Professional Documents
Culture Documents
Aldia Januaresti A*, Dra. Ela Turmala Sutrisno M.Sc **, dan Dr. Ir. Yusman
Taufik MP**
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan, Bandung.
ABSTRACT
The purpose of this research was to obtain the best inoculum concentration and
fermentation time best in the processing of vinegar so as to produce quality vinegar with
some characteristics that can attract people to cultivate mulberry vinegar to become
vinegar. The benefits of this research is to utilize products of Indonesia's vast land,
introduced to the public regarding food developed into vinegar mulberry, mulberry
efficacy introduced by the process into mulberry vinegar, and is expected to increase the
economic value, or develop processing into products mulberry vinegar which new in the
context of diversification, and can extend the shelf life.
The research method consists of two phases: a preliminary research and the main
research. Preliminary research conducted that determines the optimum time growth of
Saccharomyces cerevisiae and Acecobacter aceti and determine the best sugar
concentration. The main research conducted that determine Acetobacter aceti inoculum
concentration and fermentation time using RPT (Divided plot design). The response in
this research include chemical response (analysis of acetic acid and alcohol content) and
organoleptic (color, aroma, and flavor).
The results showed the production of mulberry vinegar with simultaneous
inoculation process produces acetic acid levels highest on day 7 with the addition of
inoculum concentration of 11 % , the lowest acetic acid levels at day 13 with the addition
of inoculum concentration of 7 % , and and panelists responded somewhat like the color
and flavor attributes , and panelists to respond rather not like to attribute sense .
PENDAHULUAN
Buah murbei mengandung nutrisi dalam bidang industri makanan. Vinegar
penting yang dapat meningkatkan adalah suatu produk yang dihasilkan dari
kesehatan. Nutrisi dalam murbei perubahan alkohol menjadi asam asetat
meliputi protein, karbohidrat serta oleh bakteri asam asetat. Vinegar dapat
vitamin dan mineral seperti kalsium, dihasilkan dari sari buah apel, anggur,
fosfor, kalium, magnesium, potassium, ceri, pisang dan pir. Vinegar dapat
dan serat. Kandungan buah murbei segar digunakan sebagai bahan penyedap
dalam 112 gram yaitu energi 30 kkal, (untuk memperbaiki flavor) pada
kadar air 88%, serat 1%, karbohidrat 7 berbagai masakan atau sebagai minuman
gram, protein 1 gram, lemak 0 gram, Ca setelah dilakukan proses aging atau
27 mg, K 136 mg, dan F 27 mg. penuaan, yang memberikan
Vinegar atau lebih dikenal dengan keistimewaan tersendiri karena
istilah asam asetat banyak digunakan
1
2
flavornya (perpaduan antara rasa dan digunakan dalam analisis kadar alkohol
aroma) yang baik (Yusuf, 2004). yaitu aquades.
Vinegar (cuka) dibuat melalui 2 Alat yang digunakan dalam proses
tahapan fermentasi. Pertama, fermentasi pengolahan murbei adalah baskom
alkohol yaitu glukosa diubah menjadi untuk mencuci buah murbei, panci
alkohol oleh Saccharomyces cerevisiae berbahan stainless steel untuk merebus
secara anaerob. Kedua, yaitu fermentasi buah murbei, gelas ukur, labu
asam asetat oleh Acetobacter aceti yang erlenmayer untuk fermentasi, saringan,
mengoksidasi alkohol menjadi asam sendok, blander untuk menghancurkan
asetat secara aerob. Kedua fermentasi buah murbei dan timbangan. Alat yang
tersebut biasanya dilakukan secara digunakan dalam analisis kimia , untuk
terpisah (Desrosier, 2008). analisis kadar alkohol adalah labu
Perlakuan lama fermentasi erlenmeyer, alat destilasi yang berfungsi
mempengaruhi nilai total asam, dimana untuk memisahkan air dengan alkohol,
semakin lama waktu fermentasi maka kompor gas, pipet, gelas ukur dan
nilai total asamnya akan mengalami piknometer yang berfungsi untuk
peningkatan. Peningkatan nilai total mengukur BJ alkohol. Sedangkan untuk
asam terjadi akibat adanya produksi analisis kadar asam asetat alat yang
asam-asam organik selama fermentasi. digunakan yaitu labu erlenmeyer, pipet
Selama proses fermentasi, tetes, buret, statif dan klem.
