Professional Documents
Culture Documents
DASAR-DASAR DIAGNOSIS
UKK PRIMER
3. Peninggian
a. Plakat
Suatu peninggian yang mendatar,berbatas tegas
Menunjukkan penyakit kronis atau residif
Ex/
LSK bekas garukan menunjukkan likenifikasi (alur/ garis-garis kulit (garis langer))
terlihat
Psoriasis Plakat + skuama tebal (skuama mikaseus)
b. Urtikaria
Plakat + edem
c. Sikatrik
Jaringan fibroblas yang menonjol ke permukaan kulit
Hiperproliferasi dari jaringan fibroblas kalau ada luka kronis
Ada 2 jenis
1. Skar Hipertrofi : sama bentuknya (tidak melebihi batas kulit)
2. Keloid : besar (melebihi batas kulit)
UKK SEKUNDER
1. Eksoriasi
Defek pada keratinosit yang mengenai papila dermis yang bentuknya linier
Lebih dalam dari erosi karena ada pin point bleeding
2. Erosi
Kehilangan jaringan yang tidak melewati membrana basalis
Ex/ bekas vesikel atau bula yang pecah
3. Krusta
4. Skuama
Lepasnya stratum korneum yang nampak dipermukaan kulit
Jenisnya:
a. Skuama halus (powdery) : Pitiriasis Versicolor
b. Skuama tebal (mikaseus): Psoriasis
c. Skuama berminyak (greasy) : Dermatitis seboroic
5. Ulkus
Defek sampai dermis/hipodermis/subkutan
Karena infeksi : leprae
Karena tekanan: ulkus dekubitus
Karena pembuluh darah: ulkus statis, ulkus varicosum
Prinsip ulkus: harus ditutup oklusif
Medikasi ulkus: debridement dressing (intrasid dan salep antibiotik) diberi kain kassa
lembab medikasi tiap 72 jam (3 hari) sampai ada jaringan granulasi
Prinsip wound healing :
- Pembekuan : platelet aktif
- Inflamasi
- Proliferasi : pembentukan luka baru
- Remodelling
DESKRIPSI UKK
1. Regio
- Reg. Facial/trunkus anterior post/colli/cruris dll
- Reg. Generalisata (hampir seluruh bagian tubuh) : eritroderma
2. UKK Primer
3. Deskripsikan UKK primer
- Warna
- Diameter
- Tepi: reguler/irreguler
- Batas: tegas (peninggian)/ tidak tegas (perubahan warna)
- Bentuk
4. UKK Sekunder
5. Jumlah
- Soliter : 1
- Multiple : > 1 Distribusi : diskrit/ konfluens
DIAGNOSIS KERJA
DIAGNOSIS BANDING
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Penyakit infeksi dibagi menjadi: Jamur, Virus, Bakteri, dan Parasit (Investasi)
A. Jamur
a. Dermatofita
Kelompok jamur memiliki sifat keratinofilik (butuh keratin) sehingga mengenai bagi
tubuh bagian yang ada keratin: kulit, rambut, dan kuku
3 Jenis:
1. Tricophyton : kulit, rambut, kuku
2. Epidermophyton: kulit dan kuku
3. Microsporum : kulit dan rambut
Jenis Penularan :
Antro filik Kontak fisik antar kulit manusia. Ex/ olahraga tinju, bergulat, tine korporis
Zoofilik Kontak dengan hewan biasanya kucing dan anjing, sering terjadi pada anak-
anak. Ex/ tinea capitis
Geofilik karena tumbuhan atau lingkungan sekitar
UKK :
Plakat, tepi aktif lebih meninggi, tepi berbentuk polisiklik (setengah lingkaran)
Central healing karena jamur makan keratin dari tengah dan bergerak melingkar
RAMBUT
Tinea Kapitis
- Pada tinea capitis terdapat alopesia (area kebotakan rambut), ada area lesinya
- Jenis:
1. Kerion celsi tertutup karena inflamasi seperti sarang lebah
2. Black dot titik hiitam, punya hifa endotrik rambut sebelum tumbuh sudah
patah duluan
3. Grey patch skuama tebal, punya hifa eksotrik rambut mau tumbuh tetapi
tertutup skuama
- Terapi:
Wajib oral
Terapi : griseofulvin, tidak perlu diberi AH
Cara kerja Griseofulvin : kulit bisa penetrasi membran basalis supaya keratin
tersebut tidak rusak oleh keratinisasi si jamur (proses keratinisasi 2-4minggu)
