You are on page 1of 33

PENETAPAN PROGRAM PEMINATAN

SMA BINA NEGARA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

SMA Bina Negara Hal 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadlirat Allah SWT atas rahmat yang selalu terlimpah dalam
segenap kehidupan, sehingga dapat tersusunnya dokumen program peminatan di SMA.

Dokumen penetapan program peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat di SMA ini
dimaksudkan sebagai acuan dalam pelaksanaan dan pengembangan tugas pokok Tim
Pengembang Kurikulum (TPK) SMA dalam melakukan program peminatan, lintas minat,
dan pendalaman minat di SMA. Model Pengembangan Peminatan, Lintas Minat, dan
Pendalaman Minat ini disusun untuk dapat membantu TPK SMA dalam melaksanakan
peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat sesauai dengan tuntutan Kurikulum 2013.

Atas tersusunnya dokumen ini penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang telah memfasilitasi, membantu dan mendukung kelancaran penyusunannya melalui
berbagai bentuk. Dokumen ini masih jauh dari kesempurnaan, dan masih banyak celah-
celah kekurangan, untuk itu saran, masukan dan kritik yang konstruktif sangat diperlukan
untuk penyempurnaannya.

Akhirnya semoga naskah bisa bermanfaat bagi rekan-rekan guru dalam mengembangkan
dan melaksanakan tugas-tugasnya, terutama dalam tugas pengembangan instrumen
penilaian, maupun analisis hasil penilaian sebagai acuan pengembangan tindak lanjut
pembelajaran.

Baleendah,
Kepala SMA Bina Negara

Imam Zatnika Winandar, ST

SMA Bina Negara Hal 2


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai konsekuensi keberadaan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun


2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pemerintah, dalam hal ini
Direktorat Pembinaan SMA menerbitkan berbagai model pendukung pembelajaran
agar penyelenggaraan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia dapat memenuhi acuan
atau standar tertentu. Berbagai standar tersebut adalah: (1) standar isi, (2) standar
kompetensi lulusan, (3) standar proses, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan,
(5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan
(8) standar penilaian pendidikan.

Upaya pencapaian standar kompetensi lulusan (SKL) sebagaimana Permendikbud No.


54 tahun 2013, standar isi yang mencakup lingkup materi minimal dan tingkat
kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal sesuai
Permendikbud No. 64 tahun 2013, serta kerangka dasar dan struktur kurikulum
Permendikbud No 69 tahun 2013 yang merupakan landasan filosofis, sosiologis,
psikopedagogis, dan yuridis yang berfungsi sebagai acuan pengembangan struktur
kurikulum pada tingkat nasional dan pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah
serta pedoman pengembangan kurikulum pada Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah, merupakan pengorganisasian kompetensi inti, matapelajaran, beban belajar,
dan kompetensi dasar pada setiap Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, isi
kurikulum yang terdiri dari kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD), serta
struktur kurikulum yang akan dicapai dan diikuti oleh peserta didik melalui proses
pembelajaran dalam jenjang dan waktu tertentu.

Permendikbud 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum mengamanatkan


bahwa Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat
manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)

SMA Bina Negara Hal 3


berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,
emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

SKL terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat
dicapai setelah menyelesaikan masa belajar secara tuntas di satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Agar KD, KI, maupun SKL tercapai, satuan
pendidikan perlu mengelola stuktur kurikulum dengan cermat sehingga pada
pelaksanaannya sejalan dengan kemampuan dan minat peserta didik.

Pilihan kelompok peminatan merupakan bagian penting dalam upaya pencapaian SKL,
KI, dan KD oleh peserta didik. Hal ini dikarenakan ketepatan dalam memilih
kelompok peminatan merupakan bagian dari rencana awal peserta didik untuk
menentukan fakultas atau jurusan pada jenjang pendidikan selanjutnya yakni
perguruan tinggi.

Untuk membantu peserta didik mencapai berbagai kompetensi yang diharapkan,


pemilihan kelompok peminatan menjadi bagian penting diusahakan setepat mungkin.
Dengan demikian, matapelajaran yang diambil akan sesuai dengan minat dan
kemampuan serta berdampak pada perkembangan fisik dan psikologisnya.

Dalam PP nomor 32 tahun 2013 Pasal 77K ayat (1) bagian a, b, dan c dinyatakan
bahwa strukutur kurikulum di SMA terdiri dari muatan umum, muatan peminatan
akademik, dan muatan lintas minat akademik. Hal ini diperjelas dalam Permendikbud
No. 69 tahun 2013 bahwa matapelajaran-matapelajaran dikelompokan ke dalam a).
Kelompok matapelajaran wajib, b). Kelompok matapelajaran peminatan, dan c).
Pilihan Kelompok Peminatan dan Pilihan Matapelajaran Lintas Kelompok Peminatan.
Oleh karena itu, satuan pendidikan sebaiknya memfasilitasi peserta didik dalam
mengambil kelompok matapelajaran peminatan sesuai minat yang didukung dengan
kemampuan. Satuan pendidikan diharapkan mampu melayani kebutuhan peserta didik
yang dituangkan dalam ketentuan khusus berupa dokumen sekolah. Dokumen ini
selanjutnya menjadi acuan untuk pelaksanaan pemilihan kelompok peminatan maupun
pemilihan matapelajaran lintas kelompok peminatan pada setiap awal tahun pelajaran

SMA Bina Negara Hal 4


dan acuan pelaksanaan pendalaman minat awal tahun pelajaran bagi pesrta didik kelas
XI atau XII.

