Professional Documents
Culture Documents
KTC
KNC
KTD
KPC
LAPORAN ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA)
A. LAPORAN RCA I
1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Berdasarkan Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit Depkes RI , edisi 2 tahun 2008,rumah sakit wajib melakukan
pencatatan dan pelaporan insiden yang meliputi kejadian tidak diharapkan,
kejadian tidak cedera, kejadian nyaris cedera dan kejadian sentinel serta
berdasarkan Buku Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP),
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) edisi 2 tahun 2008,
bahwa berdasarkan alur pelaporan insiden keselamatan pasien pada
grading merah dan kuning dilakukan analisa Root Cause Analysis (RCA)
untuk dilakukan pembelajaran dari hasil rekomendasi yang diusulkan.
Semua jenis insiden keselamatan pasien mengandung empat
komponen dasar yaitu:faktor penyebab, faktor waktu, dampak dan faktor
mitigasi. Salah satu teknik analisis yang biasa digunakan dalam menganalisa
kegagalan suatu sistem adalah analisis akar masalah (Root Cause Analysis).
RCA adalah sebuah metode yang terstruktur yang digunakan untuk Tujuan
Umum
Agar KTD berupa pasien cedera tidak terjadi lagi di kamar operasi .
1. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi akar masalah dan faktor kontribusi
terjadinya insiden KTD di kamar operasi
b. Sebagai alat untuk menyusunrencana kegiatan dalam mencegah
risiko agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di ruang perawatan yang
lainnya.
c. Sebagai alat pembelajaran dari insiden KTD yang sudah terjadi di
kamar operasi
I. PEMBAHASAN
1. IDENTIFIKASI INSIDEN
Insiden: Pasien cedera (luka bakar) di kamar operasi.
2. PEMBENTUKAN TIM
Ketua : dr. Wahyuni, Sp.S
Sekretaris : Jukas Mirnoto, S.Kep. Ners
Notulen : Mardawiyah
Anggota :
1. (Sub Komite Keselamatan Pasien)
2. (Sub Komite Manajemen Resiko)
3.
4.
5.
6.
3. PENGUMPULAN DATA & INFORMASI
1. Observasi langsung
Tim melakukan observasi langsung ke ruang Recovery Room pada
tanggal 26 Januari 2017 pukul 15.30 WIB
a. Menemukan rekam medis pasien dan melihat SOAP DPJP di
dalam rekam medis pasien.
b. Melihat jadwal dinas perawat.
2. Dokument
a. Jadwal Dinas Perawat di kamar oprasi pada bulan Januari 2017.
b. Formulir Laporan IKP ke Tim KPRS dari kamar operasi.
c. Jadwal operasi elektif di kamar operasi
Interview
Hasil interview dengan Kepala ruangan operasi tanggal 26 Januari 2017
1. Interview dengan saudara H (kepala Ruangan operasi)
a. Pada tanggal 23 januari 2017 pasien dijadwalkan utk operasi
elektif dengan diagnose Ca. Mammae Std. III, dengan tindakan
operasi mastektomi
b. Dokter I (DPJP) bertindak sebagai operator
c. Pasien dijadwalkan operasi elektif jam 11.00 WIB, berhubung
karena penggunaan kamar opersi yang cukup padat sehingga
operasi di undur ke jam 13.30 WIB.
d. Pasien di dorong ke ruang operasi OK 2 pada pukul 13.00 WIB
utk persiapan anestesi TIVA
e. Tim operasi terdiri dari dokter anastesi, dokter operator,
asisteren 1, asisteren 2, instrument dan perawat sirkuler masing-
masing 1 orang.
f. Tim sdh mengetahui tupoksi masing-masing
- Berdasarkan hasil interview, kronologis menurut Perawat W
adalah sebagai berikut:
- Persiapan instrument pada pukul 12.30 WIB,
- Pasien di mulai anastesi pada 13.00 WIB
- Electro Cauter dipasang di kaki kiri pasien.
