Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Internet saat ini bukanlah sesuatu hal yang sulit ditemukan seperti dahulu.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pengguna internet di Indonesia.
Berdasarkan gambar di bawah terlihat bahwa Indonesia adalah negara keempat
pengguna internet di asia, setelah China, India dan Jepang. Sementara 44%
pengguna internet di dunia berada di Asia.
Permasalahan
Dilatarberlakangi hal tersebut, maka pada makalah ini akan dicoba untuk
dibahas mengenai penerapan ERP pada perusahaan perbankan di Indonesia,
melalui pendekatan terhadap salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, yaitu
PT. Bank Central Asia, Tbk. Pemilihan bank ini dilakukan karena selain BCA
merupakan salah satu bank dengan investasi teknologi terbesar di Indonesia,
juga dengan pertimbangan kemudahan mendapatkan akses informasi contoh
data. Selain itu akan dicoba diuraikan pula mengenai implikasi penerapan ERP
tersebut secara general dengan menggunakan pendekatan dari berbagai literatur
yang telah dilakukan dari tulisan atau penelitian yang telah ada sebelumnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Manajer dan
stakeholders
Karyawan
3. Fungsi Pemasaran
Fungsi ini dilakukan oleh unit kerja yang biasa disebut account officer
(AO). Pada beberapa bank AO terbagi ke dalam dua bagian, yaitu AO funding
dan AO lending. Hanya saja di BCA fungsi funding biasanya dilakukan langsung
oleh bagian customer service. Adapun pemasaran yang dilakukan oleh bagian
AO adalah berupa produk kredit, seperti kredit modal kerja, investasi, ekspor,
impor atau pun produk lainnya seperti letter of credit, forex line, bank garansi,
letter of guarantee, dll. Selain itu bagian ini juga mempunyai tugas untuk
memasarkan produk kredit konsumen seperti kredit kendaraan bermotor (KKB),
kredit kepemilikan rumah atau apartemen (KPR/KPA) dan kartu kredit. Selain
untuk melakukan fungsi pemasaran, bagian ini juga di BCA mempunyai tugas
untuk merekomendasikan permohonan kredit yang masuk kepada pejabat
pemutus, sesuai dengan limit wewenang pimpinan masing-masing.
Apabila permohonan kredit tersebut telah disetujui, maka secara sistem
seluruh aktivitas pemakaian dana akan ter-record dan secara periodik pihak yang
berkepentingan dapat mengakses history debitur tersebut dan menarik laporan
termasuk tanggal jatuh tempo, laba yang dihasilkan, pipe line serta kredit secara
keseluruhan.
4. Fungsi Administrasi Kantor
Sebelum menggunakan ERP, perusahaan tidak mempunyai knowledge
yang terintegrasi untuk mengontrol persediaan barang dan aset perusahaan.
Melalui penggunaan ERP sistem, perusahaan dapat mengontrol seluruh aliran
barang persediaan kantor (seperti kertas TDP, kertas print Control D, peralatan
kantor, barang-barang cetakan (seperti amplop, kertas berkop surat, form KU,
form LC, surat permohonan kredit, aplikasi kredit dan barang cetakan lainnya)),
mulai dari pemesanan hingga pengiriman dan melakukan pengecekan
persediaan barang secara real time.
Fungsi ini juga dapat membantu perusahaan untuk secara efisien
melakukan pemesanan, menerima dan melakukan finansial settlement atas
pembelian dan memastikan hubungan dengan supplier. Selain itu, manajer juga
dapat memonitor posting dan distribusi dari barang keluar, ketersediaan
perawatan dari aset perusahaan, dan menghitung biaya yang terkait dengan
aktivitas logistik.
5. Fungsi Keuangan
Isu utama dari setiap perusahaan adalah tidak standarnya proses bisnis
dan ketidakmampuan untuk menghasilkan laporan keuangan berdasarkan basis
waktu sehingga akan menyulitkan perusahaan untuk secara tepat dan cepat
dalam mengambil keputusan. Dengan menggunakan ERP, perusahaan dapat
mengakses data bisnis secara real time, dan menggunakan data tersebut untuk
membuat keputusan bisnis yang lebih baik dan menghasilkan laporan yang
secara periodik dapat diakses level pekerja tertentu.
