You are on page 1of 18

ANALISA ANTRIAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI DI GERBANG TOL DUPAK 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menunggu suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-
hari. Siapapun yang pergi berbelanja, ke bank atau ke bioskop sering mengalami
ketidaknyamanan dalam mengantri untuk membeli atau membayar tiket, yang
menghabiskan sebagian waktunya untuk mengantri bukan hanya orang saja tetapi juga
produk yang menunggu giliran dalam produksi, mesin yang menunggu giliran untuk
diperbaiki dan sebagainya. Karena waktu menungu merupakan sumber daya yang berharga,
pengurangan dalam waktu menunggu merupakan topic penting dalam analisa.
Dewasa ini jalan bebas hambatan menjadi pilihan utama untuk kelancaran mobilitas
transportasi darat. Hal ini disebabkan karena jalan ini memiliki keunggulan dibandingkan
dengan lintas alternative jalan umum yang ada, baik dari segi kelancaran maupun
penghematan terhadap beberapa aspek. Jalan tol sebagai jalan bebas hambatan yang
menjamin kelancaran, keamanan, dan kenyamanan,maka jalan ini memiliki pesyaratan
tertentu terutama dalam hal operasionalnya.
Untuk memperlancar mobilitas di atas maka diperlukan suatu system transportasi yang
lancer, ekonomis, dan efisien. Dalam arti lancer bagi pemakai dalam system terserbut,
hemat untuk yang menggunakan dan efisien waktu.
Di radio SS sering terdengar tentang kondisi gerbang-gerbang tol yang dilaporkan dalam
keadaan macet, terutama pada jam-jam sibuk. Gerbang-gerbang tol tersebut dilaporkan
dalam keadaan macet mulai dari 500 meter sampai 1 kilometer panjangnya. Gerbang-
gerbang tol tersebut antara lain gerbang tol Gempol, gerbang tol Dupak 3, gerbang tol
Romo Kalisari, dan gerbang tol lainnya yang menerima pembayaran pada gardu tolnya.
Oleh sebab itu, peneliti mengadakan suatu studi analisa antrian untuk mengetahui
berapa jumlah server yang paling optimal pada salah satu gerbag tol dengan menggunakan
simulasi untuk aplikasinya, sebab di dalam pengambilan suatu keputusan untuk
penambahan fasilitas jasa, sebaiknya didukung oleh suatu teori agar pengambilan
keputusan menjadi jauh lebih tepat daripada didasarkan dengan pengamatan saja.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka rumusan masalah yang dapat
diambil adalah menganalisa jumlah server tol yang paling optimal dengan menggunakan
metode simulasi.

1.3 Tujuan Penelitian


Dalam penelitian ini, yang menjadi tujuan adalah menganalisa antrian pada Gerbang Tol
Dupak 3 dengan menggunakan metode simulasi untuk mengetahui apakah waktu tunggu
dalam system pada antrian yang terjadi masih berada dalam batas-batas toleransi.

1.4 Manfaat Penelitian


Setalah mengetahui tujuan, maka dapat dijelaskan manfaat yang dapat diberikan antara
lain
1. Memberikan saran pada pengelola jalan tol, dalam hal perlu tidaknya penambahan
jumlah server.
2. Penghematan biaya dengan adanya optimalisasi penambahan sejumlah server.

1.5 Ruang Lingkup


Penelitian difokuskan pada Gerbang Tol Dupak 3 pada shift 1 (pukul 08.00-10.00) dan
shift 2 (pukul 16.00-18.00).
BAB II

