You are on page 1of 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny.

W DENGAN
BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG PERINATOLOGI
RS SMC KABUPATEN TASIKMALAYA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas sebagai syarat untuk menempuh
stase anak

Disusun oleh :
DEDE SURYADI, S.Kep
1490117051

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GALUH


PROGRAM PROFESI NERS
2017
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Bayi Ny. W
Umur : 2 Hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kp. Citengek 03/04, Desa Kutawarimgin , Salawu -
Tasikmalaya.
Dx Media : BBLR
Tgl Masuk RS : 21 September 2016
Tgl Pengkajian : 23 September 2016
No. RM : 07-08-41-64
b. Identitas Orang Tua
Nama : Tn. A
Umur : 42 Tahun
Alamat : Kp. Citengek 03/04, Desa Kutawarimgin , Salawu
- Tasikmalaya.
Hubungan : Ayah Klien
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Berat badan lahir 2150gram
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Lahir bayi laki-laki dengan dengan cara SC atas indikasi placenta
previa dengan berat badan 2150gram dan panjang badan 47cm. Bayi
lahir tidak segera menangis, tidak ada cacat bawaan.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
- Pre Natal Care
Melakukan pemeriksaan kehamilan 11 kali, keluhan selama
hamil hanya mengalami pusing dan mual muntah di trimester
pertama kehamilan, tidak pernah menggunakan obat-obat selain
yang di anjurkan oleh tenaga medis, kenaikan berat badan
selama kehamilan yaitu 9Kg, melakukan imunisasi TT 2 kali.
- Natal
Melahirkan di rumah sakit dengan jenis persalinan sponan,
persalinan di tolong oleh bidan.
- Post Natal
BB lahir 2150 gram dan PB 47 cm, bayi tidak segera menangis,
aktivitas lemah. Nilai APGAR skore menit pertama 6, pada
menit ke lima nilai apgar skore bertambah menjadi 8.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Tanda-tanda vital
RR : 60x/menit S : 36,60C N : 120x/menit
c. Antropometri
 Panjang Badan : 47 Cm
 Berat Badan : 2150 gram
 Lingkar Kepala : 31 cm
 Lingkar Perut : 33 cm
 Lingkar Dada : 34 cm
d. Head To Toe
1) Kepala dan rambut : Bentuk kepala oval, warna rambut hitam
bersih, benjolan (-), lesi (-).
2) Muka
 Mata : Bentuk simetris antara kiri dan kanan, sklera an
ikterik, konjungtiva anemis (-).
 Hidung : Tidak ada lesi, mukosa warna merah muda,
pernapasan cuping hidung (-).
 Mulut : Mukosa bibir lembab, mulut tampak bersih.
 Telinga : Bentuk simetris, tidak ada luka, tampak bersih tidak
ada serumen.
3) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
benjolan.
4) Dada
 Paru : Pergerakan dada simetris, bunyi paru vesikuler .
 Jantung : bunyi jantung I, II irama reguler murni, tidak ada
bunyi jantung tambahan.
5) Abdomen : Bentuk datar lembut, tidak ada massa, tidak ada
distensi abdomen, bising usus (+).
6) Ekstremitas : atas bawah normal
4. Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hematologi
Hemoglobin 12.4 Pria : 14-18 gr/dl
Wanita : 12-16
Leukosit 10,500 4000-10.000 /mm3
Trombosit 226,000 150.000-450.000 /mm3
Hematokrit 37,1 35-45 %
Golongan Darah B Rh (+)

B. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : - BBLR Pola napas tidak
DO : ↓ efektif
- RR : 60x/m Prematuritas
- Kulit tampak ↓
sianosis Fungsi organ paru
belum baik

Vaskular paru imatur

Penyakit membran
hialin

Pola napas tidak
efektif
2. DS : - BBLR Perubahan nutrisi
DO : ↓ kurang dari
- BB neonatus Prematuritas kebutuhan
2150gram ↓
- Bayi tampak Fungsi organ otak
lemah belum baik

Imaturitas sentrum2
vital

Regulasi pernapasan

Refleks menelan
belum sempurna

Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
3. DS : - BBLR Resiko infeksi
DO : ↓
- Jumlah leukosit Prematuritas
10,500 ↓
- Suhu : 36,60C Penurunan daya tahan
- Kulit tampak tubuh
kemerahan ↓
- Akral hangat Resiko infeksi

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas pusat pernapasan.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan refleks
menelan belum sempurna.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan imunologis yang tidak
efektif.

