You are on page 1of 2

AGAR IMANMU SELALU FIT

TIU : Mad’u dapat meningkatkan dan mempertahankan keimanannya agar selalu sehat dan fit
TIK :
Mad’u mengetahui kiat-kiat agar imannya tetap fit dan sehat
Mad’u mengetahui hal-hal yang dapat melemahkan iman dan bisa menjauhinya
Mad’u termotivasi dalam beribadah dengan iman yang sehat dan fit

Iman adalah sumber kekuatan seseorang. Kalau Dalam hadits yang lain Rasulullah bersabda," Allah
iman kuat maka seorang muslim akan kuat. menggenggam bumi pada hari kiamat dan melipat
Sebaliknya jika iman lemah maka iapun akan lemah. langit dengan tangan kananNya lalu berfirman, Aku
Karena itu merawat iman adalah agenda harian adalah Raja, mana raja-raja bumi." (HR. Bukhari)
seorang muslim. Seorang muslim tidak akan
melewatkan hari-harinya kecuali disana ada aktivitas Nash-nash tentang masalah ini sangat banyak.
merawat iman. Tujuannya membangkitkan perasaan agung
kekuasaan Allah dan dengan itu hati menjadi
Pertama, selalu menyimak Al-Qur’an. lembut. Jika.hati lembut maka ia mudah menerima
hidayah dari Allah. Dengan itu pula ia peka dengan
Al-Qur’an adalah penerang kegelapan bahkan obat berbagai kemungkaran yang terjadi di sekitarnya.
bagi semua penyakit. Dengan menyimak bacaannya Dengan begitu ia bersemangat melakukan ketaatan
iman akan selalu kuat dan selalu dalam keadaan fit. dan sedih dengan berbagai penyimpangan-
Dan inilah yang dilakukan oleh Rasulullah. Beliau penyimpangan.
menyimak Al-Qur’an dan membacanya berulang
kali tatkala beliau sedang sholat malam. Sehingga Ketiga, Mencari llmu Syar'i. llmu syar'i yang kita
pada suatu malam ketika sedang sholat, belaiu inginkan di sini adalah ilmu yang membangkitkan
pernah mengulang-ulang satu ayat saja, dan tidak rasa takut pada Allah dan menambah bobot iman
beralih dari ayat tersebut sampai masuk waktu fajar. sebagaimana firman Allah, "Sesungguhnya yang
Yaitu firman Allah: ”Jika Engkau menyiksa mereka, takut pada Allah di antara hamba-hambaNya
maka sungguh mereka adalah hamba-hamabamu. hanynalah orang-orang yang berilmu."
Dan jika engkau mengampuni mereka, maka (QS.Faathir:28). Lihat (QS. Az-Zumar:9)
sungguh Engkau Maha Perkasa lagi Maha Dengan demikian jelas ilmu syar'l di antara hal yang
bijaksana. dapat menambah dan menguatkan iman.Betapa tidak
dengan inilah seorang Muslim diantar mengenal
Kedua, Merenungkan keagungan Allah Azza wa
Allah dengan sebenar-benar pengenalan. Dari sinilah
Jalla.
lahir rasa takut, harap, dan cinta pada Allah.
Ketika Nabi Musa meminta kepada Allah agar bisa
melihatNya. Ia berkata kepada Musa melalui Keempat, Menggiatkan Berbagai Bentuk lbadah.
firmanNya (lihat dalam QS. Al-A’raf:143). Saat Di antara rahmat Allah pada kita semua adalah Dia
menafsirkan hadits ini, Rasulullah bersabda, sambil mensyari'atkan pada kita berbagai macam ibadah. Di
memberi isyarat tanga beliau berkata “lalu gunung antaranya ada ibadah fisik seperti shalat, ada ibadah
itu pun tenggelam”. Maksudnya gunung itu tidak lisan seperti dzikir dan do'a, ada ibadah hati seperti
tampak lagi keukuran yang diisyaratkan kepada tawakkal, ridha, khauf, raja' bahkan ada ibadah yang
beliau. memadukan ketiga-tiganya seperti ibadah haji.
Ditinjau dari sifatnya ada ibadah yang wajib,