Guna mengimplementasikan Permendikbud nomor 54/2013 tentang SKL,


Permendikbud nomor 64/2013 tentang SI, serta Permendikbud nomor 69/2013 tentang
kerangka dasar dan struktur kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA memandang
perlu menyusun model penyelenggaraan peminatan, lintas minat, dan pendalaman
minat SMA sehingga dapat dijadikan acuan oleh satuan pendidikan.

B. Tujuan

Penetapan program peminatan ini bertujuan :

1. memberikan pemahaman lebih luas untuk melaksanakan pilihan kelompok


peminantan, lintas minat, dan pendalaman minat;
2. memberikan gambaran strategi implementasi pelaksanaan pilihan kelompok
peminantan, lintas minat, dan pendalaman minat;
3. mendorong peningkatan mutu pembelajaran melalui pilihan kelompok
peminantan, lintas minat, dan pendalaman minat yang tepat; dan
4. memberikan gambaran pindah pilihan kelompok peminatan.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup model ini meliputi pengertian dan konsep penyelenggaraan peminatan,
lintas minat, dan pendalaman minat serta pengorganisasiannya.

SMA Bina Negara Hal 5


BAB II

PENGERTIAN DAN KONSEP

A. Pengertian Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat

1. Pengertian Peminatan
Peminatan adalah suatu keputusan yang dilakukan peserta didik untuk memilih
kelompok matapelajaran sesuai minat, bakat, dan kemampuan selama mengikuti
pembelajaran di SMA. Pemilihan peminatan dilakukan atas dasar kebutuhan untuk
melanjutkan keperguruan tinggi.
Struktur kurikulum merupakan sekelompok matapelajaran yang dapat diikuti dan
diambil selama peserta didik menempuh pendidikan seperti tertuang dalam PP No.
32 tahun 2013, Pasal 77B ayat (1) Struktur Kurikulum merupakan pengorganisasian
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan Pembelajaran, matapelajaran, dan
beban belajar pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan, dalam ayat
(4) Struktur Kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
pengorganisasian matapelajaran untuk setiap satuan pendidikan dan/atau program
pendidikan, serta ayat (7) Struktur Kurikulum untuk satuan pendidikan menengah
terdiri atas: a. muatan umum; b. muatan peminatan akademik; c. muatan akademik
kejuruan; dan d. muatan pilihan lintas minat/peminatan.
Demikian juga struktur kurikulum SMA sebagaimana tercantum dalam
Permendikbud nomor 69 tahun 2013 matapelajaran yang dapat diikuti dan diambil
terdiri atas Kelompok Matapelajaran Wajib dan Matapelajaran Pilihan.
Matapelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik untuk Sekolah Menengah Atas.
Matapelajaran pilihan ini memberi corak kepada fungsi satuan pendidikan, dan
didalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Struktur ini
menerapkan prinsip bahwa peserta didik merupakan subjek dalam belajar yang
memiliki hak untuk memilih matapelajaran sesuai dengan minatnya.

SMA Bina Negara Hal 0


Tabel 1: Matapelajaran Pendidikan Menengah

ALOKASI WAKTU
MATAPELAJARAN PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Matapelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20
Matapelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi
(SMK/MAK)
JUMLAH JAM PELAJARAN YANG HARUS
42 44 44
DITEMPUH PER MINGGU (SMA/MA)
JUMLAH JAM PELAJARAN YANG HARUS
48 48 48
DITEMPUH PER MINGGU (SMK/MA)

Matapelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok matapelajaran yang


substansinya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran Kelompok B adalah
kelompok matapelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat
dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah terdiri atas (a)
Kelompok Matapelajaran Wajib yaitu kelompok A dan kelompok B; (b)
Kelompok Matapelajaran C yaitu pilihan Kelompok Peminatan terdiri atas
Matematika dan Ilmu Alam, Ilmu-ilmu Sosial, dan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya;

SMA Bina Negara Hal 1


dan (c) Khusus untuk MA, selain pilihan ketiga kelompok peminatan tersebut, dapat
ditambah dengan peminatan lainnya yang diatur lebih lanjut oleh Kementerian
Agama.

a. Kelompok Matapelajaran Wajib

Kelompok Matapelajaran Wajib merupakan bagian dari pendidikan umum


yaitu pendidikan bagi semua warganegara bertujuan memberikan
pengetahuan tentang bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting
untuk mengembangkan kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat dan
bangsa.

Tabel 2: Struktur kelompok matapelajaran wajib dalam kurikulum Sekolah


Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

ALOKASI WAKTU
MATAPELAJARAN PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Matapelajaran Peminatan Akademik 12 16 16
Matapelajaran Pilihan Lintas Kelompok Peminatan 6 4 4
JUMLAH JAM PELAJARAN YANG HARUS
42 44 44
DITEMPUH PER MINGGU

SMA Bina Negara Hal 2


b. Kelompok Matapelajaran Peminatan

Kelompok matapelajaran peminatan bertujuan: (1) untuk memberikan kesempatan


kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok matapelajaran
sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk
mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau ketrampilan tertentu.
Sebagaimana tercantum pada Tabel 3.

