You are on page 1of 10

BORANG PORTOFOLIO

Nama Peserta : dr. Fajar Mutmainah


Nama Wahana : RS Bhayangkara Indramayu
Topik : Penyakit Meniere
Tanggal (kasus) : 19 Oktober 2017
Nama Pasien : Ny. K No RM : 064***
Tanggal Presentasi : 6 Januari 2017 Nama Pendamping : dr. H. M. Suaidi
Tempat Presentasi : RS Bhayangkara Indramayu
Objektif Presentasi : Penatalaksanaan Penyakit Meniere
 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka
 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa
 Neonatus  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa  Lansia  Bumil
Deskripsi Perempuan 59 tahun, datang dengan keluhan pusing berputar
Tujuan  Mengetahui penegakan diagnosis yang tepat pada pasien pusing yang
berputar dan mengetahui penatalaksanaan pada kasus penyakit
meniere
Bahan bahasan  Tinjauan Pustaka  Riset  Kasus  Audit
Cara membahas  Diskusi  Presentasi dan  Email  Pos
diskusi
Data pasien Nama : Ny. K No registrasi : 064***
Nama klinik : IGD RS Bhayangkara Telp : (0234) Terdaftar sejak :
Indramayu 507878
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis : Penyakit Meniere
2. Gambaran Klinis:
Os datang ke RS Bhayangkara Indramayu dengan keluhan pusing berputar yang
dirasakan sejak 3 hari SMRS, pasien merasa ruangan disekitarnya berputar seperti ada
gempa yang menyertai, keluhan pusing berputar juga dipengaruhi oleh perubahan posisi,
keluhan dirasakan hilang timbul, namun dalam sehari saat masuk RS keluhan pusing
berputar makin memberat, os mencoba meredakan rasa pusing dengan meminum obat-
obat warung namun keluhan pusing tidak mereda, pusing berputar disertai dengan suara
berdenging ditelinga pasien dengan adanya penurunan pendengaran, keluhan juga
disertai dengan rasa mual muntah, muntah sudah >5x dalam sehari saat sebelum dibawa
ke RS, sehingga badan os mulai melemah dan hanya berbaring saja ditempat tidur.