sunnah, dan anjuran. Yang wajib pun dibagi lagi
dalam beberapa jenis: wajib kifayah dan wajib 'aini. Harta banyak tidak berguna lagi, bahkan mungkin
Begitupun yang sunnah. Shalat misalnya, ada yang menjadi rebutan ihli waris. Tidak ada yang bisa
rawatib sebanyak 12 rakaat sebelum dan sesudah menyelamatkan si mayit kecuali dirinya sendiri.
shalat fardhu. Ada juga shalat yang lebih t inggi
bobotnya yaitu shalat lail yang ditutup dengan witir. Begitulah seterusnya, semua perenungan itu akan
membawa seorang muslim pada tiga faidah:
Dengan begitu, setiap orang bisa melihat kondisinya. penyegaran taubat, kelembutan hati, dan semangat
Jika kondisi iman lagi fit maka ia bisa mengerjakan menjalankan ibadah, sedangkan mereka yang
banyak macam ibadah beserta berbagai ragam melupakan kematian ia akan menunda-nunda taubat,
pelaksanaannya. Jika ia merasa dirinya lagi future tidak pernah puas dengan dunia, dan malas ibadah.
{letih dan tidak bersemangat} maka ia bisa memilih Masih banyak lagi sarana yang bisa menambah
jenis ibadah yang ringan. Ini semua ada hikmah kekuatan iman kita. Namun, lima hal ini mendesak
Allah di balik semua itu agar kita senantiasa dalam untuk dilakukan. Semuanya agar iman kita tetap fit.
kondisi ibadah dan ibadah Wallahu ta'ala Alam.
itu sesederhana bagaimana pun pasti akan member
pengaruh pada iman. Hal-hal yang Melemahkan lman :
1. Menjauh dari suasana keislaman dalam jangka
Kelima, Banyak Mengingat Mati. waktu yang lama
Kematian adalah pintu perpindahan alam yang pasti 2. Enggan mempelajariilmu syar'i
dilalui oleh setiap manusia. Setiap kita tidak ada 3. Betah dengan lingkungan yang banyak
yang tahu bagaimana kelanjutan nasibnya di alam maksiatnya
yang baru itu, Di sana ada huru hara, ada fitnah, ada 4. Tenggelam dengan kesibukan duniawi sehingga
pertanyaan yang dihadapkan kepada setiap kita. hatinya jadi mati.
Ltulah sebabnya Rasulullah bersabda, 5. Berangan-angan yang serba muluk-muluk
"Perbanyaklah mengingat penghalau kelezatan, 6. Berlebih-lebihan dalam makan, bicara, tidur, dan
yaitu kematian." istirahat
(HR. Tirmidzi) 7. Sibuk mengurus harta, akademik, keluarga, dan
Mengingat mati bisa mendorong seseorang pekerjaan
menghindari berbagai kedurhakaan. Tidaklah
seseorang mengingat mati melainkan akan membuat Maraji' :
hatinya semakin lapang. Begitupula dengan Al Qur'an dan terjemahannya
mengingat mati hati seseorang akan menjadi lembut. Buletin Dakwah BapemRohis PLN AP2B
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Edisi 09 Mei 2008/4 Jumadil Awal 1429 H
menganjurkan kita untuk berziarah kuburan setelah www.wahdah.or.id
sebelumnya beliau melarangnya. Beliau bersabda,
"Dulu saya melarang kalian ziarah kuburan, adapun
sekarang ziarahilah karena itu bisa melembutkan
hati, membuat mata menangis, mengingat akhirat...
" {HR. Hakim)
Dalam ziarah kubur, seorang muslim hendaknya
menghadirkan kesadaran, mengambil pelajaran dari
orang yang telah terbujur kaku dalam liang lahad itu.
Hendaknya ia mengamati keadaan si mayit yang
telah meninggalkan teman-teman sejawatnya,
keluarganya tercinta, harta benda yang
ditumpuknya. Saat ini teman sejawat dan keluarga
tercinta tak satu pun yang dapat menolongnya.

You might also like