Tabel 3: Matapelajaran Peminatan dalam Kurikulum Sekolah Menengah


Atas/Madrasah Aliyah

ALOKASI
WAKTU PER
MATAPELAJARAN MINGGU
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
I
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
II
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
III Bahasa Asing Lain (Arab, Mandarin, Jepang, Korea,
3 3 4 4
Jerman, Perancis)
4 Antropologi 3 4 4
Matapelajaran Pilihan
Pilihan Lintas Kelompok Peminatan dan/atau Pendalamn Minat 6 4 4

SMA Bina Negara Hal 3


Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia per Minggu 68 72 72
Jumlah jam pelajaran yang harus Ditempuh per Minggu 42 44 44

Kurikulum SMA dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik


belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta
didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan Kelompok Peminatan dan pilihan
Matapelajaran antar Kelompok Peminatan (Lintas Minat).

2. Pengertian Lintas Minat


Dalam Kurikulum 2013, peserta didik selain memilih kelompok matapelajaran
(peminatan), mereka diberi kesempatan untuk mengambil matapelajaran dari
kelompok peminatan lain. Hal ini memberi peluang kepada peserta didik untuk
mempelajari matapelajaran yang diminati namun tidak terdapat pada kelompok
mataplajaran peminatan.
3. Pengertian Pendalaman Minat
Peserta didik yang memiliki kemampuan akademik di atas peserta didik lain diberi
kesempatan untuk mendalami matapelajaran-matapelajaran pada kelompok
peminatannya. Hal ini memberi kesempatan bagi peserta didik yang pada
matapelajaran tertentu di kelompok peminatannya memiliki kemampuan dan
prestasi tertentu sehingga penguasaan terhadap substansi matapelajaran
bersangkutan menjadi tumpuan bagi kelangsungan pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi.

B. Konsep Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 12 ayat (1)
butir b, menyatakan bahwa peserta didik berhak mendapatkan pelayanan pendidikan
sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

Agar bakat, minat, dan kemampuan peserta didik terlayani maka salah satu kebijakan
penting dalam Kurikulum 2013 adalah memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk memilih kelompok matapelajaran (peminatan) yang diminati.

Pemilihan kelompok matapelajaran tersebut dipilih peserta didik semenjak masuk ke


SMA atau kelas X semester pertama. Seperti tertuang dalam tabel 3 di atas, peserta

SMA Bina Negara Hal 4


didik boleh memilih kelompok matapelajaran, yakni peminatan Matematika dan Ilmu
Alam, atau Ilmu-ilmu Sosial, atau Ilmu Bahasa dan Budaya.

Sebagai contoh pertama, apabila seorang peserta didik X, sesuai minat dan bakatnya,
rekomendasi dari guru BK SMP/MTs, dan angket dari guru BK SMA, serta didukung
oleh data prestasi, baik nilai rapor SMP/MTs dan nilai UN SMP/MTs memilih
peminatan Matematika dan Ilmu Alam, maka peserta didik ini selama duduk di
bangku SMA wajib untuk mempelajari matapelajaran Matematika, Biologi, Fisika,
dan Kimia disamping matapelajaran-matapelajaran yang ada di kelompok wajib A dan
B. Contoh kedua, peserta didk Y memilih peminatan Ilmu-ilmu Sosial maka dia wajib
untuk mempelajari matapelajaran Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi beserta
matapelajaran-matapelajaran yang ada di kelompok wajib A dan B. Demikian pula
peserta didik Z memilih peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya maka dia wajib
mempelajari matapelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris,
Bahasa dan Sastra Arab (misalnya sebuah SMA menetapkan Bahasa dan Sastra Arab
sebagai bahasa asing lain wajib pada peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya), dan
Antropologi.

Untuk lintas minat, peserta didik kelas X memilih matapelajaran di luar matapelajaran-
matapelajaran wajib A dan B serta di luar kelompok peminatan yang telah dipilihnya.
Peserta didik tersebut harus memilih dua matapelajaran dari kelompok peminatan yang
lain. Misalnya peserta didik X di atas dapat memilih geografi dan ekonomi; atau
geografi dan antropologi; atau bahasa dan sastra inggris dengan bahasa dan sastra
arab. Peserta didik Y dapat memilih matematika dan biologi; atau matematika dengan
bahasa dan sastra inggris; atau bahasa dan sastra inggris dengan bahasa dan sastra
arab. Peserta didik Z bisa memilih biologi dan kimia; atau sejarah dan ekonomi; atau
biologi dan sejarah.