Dosis:
Dewasa 500mg/ hari, anak-anak : 200mg/kgBB
Edukasi: minum obat berbarengan dengan makanan berlemak atau susu
Tidak bisa diberi salep tapi diberi shampoo ketokonazole atau selenium sulfid
KUKU
Tinea Ungeum
Tambahan:
Kalo disekitar kuku biasanya disebabkan oleh candida onikomikosis candida
b. Non Dermatofita
Jamur yang menjadi flora normal kolonisasinya meningkat dalam tubuh
1. Candida albican
FR: pemberian steroid tinggi, immunocompremized, penggunaan AB penicilin jangka
panjang, DM, B20
Terjadi pada :
Kulit Mukosa
Plakat yang dikelilingi papul eritem (lesi Pada bibir : selaput putih pseudomembran
satelit) Genital vagina: discharge keputihan
UKK: membasah (mandidans) seperti susu, gumpal, gata, seperti
FR: wanita gemuk kebakar
Terapi:
Golongan azole
Ketokonazole: 200mg (7-14 hari)
Pada mukosa Flukonazole (single dose), Itrakonazole (200mg/hari)
2. Malasezia Furfur
Ptiriasis Versicolor
Orang kulit putih panu kecoklatan
Kenapa? Karena malasezia dianggap sbg antigen (karena tidak ada melaninnya) ->
bersifat antigenik -> inflamasi -> produksi melanosit meningkat
Orang kulit coklat panu putih
Kenapa? Karena malasezia furfur menghasilkan asam azaleat, asam dekarboksilat
yang menurunkan produksi melanosit dengan menghambat enzim tirosinase
Pemeriksaan paling sederhana: FINGER NAIL SIGN (digaruk pake kuku keluar
skuama seperti bedak)
KOH ditemukan spageti and meatball
Lampu wood kuning keemasan
DD :
P. Alba karena sinar matahari UV menutup melanin sehingga hipopigmentasi
(pada wajah dianak-anak, lampu wood (-))
P. Ovale
Terapi
1. Ketokonazole 200mg (14 hari)
2. Itrakonazole 200mg (14 hari)
3. Shampoo dioles dikulit dengan cara 15 menit sebelum mandi (1 hari sekali)
Kenapa sebelum mandi? Karena supaya hilang saat dibilas dan tidak bisa dipakai
setelah mandi karena mengandung deterjen
Edukasi: apabila sudah diberikan terapi selama 14 hari PVC tetap membekas
warna putih (sulit dihilangkan), sering dikira belum sembuh maka disarankan
untuk berjemur untuk merangsang produksi melanin
B. Virus
a. Varicela Zooster Virus
- Menular dengan kontak fisik atau droplet (udara, percikan ludah)
- Patogenesis :
Virus masuk menyebar ke KGB timbul gejala prodormal (demam, flu, gatal)
1. Stadium Rest (keluar bercak bercak merah)
2. Stadium Erupsi
Papul keluar secara sentrifugal yaitu dari bagian tengah tubuh keluar tubuh
Polimorfis papul dan vesikel (karena virus replikasinya tidak bersamaan)
3. Stadium Krusta (mengering menjadi krusta)
4. Stadium Remisi (krusta lepas)
Setelah sembuh, virus dorman pada ganglia dorsalis bisa aktif kembali saat dewasa
saat imunitas menurun HERPES ZOOSTER (vesikel bergerombol sesuai dermatom)
- Pengobatan efektif saat Stadium Erupsi karena stadium tsb tidak lebih dari 3 hari
- Terapi:
1. Asiclovir
Dewasa : 5x800mg
Anak-anak : 200mg/kgBB
Diberikan pada hari ke 1-3
Masih dapat diberikan asiclovir pada hari ke 5-7 : tetapi harus ada lesi baru yang
masih efektif seperti papul atau plenting-plenting
Pada lebih dari hari ke 7 sudah tidak efektif lagi diberikan asiclovir, jadi diberi
Antibiotik. Kenapa? Karena sering disertai infeksi sekunder (staph. Aureus)
2. Valacyclovir (valtrec)
Dewasa : 1 gr/8jam
Anak-anak : 10mg/kgBB 3x1
- Kenapa pada anak-anak manifestasi kliniknya lebih ringan?
Karena pada anak-anak imunitas selulernya belum sempurna
b. Herpes Zooster
- Kenapa terasa sangat nyeri?