3. Riwayat pengobatan : os selama ini jarang sakit sehingga hanya minum obat beli di
warung jika merasa kurang sehat
4. Riwayat kesehatan/penyakit
1. Riwayat Hipertensi tidak diketahui
2. Riwayat Diabetes Mellitus tidak diketahui
3. Riwayat Kejang disangkal
4. Riwayat Trauma disangkal
5. Riwayat alergi disangkal
6. Riwayat stroke disangkal
5. Riwayat keluarga: riwayat asma, alergi, diabetes mellitus dan hipertensi pada keluarga
disangkal
6. Riwayat pekerjaan: pasien sudah tidak bekerja, sebelumnya os hanya melayani warung
kecilnya dirumah
7. Kondisi lingkungan sosial dan fisik (rumah, lingkungan, pekerjaan)
Os tinggal dirumah yang dihuni oleh keluarga anaknya, kegiatan sehai-hari hanya
mengasuh cucunya dan membantu sedikit pekerjaan rumah.
8. Lain-lain:
Pemeriksaan Fisik: dilakukan pada tanggal 21 Oktober 2017
Status Praesens
Kesadaran : Composmentis (E4M6V5)
Tekanan darah: 160/110 mmHg
Nadi : 90x/menit
Nafas : 22x/menit
Suhu : 36.6oC
1. Status Internis
• Kepala : bentuk bulat, tidak terdapat benjolan dan bekas luka, rambut hitam terdistribusi
merata dan tidak mudah dicabut
• Mata : bentuk normal, simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, palpebra
superior et inferior tidak edema, pupil bulat, isokor, Ø 2 mm, refleks cahaya +/+, kontak
mata baik
• Telinga : bentuk normal, simetris, sekret -/-.
• Hidung : bentuk normal, tidak terdapat deviasi, sekret -/-
• Mulut : bentuk normal, bibir kering (+), oral thrush (-), stomatitis (-), mukosa dinding
faring posterior tidak hiperemis
• Leher: trakea di tengah, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid
• Kelenjar getah bening : retroaurikuler, submandibula, cervical, supraclavicula tidak
teraba membesar.
• Kulit : ikterus (-), sianosis (-)
 Thorax:
o Pulmo
– Inspeksi : simetris dalam statis dan dinamis, retraksi (-)
– Palpasi : stem fremitus kanan kiri, depan belakang sama kuat.
– Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
– Auskultasi : pernapasan vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
o Jantung
 Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak.
 Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba di ICS V
 Perkusi : Redup
• Batas kanan atas : ICS II linea sternal Line dextra
• Batas kanan bawah : ICS V linea sternal Line dextra
• Batas kiri atas : ICS II linea Parasternal Line sinistra
• Batas kiri bawah : ICS V linea Midclavicularis sinistra
 Auskultasi : bunyi jantung I-II normal, reguler, murmur (-), gallop (-).
 Abdomen:
• Inspeksi : tampak datar
• Auskultasi : bising usus normal, 12x/ menit.
• Perkusi : timpani.
• Palpasi : supel, nyeri tekan (+) epigastrium, hepar dan lien tidak teraba membesar.
 Tulang Belakang: Kifosis (-), scoliosis (-), lordosis (-)
 Ekstremitas: Akral hangat, ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat edema
2. Status Neurologis
1. Kesadaran: composmentis (E4M6V5)
2. Leher: pergerakan baik, kaku kuduk (-)
3. Nn. Cranial
a. N. I (Olfactorius): baik
b. N. II (Opticus): lapang pandang baik, dapat membedakan warna
c. N. III (Occulomotorius): simetris, pergerakan bola mata baik, strabismus (-),
nistagmus (-), eksolftamus (-), pupil bulat, tepi rata, isokor, diameter 3 mm,
reflex cahaya langsung dan tidak langsung +/+, diplopia (-)
d. N. IV (Trochlearis): pergerakan mata inferior dan lateral baik
e. N. V (Trigeminus): dapat membuka mulut, mengunyah, menggigit, reflex
kornea tidak dilakukan
f. N. VI (Abducens): pergerakan mata ke lateral baik
g. N. VII (Fascialis): dapat menutup mata, pemeriksaan untuk mengerutkan
dahi, memperlihatkan gigi, bersiul dapat dilkukan oleh pasien
h. N. VIII (Vestibulocochlearis): tes garpu tala tidak dilakukan
i. N. IX (Glossofaringeus): tidak dilakukan
j. N. X (Vagus): berbicara dan menelan dapat dilakukan, arcus faring simetris
k. N. XI (Aksesorius): tidak dilakukan
l. N. XII (Hipoglossus): tidak ada deviasi
4. Anggota gerak
:
Superior Inferior
Pergerakan +/+ +/+
Kekuatan 5555 5555
5555 5555

Tonus Normotonu Normotonus


s
Trofi Eutrofi Eutrofi

Tes Laseque >700 />700


Tes Kernig >1350/>1350
5. Reflek fisiologis
a. Biceps : (++/++)
b. Triceps : (++/++)
c. Patella : (++/++)
d. Achilles : (++/++)
6. Reflek patologis
a. Babinski : (-/-)
b. Chaddock : (-/-)
c. Schaefer : (-/-)
d. Gordon :(-/-)
e. Oppenheim :(-/-)
f. Klonus paha : (-/-)
g. Klonus kaki: (-/-)
7. Sensibilitas: baik
8. Koordinasi, gait, dan keseimbangan: tidak dilakukan karena os masih merasa pusing
9. Gerakan abnormal: tremor (-), khorea (-)
10. Alat vegetative: BAB dan BAK dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium:
20/10/2017 Satuan Rujukan
Hb 13,1 gr/dl 12,5 – 18,00
Eritrosit 4,8 Juta/mm3 4,5 – 5,3
Leukosit 7.100 /mm3 4.000 – 10.000
Hematokrit 39 % 40 – 48
Trombosit 240.000 /mm3 150.000 – 400.000
Glukosa 93 Mg/dl < 160
Sewaktu
Ureum 47 Mg/dl 10-50
Creatinin 1,0 Mg/dl 0,6-1,3