Khusus untuk kelompok peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya, satuan pendidikan boleh
membuka matapelajaran bahasa dan sastra asing lainnya, misalnya Bahasa dan Sastra
Jepang dengan Bahasa dan Sastra Korea. Selain itu, peserta didik yang memilih
peminatan ilmu Bahasa dan Budaya dapat memilih lintas minat di peminatan Ilmu
Bahasa dan Budaya juga. Sebagai contoh peserta didik di peminatan Ilmu Bahasa dan
Budaya selain dapat memilih lintas minat di peminatan Matematika dan Ilmu Alam

SMA Bina Negara Hal 5


atau Ilmu-ilmu Sosial, juga dapat memilih bahasa Asing yang disediakan sekolah
selain bahasa asing yang telah dipilihnya sebagai peminatan. Dengan demikian peserta
didik yang telah memilih peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya dengan matapelajaran
Bahasa dan Satra Prancis, dapat pula memilih matapelajaranBiologi dan Bahasa dan
Sastra Korea nat, atau matapelajaran Sejarah dan Bahasa dan Sastra Jepang; sebagai
matapelajaran lintas minat. Satuan pendidikan sebaiknya menyarankan peserta didik
untuk mempertahankan matapelajaran lintas minat, salah satu pilihannya sampai di
kelas XII. Peserta didik di kelas X mengikuti dua matapelajaran lintas minat sebanyak
6 jam pelajaran, dan di kelas XI dan kelas XII mengikuti satu matapelajaran lintas
minat sebanyak 4 jam pelajaran sesuai dengan Permendikbud No. 69 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum.

Pemilihan matapelajaran lintas minat dan pendalaman minat bersifat opsional, artinya
seorang peserta didik dapat mengambil dua matapelajaran lintas minat; atau satu
matapelajaran lintas minat dan satu pendalaman minat; atau dua matapelajaran
pendalaman minat

Pada saat kelas XI, peserta didik dapat melanjutkan salah satu matapelajaran lintas
minat atau mengambil matapelajaran untuk pendalaman minat.

Pendalaman minat dapat dilakukan mulai dari kelas X, akan tetapi karena peserta didik
baru mengenal dan mempelajari beberapa matapelajaran maka dalam menentukan
pendalaman minat sebaiknya diperhatikan hal-hal seperti; 1) dilakukan mulai kelas XI;
2) mendapat rekomendasi dari guru matapelajaran yang akan dipilih dan disetujui oleh
guru bimbingan konseling; 3) bagi satuan pendidikan yang telah memiliki kerja sama
dengan perguruan tinggi, bentuk dan pelaksanaan kerja sama diatur dengan perguruan
tinggi bersangkutan; dan 4) memiliki peserta didik yang memang mempunyai potensi
lebih untuk matapelajaran tertentu yang terdapat pada perguruan tinggi tersebut dapat
mengikutsertakan pembelajaran peserta didiknya pada perguruan tinggi tersebut.

SMA Bina Negara Hal 6


BAB III

MEKANISME DAN PROSEDUR

A. Pengorganisasian

Kelompok Peminatan yang dipilih peserta didik terdiri atas kelompok Matematika dan
Ilmu Alam (MIA), Ilmu-ilmu Sosial (IIS), dan Ilmu Budaya dan Bahasa (BaBu).
Sejak mendaftar ke SMA, di Kelas X seorang peserta didik sudah harus memilih
kelompok peminatan dan lintas minat mana yang akan dimasuki.

Penentuan pemilihan kelompok peminatan di SMA dilakukan dengan


mempertimbangkan;

1. nilai rapor SMP/MTs,


2. nilai ujian nasional SMP/MTs,
3. rekomendasi guru bimbingan dan konseling di SMP/MTs,
4. hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA, dan
5. tes bakat minat oleh psikokog.

Untuk mengolah nilai rapor dan nilai ujian nasional SMP/MTs, satuan pendidikan
dapat membentuk tim pengolah data. Nilai-nilai tersebut selajutnya diurutkan sesuai
kebutuhan, bisa diurutkan berdasarkan nilai keseluruhan atau berdasarkan nilai setiap
matapelajaran. Pengurutan berdasarkan nilai matapelajaran sangat disarankan karena
akan membantu pihak SMA menempatkan peserta didik sesuai minat dan bakat serta
didukung oleh data nilai matapelajaran yang akan ditempuh di SMA. Sebagai contoh
seorang peserta didik yang memiliki minat mendalami kelompok matapelajaran
Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, maka nilai matematika dan IPA di SMP/MTs dapat
dijadikan rujukan untuk menempatkan peserta didik bersangkutan sesuai kriteria yang
ditetapkan SMA. Demikian juga nilai bahasa Indonesia dan bahasa inggris menjadi
rujukan bagi peserta didik yang berminat mengambil kelompok peminatan Ilmu
Bahasa dan Budaya.

Agar pelaksanaan peminatan dan lintas minat berjalan sesuai yang dikehendaki maka
perlu kerja sama antara panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan tim

SMA Bina Negara Hal 0


kurikulum di bawah koordinasi kepala sekolah. Unsur-unsur yang terlibat dalam
peminatan dan lintas minat, sebagai berikut.

