Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Kelompok 1
Puji beserta syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat
serta salam semoga tercurah limpah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW yang telah memberikan nikmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah “Pengertian Korupsi Secara Umum serta Menurut Pandangan Islam dan
Sanksinya” sebagai salah satu pemenuhan Rencana Pembelajaran Studi (RPS) pada
mata kuliah Agama Islam di Fakultas Keperawatan.
Ucapan syukur dan terimakasih juga kami sampaikan kepada semua pihak
yang telah mendukung dan membantu dalam proses penyusunan makalah ini,
semoga Allah SWT, senantiasa melindungi dan memberkati kehidupan kita,
Aamiin.
Makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna serta masih banyak
kekurangan. Maka dari itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun dan semoga makalah ini bermanfaat sebagaimana mestinya.
Kelompok
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian korupsi secara umum ?
2. Bagaimana pengertian korupsi dalam pandangan islam ?
3. Bagaimana sanksi yang perlu ditegakkan dalam pandangan islam
mengenai tindak pidana korupsi ?
4. Bagaimana cara pemberantasan korupsi dalam pandangan islam ?
Makalah ini dibagi kedalam tiga bab. Pada BAB I berupa pendahuluan
berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan. Pada
BAB II berupa pembahasan yang berisi Pengertian Korupsi secara umum,
Pengertian Korupsi dalam pandangan Islam, Sanksi dalam pandangan Islam
Mengenai Tindak Korupsi, dan Cara mengatasi Tindak Korupsi menurut
pandangan Islam. Terakhir, BAB III yaitu Penutup, yang berisi kesimpulan dan
saran.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2. Pengertian Korupsi BerdasarkanUU No 24 Tahun 1960
Pengertian Korupsi Menurut UU No.24 Tahun 1960 adalah perbuatan
seseorang, yang dengan atau karena melakukan suatu kejahatan atau dilakukan
dengan menyalah gunakan jabatan atau kedudukan.
7
Sehingga bagi agama yang sangat menjunjung tinggi nilai kesucian
ini, sangatlah rasional jika ada upaya yang dilakukan untuk memelihara
keselamatan (kesucian) harta yang sebelumnya telah dijelaskan dimana yang
termasuk menjadi tujuan pokok hukum (pidana) Islam, karena mengingat
harta mempunyai dua dimensi, yakni dimensi halal dan dimensi haram.
Perilaku korupsi adalah harta berdimensi haram karena perilaku korupsi
adalah suatu tindakan yang menghalalkan sesuatu yang diharamkan, dan
korupsi merupakan wujud manusia yang tidak memanfaatkan keluasan
dalam memproleh rezeki Allah SWT
8
tindakan yang mengambil harta orang lain dalam keadaan sembunyi-
sembunyi, artinya mengambil tanpa sepengetahuan pemiliknya. Jadi sariqah
adalah mengambil barang milik orang lain dengan cara melawan hukum atau
melawan hak dan tanpa sepengetahuan pemiliknya. Seperti halnya korupsi
yang mengambil harta dengan cara melawan hak dan tanpa sepengetahuan
pemiliknya (rakyat atau masyarakat). Dalam syariah ancaman terhadap
pelaku sariqah (pencurian) ditentukan dengan jelas sebagaimana yang
disebutkan dalam surat Al Maidah: 38, yang mana Allah SWT berfirman
sebagai berikut:
ار ُق
ِ سَّ ارقَةُ َوال
ِ س َ سبَا ِب َما َجزَ ا ًء أ َ ْي ِديَ ُه َما فَا ْق
َّ طعُوا َوال َ ّللاِ ِمنَ نَ َك ًال َك
َّ ۗ
َّ َح ِكيم َع ِزيز َو
ُّللا
Artinya: “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, maka
potomglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka
kerjakan. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”(QS. Al-
Maidah:38)
9
Yang ketiga, Korupsi dalam dimensi Penipuan ( Al Gasysy ), secara
tegas berdasarkan sabda Rasulullah SAW, Allah SWT sangat mengharamkan
surge bagi orang-orang yang melakukan penipuan. Terlebih penipuan itu
dilakukan oleh seorang pemimpin yang mempencundangi rakyatnya.