Landasan Teori

2.1 Model Antrian


Dalam bentuknya yang mendasar suatu sistem antrian dapat digambarkan dengan
sebuah model yang terdiri dari komponen antrian dan komponen pemroses [Wal91,
Dai92]. Untuk kasus antrian di gerbang tol, panjang komponen antrian ditentukan oleh
berbagai faktor seperti kondisi fisik jalan raya, kondisi fisik kendaraan, perilaku pengguna
jalan raya dan arus kendaraan di jalan tol. Kondisi jalan raya yang buruk atau
penyempitan jalan dapat menimbulkan antrian yang panjang. Kelayakan kendaraan juga
sangat mempengaruhi situasi antrian, misalnya: mobil tua yang sudah tidak layak pakai
akan dapat memperlambat arus kendaraan apabila tetap dipaksakan untuk digunakan di
jalan tol. Perilaku pengemudi yang kurang mentaati peraturan berkendera di jalan tol
juga dapat memperlambat arus kendaraan. Bahkan, tidak jarang kebiasaan para
pengemudi yang jelek ini dapat menyebabkan kemacetan total pada saat terjadi
kecelakaan.
Komponen pemroses berfungsi menentukan cepat lambatnya sebuah kendaraan
masuk ke dalam atau keluar dari antrian. Dalam kasus antrian di gerbang tol
kecepatan pemrosesan ini sangat dipengaruhi oleh kecekatan petugas melayani
transaksi pembayaran tol, kecepatan mesin/hardware pemroses dan kehandalan
software yang mendukung proses di gerbang tol.
Dalam implementasinya ke dalam program software, sifat-sifat kedua komponen
antrian terutama ditentukan oleh dua parameter berikut: panjang (kapasitas) antrian l
dan waktu pemrosesan t. Selain kedua faktor l dan t, arus kendaraan yang menjadi
indikator kemacetan lalu lintas ditentukan pula oleh jumlah jalur m sebelum gerbang
tol, jumlah gerbang tol g dan jumlah jalur n sesudah gerbang tol [Lie97]. Dalam
gambar 1 ditampilkan sebuah sistem antrian di gerbang tol yang terdiri dari jalur m = 1,
n = 1 dan g = 3.
2.2 Formula Antrian
Beberapa bentuk formula antrian, menurut Bernard W Taylor III dalam bukunya yang
berjudul Manajemen Sains sebagai berikut :
1. Model pelayanan tunggal
Rumus-rumus ini hanya dapat diterapkan pada system antrian yang memiliki
karakteristik sebagai berikut :
a. Populasi pelanggan yang tidak terbatas.
b. Disiplin antrian FIFO.
c. Tingkat kedatangan berdistribusi Poisson.
d. Waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial.
Parameter-parameter model pelayanan tunggal adalah sebagai berikut:

𝜆 = tingkat kedatangan (rata-rata jumlah kedatangan tiap periode waktu)

𝜇 = tingkat pelayanan (rata-rata jumlah yang dilayani tiap periode waktu)

Dan bahwa 𝜆 < 𝜇 (pelanggan dilayani dengan tingkat kecepatan yang lebih tinggi
dari tingkat kedatangan).