1. Kepala sekolah sebagai penangungjawab seluruh kegiatan.


2. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum sebagai pelaksana PPDB dan koordinator
peminatan-lintas minat.
3. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan sebagai pelaksana PPDB dan anggota tim
peminatan-lintas minat.
4. Wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat sebagai pelaksana PPDB dan
anggota tim peminatan-lintas minat.
5. Wakil kepala sekolah bidang sarana/prasarana sebagai anggota peminatan-lintas
minat yang bertugas selaku koordinator analisis SDM dan sarana/prasarana.
6. Guru BK sebagai anggota tim peminatan-lintas minat yang bertugas membuat
kuesioner peminatan-lintas minat dan salah satu unsur penentu pemilihan
peminatan.
7. Tim kurikulum sebagai anggota peminatan-lintas minat yang bertugas mengimput
data peserta didik baru.

B. Langkah-langkah Penentuan Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat

1. Peminatan dan Lintas Minat

Langkah awal penentuan peminatan dan lintas minat adalah melaksanakan Analisis
kondisi riil sekolah focus terhadap analisis standar sarana dan prasarana dan
analisis pendidik dan analisis struktur kurikulum. Seperti contoh berikut:

Hasil Analisis Sarana Prasarana:

Kesenjanga Tindak
No. Kondisi Ideal Kondisi Riil
n Lanjut
(kolom ini diisi (kolom ini
sesuai dengan diisi sesuai
tuntutan dengan
Permendiknas atau kondisi riil
Permendikbud yang sekolah)

SMA Bina Negara Hal 1


Kesenjanga Tindak
No. Kondisi Ideal Kondisi Riil
n Lanjut
berlaku)
Standar Sarana dan
Prasarana
1. Bangunan:
a. Ruang Belajar a. ruang a. masih Rencana
(ruang Kelas); belajar sisa penerima
jumlah ruang ada 30 ruang an siswa
kelas minimal ruang dan sebanya kelas X
sama dengan jumlah k 12 sebanyak
jumlah rombongan rombonga ruang, 10
belajar n belajar sehingga rombonga
kelas XI memung n belajar
dan XII kinkan dengan
ada 18 untuk peminata
rombonga meneri n dan
n belajar ma lintas
minimal minat
9 disesuaika
rombong n dengan
an hasil
belajar angket
kelas X dan
wawancar
a
b. Perpustakaan Dapat ……………. Dijadikan
c. dst menampung tempat
40 orang untuk
siswa yang sumber
membaca belajar
Dengan ruang dan

SMA Bina Negara Hal 2


Kesenjanga Tindak
No. Kondisi Ideal Kondisi Riil
n Lanjut
baca terpisah tempat
dari ruang belajar
pajang buku siswa
diluar jam
pelajaran
2. Lahan ………………. ………………. ………………
a. ……………dst .
3. Dst

SMA Bina Negara Hal 3


Contoh Analisis Pendidik dan Tenaga Kependidikan dikaitkan dengan jumlah jam pelajaran untuk masing-masing
matapelajaran dalam struktur Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013:

Jumlah
Jumlah
Jumlah Jam Jumlah Jam kekurangan Rombongan
Rombongan Guru yg
No. Mata Pelajaran Pelajaran XI minimal yang Jam belajar Kelas
belajar XI ada
& XII harus tersedia Pelajaran X yang
dan XII
diperlukan

Pendidikan
1 18
Agama 36 3 72 36 12

Pendidikan
2 18
Kewarganegaraan 36 4 96 60 30

3 Bahasa Indonesia 18
74 4 96 22 6

4 Bahasa Inggris 18
76 4 96 20 10

5 Matematika 18
70 7 168 98 14

6 Seni Budaya 18
36 3 72 36 18

SMA Bina Negara Hal 0


Jumlah
Jumlah
Jumlah Jam Jumlah Jam kekurangan Rombongan
Rombongan Guru yg
No. Mata Pelajaran Pelajaran XI minimal yang Jam belajar Kelas
belajar XI ada
& XII harus tersedia Pelajaran X yang
dan XII
diperlukan

Pendidikan
Jasmani,
7 18
Olahraga dan
Kesehatan 36 2 48 12 4

8 Sejarah 18
34 2 48 14 3

Prakarya dan
Kewirausahaan
9
(Termasuk
Muatan Lokal) 0

10 Geografi 7
28 3 72 44 15

11 Ekonomi 7
35 5 120 85 28

12 Sosiologi 7
28 2 48 20 7

13 Fisika 9 45 4 96 51

SMA Bina Negara Hal 1


Jumlah
Jumlah
Jumlah Jam Jumlah Jam kekurangan Rombongan
Rombongan Guru yg
No. Mata Pelajaran Pelajaran XI minimal yang Jam belajar Kelas
belajar XI ada
& XII harus tersedia Pelajaran X yang
dan XII
diperlukan

17

14 Kimia 9
45 4 96 51 17

15 Biologi 9
45 4 96 51 17

Teknologi
16 Informasi dan 18
Komunikasi 36 1

17 Antropologi 2 4 0 0

18 Sastra Indonesia 2 8 0 0

19 Bahasa Jerman 9
22 1 24 2 1

20 Bahasa Jepang 9
22 1 24 2 1

21 Budaya Sunda 2 4 0 0

SMA Bina Negara Hal 2


Jumlah
Jumlah
Jumlah Jam Jumlah Jam kekurangan Rombongan
Rombongan Guru yg
No. Mata Pelajaran Pelajaran XI minimal yang Jam belajar Kelas
belajar XI ada
& XII harus tersedia Pelajaran X yang
dan XII
diperlukan

22 Bahasa Sunda 18 36 1 24

23 PLH 9 18 0 0

SMA Bina Negara Hal 3


Dari hasil analisis di atas maka SMA tersebut dapat menentukan jumlah
Rombongan belajar kelas X maksimal 30 Rombongan belajar. Tetapi hal ini
tidak mungkin dilakukan karena berdasarkan hasil analisis sarana prasarana
hanya memungkinkan untuk menerima maksimal 12 rombongan belajar.