- Time out operasi dilakukan pada pukul 13.25 WIB
- Pasien dilakukan operasi pada pukul 13.30 WIB
- Petugas sirkuler melihat pasien gelisah dengan mengangkat
kaki kiri tempat terpasangnya plat cauter pada pukul 14.10
WIB, setelah di cek ternyata plat cauter terbakar
- Perawat sirkuler langsung mematikan mesin cauter
- Perawat langsung memberikan penanganan luka bakar
g. Interview dengan Petugas H (petugas RR pada tanggal 26 januari
2017)
- Pasien di dorong keruang RR pada pukul 14.35.
- Petugas sirkuler menyampaikan ke petugas RR bahwa telah
terjadi cedera pada kaki kiri pasien akibat plat cauter
terbakar.
- Perawat RR yang menerima laporan langsung memberikan
pertolongan dengan perawatan luka bakar.
- Petugas RR langsung melaporkan kejadian tersebut ke
penanggung jawab ruangan
- Penanggung jawab langsung melaporkan ke Pelayanan
Medik via telepon.
- Wadir pelayanan medik didampingi oleh Kabid pelayanan
medic beserta kepala ruangan OK memberikan penjelasan
kepada keluarga pasien.
3. Tidak ada prosedur dari gudang BMHP SPO konfirmasi dari ruangan ke
utk segera menyediakan BHP jika gudang BMHP
dilakukan konfirmasi bahwa BHP tersebut
telah habis.
9. 5 WHY
1. Mengapa bisa timbul cedera ? Karena petugas instrumen ruangan operasi yang
bertugas tidak memahami secara teliti SPO penyiapan
alat dan pemasangan alat ke pasien
2. Mengapa tidak memahami SPO yang di buat tidak diketahui oleh semua petugas
secara teliti SPO yang ada? yang berada di ruangan operasi
3. Mengapa SPO yang di buat Karena sosialisasi SPO tidak optimal
tidak diketahui oleh semua
petugas yang berada diruangan
operasi
4. Mengapa sosialisasi SPO tidak Karena jadwal operasi yang padat dan jumlah petugas
optimal yang masih kurang di ruang operasi
5. Mengapa jadwal operasi yang Karena system pengaturan jadwal petugas kurang
padat dan jumlah petugas yang optimal dan pengaturan jadwal operasi yang belum
masih kurang di ruang operasi
II. KESIMPULAN
Kesimpulan dari analisa akar masalah ini adalah ditemukannya akar
masalah dari insiden keselamatan pasien yaitu tidak dilakukannya sistem
komunikasi serta penerapan SPO. Berdasarkan hasil analisis akar masalah ini maka
akan dibuat rekomendasi serta tindak lanjut untuk mencegah agar tidak ada lagi
insiden keselamatan pasien yang terjadi lagi.
III. SARAN
Berdasarkan analisis akar masalah maka selanjutnya dari tim RCA
mengajukan rekomendasi dan tindak lanjut untuk segera melakukan sosialisasi
SPO tentang penyiapan instrumen pada saat operasi akan dilakukan.mengingat
pentingnya hal tersebut sebagai salah satu aspek dalam keselamatan pasien. Tim
KPRS dan pihak-pihak terkait akhirnya melakukan sosialisasi kepada perawat-
perawat di kamar operasi RSUD kota makassar.
A. LAPORAN RCA II
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BerdasarkanBukuPanduanNasionalKeselamatanPasienRumahSaki
tDepkes RI , edisi 2 tahun 2008,rumahsakit
wajibmelakukanpencatatandanpelaporaninsiden yang meliputi
kejadiantidakdiharapkan, kejadiantidakcedera,
kejadiannyariscederadankejadian sentinel
sertaberdasarkanBukuPedomanPelaporanInsidenKeselamatanPasien
(IKP), KomiteKeselamatanPasienRumahSakit (KKP-RS) edisi 2 tahun 2008,
bahwaberdasarkanalurpelaporaninsidenkeselamatanpasienpada grading
merahdankuningdilakukananalisa Root Cause Analysis (RCA)
untukdilakukanpembelajarandarihasilrekomendasi yang diusulkan.
Semuajenisinsidenkeselamatanpasienmengandungempatkompone
ndasaryaitu: factor penyebab, factor waktu, dampakdan factor mitigasi.