“Dari Abu Ya’la Ma’qal Ibn Yasar berkata : “Aku mendengar Rasulullah
SAW , bersabda : “ Seorang hamba yang dianugerahi Allah SWT jabatan
kepemimpinan, lalu dia menipu rakyatnya ; maka Allah SWT akan
mengharamkannya untuk masuk ke surga.” (H.R Bukhari dan Muslim)
10
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati
Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati
amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”
Dari apa yang telah dijelaskan diatas, kita ketahui bahwa korupsi
(dengan berbagai nama) dalam Islam digolongkan sebagai suatu perbuatan
yang sangat keji dan juga tercela yang mana pelakunya dikualifikasikan
sebagai orang-orang yang munafik, dzalim, fasik dan kafir, serta merupakan
orang yang telah berbuat dosa yang sangat besar dengan ancaman
hukumannya adalah neraka Jahannam. Seperti yang telah dijelaskan dalam
Al-Qur’an bahwa sebagai berikut:
Artinya: “Api Neraka Jahanam itu amatlah panas jika saja mereka
mengetahuinya.” (QS at-Taubah [9]: 81).
Artinya: “Tempat mereka adalah Neraka Jahanam sebagai balasan atas apa
yang telah mereka kerjakan” (QS at-Taubah [9]: 95).
11
Dalil Islam Mengenai Perilaku Korupsi
Pendapat lainnya dari para Sahabat Nabi Mengenai Korupsi adalah sebagai
berikut:
a. Ibnu Mas’ud
“Suap itu adalah apabila seorang memiliki keperluan pada yang lain dan
memberinya hadiah dan hadih itu diterima.”
“Hadiah pada zaman Nabi adalah hadiah. Pada zaman sekarang adalah
suap.”
12
2.3 Sanksi dalam Pandangan Islam Mengenai Korupsi
Allah SWT sendiri tidak melarang sesuatu hal tanpa alasan tertentu,
sehingga dibalik dilarangnya sesuatu oleh Allah SWT pastilah
terkandung hal buruk serta mudharat atau bahaya bagi pelakunya.
Begitu juga halnya dengan korupsi tidak luput dari keburukan dan juga
mudharat yang bisa mendatangkan sanksi di dunia terlebih di akhirat
kelak yang diantaranya adalah sebagai berikut:
َ َ ان ْالتَقَى يَ ْو َم أ
صابَ ُك ْم َو َما ِ ّللاِ فَبِإ ِ ْذ ِن ْال َج ْم َع
َّ ْال ُمؤْ ِمنِينَ َو ِليَ ْعلَ َم
Artinya: “Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan,
maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah
mengetahui siapa orang-orang yang beriman.”
13
2. Korupsi Penyebab Kehinaan dan Siksa Api Neraka
Allah SWT juga tidak akan menerima shadaqah seseorang dari hasil
harta ghulul atau korupsi.
14
5. Hasil Korupsi Adalah Haram
Allah berfirman,
15
2.4 Cara Pemberantasan Korupsi dalam Pandangan Islam
16
tunggangan (kendaraan) hendaknya diberi. Adapun barang siapa yang
mengambil selainnya, itulah kecurangan”.
2. Larangan menerima suap dan hadiah.
3. Teladan pemimpin.
17
tidak sulit dilakukan. Tapi bagaimana bila justru korupsi dilakukan
oleh para pemimpin? Semua upaya apa pun menjadi tidak ada artinya
sama sekali.
4. Hukuman setimpal.
18
dalam kitab Nidzamul ‘Uqubat fil Islam (hlm. 190), hukuman kurungan
koruptor mulai 6 bulan sampai 5 tahun. Namun, masih dipertimbangkan
banyaknya uang yang dikorup. Bila mencapai jumlah yang
membahayakan ekonomi negara, koruptor dapat dijatuhi hukuman
mati.
19
6. Pengawasan masyarakat. Masyarakat dapat berperan menyuburkan
atau menghilangkan korupsi.
Masyarakat yang bermental instan akan cenderung menempuh
jalan pintas dalam berurusan dengan aparat dengan tak segan memberi
suap dan hadiah. Adapun masyarakat yang mulia akan turut mengawasi
jalannya pemerintahan dan menolak aparat yang mengajaknya berbuat
menyimpang. Demi menumbuhkan keberanian rakyat mengoreksi
aparat, Khalifah Umar di awal pemerintahannya menyatakan, “Apabila
kalian melihatku menyimpang dari jalan Islam, maka luruskan aku
walaupun dengan pedang”. Dengan pengawasan masyarakat, korupsi
menjadi sangat sulit dilakukan. Bila ditambah dengan teladan
pemimpin, hukuman yang setimpal, larangan pemberian suap dan
hadiah, serta dengan pembuktian terbalik dan gaji yang mencukupi,
insya Allah korupsi dapat diatasi dengan tuntas.