Jumlah rombongan belajar peminatan dan lintas minat yang ditawarkan


dapat dipertimbangkan dengan memperhatikan hasil analisis tersebut
sehingga tidak ada pendidik yang tidak diberdayakan atau terlalu sarat beban
mengajarnya. Berdasarkan hasil analisis di atas jumlah rombongan belajar
peminatan MIA yang dapat dilaksanakan minimal 4 (empat) dan maksimal 12
(duabelas). Untuk peminatan IIS jumalh rombongan belajar maksimal 7 dan
minimal 4, serta untuk peminatan Babu bisa tidak dilasanakan, jika peserta
didik dari peminatan MIA dan IIS memilih lintas minat matapelajaran yang
ada di peminatan Babu, minimal sama dengan yang diperlukan masing-masing
matapelajaran sesuai dengan hasil analisis di atas.

Contoh:

Dengan melihat perbandingan jumlah pendidik dan jumlah jam setiap


matapelajaran, serta sarana dan prasarana yang ada sesauai dengan hasil
analisis di atas, maka SMA tersebut menentukan jumlah rombongan belajar
sebanyak 10 (sepuluh) dengan penawaran sebagai berikut;

1. Jumlah rombongan belajar MIA sebanyak 4 (empat) rombongan belajar;


2. Jumlah rombongan belajar IIS sebanyak 4 (empat) rombongan belajar;
3. Jumlah rombongan belajar BaBu sebanyak 2 (dua) rombongan belajar;
4. Lintas minat yang ditawarkan adalah sebagai berikut:
MIA IIS Babu
Matapelajaran 1. Geografi 1. Fisika 1. Fisika
2. Sosiologi 2. Kimia 2. Kimia
lintas minat
3. Ekonomi 3. Biologi 3. Biologi
yang dapat 4. Bahasa dan Sastra 4. Bahasa dan 4. Geografi
Inggris Sastra Inggris 5. Sosiologi
dipilih oleh
5. Bahasa dan Sastra 5. Bahasa dan 6. Ekonomi
peserta didk Jepang Sastra Jepang 7. Bahasa dan
6. Bahasa dan Sastra 6. Bahasa dan Sastra
pada
Jerman Sastra Jerman Jerman
7. Antropologi 7. Antropologi

SMA Bina Negara Hal 0


peminatan

Untuk selanjutnya Tim Pengembang Kurikulum (TPK) menyusun program


Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) termasuk penyusunan angket
peminatan dan lintas minat berdasarkan hasil Analisis Kondisi Rill Sekolah.

Berikut adalah contoh angket peminatan dan lintas minat:

ANGKET PERHATIAN ORANG TUA/ WALI CALON PESERTA DIDIK BARU

A. Pengantar
Angket ini dimaksudkain untuk memperoteh informasi tentang identitas
dan harapan peminatan belajar bagi putra-putri ibu-Bapak.
Informasi/data ini akan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan
penerimaan dan penempatan pilihan bidang keahlian bagi putra-putri Ibu
Bapak di sekolah ini. Untuk itu, isilah secara hati-hati dan benar sesuai
dengan harapan dan perhatian Ibu-Bapak, sebab kekeliruan isian ini akan
berpengaruh terhadap karir putra-putri Ibu-Bapak dimasa yang akan
datang, Semoga Tuhan Yang Maha Esa mengabulkan harapan.

B. Petunjuk pengisian
1. Bacalah secara teliti
2. Jawablah semua pertanyaan secara jujur sesuai dengan diri Anda.

C. Pertanyaan-pertanyaan
1. Identitas Ayah
a. Nama lengkap :
.................................................

SMA Bina Negara Hal 1


.
b. Tempat dan tanggal lahir :
.................................................
.
c. Agama :
.................................................
.
d. Alamat tempat tinggal :
.................................................
.
e. Pendidikan terakhir :
.................................................
.
f. Pekerjaan :
.................................................
.
g. Jabatan :
.................................................
.
2. Identitas Ibu
a. Nama lengkap :
.................................................
.
b. Tempat dan tanggal lahir :
.................................................
.
c. Agama :
.................................................
.
d. Alamat tempat tinggal :
.................................................
.

SMA Bina Negara Hal 2


e. Pendidikan terakhir :
.................................................
.
f. Pekerjaan :
.................................................
.
g. Jabatan :
.................................................
.
3. Identitas Wali (penanggung biaya pendidikan)
a. Nama lengkap :
.................................................
.
b. Tempat dan tanggal lahir :
.................................................
.
c. Agama :
.................................................
.
d. Alamat tempat tinggal :
.................................................
.
e. Pendidikan terakhir :
.................................................
.
f. Pekerjaan :
.................................................
.
g. Jabatan :
.................................................
.

