Professional Documents
Culture Documents
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : An.Y.H.Y
BB : 15 kg
Pendidikan terakhir :-
Pekerjaan :-
Suku : Papua
Bangsa : Indonesia
2. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama :
Demam
hari SMRS, demam hilang timbul diserati menggigil dan di beri obat penurun
panas oleh orang tuanya , namun tidak ada perubahan. Sebelumnya pasien juga
sempat batuk 4 hari lalu, mual (-), muntah (-), Pilek (-).Sesak disangkal ibu
pasien. Ibu pasien juga mengeluhkan pasien rewel dan mulai malas makan dan
minum.
1
3. Riwayat Penyakit Dahulu:
TB paru (-)
Malaria (-)
Batuk (+)
Demam (+)
Pilek (+)
Diare (-)
puskesmas hedam ± 5x. ibu pasien mengaku baru 1x dilakukan suntik TT saat
Ayahnya bekerja sebagai pegawai dan ibunya sebagai ibu rumah tangga.
2
7. Riwayat Kebiasaan:
Pasien dan keluarga beragama Kristen Protestan dan fungsi religi pada
8. Data imunisasi
BCG, Polio, dan DPT. Hal ini dikarenakan orang tua kurang memahami
3. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital :
N :112 x/menit
RR: 48 x/menit
T : 37,5 ºC
SpO2 : 99%
Kepala :
Normocepal
3
Leher : Pembesaran KGB (-)
Dada
Palpasi : nyeri tekan (-), iktus kordis tidak teraba. Dalam batas normal
Tidak membesar.
Perkusi : tympani
Anggota gerak :
Superior : Edema (-/-), reflek fisiologis (+/+), reflek patologis (-/-), akral
hangat(+/+).
(+/+)
4
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb 8,5 g/dl
HCT 24,1 %
5. DIAGNOSIS
6. TERAPI
7. PROGNOSIS
5
8. PENGAMATAN RUMAH
6
Gambar 3. Bagian Dapur
7
Gambar 5. Rumah bagian belakang
8
Gambar 7 : pasien dan ibunya
Rumah pasien terletak di padang bulan berupa perumahan kontrakan beratap seng
dengan dinding tembok dan berlantaikan semen halus dan terdapat ruang tamu, 2 kamar
tidur, dan dapur, pasien dan keluarga mempunyai kamar mandi di dalam rumah. Ventilasi
dan pencahayaan hanya bersumber dari 2 buah pintu bagian depan dan belakang serta 3
buah jendela kecil di bagian ruang tamu dan kamar. Sirkulasi udara dan pencahayaan
baik untuk ruang tamu, dapur serta salah satu kamar tidur 1, sedangkan salah satu kamar
tidur lainnya sirkulasi udara dan pencahayaan kurang, masih terkesan gelap dan lembab
serta sempit. Sumber air bersih keluarga diperoleh dari air sumur bor. Di rumah tidak
tempat pembuangan sampah di pinggir jalan dan akan di angkut oleh petugas kebersihan
9
9. PENGAMATAN LINGKUNGAN
Untuk limbah rumah tangga langsung dialiri ke Got terdekat yang memiliki lebar 2
m yang nantinya got tersebut langsung mengalir ke sungai terdekat yang jaraknya sekitar
100 meter dari rumahnya.Di lingkungan sekitar rumah terdapat hewan piaraan yang bebas
berkeliaran. Namun tampak Tidak terdapat banyak kotoran hewan di sepanjang jalan dan
di sekitar rumah pasien. Kesan kebersihan lingkungan di sekitar rumah kurang baik .
KELUARGA
Pasien tinggal dirumah dengan jumlah anggota keluarga 9 orang, yaitu ke 4 orang
Perilaku kesehatan dalam keluarga pasien, dapat dikatakan kurang baik, Adapun
perilaku kesehatan (PHBS) dalam keluarga dapat diniliai melalui 10 kriteria yaitu :
1. Persalinan
10
Pasien dan keluarganya menggunakan sumber air dari sumur bor yang dulunya
Pasien kurang memahami tentang budaya mencuci tangan dengan air bersih dan
Keluarga menampung air di dalam ember, dan di aliri ketika mau mengunakan
air.