Ramsay Hunt Syndrome
- Disebabkan oleh varicela zooster virus
- Mengenai N. VIII
- Klinis : Bells palsy, otalgia, bercak ditelinga/ lesi vesikel diauricula
Kemudian terjadi neuritis pada saraf atau biasa disebut PHN (post herpetic
neuralgia). PHN dapat dicegah dengan cara saat herpes zooster diberi
kortikosteroid (setara 40mg Prednisolon) . Rumusnya dosis/5x4
Ex/ Metilprednisolon 40/5x4 = 32 (2 tab MP) kemudian di tappering off tiap 5 hari
pada MP jadi 8
- PHN terapi :
1. Gabapentin 300-600mg/ hari lansia
2. Pregabalin 3x75mg lansia
3. Amitriptilin diberi pada usia muda, ES: dizziness
C. Parasit (Investasi)
a. Skabies
- 4 tanda :
1. Menyerang orang berkelompok
2. Bentuk klinis canaliculi (terowongan)
Pemeriksaan : burrow ink test ( diteteskan pada lesi yang jaraknya berdekatan
ditunggu tinta diapus liat di mikroskop
Pakai pengecatan NaCl bisa melihat telur, skabies
3. Proritus nocturia karena aktif kawin dimalam hari
4. Ada Sarcoptei scabiei
- Predileksi: sela-sela jari, ketiak, perut, bokong, genital pria, payudara (aerola)
- Jenis skabies:
1. Skabies atipikal : gejala tidak khas, misal pada bayi atau orang yang hidup bersih
2. Skabies inkognito : Pemakaian kortikosteroid topikal atau sistemik dapat
memperbaiki gejala dan tanda klinis skabies, tetapi infestasi kutu dan kemungkinan
penularan nya tetap ada.
- Terapi
1. Permethrin
Cara pemakaian : oleskan agak digosokkan ke seluruh tubuh terutama yang ada lesi
kecuali wajah, sebelum dioleskan mandi terlebih dahulu, tidak boleh kena air selama
8-10jam
Ulang 1 minggu karena permetrin hanya bisa membunuh larva, tidak bisa telur selain
itu permetrin merupakan insektisida sehingga apabila digunakan tiap hari bisa DKI
2. Sulfur Peritriatum (pengganti permethrin jika tidak ada) – SALEP 24
Kandungan : 2% asam salisilat 4 % sulfur peritriatum
Cara pemakaian : dioleskan seluruh badan 3 malam berturut-turut
3. Emulsi Benzil Benzoate (EBB)
Dipakai selama 3 hari
- Edukasi : Rendam pakaian, sprei dengan air mendidih, apabila tidak ada kompor bisa
dengan cara dimasukkan ke plastik diamkan 3 hari
D. Bakteri
Erisipelas Selulitis
Fc∑RI
Sel
Mas Sel mas kelurkan granul (histamin)
Cara : ditunggu setengah jam tunggu reaksi WHEAL terus ukur diameter
dengan kontrol (+)
Syarat skinpricktest :
Bebas lesi
Bebas obat AH dan kortikosteroid selama 7 hari
- Jenis lain urtikaria :
Cold Urtikaria : karena dingin
Vesikel Urtikaria :
Colinergic Urtikaria : karena olahraga
Adrenergic Urtikaria : karena stress
Solar Urtikaria : karena panas matahari
3. Idiopatik
DERMATITIS ATOPIK
- Merupakan reaksi hipersensitivitas tipe cepat dan lambat (reaksi cepat namun
dikeluarkan secara lambat)
- Belum diketahui causa
- Diagnosis berdasarkan kriteria 3 MAYOR + 2 MINOR
MAYOR 1. Pruritus lecet mudah infeksi
2. Lesi kronik residif (kambuhan)
3. Lesi sesuai dengan munculnya
Bayi : wajah/ pipi
Remaja : ekstensor
Dewasa : flexor
4. Riw. Atopik (asma/ Rhinitis alergi/ DA) pada diri sendiri dan
keluarga
MINOR 1. Xerotic Cutis (kering mudah gatal)
*karena fungsi pelembab (nature moisturized factor) yaitu seramid
berkurang
Sehingga bila kulit kering diberi Seramid sintesis / emolien
pelembab
2. Mundah muncul secondary infection
*TAMBAHAN
LSK lesi hanya ditungkai (punggung kaki) leher, pemicu stress
Bila terjadi pada orang atopik DA intrinsik (lesi dimana-mana)
Kalo LSK hanya 1 lesi