SMA Bina Negara Hal 3


4. Apabila diterima di sekoiah ini, harapan kami dapat di terima pada
peminatan : (beri tanda silang yang dipilih)
a. Sepenuhnya kami serahkan kepada anak,
b. Sepenuhnya kami serahkan hasi! seteksi tim sekolah,
c. Harus sesuai dengan pilihan kami yaitu :
1. Pilihan pertama : a) Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu
Alam;
b) Peminatan Ilmu-ilmu Sosial;
c) Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan
Budaya
2. Pilihan kedua : a) Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu
Alam;
b) Peminatan Ilmu-ilmu Sosial;
c) Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan
Budaya
3. Pilihan ketiga : a) Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu
Alam;
b) Peminatan Ilmu-ilmu Sosial;
c) Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan
Budaya
d. Lintas minat dari pilihan tersebut adalah sebagai berikut: (beri
tanda silang pada dua mata pelajaran pilihan)
1. Jika memilih peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam:
a) Geografi
b) Sosiologi
c) Ekonomi
d) Bahasa dan Sastra Inggris
e) Bahasa dan Sastra Jepang
f) Bahasa dan Sastra Jerman
g) Antropologi
2. Jika memilih peminatan Ilmu-ilmu Sosial:
a) Fisika

SMA Bina Negara Hal 4


b) Kimia
c) Biologi
d) Bahasa dan Sastra Inggris
e) Bahasa dan Sastra Jepang
f) Bahasa dan Sastra Jerman
g) Antropologi
3. Jika memilih peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya:
a) Fisika
b) Kimia
c) Biologi
d) Geografi
e) Sosiologi
f) Ekonomi
g) Bahasa dan Sastra Jerman
e. Bila tidak sesuai dengan pilihan peminatan kami, maka : (beri
tanda silang yang dipilih)
1. kami diundang untuk klarifikasi
2. anak kami tidak pedu diterima di sekolah ini

5. Apabila putra kami diterima di sekolah ini, maka kebutuhan fasifitas


belajar peserta didik selama pendidikan :
a. seluruh kebutuhan belajar akan kami penuhi
b. sebagian besar kebutuhan belajar akan kami penuhi
6. Fasiltas belajar yang akan kami siapkan sebagai berikut :
a. Ruang belajar: ya/tidak*)
b. Buku pelajaran : ya/tidak*)
c. Bahan bacaan tambahan : ya / tidak*)
d. Alat komunikasi: ya/tidak*)
e. Komputer: ya / tidak*)
f. Jaringan internet: ya / tidak*)
g. Transpotasi ke sekolah : jalan kaki, diantar jemput, sepeda,
sepeda motor, angkutan umum*) *

SMA Bina Negara Hal 5


h. Uang saku : ya / tidak*)
i. .................................................................
j. .................................................................
*) coref yang tidak pertu

7. Apabila putra kami diterima belajar di sekolah ini, maka aktivitas


betejar putra di luar sekolah, adalah sbb. :
a. kami dampingi sendiri di rumah
b. didampingi guru privat di rumah
c. mengikuti bimbingan belajar
d. belajar mandiri
e. belajar mandiri dan kadang dengan temannya
f. .........................................................
g. ..........................................................
8. Setelah piitra kami setesai belajar di sekolah ini, harapan kami
adalah : (beri tanda silang yang dipilih dan lengkapi biia pertu),
a. bekerja sambil kuliah
b. bekerja
c. kuliah dengan jurusan
…………………………………………………………………………
d. Kami serahkan sepenuhnya kepada anak kami

Demikian isian ini saya tulis dengan sesungguhnya sesuai dengan harapan dan
keadaan kam

…………………………,
………………………….

Orang tua/ wali peserta didi

(……………………………………………………
)

SMA Bina Negara Hal 6


Catatan:

1. Pilihan Peminatan berlaku selama peserta didik menempuh pendidikan di


SMA;
2. Angket ini dikumpulkan pada waktu daftar ulang calon peserta didik
baru.
Meskipun sekolah telah menentukan jumlah rombongan belajar masing-masing
peminatan dan telah ditawarkan kepada calon peserta didik, tetapi jumlah
rombongan belajar pada akhirnya masih ada kemungkinan berubah
disesuaikan dengan hasil pengisian angket peserta didik seperti di atas.

Peminatan dan lintas minat dapat dilaksanakan sebelum atau sesudah peserta
didik diterima di SMA sesuai dengan program PPDB yang telah disusun.

1. Jika penentuan peminatan dilaksanakan setelah peserta didik diterima di


Kelas X, maka dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Satuan pendidikan menjelaskan kepada peserta didik baru tentang
pengertian peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat.
Agar peserta didik memahami makna setiap mata pelajaran yang akan
dipilihnya, satuan pendidikan memberikan penjelasan mengenai
kebermaknaan masing-masing matapelajaran di peminatan
Matematika dan Ilmu Alam, peminatan Ilmu-Ilmu Sosial dan peminatan
Bahasa dan Budaya. Penjelasan ini berisi antara lain; tujuan, ruang
lingkup materi, fakultas/jurusan di PT, profesi yang memungkinkan.
b. Tim Pengembang Kurikulum (TPK) mulai mengolah data nilai rapor
SMP/MTs dan nilai UN SMP/MTs seluruh peserta didik baru.
c. Satuan pendidikan dapat memberikan angket peminatan dan lintas
minat kepada peserta didik baru pada hari pertama MOPD untuk
dikumpulkan pada hari terakhir. Tujuan diberikan angket di hari
pertama agar peserta didik bisa mempelajari dan berkonsultasi
dengan orang tua
d. Apabila diperlukan dapat melaksanakan tes penempatan.

