You are on page 1of 5

BAB I

Promosi Kesehatan

Istilah dan pengertian promosi kesehatan adalah merupakan pengembangan dari istilah pengertian yang
sudah dikenal selama ini, seperti : Pendidikan Kesehatan, Penyuluhan Kesehatan, KIE (Komunikasi,
Informasi dan Edukasi). Promosi kesehatanpendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan
yang bergerak bukan hanya dalam proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di dalamnya terdapat usaha untuk
memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat. WHO merumuskan promosi kesehatan
sebagai proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Selain itu, untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial
masyarakat harus mampu mengenal, mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, serta mampu mengubah
atau mengatasi lingkungannya. Dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan adalah program-program
kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri,
maupun dalam organisasi dan lingkungannya.

Menurut Green dalam Notoatmodjo (2005), promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi
pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang
dirancang untuk memudahkan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. Green juga
mengemukakan bahwa perilaku ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu :
1. Faktor predisposisi (predisposising factors), yang meliputi pengetahuan dan sikap seseorang.
2. Faktor pemungkin (enabling factors), yang meliputi sarana, prasarana, dan fasilitas yang mendukung
terjadinya perubahan perilaku.
3. Faktor penguat (reinforcing factors) merupakan faktor penguat bagi seseorang untuk mengubah
perilaku seperti tokoh masyarakat, undang-undang, peraturan peraturan, surat keputusan.

BAB II
Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia terutama dilakukan dengan
melakukan perubahan perilaku kesehatan melalui promosi kesehatan. Promosi
kesehatan meliputi kegiatan pendidikan kesehatan disertai pemberdayaan
masyarakat. Pendidikan kesehatan memiliki tujuan utama mengubah pengetahuan
masyarakat agar terbentuk perilaku sehat sesuai yang diharapkan. Peningkatan
pengetahuan kesehatan masyarakat diharapkan memicu sikap mendukung perilaku
sehat, bila didukung faktor pemungkin dan pendorong akan membentuk perilaku
sehat.Proses pendidikan kesehatan merupakan proses transfer informasi tentang
kesehatan yang diharapkan melalui komunikasi. Komponen komunikasi tersusun
atas pengirim dan penerima pesan, isi pesan, media dan efek dari pesan.

Media sebagai saluran informasi merupakan salah satu komponen penting


dalam pendidikan kesehatan. Memilih media sebagai saluran menyampaikan pesan
kesehatan dipengaruhi metode yang digunakanMedia pendidikan kesehatan pada
hakekatnya alat bantu pendidikan kesehatan. Menurut fungsi sebagai saluran pesan
media pendidikan kesehatan dapat dikelompokkan atas media cetak, media
elektronik dan media papan (billboard). Beberapa media cetak dikenal antara lain
booklet, leaflet, selebaran (flyer), lembar balik (flip chart), artikel atau rubrik, poster
dan foto. Media elektronik dapat berupa televisi, radio, video, slide, film strip dan
sekarang dikenal internet. Media papan berupa baliho biasanya dipasang di tempat-
tempat umum yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.Alat peraga yang
dipergunakan dalam pendidikan kesehatan dapat berupa alat bantu lihat (visual),
alat bantu dengar (audio) atau kombinasi audio visual.
Penggunaan alat peraga memperhatikan tujuan penggunaannya (sederhana
dan kompleks), sasaran, tempat dan penggunanya. Dengan memahami komunikasi
khususnya alat peraga dan media pendidikan kesehatan diharapkan analis
laboratorium mampu menyampaikan informasi kesehatan terutama preventif
sehingga timbul perubahan perilaku kesehatan masyarakat agar lebih
mendahulukan mencegah penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan.
Pendidikan kesehatan yang tepat akan mendorong peran analis laboratorium untuk
mengajak masyarakat memanfaatkan profesi analis kesehatan bukan hanya pada
saat sakit tetapi dimulai dari pencegahan penyakit serta meningkatkan kondisi
kesehatannya melalui deteksi dini.
WHO ( 1989) diukutip dalam UNFPA dan BKKBN (2002) menggunkan advocacy is a combination on
individual and social action design to gain political commitment, policy support, social acceptance and
systems support for particular health goal or programme. Jadi advokasi adalah kombinasi kegiatan
individu dan sosial yang dirancang untuk memperoleh komitmen politis, dukungan kebijakan,
penerimaan sosial dan sisitem yang mendukung tujuan atau program kesehatan tertentu.
Definisi Chapela 1994 yang dikutip WISE (2001) secara harfiah:” melakakukan advokasi berarti
mempertahankan, berbicara mendukung seseorang atau sesuatu atau mempertahankan ide. Sedangkan
advokator adalah seseorang yang melakukan kegiatan atau negosiasi yang ditujukan untuk mencapai
sesuatu untuk seseorang,kelompok ,masyarakt tertentu atau secara keseluruhan.
Dalam tulisan Sharma dikutip beberapa penegrtian yang berkait dengan advokasi misalnya :
1. Advokasi adalah bekerja dengan orang dan organisasi untuk membuat sesuatu perubahan (CEDPA).
2. Advokasi adalah proses dimana orang terlibat dalam proses pembuatan keputusan yang
mempengaruhi kehidupan mereka.
3. Advokasi terdiri berbagai strategis ditujukan untuk mempengaruhi pembuatan keputusan dalam
satu organisasi ditingkat lokal, nasional maupun internasional. Strategis advokasi termasuk lobi,
pemasaran sosial, KIE, pengorganisasian masyarakat maupun berbagai taktik lainya.

