You are on page 1of 1

2.

3 Etioligi Dens Invaginatus


Etiologi dari dens invaginatus masih belum diketahui, walaupun ada beberapa bukti
bahwa itu mungkin berasal dari genetik. Ada beberapa pendapat mengenai etiologi dari dens
invaginatus. Antara lain :
a. Rushton : menyatakan bahwa penyebabnya adalah embriologis dengan stimulasi
dan proliferasi, selanjutnya pertumbuhan sel-sel organ enamel ke dalam papilla
gigi selama perkembangan.
b. Atkinson : mengemukakan bahwa masalahnya adalah hasil dari gaya eksternal
yang meberikan efek pada benih gigi selama perkembangan. Gaya semacam itu
bisa berasal dari benih gigi yang berdekatan
c. Segura : sedangkan ada beberap faktor eksternal seperti trauma dan infeksi yang
mengakibatkan kasus ini.
d. Ohazma : Selama perkembangan gigi, sistem sinyal ectomesenchymal yang
terjadi di antara papila gigi dan epitel enamel internal mempengaruhi
morfogenesis gigi.
e. Kettunen : Sinyal ini memiliki peran spesifik seperti regulasi pertumbuhan dan
lipatan organ enamel.
f. Dassule : Ketiadaan molekul-molekul tertentu dapat mengakibatkan gigi
berbentuk abnormal serta cacat pada benih gigi yang berkembang.

Faktor genetik bisa menjadi penyebab dens invaginatus , penyebab ini juga didukung
oleh sebuah laporan kasus terhadap kurangnya kromosom 7q32 sehingga mengalami dens
invaginatus. Selain kelainan gigi lainnya seperti hypodontia juga, didukung lebih lanjut oleh
sebuah studi klinis terhadap 3020 anak- anak Swedia yang melaporkan 2,7% pasien dengan dens
invaginatus, 43% dari orang tua mereka dan 32% dari saudara kandung juga mengalami kondisi
yang sama. Fakta bahwa invaginasi tampak memiliki variasi yang terbatas dan bias terjadi pada
sejumlah gigi di individu yang sama atau saudara kandung .
Terjadi peningkatan insiden pada kelompok mangoloid dan insiden yang lebih rendah di
kelompok negroid dan pengelompokan anomali gigi lainnya karena faktor genetik telah diamati,
dan Thongudompron& Free (1998) Dalam sebuah penelitian terhadap pasien yang memerlukan
perawatan orthodontic, yang melaporkan bahwa 26,1% individu memiliki bukti gigi dengan dens
invaginatus. Akan tetapi, ketika mempertimbangkan hasil dari penelitian ini, sifat selektif dari
Kohort tersebut perlu diperhatikan.

You might also like