Salah satuteknikanalisis yang
biasadigunakandalammenganalisakegagalansuatu system
adalahanalisisakarmasalah (Root Cause Analysis).RCA
adalahsebuahmetode yang terstruktur yang
digunakanuntukmenentukanakarpenyebabdarimasalah.
Berkenaandenganadanya laporan IKP dari ruang NICUyaitu KTD
dengan grading kuning pada bulan januari 2017 ke KPRS, maka KPRS
menindaklanjutidenganmelakukankajiananalisisakarmasalahdimanahasild
arikajianyaiturekomendasinantinyaakandipergunakanuntukperbaikan
system danpembelajaran di unit-unit terkait.
B. Tujuan
2. TujuanUmum
Agar KTD berupapasien cedera tidakterjadi lagi di Ruang NICU.
3. TujuanKhusus
d. Untukmengidentifikasiakarmasalahdan factor kontribusiterjadinya
insiden KTD di Ruang NICU.
e. Sebagai alat untuk menyusun rencana kegiatan dalam mencegah
risiko agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di ruang perawatan
yang lainnya.
f. Sebagaialatpembelajarandariinsiden KTD yang sudah terjadi di
Ruang NICU
II. PEMBAHASAN
1. IDENTIFIKASI INSIDEN
Insiden:Bayi hipotermi di ruang NICU
2. PEMBENTUKAN TIM
Ketua : dr.Wahyuni, Sp.S
Sekretaris : Jukas Mirnoto, S.Kep. Ners
Notulen : A. Mahdaniar, Amd.Keb
Anggota :
1. Andi Saadah, AMK
2. Hj. Nurhaedah,SST
3. Dorce H.Pali, Amd.Keb
4. Fitrawati, AMK
5. Erwini, Amd. Keb
6. Irawanti, Amd.Keb
3. PENGUMPULAN DATA & INFORMASI
1. Observasilangsung
Tim melakukanobservasi langsung ke ruang NICU pada tanggal 20
September 2017 pukul 19.00 WIB
a. Menemukan ruang NICU dalam keadaan gelap, Genset tidak
berfungsi
b. Menemuka bayi R dalam keadaan hipotermi, Suhu : 35,7⁰C
c. Mencari Ruangan terdekat yang Listriknya berfungsi (ICU).
2. Dokument
Rekam Medis pasien.
a. Formulir Laporan IKP ke Tim KPRS dari Ruang Nicu.
3. Interview
Hasil interview dengan Penanggung Jawab Shift pada tanggal 21
September 2017
4. Interview dengan saudari F (Penanggung jawab Shift)
a. Pada tanggal 20 September 2017 jam 18.00 listrik tiba-tiba
padam. Pada pukul 19.00 bayi R yang di rawat di dalam
inkubator mengalami Hipotermi, Suhu: 35,7º C.
b. Dokter Asebagai DPJP
c. Pasien Lahir dengan diagnosa BBLR
d. Kondisi bayi yang lahir prematur membuatnya rentan
mengalami hipotermi bila tidak dirawat di dalam inkubator
e. Petugas jaga terdiri dari 2 orang Bidan dan 1 orang perawat.
f. Tim sudah mengetahui tupoksi masing-masing
Berdasarkanhasil interview, kronologis menurut Perawat
Fadalahsebagaiberikut:
- Listrik padam pada pukul 18.00 WIB,
- Pasien mulai hipotermi pada pukul 19.00 WIB
- Pasien sudah di selimuti, di pakaikan topi, kaos tangan dan
kaos kaki .
- Pada saat observasi jam 19.30, suhu bayi menjadi 35,1ºC
- Perawat F segera melaporkan kejadian tersebut kepada
kepala ruangan NICU
- Kepala Ruangan Meneruskan Laporan keKetua komite
keperawatan dan Melapor ke Pelayanan Medik melalui
telepon.
