaran tiket atau karcis yang
dilayani oleh lebih dari satu loket, pelayanan potong rambut oleh beberapa tukang
cukur, dan lain-lain.
Antrian
Sebagai contoh sistem ini, dapat kita lihat pada kantor kepegawaian suatu
perusahaan dimana para pelamar keija antri untuk melamar pekerjaan tertentu.
Seluruh pelamar menunggu disuatu tempat dan dipanggil sesuai urutan. Proses
pelamaran dimulai dari pengujian, menjawab pertanyaan, mengisi formulir dan
sebagainya. Contoh lain jenis sistem ini adalah pelayanan pasien dirumah sakit dari
pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran. Pada umumnya sistem
antrian seperti ini terlalu komplek untuk dianalisa dengan teori antrian, karena itu
simulasi lebih sering digunakan untuk menganalisa sistem ini.
2.6 Simulasi
BAB III
METODELOGI PENELTIAN
BAB IV
PEMBAHASAN
ANALISA HASIL
Berdasarkan laporan output simulasi (lampiran 8), dapat dilihat kondisi awal keadaan
Gerbang Tol Dupak 3 sebagai berikut :
1. Untuk kondisi awal yaitu dengan arrival rate 180,098 kendaraan/5 menit dan service
rate 6,557 detik/kendaraan, maka didapatkan waktu tunggu dalam system sebesar
64, 134 detik.
2. Utilitas server cukup besar mecapai rata-rata 98% untuk setiap server. Oleh sebab
itu, untuk mengurangi kelelahan dari operator maka setiap shift harus mempunyai
cadangan yang cukup.
3. Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa kapasitas dari kondisi awal sudah hampir
mencapai titik waiting limit dan apabila terjadi peningkatan arrival rate maka akan
terjadi antrian yang berkepanjangan. Oleh sebab itu terdapat 2 alternatif usulan
untuk mengurangi waktu tunggu, yaitu penambahan server seri dan parallel.
Melihat hasil output simulasi dari kondisi awal Gerbang Tol Dupak 3 yang disajikan
dalam bentuk tabel dan grafik, dapat dikatakan bahwa dengan bertambahnya arrival
rate, maka waktu tunggu rata-rata dalam system menjadi sangat besar. Oleh sebab itu,
terdapat beberapa alternative usulan agar dapat menjaga agar waktu tunggu dalam
system selalu berada di bawah waiting time limit. Alternative yang diberikan yaitu ;
Grafik Optimalisasi adalah sebuah grafik yang menunjukkan hubungan antara tingkat
kedatangan dengan waktu tunggu dalam system yang diperoleh dari hasil simulasi.
Dari Grafik Optimalisasi (Gambar 5.3 dan Gambar 5.4), dapat dilihat bahwa dengan
bertambahnya arrival rate, maka diperlukan penambahan server agar waktu tunggu
dalam system selalu berada di bawah waiting time limit yaitu 100 detik.
BAB VI
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan analisa data yang ditampilka dalam bentuk tabel maupun grafik, maka
dapat ditarik kesimpulan yang berkaitan dengan tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Antrian yang terjadi disebabkan karena semakin meningkatnya jumlah kendaraan per
tahun, peningkatan volume kendaraan rata-rata mencapai 2% pertahun.
2. Jumlah server yang dioperasikan pada saat Gerbang Tol Dupak 3 yaitu 4 buah server
dapat dikatakan masih memadai karena masih di bawah waiting time limit. Dengan
asumsi terjadi peningkatan arrival rate 2% pertahun maka arrival rate akan menjadi
183,71 kendaraan/5 menit dan waktu tunggu dalam system akan melampaui waiting
time limit yaitu ±120 detik.
3. Penentuan alternative penambahan server secara seri atau secara parallel yang paling
optimal adalah dengan membandingkan antara biaya yang harus dikeluarkan dengan
kapasitas dari alternative penambahan server tersebut.
4. Dari hasil analisa penambahan server, didapatkan bahwa perbandingkan kapasitas
penambahan server seri terhadap server parallel sebesar 2:1
DAFTAR PUSTAKA
[1] Saaty, Thomas L. Elements of Queing Theory with Application. America: McGraw-Hill,
1961.
[3] Setiawan, Samdy. Simulasi Teknik Pemograman dan Metode Analisis. Yogyakarta: Andi
Offset, 1991.
[4] Law, Averill M. and Kelton, W. David. Simulation Modelling and Analysis. McGraw-Hill
International Editions, 1991.
[6] Bhattacharyya, Gouri. K and Richard A. Johnson. Statistical Concepts and Method. New
York: John Willey and Sons, 1997.