Rumus untuk model pelayanan tunggal

 Probabilitas tidak adanya pelanggan dalam system antrian


𝜆
𝑃0 = (1 − )
𝜇
 Probabilitas terdapat n pelanggan dalam sistem antrian
𝜆 𝑛
𝑃𝑛 = ( ) 𝑃0
𝜇
𝜆 𝑛 𝜆
= ( ) (1 − )
𝜇 𝜇
 Rata-rata jumlah pelanggan dalam system antrian
𝜆
𝐿=
𝜇−𝜆
 Rata-rata jumlah pelanggaan dalam baris antrian
𝜆2
𝐿𝑞 =
𝜇(𝜇 − 𝜆)
 Waktu rata-rata yang dihabiskan dalam pelanggan dalam system antrian
1 𝐿
𝑊= =
𝜆−𝜇 𝜆
 Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan dalam menunggu
antrian sampai dilayani
𝜆
𝑊𝑞 =
𝜇(𝜇 − 𝜆)
 Probabilitas pelayan sedang sibuk
𝜆
𝑈=
𝜇
 Probabilitas pelayan tidak sedang sibuk
𝐼 =1−𝑈
𝜆
=1−
𝜇
2. Model pelayanan ganda
Rumus-rumus di bawah ini hanya dapat diterapkan pada system antrian yang
memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Populasi pelanggan yang tidak terbatas.
b. Disiplin antrian FIFO.
c. Tingkat kedatangan Poisson.
d. Waktu pelayanan Eksponensial.
Parameter-parameter model pelayanan ganda sebagai berikut:
𝜆 = tingkat kedatangan (rata-rata jumlah kedatangan tiap periode waktu)
𝜇 =tingkat pelayanan (rata-rata jumlah yang dilayani tiap periode waktu) per
pelayan
𝑐 = jumlah pelayan
𝑐𝜇 = rata-rata tingkat pelayanan efektif system tersebut, dimana nilainya harus
melebihi tingkat kedatangan
Rumus untuk model pelayanan ganda
 Probabilitas tidak adanya pelanggan dalam suatu system antrian
1
𝑃0 = 𝑛
1 𝜆 1 𝜆 𝑐 𝑐𝜇
[∑𝑛=𝑐−1
0 ( ) ] + ( ) ( )
𝑛! 𝜇 𝑐! 𝜇 𝑐𝜇 − 𝜆
 Probabilitas terdapat n pelanggan dalam system antrian
1 𝜆 𝑛
𝑃𝑛 = ( ) 𝑃0 ,𝑛 > 𝑐
𝑐! 𝑐 𝑛−𝑐 𝜇
1 𝜆 𝑛
𝑃𝑛 = ( ) 𝑃0 ,𝑛 ≤ 𝑐
𝑛! 𝜇
 Rata-rata jumlah pelanggan dalam system antrian
𝜆 𝑐
𝜆𝜇 (𝜇 ) 𝜆
𝐿= 𝑃 +
2 0
(𝑐 − 1)! (𝑐𝜇 − 𝜆) 𝜇
 Rata-rata jumlah pelanggan yang berada dalam baris antrian
𝜆
𝐿𝑞 = 𝐿 −
𝜇
 Waktu rata-rata yang dihabiskan pelanggan dalam system antrian
𝐿
𝑊=
𝜆
 Waktu rata-rata yang dihabiskan pelanggan dalam menunggu untuk dilayani
1
𝑊𝑞 = 𝑊 −
𝜇
 Probabilitas seorang pelanggan yang datang dalam sisstem antrian untuk
dilayani
1 𝜆 𝑐 𝑐𝜆
𝑃𝑤 = ( ) 𝑃
𝑐! 𝜇 𝑐𝜇 − 𝜆 0
2.3 Distribusi Poisson
Kejadian dalam satu interval waktu merupakan variable-variabel yang diskrit,
dan kejadian yang terjadi antara satu interval waktu dan interval waktu yang lain adalah
independent.
Probabilitas berhasilnya suatu kejadian dalam satu interval waktu relative kecil
saja. Banyaknya pengamatan yang dilakukan secara berulang-ulang relative cukup besar.
Pola kedatangan dalam sistem antrian dapat disebut sebagai berikut:

1. Jumlah kedatangan per satuan waktu merupakan variable-variabel yang diskrit dan
kedatangan individu dalam antrian teijadi secara independent satu dengan yang lain.
2. Probabilitas teijadinya satu kedatangan dalam selang waktu t dapat dikatakan kecil
sekali.
3. Banyaknya pengamatan yang dilakukan berulang-ulang dalam satu interval waktu
memang besar jumlahnya.