 Terapi
 Betahistin 2x24 mg (4tab) dilanjut 2x6 mg PO
 Ondansentron 2x8 mg IV ac
 Pantoprazole 1x1amp IV
 Ondansentron 2x4 mg
 Paracetamol 3x1000 mg PO
 Flunarizin 2x5mg PO
 Amlodipin 1x5 mg PO
 Furosemid 1x20 mg PO
 Prednisone 3x5 mg PO
 Follow up
Tanggal 20 Oktober 2017 21 Oktober 2017 22 Oktober 2017
S Pusing berputar, pusing Pusing berputar, mual Pusing berputar (↓)
d rasakan setiap kali muntah berkurang sedikit, Pendengaran (↓)
pasien bergerak tinnitus (+)
O KU: TSS/CM KU: TSS/CM KU: TSS/CM
TD: 140/90 TD: 160/110 TD: 140/90
Nadi: 70x/m Nadi: 76x/m Nadi: 85x/m
RR: 20x/m RR: 20x/m RR: 20x/m
Suhu: 370C Suhu: 36,80C Suhu: 36,50C
Mata: kontak (+), pupil Mata: kontak (+), pupil bulat, Mata: kontak (+),
bulat, isokor, diameter 3 isokor, diameter 3 mm, reflex pupil bulat, isokor,
mm, reflex cahaya +/+, cahaya +/+, konjungtiva diameter 3 mm, reflex
konjungtiva anemis -/-, anemis -/-, sclera ikteric -/- cahaya +/+,
sclera ikteric -/- Thorax: Cor: BJ I/II regular, konjungtiva anemis -/-
Thorax: Cor: BJ I/II murmur (-), gallop (-) , sclera ikteric -/-
regular, murmur (-), Pulmo: suara nafas Thorax: Cor: BJ I/II
gallop (-) vesikuler +/+, ronki -/-, regular, murmur (-),
Pulmo: suara wheezing -/- gallop (-)
nafas vesikuler +/+, Abdomen: flat, supel, BU (+) Pulmo: suara
ronki -/-, wheezing -/- N, NT (-), timpani nafas vesikuler +/+,
Abdomen: flat, supel, Ekstremitas: akral hangat, ronki -/-, wheezing -/-
BU (+) N, NT (-), edema (-) Abdomen: flat, supel,
timpani Status Neurologis: Motorik: BU (+) N, NT (-),
Ekstremitas: akral 5/5/5/4 timpani
hangat, edema (-) Ekstremitas: akral
Status Neurologis: hangat, edema (-)
Motorik: 5/5/4/4 Status Neurologis:
Motorik: 5/5/5/4

A Vertigo Vertigo BPPV


Perawatan hari ke-1 Perawatan hari ke-2 Perawatan hari ke-3
P Betahistine 2x24mg Betahistine 2x24mg BLPL
(4 tab) (4 tab) Resep pulang:
Flunarizin 2x10mg Flunarizin 2x10mg Betahistine 2x18 mg
Ondansentron 2x4mg iv Ondansentron 2x4mg iv po (3 hari) lanjut
Pantoprazol 1x40 mg iv Pantoprazol 1x40 mg iv 2x6mg
Paracetamol 3x1000 mg Paracetamol 3x1000 mg po Flunarizin 2x5mg po
po Amlodipin 1x 5mg po (7 hari)
Keterolak 2x30 mg iv Amlodipin 1x5 mg po
Ranitidine 2x150 mg
po ac
Prednisone 3x5 mg po
Furosemid 1x20 mg
po
Paracetamol 3x500
mg po (prn)