Aktivitas fisik setiap hari dilakukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan rumah
Pada dasarnya rumah yang merupakan tempat tinggal adalah hal yang
sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar hanya
sebagai tempat tinggal untuk beristirahat, untuk melepas lelah setelah bekerja
11
untuk membangun kehidupan keluarga yang sehat dan sejahtera. Rumah yang
sehat dan layak untuk dijadikan tempat tinggal tidak harus rumah yang mewah
dan besar, namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat
dan layak di tempati bagi kehidupan keluarga. Rumah sehat adalah kondisi
lain :
Tipe rumah
Ventilasi
Pencahayaan rumah
8m2/orang
Pada kasus ini, keadaan rumah pasien masih tergolong kurang dari kriteria
mencukupi untuk syarat rumah sehat. Dimana syarat rumah sehat yaitu :
home
12
- Memenuhi syarat melindungi penghuninya dari penularan penyakit: air bersih,
kecelakaan: kokoh, tangga tak curam, bahaya kebakaran, listrik, keracunan dan
lain-lain
Selain itu pada kasus ini ukuran luas rumah tidak memenuhi syarat rumah
Pada kasus ini, Diagnosis penyakit pada pasien ini dipengaruhi oleh keadaan
sekitar dan keadaan rumah yang tidak bersih. Pada kasus penyakit ini dapat
berulang jika tidak diikuti dengan menjaga lingkungan agar tetap bersih serta pola
Diagnosis penyakit pada pasien ini sangat berhubungan dengan kondisi pasien
dalam lingkungan.
sekitar
adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia itu
13
berpakaian, dan sebagainya. Bahkan kegiatan internal (internal activity) seperti
berpikir, persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia. Untuk kepentingan
kerangka analisis dapat dikatakan bahwa perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh
organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau secara tidak langsung.
Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan organisme tersebut
dipengaruhi baik oleh faktor genetik (keturunan) dan lingkungan. Secara umum
dapat dikatakan bahwa faktor genetik dan lingkungan ini merupakan penentu dari
perilaku makhluk hidup termasuk perilaku manusia. Dari pernyataan diatas, dapat
disimpulkan bahwa perilaku hidup sehat dan lingkungan yang bersih sangat
Hubungan kausal pada diagnosis penyakit pasien ini karena kondisi pasien selama
pasien lahir lingkungan dimana tempat pasien dibesarkan sangat tidak mendukung
Untuk mencapai status gizi yang baik maka harus ditunjang oleh tingkat
pengetahuan gizi yang baik serta pendapatan orang tua yang memadai untuk
baik akan membuat orang tua dapat memilih dan memberikan makanan yang tepat
sesuai dengan asupan gizi yang dibutuhkan oleh anak agar gizinya menjadi
14
13. EDUKASI PENDIDIKAN KESEHATAN KEPADA PASIEN DAN KEPADA
KELUARGA
anaknya, sehingga ibu mampu memberikan pola asuh dan stimulasi pada
dan sehat.
pasien.
KELUARGA
15
Penanganan yang dilakukan pada pasien
PASIEN
10% dari total kalori yang dibutuhkan, sementara protein 12% dan sisanya
karbohidrat.
2. Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program Posyandu.
Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai dengan standar di atas. Jika tidak sesuai,
3. Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan kepada
petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah pulang dari rumah
sakit.
4. Jika anak telah menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan kalori yang
tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk proteinnya
meningkatkan energi anak. Berikan pula suplemen mineral dan vitamin penting
lainnya. Penanganan dini sering kali membuahkan hasil yang baik. Pada kondisi
yang sudah berat, terapi bisa dilakukan dengan meningkatkan kondisi kesehatan
16
secara umum. Namun, biasanya akan meninggalkan sisa gejala kelainan fisik yang
17
KESIMPULAN
Dalam penulisan ini didapati pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bersih
untuk mencegah terjadinya Malaria . Demam merupakan masalah utama dalam kasus
ini, sehingga perlu untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan konsumsi
makanan yang dimasak dengan bersih dan matang. Keadaan rumah yang sehat harus
memiliki standar-standar tertentu seperti air bersih, jamban yang layak, ventilasi udara
dan pecahayaan sinar matahari yang cukup, sehingga dapat terhindar dari penyakit.
dan memberi saran untuk melakukan tindakan pencegahan. Tindakan ini mencakup
menutupi seluruh permukaan kulit, dan pemakain obat pengusir nyamuk, pemasangan
1x 1/2 tablet selama 3 hari setelah pemberian artesunat sebanyak 3 kali dan pasien
mampu makan minum, dan primakuin 1x ¼ tab selama 14 hari .Pasien diedukasi
untuk mematuhi cara minum obat antimalaria yang benar dan mencegah gigitan
18