You are on page 1of 2

Nama : Lisa Wahyulia

NPM : A1C016021

AGAMA ITU ADALAH MENCINTAI

Berdasarkan kesimpulan Kongres Pancasila (Wahyudi (ed.), 2009: 58), dijelaskan bahwa
bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius. Religiusitas bangsa Indonesia ini, secara
filosofis merupakan nilai fundamental yang meneguhkan eksistensi negara Indonesia
sebagai negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan
dasar kerohanian bangsa dan menjadi penopang utama bagi persatuan dan kesatuan bangsa
dalam rangka menjamin keutuhan NKRI.
Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Sejumlah
agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi, dan budaya. Menurut
hasil sensus tahun 2010, 87,18% dari 237.641.326 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam,
6,96% Protestan, 2,9% Katolik, 1,69% Hindu, 0,72% Buddha, 0,05% Kong Hu Cu, 0,13%
agama lainnya, dan 0,38% tidak terjawab atau tidak ditanyakan. Bermacam-macam agama
di Indonesia menjadikan negeri ini memiliki suatu kekhususan bagi bangsa ini sendiri. Yang
diharapkan bagi para pemeluk-pemeluknya ialah untuk saling meghargai dan menghormati.

Dalam buku Sutasoma karangan Empu Tantular dijumpai kalimat yang kemudian dikenal
dengan Bhinneka Tunggal Ika. Sebenarnya kalimat tersebut secara lengkap berbunyi Bhinneka
Tunggal Ika Tan Hanna Dharma Mangrua, artinya walaupun berbeda, satu jua adanya, sebab
tidak ada agama yang mempunyai tujuan yang berbeda (Hartono, 1992: 5).

Setiap agama mencintai kedamaian, ketentraman dan hidup berdampingan secara harmonis.
Agama senantiasa mengajarkan persaudaraan sejati, diantara umat manusia. Setiap agama
senantiasa mendorong umatnya untuk saling mengasihi, berbudi luhur berakhlak mulia, saling
mencintai dan penuh toleransi. Saling menyayangi dan saling mengasihi menjadi ajaran utama
setiap penganut agama, sekaligus sebagai filosofi dan solusi dalam merekatkan hubungan antar
umat beragama.

Yang menjadi pertanyaan ialah berapa di antara sekian banyak ummat beragama di
Indonesia yang sungghuh-sungguh menghayati ajaran-ajaran agama masing-masing, dan
membuat ajaran-ajaran agama tersebut sungguh-sungguh jadi pedoman hidup, dasar tingkah laku
dan budi pekerti mereka setiap hari. Bukan tiap minggu oergi ke gereja, melakukan konfesional,
atau rajin ke masjid dan berpuasa saja, tetapi juga dalam tingkah laku setiap hari dapat
mencerminkan nilai dan ajaran-ajaran mereka.

Sering sekali kita dengar bahwa Indonesia adalah negara beragama bukan negara agama.
Mengapa demikian? Karena ditegaskan bahwa Indonesia tidak hanya memiliki satu agama
melainkan memiliki 6 agama dimana negara Indonesia tidak condong kepada salah satu agama.
Disana berarti masyarakat Indonesia harus dapat hidup berdampingan, saling melengkapi, dan
menjunjung tinggi nilai toleransi dan nilai kemanusiaan.

Karena di Indonesia terdapat berbagai perbedaan termasuk perbedaan dalam kepercayaan


(agama) maka dari itu, hadirlah Pancasila sebagai pemersatu dari perbedaan-perbedaan yang ada.
Jika nilai-nilai yang terkandung didalam sila-sila Pancasila dapat diamalkan dengan baik dan
benar maka tidak ada lagi rasa perbedaan yang dapat membuat jurang antara masyarakat di
Indonesia.

You might also like