You are on page 1of 13

akalah kependudukan dan lingkungan hidup

pengertian lingkungan hidup dan ekosestem


February 26, 2016 | yamandamutiara

BAB I

PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum,
menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Seringkali lingkungan yang terdiri dari
sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang
membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Membahas tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial dan budayanya, tentang
tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan, lingkungan, sumber alam, dan segala aspek yang
menyangkut manusia dan lingkungannya secara menyeluruh. Manusia adalah mahluk hidup
ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam,
mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait serta
berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu
positis maupun negatif.

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah
kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo
sapiens (bahasa latin untuk manusia)sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan
juga komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini
tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan heewan dengan air. Interaksi antara
makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan. Setiap
komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang
terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga.

 RUMUSAN MASALAH

1. apa yang di maksud dengan lingkungan hidup?


2. Apa Jenis-jenis lingkungan hidup?
3. Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
4. Apa saja komponen-komponen dalam ekosistem?
5. Apa jenis-jenis ekosistem?

 TUJUAN

1. Mengatahui apa yang di maksud dengan lingkungan hidup.


2. Mengatahui jenis-jenis lingkungan hidup.
3. Mengetahui penjelasan dari Ekosistem.
4. Mengetahui konsep tentang ekosistem
5. Memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan
BAB II

PEMBAHASAN

 PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP

Lingkungan hidup, adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal
balik. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kita berada di
lingkungan Kampus, lingkungan biotiknya berupa teman-teman Kampus , Dosen Dosen serta
para karyawan staff Kampus juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta
hewan-hewan yang ada disekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja, kursi,
papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai benda macam mati yang ada disekitar.

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup
termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Unsur hayati (biotik)

Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti
manusia hewan, tumbuh-tumbuhan,. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan
hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati
yang dominan adalah teman-teman atau manusia.

2. Unsur sosial budaya

Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan
sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan
masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan
ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur fisik (abiotik)

Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup,
seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar
peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayakan, apa yang terjadi jika
air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap ? tentu saja kehidupan di muka
bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan
tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-
lain.

 KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis
yaitu :

 Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah
menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang
memporak- porandakan bumi serambi Mekah dan nias, serta gempa 5 skala Rihter yang
meratakan kawasan DIY dan sekitarnya,. Merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap
mampu merubah bentuk muka bumi.

 Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara
lain :

1. Letusan Gunung Berapi

Letusan gunung berapi terjadi karena aktifitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan
kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi
antara lain berupa:

Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernapasan, Lava panas, merusak, dan mematikan
apapun yang dilalui, Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui, Gas yang
mengandung racun, Material padat (batuan, kerikil, pasir) dapat menimpa perumahan, dan lain-
lain.

1. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, diantaranya
kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan
lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia
sama sekali tidak dapat memprediksi kan kapan terjadinya gempa. Oleh karena itu, bahaya yang
ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat
gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung,
di antaranya : Beberapa bangunan roboh, Tanah di permukaan bumi mereka, jalan menjadi putus,
Tanah longsor akibat goncangan, Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami
(gelombang pusat)

1. Angin Topan

Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan
bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang
mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan samudra Pasifik dan Atlantik
merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di
kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman.
Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa
telah terjadi perubahan iklim Indonesia yang lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan
global. Bahaya angin topan bisa di prediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan
atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya.

Serangan angin topan (putting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam
bentuk : Merobohkan bangunan, Rusaknya areal pertanian dan perkebunan, Membahayakan
penerbangan, Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal

 Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Faktor Manusia

Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia antara lain :

1. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah) sebagai dampak adanya kawasan
industri
2. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan
kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan
3. Terjadinya tanah longsor, sebagian dampak langsung dari rusaknya hutan.

 Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung
membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :

1. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan)


2. Perburuan liar
3. Merusak hutan bakau
4. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman
5. Pembuangan sampah di sembarang tempat
6. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS)
7. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
o UPAYA KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa di tunda lagi dan bukan
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin. Pembangunan berwawasan
lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memperhatikan
faktor lingkungan.Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama pembangunan
berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Didalamnya
terkandung 2 gagasan penting, yaitu :

1. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup


2. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan baik
masa sekarang maupun masa yang akan datang.

 Adapun ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan sebagai berikut :


 Menjamin pemerataan dan keadilan
 Menghargai keanekaragaman hayati
 Menggunakan pendekatan integratif
 Menggunakan jangka panjang
 Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestrian
lingkungan hidup antara lain :

1. Pelestraian Tanah (Tanah , Datar, Lahan Miring/Perbukitan)

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan
masalah tanah. banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut
erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari
permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan
tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus
berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi tandus. Upaya pelestarian
tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakan kegiatan menanam pohon atau penghijauan
kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau
pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu di bangun tera sering dan, sehingga mampu
menghambat laju aliran hujan.

1. Pelestarian Udara

Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernafas memerlukan
udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya Oksigen. Udara yang kotor karena debu
ataupun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang, keadaan ini sangat
membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu di upayakan kiat-kiat
untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat.

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain :
1. Menggalakan penanaman pohon ataupun tanaman hias di sekitar kita Tanaman dapat
menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi
oksigen melalui fotosintesis. Rusaknya hutan.
2. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik
pembakaran hutan ampun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan
dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara diperkotaan dan
kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah
dengan menggunakan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada
cerobong asap pabrik.
3. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan
ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas
serta di pergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa
dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozom menyusut.
4. Pelestarian Hutan

Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi
dengan penanaman kembali. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:

1. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul


2. Melarang pembabatan hutang secara sewenang-wenang
3. Menerepkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon
4. Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan
5. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai
pengelolaan hutan.
6. Pelestarian Laut dan Pantai

Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:

1. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau diarea sekitar
pantai.
2. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut,
karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
5. Pelestarian Flora dan Fauna

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan tumbuhan, dan
alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan
gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang
mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah :

1. Mendirikan cagar alam dan suka margasatwa


2. Melarang kegiatan perburuan liar
3. Menggalakan kegiatan penghijauan
o Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi.

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal
balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur
biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari
sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas
berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan
beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik
untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: “organisme,
khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem
kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan”

 Komponen-komponen dalam Ekosistem

Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu :

1. Komponen abiotik

Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda
mati, meliputi:

1. Tanah

Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan, dan
kemampuan menahan air.

1. Air

Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan. Hal-hal
penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral
air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.

1. Udara

Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang berbentuk atmosfer yang melingkupi
makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi
kehidupan makhluk hidup.
1. Cahaya matahari

Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan dibumi ini. Salah satunya
sebagai faktor utama yang diperlukan dalam proses fotosintesis.

1. Suhu atau temperature

Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal untuk kegiatan metabolisme dan
perkembangbiakannya.

2. Komponen biotik

Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi
tumbuhan, hewan, dan manusia.

Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosistem dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Produsen

Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari
melalui proses fotosintesis.

Contoh : semua tumbuhan hijau

1. Konsumen

Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan menggunakan makanan
yang dihasilkan oleh produsen baik secara langsung maupun tidak langsung.

Contoh : hewan dan manusia

 Berdasarkan tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat, yaitu :

1. Konsumen I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan produsen

Contoh : herbivora/hewan pemakan tumbuhan

1. Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen I.

Contoh : karnivora/hewan pemakan daging

1. Konsumen III/tersier adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen II

Contoh : omnivora/hewan pemakan segala.


1. Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki urutan teratas
dalam peristiwa makan dimakan.

3. Pengurai

Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan makhluk lain menjadi
zat hara.

Contoh : bakteri dan jamur.