BAB III
HASIL
Media Promosi Kesehatan

Media pendidikan kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi
yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang,
sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah
perilakunya kearah positif terhadap kesehatan (Notoatmodjo, 2005). Media pendidikan kesehatan pada
hakikatnya adalah alat bantu pendidikan (AVA), alat-alat tersebut merupakan alat untuk memudahkan
penyampaian dan penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat (Fitriani, 2011). Berdasarkan
fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan (media) maka dapat dibagi menjadi 3 (Fitriani,
2011), yakni:

1) Media cetak seperti booklet, leaflet, flyer(selebaran), flipchart( lembar balik, rubrik, poster, foto.
a) Poster adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambargambar dengan sedikit kata-kata. Kata-
kata dalam poster harus jelas artinya, tepat pesannya dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang
lebih 6 meter. Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan banyak dilalui
orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan pengumuman, dan lain- lain. Gambar dalam
poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun, gambar atau photo. Poster terutama dibuat untuk
mempengaruhi orang banyak, memberikan pesan singkat. Karena itu cara pembuatannya harus menarik,
sederhana dan hanya berisikan satu ide atau satu kenyataan saja. Poster yang baik adalah poster yang
mempunyai daya tinggal lama dalam ingatan orang yang melihatnya serta dapat mendorong untuk
bertindak (Notoatmodjo, 2010).
b) Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat,
mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Ada beberapa yang disajikan secara berlipat.
Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentang suatu masalah, misalnya deskripsi
pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi tentang diare dan penecegahannya, dan lain- lain.
Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti pertemuan
FGD, pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain. Leaflet dapat dibuat sendiri dengan
perbanyakan sederhana seperti di photo copy (Notoatmodjo, 2010).
c) Booklet, media cetak yang berbentuk buku kecil. Terutama digunakan untuk topik dimana terdapat
minat yang cukup tinggi terhadap suatu kelompok sasaran. Ciri lain dari booklet adalah : Berisi informasi
pokok tentang hal yang dipelajari, Ekonomis dalam arti waktu dalam memperoleh informasi,
Memungkinkan seseorang mendapat informasi dengan caranya sendiri. Faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar dengan booklet ada beberapa hal antara lain booklet itu sendiri, faktor-
faktor atau kondisi lingkungan juga kondisi individual penderita. Oleh karena itu dalam pemakaiannya
perlu mempertimbangkan kemampuan baca seseorang, kondisi fisik maupun psikologis penderita dan
juga faktor lingkungan dimana penderita itu berada. Di samping itu perlu pula diketahui kelemahan yang
ada, oleh karena kadang informasi dalam booklet tersebut telah kadaluwarsa. Dan pada suatu tujuan
instruksional tertentu booklet tidak tepat dipergunakan (Notoatmodjo, 2010).
d) Flipchart ( lembar balik) adalah media penyampaian pesan atau informasi kesehatan dalam bentuk
lembar balik. Biasanya didalam setiap lembaran buku berisi gambar peragaan dan dibaliknya terdapat
kalimat yang berisi pesan-pesan dan informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut(Fitriani, 2011).
Lembaran balik akan memudahkan pekerjaan untuk menerangkan dan memberikan informasi dengan
gambar tahap demi tahap. Setiap tahapan memiliki satu gambar yang bernomor setelah selesai
menyelesaikan isi satu nomor maka lembaran bergambar tersebut dibalikkan begitu sampai seterusnya
hingga akhir Sekumpulan lembaran balik merupakan suatu pelajaran atau informasi yang lengkap
sehingga akan dapat dipilih untuk segera digunakan seperlunya. Kelebihan lembar balik adalah gambar
yang jelas dan dapat dilihat secara bersama-sama, menarik dan mudah dimengerti, (Sulaiman, 1985). .
e) Rubrik adalah tulisan dalam surat kabat atau majalah mengenai bahasan suatu masalah kesehatan
atau hal yang berkaitan dengan kesehatan(Fitriani, 2011).
f) Brosur adalah suatu alat publikasi resmi dari perusahaan yang berbentuk cetakan, yang berisi berbagai
informasi mengenai suatu produk, layanan, program dan sebagainya. Brosur berisi pesan yang selalu
tunggal, dibuat untuk menginformasikan, mengedukasi, dan membujuk atau mempengaruhi orang.
( Anynomous)
2) Media elektronik yaitu televisi, film atau video dan radio.
a. Televisi yaitu media penyampaian pesan atau informasi melalui media televisi dapat bentuk
sandiwara, sinetron, forum diskusi atau tanya jawab yang berkaitan dengan masalah kesehatan, pidato,
TV spot, qiuz atau cerdas cermat dan sebagainya (Fitriani, 2011).
b. Radio yaitu penyampaian pesan atau informasi melalui berbagai obrolan seperti tanya jawab,
sandiwara, ceramah, radio spot dan sebagainya (Fitriani, 2011).
c. Film atau video yaitu merupakan media yang dapat menyajikan pesan bersifat fakta maupun fiktif yang
dapat bersifat informatif, edukatif maupun instruksional(Fitriani, 2011). Film atau video menjadi alat
bantu belajar yang sangat baik, video dan film dapat mengatasi kekurangan keterampilan dalam
membaca dan penguasaan bahasa, mengatasi keterbatasanpengelihatan, video dan film sangat baik
untuk menerangkan suatu proses dengan menggunakan pengulangan gerakan secara lambat demi
memperjelas uraian dan ilustrasi, memikat perhatian, merangsang dan memotivasi kelompok sasaran,
video dan film sangat baik untuk menyajikan teori dan praktik, menghemat waktu untuk melakukan
penjelasan ( Sadiman, 2006).

3) Media papan seperti billboard.


a. Media papan disini mencakup berbagai pesan yang ditulis pada kain, papan yang ditempel pada
kendaraan umum ( mobil dan bus) (Fitriani, 2011).

You might also like