You are on page 1of 6

Tn.

H, 62 tahun, masuk UGD dengan keluhan sesak berat sehingga pasien merasa sulit
untuk bernafas. Pada pengkajian, pasien memiliki riwayat penyakit astma dan kadang-
kadang relaps apabila batuk dan banyak debu. Hasil pemeriksaan TD : 130/80 mmHg,
Nadi : 120 x/mnt, RR : 28 x/mnt, suhu 37.5 C. Pasien tampak pucat dan menggunakan
otot-otot bantu saat bernafas, Wheezing +.

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Tn. H
Umur : 62 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Diagnosa Medis : Asma Bronkial
Tanggal Masuk : 25 Maret 2019
Tanggal Pengkajian : 25 Maret 2019 / 17.00 WIB
Alamat : Jl. Kramat
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan klien : Anak
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. Kramat

B. Data Fokus
1. Pengkajian Primer
a. Airway
Terdapat akumulasi sekret pada jalan nafas, bunyi nafas wheezing dan
ronkhi basah disertai batuk.
b. Breating
Nafas spontan, RR: 28 x/menit, ekspirasi memanjang, cepat dan dangkal,
pengguanaan otot bantu pernafasan, adanya retraksi dada.
c. Circulation
Tekanan darah: 130/80 mmHg, nadi : 120 x/menit, suhu: 37,50C, pucat.
d. Dissability
Keadaan umum sedang, Kesadaran :compos mentis, GCS : E4 M6 V5 =15,
reaksi pupil +/+, pupil isokor, lebar 2 mm.
Exposure
Tidak ada luka di bagian tubuh klien dari kepala sampai kaki, suhu 37,5⁰C

2. Pengkajian Sekunder
a. Keluhan Utama
Sesak nafas
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang ke IGD pukul 17.00 WIB dengan keluhan kurang lebih 2 jam
sudah merasakan sesak nafas, nafas cepat dan dangkal dan batuk berdahak.
Sebelum dibawa ke rumah sakit klien diberikan obat salbutamol oleh
keluarga karena sesak nafas bertambah klien dibawa keluarga ke rumah
sakit.
e. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan pernah mengalami asma dan pernah di rawat di rumah
sakit
f. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan di keluarga ada riwayat asma, ibu klien dulu juga
menderita asma
g. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum : pasien tampak sulit bernafas, lemas, gelisah
Tingkat kesadaran: compos mentis , GCS E4 V5 M6
2) Tanda-tanda Vital:
Teknanan darah : 130/80 mmHg, Nadi: 120x/menit, Respirassi: 28
x/menit, Temperature : 37,5 oC
3) Sistem Pernapasan
Frekuensi nafas 28x/menit, nafas cepat dan dangkal, bunyi nafas
wheezing dan ronkhi basah, ekspirasi memanjang, penggunaan otot
bantu pernafasan dan adanya retraksi dada.
4) Sistem Cardiovaskuler
Tekanan darah: 130/80 mmHg, nadi 120 x/menit, konjungtiva tidak
anemis, tampak pucat, akral hangat, bunyi jantung S1 S2 tunggal.
5) Sistem Pencernaan
Tidak ada mual muntah, tidak ada nyeri tekan pada epigastrium
6) Sistem Muskuloskeletal
Kekuatan otot, kebutuhan ADL di bantu oleh keluarga, tidak
terdapat odeme.
7) Sistem Perkemihan
BAK lancer 3-4 kali sehari, tidak ada retensi urin
8) Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kekenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening
9) Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, tidak terdapat lesi, tekstur kulit kasar, turgor
kulit kembali dalam 1 detik.
10) Sistem Persyarafan
Tingkat kesadaran compos mentis, GCS E4 V5 M6 dapat berorientasi
penuh dengan orang sekitar
11) Pemeriksaan penunjang
Hematologi
Analisa Gas Darah
EKG

12) Terapy Medis


O2 nasal kanul 3 liter/menit
Combivent 1 amp
Salbutamol 3x2 tablet

C. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Bronkospasme Ketidakefektif
- Klien mengatakan sesak berat bersihan jalan nafas
sulit untuk bernafas
DO:
- TD: 130/80mmHg
- N: 120x/menit
- S: 37,50C
- P: 28x/menit
- Bunyi nafas wheezing dan
ronkhi basah
2 DS: Hiperventilasi Ketidakefektif pola
- Klien mengatakan sesak berat nafas
sulit untuk bernafas
DO:
- TD: 130/80mmHg
- N: 120x/menit
- S: 37,50C
- P: 28x/menit
- Bunyi nafas wheezing dan
ronkhi basah
- Nafas cepat dan dangkal
- Ekspirasi terdengar
memanjang
- Retraksi dada (+)
- Penggunaan otot bantu
pernafasan
3 DS: Retensi Gangguan
- Klien mengatakan sesak berat karbondioksida pertukaran gas
sulit untuk bernafas
DO:
- TD: 130/80mmHg
- N: 120x/menit
- S: 37,50C
- P: 28x/menit
- Tampak pucat
- AGD

D. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektif bersihan jalan nafas berhubungan dengan bronkospasme
2. Ketidakefektif pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi
3. Gangguan pertuaran gas bberhubungan dengan retensi karbondioksida

E. Rencana Tindakan Keperawatan


F. Implementasi & Evaluasi Keperawatan
Tanggal/Waktu Implementasi Evaluasi
25/03/2019 DX: 1
17.00 - Memberikan posisi semi S:
fowler untuk - Klien mengatakan masih
memaksimalkan ventilasi sesak namun sudah
17.02 - Memonitor pernafasan berkurang setelah di obati
17.05 - Memberikan terapi
oksigen nasal kanul 3Lpm O:
17.07 - Mengambil sample darah - TD: 120/80 mmHg
AGD - N: 96 x/menit
17.15 - Memberikan terapi - S: 36,90C
inhalasi combivent - RR: 22 x/menit
17.35 - Memonitor pernafasan - Suara nafas: wheezing dan
18.30 - Mengobservasi tanda- ronkhi basah
tanda vital
A:
Masalah keperawatan belum
teratasi

P:
Lanjutkan intervensi
Monitor respirasi
DX 2
S:
- Klien mengatakan masih
sesak namun sudah
berkurang setelah di obati

O:
- TD: 120/80 mmHg
- N: 96 x/menit
- S: 36,90C
- RR: 22 x/menit
- Retraksi dada (-)
- Penggunaan otot bantu
nafas (-)

A:
Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
Monitor respirasi

DX 3
S:
- Klien mengatakan masih
sesak namun sudah
berkurang setelah di obati

O:
- TD: 120/80 mmHg
- N: 96 x/menit
- S: 36,90C
- RR: 22 x/menit
- Kulit kemerahan
- Saturasi O2 99-100%

A:
Msalah keperawatan teratasi
P:
Intervensi dihentikan

You might also like