 Pola Makanan Dalam Ekosistem

Organisme Autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau mensintesis
makanannya sendiri, berupa bahan organik dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi
matahari melalui proses fotosintesis. Semua organisme yang mengandung klorofil terutama
tumbuhan hijau daun disebut organisme autotrof. Ada dua pembagian atas Organisme autotrof
ini yaitu:

1. Fotoautotrof, merupakan organisme pemanfaat energi cahaya untuk mengubah bahan


anorganik menjadi bahan organik.
2. Kemoautotrof, merupakan organisme pemanfaat energi dari reaksi kimia untuk
membuat bahan makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya, adalah bakteri besi,
dalam menjalankan proses ini mereka membutuhkan oksigen.

Organisme Heterotrof adalah semua organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri,
akan tetapi memanfaatkan bahan-bahan organik dari organisme lainnya sebagai bahan
makanannya. Organisme ini terdiri atas 3 tingkatan yaitu :

 Konsumen yang secara langsung memakan organisme lain


 Pengurai yang mendapatkan makanan dari penguraian bahan organik dari bangkai
 Detritivor yang merupakan pemakan partikel organik atau jaringan yang telah
membusuk, contoh nya adalah lintah dan cacing.
 Jenis-jenis Ekosistem

Ada dua macam ekosistem yang terbentuk di bumi, yaitu :

1. Ekosistemdalamiah.

Ekosistem ini adalah ekosistem yang tercipta dengan sendirinya tanpa ada campur tangan dari
manusia, oleh karena itu lah kita sebut sebagai ekosistem Alamiah. Contohnya adalah
ekosistem laut dan sungai.

2. EkosistemgBuatan.

Seperti namanya, ekosistem ini merupakan yang terbentuk dengan adanya campur tangan
manusia, Dibuat kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun keanekaragaman
hayati di sini terbatas, karena bukan itu tujuan dari membuat ekosistem ini. Contohnya adalah
sawah.

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem

1. Penggunaan Bahan Kimia

Sekarang ini banyak kegiatan manusia yang menggunakan bahan kimia. Misalnya, untuk
meningkatkan hasil pertanian, para petani melakikan pemupukan dan pemberantasan,hama.

2.Penebangan,Hutan
Jika penebangan hutan dilakukan secara besar-besaran tanpa terkendali, terjadilah hutan gundul.
Hutan gundul dapat menyebabkan banjir, erosi, dan tanah longsor.
3.Pemburuan,Liar
Sebagian manusia ada yang gemar berburu.Mereka berburu hewan dengan ada tujuan tertentu.
Perburuan liar dapat menyebabkan hewan menjadi punah..
4.,Penggunaan,Kendaraan,Bermotor
Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa
bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut
menghasilkan gas karbon diokasida.
5.,Pembuangan,Limbah,Sampah
Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar, terjadilah kerusakan
lingkungan.Pernakah kamu melihat sungai yang kotor dan berbau busuk? Sungai yang demikian
merupakan hasil pembuangan sampah dan limbah di sungai. Lingkungan sungai rusak dan
hewan yang hidup di dalamnya mati.

BAB II

PENUTUP
 KESIMPULAN

Dengan penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa, Lingkungan adalah segala sesuatu yang
ada disekitar manusia ya mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung
maupun tidak langsung.

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : 1) Unsur hayati (biotik). 2)
Unsur sosial budaya, 3) Unsur fisik (abiotik)

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis
yaitu : Bentuk kerusakan lingkungan hidup akibat peristiwa alam dan karena faktor manusia
antara lain : Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah,) sebagai dampak adanya
kawasan industri, atau terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem
pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan
hutan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestrian lingkungan
hidup antara lain : pelestarian tanah (tanah , datar, lahan miring/perbukitan), pelestarian udara,
pelestarian hutan, pelestarian laut dan pantai, serta pelestarian flora dan fauna

Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk hubungan timbal
balik. Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen
abiotik. Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau
benda mati. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup
yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia.

 SARAN

Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal. Oleh karena
itu, kita harus menjaga kebersihan tempat lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.
Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk hidup yang satu
dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri

https://yamandamutiara.wordpress.com/2016/02/26/makalah-kependudukan-dan-lingkungan-hidup-
pengertian-lingkungan-hidup-dan-ekosestem/

You might also like