Fungsi ini jika dikaitkan dengan sistem lainnya, misalkan dengan
penerapan financial supply chain management, perusahaan dapat mengakses
secara on-line invoice dan pembayaran dan melakukan prioritas pembayaran
untuk menghindari overdue. Dan dengan dibantu dengan sistem akuntansi, maka
dapat dihasilkan laporan keuangan yang tentunya akan sangat berguna untuk
pihak manajemen. Selain itu, dengan adanya ERP, maka penghasilan yang
diperoleh masing-masing cabang (baik dari layanan transaksi operasional,
seperti biaya administrasi, provisi dan komisi) atau dari layanan jasa kredit
(bunga dan fee cased income)) maka akan dapat secara langsung diketahui
cash flow harian perusahaan.
Terintegrasi dengan fungsi bisnis yang lainnya, dari hasil aktivitas di
fungsi bisnis tersbut akan menghasilkan dampak yang lebih besar terhadap
fungsi keuangan. Integrasi dari fungsi administrasi kantor serta SDM dan
keuangan akan dapat memberikan informasi mengenai seluruh pengeluaran
perusahaan secara real time. Apalagi, biasanya setiap akhir hari masing-masing
cabang akan melakukan proses batch untuk melakukan konsolidasi atas seluruh
pendapatan dan pengeluaran cabang.
Berdasarkan kedua data di atas, terlihat bahwa dari tahun ke tahun baik
nilai saham perusahaan atau pun nilai aset perusahaan semakin meningkat.
Selain itu, apabila dilihat dari segi kepentingan shareholder sebagai salah satu
stakeholder yang sangat berkepentingan terhadap kinerja perusahaan, maka
nilai earning per share dan total shareholder’s equity yang semakin meningkat
setiap tahunnya mengindikasikan bahwa perusahaan ini mempunyai kinerja yang
baik. Dan tentunya kinerja tersebut tidak akan tercapai jika perusahaan tidak
mampu menerapkan kegiatan internal operasi perusahaan yang efektif dan
efisien dengan menggunakan ERP yang tepat dan inovatif.
Kesimpulan
Perusahaan, di tengah era globalisasi yang sangat erat kaitannya dengan
perkembangan teknologi informasi, dihadapkan dengan bagaimana dapat
memenangkan persaingan di tengah iklim bisnis yang sangat ketat. Apalagi
perusahaan perbankan yang dalam kegiatan operasi sehari-harinya selalu
dihadapkan pada penggunaan teknologi informasi.
Agar dapat beroperasi secara real time guna mendukung pengambilan
keputusan dengan tepat dan cepat, maka perusahaan perlu untuk menerapkan
sistem ERP agar kegiatan internal perusahaan dapat tercipta dengan kokoh,
sebelum menjalin hubungan dengan pihak eksternal perusahaan, seperti
customer dan supplier (melalui sistem supply chain management dan customer
relationship management).
Perusahaan yang telah menerapkan ERP dengan tepat dan dengan
memilih strategi teknologi adopsi ERP yang tepat pula, maka tidak heran
perusahaan akan mampu mendapatkan keunggulan kompetitif dan mendapatkan
tangible impact dari pada sekedar mendapatkan intangible impact. Selain itu,
perusahaan pun akan mampu menjalankan seluruh kegiatan operasinya secara
efektif dan efisien serta terintegrasi satu sama lain.
Saran
Mengingat pentingnya ERP diterapkan dalam kondisi usaha saat ini,
maka perusahaan (tidak hanya perusahaan perbankan) harus mampu
menerapkan sistem ERP yang spesifik, tidak hanya bersifat general. Karena ERP
yang bersifat general akan mungkin untuk ditiru oleh kompetitor dan tidak mempu
menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan jika hanya diterapkan sebagai
syarat dan mengikuti trend saat ini. Selain itu, untuk kepentingan analisis lebih
lanjut akan sangat membantu apabila kajian makalah ini dapat dilanjutkan
dengan pembuktian secara empiris dengan mengambil sample beberapa
perusahaan perbankan.
DAFTAR PUSTAKA
Dantes, Gede Rasben dan Zainal Arifin Hasibuan. 2011. The Impact of
Enterprise Resource Planning (ERP) System Implementation on
Organization: Case Study ERP Implementation in Indonesia. IBIMA
Business Review Vol 2011 (2011), Article ID 210664, 10 pages.
Goyal, D.P. and Gurbinder Randhawa. 2007. Design of Evaluation Model for ERP
System: An Empirical Study of Indian Industry. Journal of Advances in
Management Research Vol. 4 (1) 2007 (pp 63-73).
www.internetworldstats.com/stats3.htm