Rumus untuk distribusi poisson adalah

𝜆𝑥 𝑒 −𝜆
𝑃(𝑥) =
𝑥!
dimana
𝜆 = tingkat kedatangan (rata-rata jumlah kedatangan tiap periode waktu).
𝑋 = jumlah kedatangan kendaraan selama periode waktu
𝑒 = natural base of logarithms = 2,71828

2.4 Distribusi Eksponensial


Rumus untuk distribusi eksponensial adalah

𝑓(𝑡) = 𝜇𝑒 −𝜇𝑡 ,𝑡 ≥ 0
dimana
𝜇 = rata-rata jumlah pelanggan yang dilayani selama penode waktu tertentu
𝑡 = waktu pelayanan
𝑒 = natural base of logarithms = 2,71828
Probabilita bahwa seorang pelanggan akan dapat dilayani dalam periode waktu tertentu
dapat ditentukan dengan menggunakan distribusi eksponensial dalam bentuk berikut ini
:
𝑃(𝑇 ≤ 𝑡) = 1𝑒 −𝜇𝑡

2.5 Sistem Antrian Pelayanan


Ada sejumlah model antrian yang berbeda yang dapat digunakan untuk
menganalisa sistem antrian pelayanan yang berbeda yaitu :

a. Sistem antrian pelayanan tunggal dan dalam satu tahap (single channelsinglephase).
Sistem pelayanan ini merupakan bentuk paling sederhana dari sistem antrian, yaitu
sistem pelayanan yang hanya mempunyai satu jalur antrian atau satu fasilitas
pelayanan (server).

Antrian Pelayanan

Gambar 2.1 Sistem Antrian pelayanan tunggal dengan satu tahap.

Sebagai contoh sistem ini, dapat kita lihat pada pelayanan pembelian tiket kereta
api, pembelian karcis bioskop atau Fast Shop Drive-in Market yang dilayani hanya
oleh satu loket.

b. Sistem antrian pelayanan tunggal dengan beberapa tahap (single


channelmultiphase).
Sistem pelayanan ini merupakan sistem antrian pelayanan tunggal dengan beberapa
tahapan proses yang dilaksanakan secara berurutan.
Antrian Pelayanan

Gambar 2.2 Sistem Antrian pelayanan tunggal dengan beberapa tahap.

Sebagai contoh sistem ini, dapat kita lihat pada lini produksi massal, antrian
pencucian mobil, pengecatan mobil dan lain-lain.

c. Sistem antrian pelayanan ganda dengan satu tahap (multi channel-singlephase).


Sistem ini terjadi bila dua atau lebih fasilitas pelayanan dalam satu tahapan, dialiri
oleh suatu antrian tunggal.

Pelayanan
Antrian

Gambar 2.3 Sistem Antrian pelayanan ganda dengan satu tahap.

Sebagai contoh sistem ini, dapat kita lihat pada pembayaran tiket atau karcis yang
dilayani oleh lebih dari satu loket, pelayanan potong rambut oleh beberapa tukang
cukur, dan lain-lain.

d. Sistem antrian pelayanan ganda dengan beberapa tahap (multichannelmultiphase).


Sistem ini teijadi bila dua atau lebih fasilitas pelayanan dalam beberapa tahapan,
dialiri oleh suatu antrian tunggal.
Pelayanan

Antrian

Gambar 2.4 Sistem Antrian pelayanan ganda dengan beberapa tahap.

Sebagai contoh sistem ini, dapat kita lihat pada kantor kepegawaian suatu
perusahaan dimana para pelamar keija antri untuk melamar pekerjaan tertentu.
Seluruh pelamar menunggu disuatu tempat dan dipanggil sesuai urutan. Proses
pelamaran dimulai dari pengujian, menjawab pertanyaan, mengisi formulir dan
sebagainya. Contoh lain jenis sistem ini adalah pelayanan pasien dirumah sakit dari
pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran. Pada umumnya sistem
antrian seperti ini terlalu komplek untuk dianalisa dengan teori antrian, karena itu
simulasi lebih sering digunakan untuk menganalisa sistem ini.