3 Gejala :
1. Sindrom Discharge (keluar dari introitus uretra/vagina)
2. Sindrom ulkus genital
3. Sindrm Tumor
d. Sindrom Tumor
KONDILOMA AKUMINATA
- Disebabkan oleh virus HPV yaitu nononkogenik (tipe 6 dan 11) dan onkogenik (tipe 16 dan
18)
- Pemeriksaan : IVA TEST ( diberikan asam asetat berubah menjadi warna putih)
- Terapi :
1. Bedah Listrik dibakar (elekto desikasi) , bisa menanggulangi sampai ke akar
2. Bedah kimia ditutul cairan TCA 80% efeknya nyeri atau Podovilin 20% efeknya bisa
reccurent
3. Bedah beku Cryotherapy menggunakan nitrogen cair, bisa digunakan untuk
condyloma giant, setelah itu ditambahkan salep 5FU (Fluorouracil) gunanya untuk
mempercepat apoptosis
MORBUS HANSEN (KUSTA)
Penyakit infeksi kronik disebabkan Mycobacterium leprae (basil tahan asam, gram positif)
Penyakit menular tetapi sulit menular karena butuh kontak yang erat selama 1-2 tahun dengan
pasien
Gejala khas : bercak yang jika tersentuh tidak terasa lagi
Diagnosis: 3 tanda kardinal (min. 1 tanda)
1. Bercak yang mati rasa (eritem/hipopigmentasi/hiperpigmentasi)
2. Penebalan saraf tepi (motorik dan sensorik)
Diketahui dari palpasi 6 saraf tepi :
- N. Auricularis magnus
- N. Ulnaris
- N. Medianus
- N. Radius
- N. Perineus Communis
- N. Tibialis posterior
3. BTA positif
- Dilakukan setiap 3 bulan
- Cara :
Ambil dari 6 lokasi : 2 cuping telinga, 2 cuping hidung (sudah jarang dilakukan karena
sakit -> sering diganti 2 ruas jari), lesi aktif
Ambil serum (cairan putih) → diswab → lakukan pemeriksaan Ziehl Neelsen,
kemudian perhatikan :
a. Indeks Bakteri (IB)
- Hitung kuman/LP
- Biasanya apabila belum pernah diobat hasilnya < 3
b. Indeks Morfologi (IM)
- Hitung morfologi kuman
- Untuk mengetahui infeksius/tidak, keberhasilan terapi, resistensi kuma BTA
- Semakin tinggi semakin menular (> 10 %) → jika menular langsung
lakukan screening pada orang sekitar pasien karena risiko tertular
Klasifikasi
KLASIFIKASI WHO
PB (PAUSIBASILER) MB (MULTIBASILER)
Lesi Kering Lesi Basah
asimetris simetris
KLASIFIKASI RIDLEY JOPLING --> harus dicek histopatologi
Intermediate (I)
- Lepra yang lesinya cuma 1 (lesi tunggal/soliter)
- Patogenesis : kuman lepra ada didalam vaskulae yang dikelilingi sel mononuklear sehingga bisa
mengelabuhi karenatidak dipresentasi oleh MHC II
- Histopatologi : belum dijumpai sel epiteloid
- Terapi : Single dose (ROM)
Rifampicin : 500mg
Ofloxacin : 400 mg
Minociclin : 100 mg
Pemeriksaan Fisik
1. Penebalan Saraf Tepi
N.Ulnaris Cara :
Posisikan tangan 90° → raba olecranon dan epicondilus
Hasil :
Kesemutan/geli → saraf menebal
Sakit → reaksi (radang/neuritis)
2. Pemeriksaan Sensorik
Lakukan pada daerah lesi dan normal
Alat : kapas dipilin/ tabung reaksi yang diisi air hangat/ pulpen/jarum
Cara : pasien disuruh tutup mata → hipoanastesi (terasa tapi kebas)
Kenapa? Karena ada granul yang menekan saraf tepi (tekanan intraneural) → fungsi
terganggu
Lakukan pada : telapak tangan (10 titik sentuhan) dan telapak kaki (pasien disuruh duduk
sila) → deteksi kecacatan STOCKING AND GLOVE ANASTESIA (khususnya pada tipe LL)
3. Pemeriksaan Motorik
~ Didorong
~ Didorong
Tatalaksana :
a. Pengobatan tersedia di Puskesmas
Terapi Kusta PB (6-9 bulan)
Nyeri (neuritis)
Kortikosteroid
Prednisone : 40mg (neuritis (-)) / 60 mg (neuritis (+))
Atau Metilprednisolon 32mg/48mg
2. Relaps
Gejalanya sama saat pertama kali pasien datang