Saccharomyces cerevisiae akan Metode penelitian terdiri dari
melakukan metabolisme terhadap penelitian pendahuluan dan utama.
sukrosa dan menghasilkan sejumlah Penelitian pendahuluan yang dilakukan
asam-asam organik seperti asam asetat, yaitu mencari waktu optimum
asam glukonat dan asam glukoronat pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae
(Sreeramulu, 2000 dan Frank, 1996). dan Acetobacter aceti selama 48 jam,
Tujuan dari penelitian ini untuk serta mencari konsentrasi gula terbaik
mendapatkan konsentrasi inokulum dalam pembuatan vinegar murbei,
terbaik dan lama fermentasi terbaik dimana konsentrasi gula yang digunakan
dalam proses pengolahan vinegar terdiri dari beberapa konsentrasi,
sehingga dapat menghasilkan kualitas diantaranya yaitu 10%, 15%, 20%, dan
vinegar dengan beberapa karakteristik 25%. Konsentrasi gula yang dipilih yaitu
yang dapat menarik minat masyarakat konsentrasi gula yang dapat
terhadap vinegar dengan mengolah buah menghasilkan kadar asam asetat terbaik
murbei menjadi vinegar. yang dilakukan dengan metode titrasi
alkalimetri. Konsentrasi gula yang telah
METODOLOGI
terpilih akan digunakan selanjutnya pada
Bahan yang digunakan dalam penelitian utama. Penelitian utama yang
proses pengolahan murbei adalah buah dilakukan yaitu lanjutan dari penelitian
murbei yang didapat dari daerah pendahuluan, dimana konsentrasi gula
cibodas, Lembang, gula, air, yang telah terpilih di penelitian
Sacharomyces cerevisiae dan pendahuluan akan digunakan dalam
Acetobacter aceti. Buah murbei yang penelitian utama dalam menentukan
digunakan yaitu buah murbei yang telah pengaruh konsentrasi inokulum dan
matang dengan ciri-ciri berwarna merah lama fermentasi terhadap karakteristik
kehitaman. Bahan yang digunakan vinegar murbei.
dalam analisis kimia dalam menentukan Penelitian utama dilakukan
kadar asam asetat vinegar adalah NaOH, dengan menggunakan Rancangan Petak
pp, dan aquades, sedangkan bahan yang Terbagi (RPT) yang terdiri dari 2 faktor.
Faktor pertama adalah konsentrasi
25
20
sel/ml (106)
15
A. Aceti
10
Saccser
5
0
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 t (jam)
6
% Asam Asetat
4
2 % Asam Asetat
0
10 15 20 25 Konsentrasi Gula (%)
Gambar 6. Grafik Hubungan Antara Konsentrasi Gula Dengan Kadar Asam Asetat
Uji Organoleptik
Uji organoleptik dilakukan suka terhadap warna vinegar murbei.
dengan metode Hedonik untuk Menurut Kumalaningsih (2006), bahwa
mengetahui apakah produk fermentasi antosianin dalam media asam, tampak
vinegar murbei dapat diterima merah, saat pH meningkat menjadi lebih
dimasyarakat atau tidak sebagai biru. Menurut Mudanifah (2007),
penyedap rasa. Uji organoleptik produk produksi hasil fermentasi akan
“vinegar murbei” dilakukan terhadap 15 berpengaruh terhadap kestabilan
orang panelis yang memenuhi antosianin, sebab antosianin bersifat
persyaratan untuk uji organoleptik lebih stabil pada pH 1 sampai 4.
dengan metode Hedonik. Antosianin dalam medium cair berada
dalam keseimbangan antara empat
Warna
bentuk utama antosianin yang masing-
Berdasarkan pada lampiran 7 masing berbeda struktur dan
menunjukkan tidak adanya pengaruh penampakan warnanya pada larutan
pada lama fermentasi, konsentrasi dan sangat tergantung pada pH.
inokulum Acetobacter aceti, dan Bentuk kation (ion flavilium) yang
interaksi dari keduanya terhadap warna berwarna merah adalah bentuk yang
yang dihasilkan oleh vinegar murbei. paling stabil dan dominan pada pH
Pada uji organoleptik atribut warna rendah.
terhadap vinegar murbei menghasilkan
Aroma
warna merah kehitaman. Nilai rata-rata
secara keseluruhan terhadap warna Berdasarkan pada lampiran 8
vinegar murbei menunjukan nilai 4,2, menunjukkan tidak adanya pengaruh
dimana panelis memberikan respon agak pada lama fermentasi, konsentrasi