Daftar Pustaka :
1. Soetirto I, Hendamin H, Bashiruddin J. Ganguan Pendengaran. Dalam : Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga, Hidunng, Tenggorok, Kepala dan Leher. Edisi ke-6. Editor : Soepardi
EA, Iskandar N. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007. 10-16.
2. Sherwood L. Telinga : Pendengaran dan Keseimbangan. Dalam : Fisiologi Manusia dari
Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta : EGC. 2006. 176-189.
3. National Institute and Other Communication Disorder. Menieres’s Disease. Available at :
http://nidcd.nih.gov/healthinfo/balance/menieresdisease.htm. Accessed on April 28th,
2012.
Hasil Pembelajaran
1. Diagnosis klinis penyakit meniere
2. Faktor resiko meniere
3. Tatalaksana penyakit meniere
4. Edukasi tatalaksana penyakit meniere baik medikamentosa maupun non medikamentosa
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio :
1. Subyektif
Perempuan 59 tahun, dengan keluhan pusing berputar yang dirasakan sejak 3 hari SMRS,
pasien merasa ruangan disekitarnya berputar seperti ada gempa yang menyertai, keluhan
pusing berputar juga dipengaruhi oleh perubahan posisi, keluhan dirasakan hilang timbul
dan disertai gangguan pendengaran
2. Obyektif
Os tampak lemas, dan hanya tertidur saja dengan menutup kedua mata, jika os membuka
matanya maka os merasa sekelilingnya berputar dengan dan tanpa disertai rasa mual ingin
muntah yang sulit dikeluarkan, dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum
tampak sakit sedang, kesadaran komposmentis, GCS 15, TD: 160/110, nadi: 90x/menit,
respirasi 22 x/menit, suhu 36.30C.
Dari hasil pemeriksaan penunjang laboratorium tidak didapatkan abnormalitas komponen
darah.
3. Assessment
Pasien didiagnosis dengan penyakit meniere didasarkan pada keluhan os dengan diawali
rasa pusing yang berputar disertai dengan rasa mual jika membuka kedua mata tanpa
dipengaruhi perubahan posis kepala saat berbaring jika membuka mata pasien mengeluh
pusing berputar dan disertai dengan telinga berdenging yang mengganggu.
Kecurigaan diagnosis banding vertigo dapat disingkirkan karena diserta dengan penurunan
pendengaran, dan kecurigaan mengarah kearah diagnosis BPPV juga dapat disingkirkan
drngan disertainya penurunan pendengaran, meskipun keluhan penurunan pendengaran
harus kita evaluasi ulang dengan menggunakan pemeriksaan penunjang berupa tes garpu
tala, tes audimetri dan tes pendengaran lainya.

4. Plan
Diagnosis
Untuk menunjang penegakkan diagnosis penyakit meniere lebih lanjut terkait dengan keluhan
pusing berputar dan rasa mual yang disertai dengan penurunan pendengaran maka dapat
disarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan garpu tala dan tes pendengaran
(n.vestibulokoklear) serta audiometri dan disarankan untuk melakukan kontrol rutin, karena
penyembuhan dapat memakan waktu jangka lama dan harus dilakukan pengobatan jangka
panjang di poli rawat jalan.
Pengobatan
Pengobatan untuk penyakit meniere dapat diberikan obat-obatan vasodilator perifer,
antihistamin, antikolinergik, steroid, dan diuretik untuk mengurangi tekanan pada endolimfe.
Obat-obat antiiskemia dapat pula diberikan sebagai obat alternatif dan neurotonik untuk
menguatkan sarafnya selain itu jika terdapat infeksi virus dapat diberikan antivirus seperti
asiklovir.
Pasien yang datang dengan keluhan khas penyakit Meniere awalnya hanya diberikan
pengobatan yagng bersifat simptomatik, seperti sedatif dan bila perlu bila perlu diberikan
antiemetik. Pengobatan terbaik adalah dengan cara menangani penyebab dari penyakit
tersebut.
Transquilizer seperti diazepam (valium) dapat digunakan pada kasus akut untuk membantu
mengontrol vertigo, namun karena sifat adiktifnya tidak digunakan tidak digunakan sebagai
pengobatan jangka panjang. Antiemetik seperti prometazin tidak hanya mengurangi mual dan
muntah tapi juga mengurangi gejala vertigo. Diuretik seperti tiazide dapat membantu
mengurangi gejala penyakit Meniere dengan menurunkan tekanan dalam sistem endolimfe.
Pasien harus diingatkan untuk banyak makanan yang mengandung kalium seperti pisang,
tomat, dan jeruk ketika menggunakan diuretik yang menyebabkan kehilangan kalium.
Pendidikan
Olahraga yang rutin dianjurkan untuk pasien, dan menghentikan obat-obatan warung yang
dikonsumsi (aspirin). Selama serangan akut dianjurkan untuk berbaring di tempat yang keras,
berusaha untuk tidak bergerak, pandangan mata difiksasi pada satu objek tidak bergerak,
jangan mencoba minum walaupun ada perasaan mau muntah, jika vertigo hilang os diminta
untuk bangun secara perlahan karena biasanya setelah serangan akan terjadi kelelahan dan
sebaiknya os mencari tempat yang nyaman untuk tidur selama beberapa jam untuk
memulihkan keseimbangan.
Konsultasi
Diberitahukan pada pasien dan keluarganya mengenai perlunya konsultasi dengan dokter
spesialis Sarah atau THT-KL untuk mengurangi gejala dari penyakit meniere karena penyakit
ini mengharuskan pasien rutin control dan latihan mengatasi rasa pusing berputar dan rasa
mual dan mengharuskan pasien juga meminum obat jangka lama.

You might also like