You are on page 1of 3

BAB II

KUNJUNGAN KE AREA PRODUKSI DAN PENYIMPANAN

Lokasi yang pertama kali kami kunjungi adalah area produksi atau pengolahan
beton menjadi kerangka jalan tol Cisumdawu. Keberadaan logo bertuliskan ‘Adhi’ di papan-
papan di sekitar lokasi mendukung fakta dipegangnya proyek pengerjaan jalan tol
Cisumdawu fase 3 oleh PT Adhi Karya Tbk dengan menggandeng China Road and Bridge
Corporation (CRBC) dengan porsi kepemilikan saham 40% dikuasai Adhi dan 60%
digenggam oleh China Road. Tampak pula rumah-rumah prefab yang menjadi tempat
istirahat personel proyek, baja tulangan yang berjejer-jejer, gundukan material beraneka
jenis, serta beberapa silo.

Kemudian kami dibawa ke Batching Plant, yaitu tempat pengolahan


(pemasangan, cutting, formulasi material hingga menjadi beton cor siap pakai dan jadilah
beton bermutu siap “disajikan” pada area proyek yang diinginkan. Terdapat banyak
sprinkler mengitari area fabrikasi, yang ditujukan untuk menjaga kelembaban beton agar
tidak mudah retak akibat sinar matahari. Beberapa mutu beton yang diproduksi yaitu Class
W 50 MPa dan Class A 40 MPa. Menurut ahli yang menjelaskan kepada kami, personel
proyek harus memastikan bahwa alat yang diperlukan harus selalu tersedia tepat waktu,
sehingga harus menghindari hal yang mampu menghalangi kelancaran proses transportasi
alat, contohnya kemacetan. Proses ini dimulai dengan loading, yaitu penghamparan material
utama dari beton menggunakan dump truck yang memakan waktu 30 menit. Setelah 24 jam,
kekerasan beton sudah mencapai 50%-85%.

Pada site ini juga terdapat laboratorium khusus untuk mengecek mutu beton yang
telah dibuat karena metode transportasi dan pengangkutan beton sangat bergantung pada
kondisi beton yang telah dibuat atau sudah disimpan. Tes beton ini sendiri ada dua macam,
yaitu cylinder test dan hammer test. Cylinder test digunakan untuk mengetahui kekuatan
beton dengan cara mengkompresinya. Hammertest dilakukan untuk mengetahui persetase
MPa beton dengan melihat pantulannya dan memanfaatkan PSI glider. Beton yang
didiamkan selama waktu yang berbeda akan menghasilkan nilai MPa yang berbeda. Pada
beton yang didiamkan selama 7 hari, kekuatannya akan sebesar 65 persen dari kekuatan
maksimalnya dan untuk beton yang sudah didiamkan selama 14 hari kekuatannya akan 85
persen dari kekuatan masimalnya. Beton akan mencapai kekuatan maksimalnya ketika
sudah didiamkan selama 28 hari dimana untuk beton dari site ini akan memiliki kekuatan
sekitar 50 MPa.

Menariknya, semua
material beton diperoleh
secara in-house di silo
yang berada tidak jauh dari
Batching Plant. Terdapat 3
komponen utama yang
digunakan, yaitu batu,
pasir, serta fly ash (sisa
batubara). Dari 4 silo yang
ada, 3 digunakan untuk
menyimpan mixture
semen dan 1 untuk
penyimpanan fly ash.
Silo penyimpanan material dasar pembuatan beton
Setelah proses produksi, biasanya beton akan langsung diangkut ke site
pembangunan. Pada situasi dimana site pembangunan berada sekitar 5 km dari area
produksi, beton akan diangkat ke atas dump truck menggunakan crane dan diangkut ke site
(biasanya membutuhkan 30 menit). Ada situasi dimana beton sudah didiamkan selama 1
sampai 2 hari yang terdiri dari beton 80-85 persen, pada situasi seperti ini, beton di tes
terlebih dahulu, bila masuk standar baru akan ditransport.

Area storage/penyimpanan beton

You might also like