SMA Bina Negara Hal 7


e. Jika dari hasil langkah-langkah di atas masih ada peserta didik yang
ragu atau kurang memahami tentang peminatan tersebut, dapat
dilakukan wawancara oleh guru BP/BK, baik terhadap peserta didik
tersebut maupun terhadap orangtuanya
f. Tim Pengembang Kurikulum menentukan pembagian kelas X sesuai
proses peminatan peserta didik. (MIA, IIS dan BaBu)
g. Mengelompokkan peserta didik di masing-masing peminatan sesuai
dengan pilihan matapelajaran lintas minat, sehingga memungkinkan
bertambahnya atau berkurangan rombongan belajar seperti dijelaskan
sebelumnya.
Contoh:
Table 1: Rekapitulasi hasil pemilihan lintas minat

Jumlah
Rombongan
Mata Pelajaran Peserta
belajar
Didik

Antropologi 63 2

Bahasa dan Sastra Inggris 175 6

Bahasa dan Sastra Jepang 91 3

Biologi 55 2

Ekonomi 97 3

Geografi 60 2

Sosiologi 43 2

Jumlah 584 20

2. Jika peminatan dilakukan sebelum peserta didik diterima di SMA


a. TPK menyusun program peminatan, dan lintas minat seperti
dijelaskan di atas;

SMA Bina Negara Hal 8


b. Mensosialisasikan program tersebut ke SMP/MTs paling lambat 1
(satu) bulan sebelum pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB)
c. Satuan pendidikan dapat memberikan angket peminatan kepada
peserta didik baru melalui SMP/MTs;
d. Tim Pengembang Kurikulum (TPK) mulai mengolah data nilai rapor
SMP/MTs dan nilai UN SMP/MTs seluruh peserta didik baru;
e. Menentukan peserta didik yang memenuhi kriteria peminatan
berdasarkan hasil pengolahan nilai, serta mempertimbangkan hasil
angket peminatan.
f. Jika dari hasil langkah-langkah di atas masih ada peserta didik
yang ragu atau kurang memahami tentang peminatan tersebut,
dapat dilakukan wawancara oleh guru BP/BK, baik terhadap calon
peserta didik tersebut maupun terhadap orangtuanya
g. Tim Pengembang Kurikulum menentukan peserta didik yang
diterima sesuai dengan kriteria masing-masing peminatan dan
membuat surat pernyataan diterima sesuai dengan peminatannya.
h. Tim Pengembang Kurikulum melaksanakan Pembagian kelas X
sesuai dengan peserta didik yang diterima di masing-masing
peminatan. (MIA, IIS dan BaBu)
i. Mengelompokkan peserta didik di masing-masing peminatan sesuai
dengan pilihan matapelajaran lintas minat, sehingga
memungkinkan bertambahnya atau berkurangnya rombongan
belajar seperti contoh pada table 1 di atas.

1. Pendalaman Minat

Untuk melaksanakan pendalaman minat, SMA harus melaksanakan


kerjasama dengan Perguruan Tinggi (PT) setempat agar peserta didik yang
memilih matapelajaran pendalaman minat tertentu dapat langsung
belajar di PT sesuai dengan pilihan matapelajaran yang akan menjadi

SMA Bina Negara Hal 9


matakuliah di PT tersebut.(lihat Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang
Struktur Kurikulum).

Penjelasan pendalaman minat secara rinci, masih menunggu aturan lebih


lanjut.

SMA Bina Negara Hal 10


BAB IV

PENUTUP

Model penyelenggaraan peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat ini


dapat dijadikan acuan untuk membantu satuan pendidikan, khususnya dalam
melaksanakan peminatan dan lintas minat bagi peserta didik sesuai tuntutan
Kurikulum 2013.

Peminatan pada Kurikulum 2013 dilaksanakan di semester pertama kelas X


sehingga menuntut satuan pendidikan untuk mempersiapkan segala sesuatunya
lebih awal, termasuk pelaksanaan analisis kondisi riil sekolah yang meliputi
semua standar pendidikan, terutama standar pendidik, standar sarana dan
prasarana, serta struktur kurikulum yang akan dilaksanakan.

Peminatan, lintas minat dan pendalaman minat dilakukan, sebagai upaya


layanan satuan pendidikan terhadap peserta didik yang ingin mengembangkan
potensinya sesuai dengan bakat yang dimilikinya serta pilihan yang diminatinya.

SMA Bina Negara Hal 0


DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003.


2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan.
3. Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan.
4. Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi.
5. Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum.
6. Permendikdud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum

SMA Bina Negara Hal 1

You might also like