2.6 Simulasi
BAB III

METODELOGI PENELTIAN
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data


4.2 Pengolahan Data
BAB V

ANALISA HASIL

5.1 Analisa Output Simulasi

Berdasarkan laporan output simulasi (lampiran 8), dapat dilihat kondisi awal keadaan
Gerbang Tol Dupak 3 sebagai berikut :

1. Untuk kondisi awal yaitu dengan arrival rate 180,098 kendaraan/5 menit dan service
rate 6,557 detik/kendaraan, maka didapatkan waktu tunggu dalam system sebesar
64, 134 detik.
2. Utilitas server cukup besar mecapai rata-rata 98% untuk setiap server. Oleh sebab
itu, untuk mengurangi kelelahan dari operator maka setiap shift harus mempunyai
cadangan yang cukup.
3. Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa kapasitas dari kondisi awal sudah hampir
mencapai titik waiting limit dan apabila terjadi peningkatan arrival rate maka akan
terjadi antrian yang berkepanjangan. Oleh sebab itu terdapat 2 alternatif usulan
untuk mengurangi waktu tunggu, yaitu penambahan server seri dan parallel.

5.2 Pengembangan Alternatif Usulan

Melihat hasil output simulasi dari kondisi awal Gerbang Tol Dupak 3 yang disajikan
dalam bentuk tabel dan grafik, dapat dikatakan bahwa dengan bertambahnya arrival
rate, maka waktu tunggu rata-rata dalam system menjadi sangat besar. Oleh sebab itu,
terdapat beberapa alternative usulan agar dapat menjaga agar waktu tunggu dalam
system selalu berada di bawah waiting time limit. Alternative yang diberikan yaitu ;

1. Penambahan server seri


Penambahan ini didasarkan atas pertimbangan mampu menurunkan waktu tunggu
dalam system yang cukup signifikan dalam kondisi normal.

2. Penambahan server parallel


Penambahan ini didasarkan atas pertimbangan mampu menurunkan waktu tunggu
dalam system yang lebih besar daripada server secara seri.

5.3 Grafik Optimalisasi

Grafik Optimalisasi adalah sebuah grafik yang menunjukkan hubungan antara tingkat
kedatangan dengan waktu tunggu dalam system yang diperoleh dari hasil simulasi.
Dari Grafik Optimalisasi (Gambar 5.3 dan Gambar 5.4), dapat dilihat bahwa dengan
bertambahnya arrival rate, maka diperlukan penambahan server agar waktu tunggu
dalam system selalu berada di bawah waiting time limit yaitu 100 detik.
BAB VI

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan analisa data yang ditampilka dalam bentuk tabel maupun grafik, maka
dapat ditarik kesimpulan yang berkaitan dengan tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Antrian yang terjadi disebabkan karena semakin meningkatnya jumlah kendaraan per
tahun, peningkatan volume kendaraan rata-rata mencapai 2% pertahun.
2. Jumlah server yang dioperasikan pada saat Gerbang Tol Dupak 3 yaitu 4 buah server
dapat dikatakan masih memadai karena masih di bawah waiting time limit. Dengan
asumsi terjadi peningkatan arrival rate 2% pertahun maka arrival rate akan menjadi
183,71 kendaraan/5 menit dan waktu tunggu dalam system akan melampaui waiting
time limit yaitu ±120 detik.
3. Penentuan alternative penambahan server secara seri atau secara parallel yang paling
optimal adalah dengan membandingkan antara biaya yang harus dikeluarkan dengan
kapasitas dari alternative penambahan server tersebut.
4. Dari hasil analisa penambahan server, didapatkan bahwa perbandingkan kapasitas
penambahan server seri terhadap server parallel sebesar 2:1
DAFTAR PUSTAKA

[1] Saaty, Thomas L. Elements of Queing Theory with Application. America: McGraw-Hill,
1961.

[2] Taylor III, Bernard. Manajemen Sains: Prentice-Hall, 1996.

[3] Setiawan, Samdy. Simulasi Teknik Pemograman dan Metode Analisis. Yogyakarta: Andi
Offset, 1991.

[4] Law, Averill M. and Kelton, W. David. Simulation Modelling and Analysis. McGraw-Hill
International Editions, 1991.

[5] Manual book of Promodel Version 4.0.

[6] Bhattacharyya, Gouri. K and Richard A. Johnson. Statistical Concepts and Method. New
York: John Willey and Sons, 1997.

You might also like