- Ketua komite keperawatan segera mencari solusi agar bayi
bisa di transfer ke ruang ICU yang mempunyai aliran listrik.
g. Interview denganPerawat S (petugasOK pada tanggal
20September 2017 jam 19.30)
- Perawat S menerima informasi dari Kepala Ruangan OK
tentang kejadian di ruang NICU. Bahwa bayi R membutuhkan
infant warmer untuk menangani hipotermi nya
- Perawat S mengerti dan segera mengambil tindakan dengan
mendorong infant warmer ke ruang ICU.
h. Interview dengan perawat A( perawat ICU pada tanggal 20
september 2017 jam 19.35 )
- Perawat A menerima informasi dari perawat OK bahwa bayi
di ruang NICU membutuhkan infant warmer yang ada di
ruang OK, akan tetapi tidak ada aliran listrik di ruang OK
- Perawat ICU segera menyetujui rencana pemindahan infant
warmer dari ruang OK ke Ruang ICU.
- Perawat A di ruang ICU segera menyambungkan infant
warmer dengan sumber listrik sambil menunggu bayi dari
ruang NICU.
- Perawat F menerima informasi dari kepala ruangan nicu
bahwa infant warmer di ruang ICU sudah ready, bayi segera
di bawa ke ruang ICU
- Pada pukul 19.40 Laporan di teruskan ke bagian Umum dan
petugas dari IPSRS segera menyambungkan kabel ke ruang
NICU.
- Pada pukul 19.50 beberapa inkubator sudah bisa digunakan
- Pukul 20.00 perawat F membawa kembali bayi dari ruang
ICU ke ruang NICU.Dan segera melapor kembali ke kepala
ruangan.
INFORMASI -
TAMBAHAN
MASALAH - -
PELAYANAN
4. FORM TIME PERSON GRID
Waktu / 20 /09/17 20/09/17 20/09/17
Staf yang
terlibat
8. 5 WHY
1. Mengapa bisa timbul Karena Tidak tersedia Sarana (lampu emergency)
Hipotermi ? yang bisa di gunakan untuk menghangatkan bayi saat
listrik padam
2. Mengapa tidak Tersedia Lampu Karena Permintaan Alkes belum di setujui oleh unit
Emergency? terkait.
3. Mengapa Genset tidak Karena terjadi Trouble di gardu induk
berfungsi pada saat listrik
padam?
4. Mengapa Ruangan tidak Karena kegiatan yang padat di ruangan dan banyak
mengajukan kembali nya pelaporan data.
permohonan alkes?
5. Mengapa petugas tidak Karena kurangnya perhatian petugas sehingga
memanfaatkan inkubator inkubator transport juga dalam kondisi lowbatt
transport?
Insidenpertama kali diketahui oleh Penanggung jawab shift sore yang menemukan
suhu bayi di bawah normal pada saat inkubator tidak berfungsi karena padamnya listrik.
Perawat segera melaporkan kejadian tersebut pada kepala ruangan dan selanjutnya di
teruskan ke unit terkait. Dilakukan penanganan segera dengan membawa bayi ke ruang
ICU untuk di tempatkan di bawah infant warmer. Tidak berapa lama kemudian pihak
management melalui petugas IPSRS sudah menyambungkan kabel listrik ke ruang NICU
sehingga bayi dapat di rawat kembali di dalam inkubator.
Kesimpulandarianalisaakarmasalahiniadalahditemukannyaakarmasalahdariinsid
enkeselamatanpasienyaitutidakdipenuhinya permintaan Alkes yang bersifat urgen serta
kurangnya perhatian petugas terhadap Alkes yang sudah
ada.Berdasarkanhasilanalisisakarmasalahinimakaakandibuatrekomendasisertatindaklan
jutuntukmencegah agar tidakadalagiinsidenkeselamatanpasien yang terjadi.
B. SARAN
Berdasarkananalisisakarmasalahmakaselanjutnyadaritim RCA
mengajukanrekomendasidantindaklanjutuntuksegeradirealisasikan permohonan
pengadaan Alkes yang bersifat Urgen serta melakukansosialisasi SPO tentang Perawatan
dan pemeliharaan
Alkes.Mengingatpentingnyahaltersebutsebagaisalahsatuaspekdalamkeselamatanpasien.
Tim KPRS danpihak-pihakterkaitakhirnyamelakukansosialisasikepadaperawat-perawat
di Ruang NICU RSUD kota makassar.
BAB IV
PENUTUP