20
BAB III
PENUTUP
3 .1 Kesimpulan
Korupsi termasuk kedalam kejahatan luar biasa. Korupsi juga sangat
diharamkan dalam islam. Tidak ada satu dalil pun yang membenarkan
perilaku korupsi dalam islam. Dan segala macam bentuknya haram menurut
islam. Oleh sebab itu, Al Qur’an melarang tindak korupsi secara tegas karena
didalamnya mengandung unsur pencurian, penyalahgunaan jabatan, suap,
dan perampokan. Islam pun memandang korupsi sebagai suatu perbuatan
yang dapat merugikan masyarakat, mengganggu kepentingan umum, dan
menimbulkan ketidaknyamanan masyarakat serta sangat merugikan bangsa
Indonesia.
Dimana Islam memandang korupsi sebagai perbuatan yang dapat
merugikan masyarakat, mengganggu kepentingan publik, dan menimbulkan teror
terhadap kenyamanan dan ketertiban masyarakat. Hukum Islam memberikan sanksi
yang tegas terhadap perilaku korupsi seperti hukuman terhadap jiwa, hukuman
terhadap badan, hukuman terhadap harta benda, dan hukuman terhadap
kemerdekaan seseorang. Untuk itu karena korupsi mendatangkan kemudhorotan
serta sangat tidak disukai oleh Allah SWT sebab termasuk kedalam perilaku yang
sangat keji dan dapat menimbulkan dosa yang sangat besar serta ancaman baik di
dunia terlebih di akhirat bagi para pelakunya, sebab segala perbuatan yang kita
lakukan terlebih perbuatan haram pasti akan mendapat pembalasan di akhirat kelak
seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an, sebagai berikut:
Artinya: “Tempat mereka adalah Neraka Jahanam sebagai balasan atas apa
yang telah mereka kerjakan” (QS at-Taubah [9]: 95).
21
3.2 Saran
Seharusnya pemerintah bisa lebih tegas didalam menindaklanjutin Tindak
Korupsi, agar kedepannya Korupsi di Indonesia tidaklah lagi menjadi suatu
kegiaytan yang “membudaya” terlebih untuk generasi penerus bangsa.
Dengan berbagai upaya baik dari segi pencegahan, penanggulangan, dan
penghakiman. Dimana terdapat filosofi Islam yang menganjurkan agar
dilakukan pencegahan secepat mungkin. Sebagaimana adagium “mencegah
suatu penyakit lebih baik daripada mengobatinya”. Disamping salah satu
upaya yang bisa ditempuh untuk meminimalisir terjadinya korupsi salah
satunya adalah dengan cara meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pengawasan dan menanamkan pendidikan anti korupsi secara dini bagi
generasi penerus bangsa.
22
DAFTAR PUSTAKA
http://thamrin.wordpress.com/2006/07/14/korupsi-dalam-dimensi-sejarah-
indonesia-bagian-keempat-penutup/. Diakses pada tanggal
8 November 2018
Munawar Fuad Noeh, Islam dan Gerakan Moral Anti Korupsi, (Jakarta,
Zikrul Hakim, 1997)
Wahab Afif, Hukum Pidana Islam, Banten ( Yayasan Ulumul Quran, 1988)
http://www.fahmina.or.id/artikel-a-berita/mutiara-arsip/630-korupsi-
pandangan-dan-sikap-islam.html. Diakses pada tanggal 8
November 2018
http://bagindams.blogspot.com/2009/11/korupsi-dalam-perspektif-
islam_23.html . Diakses pada tanggal 8 November 2018
http://ganimeda.wordpress.com/2010/12/07/perspektif-islam-terhadap-
korupsi/. Diakses pada tanggal 8 November 2018
http://hukum.kompasiana.com/2012/04/23/filsafat-pemidanaan-islam-
dalam-pemberian-hukuman-bagi-koruptor/. Diakses pada
tanggal 8 November 2018
http://zulchizar.wordpress.com/2010/07/10/cara-pemberantasan-korupsi-
dalam-perspektif-islam/. Diakses pada tanggal 8 November
23
24