D. INTERVENSI
No Dx Kep Tujuan Intervensi Rasional
1. Pola nafas Setelah dilakukan - Kaji frekwensi - Membantu dalam
yang tidak tindakan selama dan pola membedakan
efektif 3x24 jam pola pernapasan, periode perputaran
berhubunga napas kembali perhatikan pernapasan normal
n dengan efektif, denga n adanya apnea dan dari serangan
imaturitas kriteria hasil: perubahan apnetik sejati,
pusat - Neonatus akan frekwensi terutama sering
pernapasan. mempertahank jantung. terjadi pada gestasi
an pola - Isap jalan napas minggu ke-30.
pernapasan sesuai kebutuhan - Menghilangkan
periodik mukus yang
- Membran neyumbat jalan
mukosa merah napas
muda. - Posisikan bayi - Posisi ini
pada abdomen memudahkan
atau posisi pernapasan dan
telentang dengan menurunkan episode
gulungan popok apnea, khususnya
dibawah bahu bila ditemukan
untuk adanya hipoksia,
menghasilkan asidosis metabolik
hiperekstensi. atau hiperkapnea
- Tinjau ulang - Magnesium sulfat
riwayat ibu dan narkotik
terhadap obat- menekan pusat
obatan yang akan pernapasan dan
memperberat aktifitas SSP.
depresi
pernapasan pada
bayi.
- Kolaborasi : - Hipoksia, asidosis
Pantau metabolik,
pemeriksaan hiperkapnea,
laboratorium hipoglikemia,
sesuai indikasi hipokalsemia dan
sepsis memperberat
- Berikan oksigen serangan apnetik.
sesuai indikasi - Perbaikan kadar
- Berikan obat- oksigen dan
obatan yang karbondioksida
sesuai indikasi. dapat meningkatkan
fungsi pernapasan
2. Perubahan Setelah dilakukan - Kaji maturitas - Menentukan metode
nutrisi tindakan selama refleks berkenaan pemberian makan
kurang dari 4x24 jam nutrisi dengan yang tepat untuk
kebutuhan terpenuhi sesuai pemberian makan bayi.
berhubunga kebutuhan, dengan (misalnya :
n dengan kriteria hasil : mengisap,
refleks - Bayi mendapat menelan, dan
menelan kalori dan batuk).
belum nutrient - Auskultasi - Pemberian makan
sempurna. esensial yang adanya bising pertama bayi stabil
adekuat. usus, kaji status memiliki peristaltik
- Mempertahank fisik dan status dapat dimulai 6-12
an pernapasan. jam setelah
pertumbuhan kelahiran. Bila
dan distres pernapasan
peningkatan ada cairan
berat badan parenteral di
dalam kurva - Kaji berat badan indikasikan dan
normal dengan dengan cairan peroral harus
penambahan menimbang berat ditunda.
berat badan badan setiap hari, - Mengidentifikasikan
tetap, kemudian adanya resiko
sedikitnya 20- dokumentasikan derajat dan resiko
30 gram/hari. pada grafik terhadap pola
pertumbuhan pertumbuhan.
bayi.
- Pantau masukan
dan dan
pengeluaran.
Hitung konsumsi - Memberikan
kalori dan informasi tentang
elektrolit setiap masukan aktual
hari. dalam hubungannya
- Kaji tingkat dengan perkiraan
hidrasi, kebutuhan untuk
perhatikan digunakan dalam
fontanel, turgor penyesuaian diet.
kulit, berat jenis - Peningkatan
urine, kondisi kebutuhan metabolik
membran dari bayi SGA dapat
mukosa, fruktuasi meningkatkan
berat badan. kebutuhan cairan.
- Kaji tanda-tanda Keadaan bayi
hipoglikemia; hiperglikemia dapat
takipnea dan mengakibatkan
pernapasan tidak diuresi pada bayi.
teratur, apnea, - Karena glukosa
letargi, fruktuasi adalah sumber
suhu, dan utama dari bahan
diaphoresis. bakar untuk otak,
Pemberian kekurangan dapat
makan buruk, menyebabkan
gugup, menangis, kerusakan SSP
nada tinggi, permanen.hipoglike
gemetar, mata mia secara bermakna
terbalik, dan meningkatkan
aktifitas kejang. mobilitas mortalitas.
Kolaborasi :
- Pantau
pemeriksaan
laboratorium - Mendeteksi
sesuai indikasi. perubahan fungsi
ginjal berhubungan
dengan penurunan
simpanan nutrien
- Berikan dan kadar cairan
suplemen akibat malnutris.
elektrolit sesuai - Ketidakstabilan
indikasi misalnya metabolik pada bayi
kalsium glukonat SGA/LGA dapat
10%. memerlukan
suplemen untuk
mempertashankan
homeostasis.
3. Resiko Setelah dilakukan - Kaji adanya - Untuk mengetahui
infeksi tindakan selama tanda – tanda lebih dini adanya
berhubunga 2x24 jam infeksi infeksi tanda-tanda
n dengan tidak terjadi, terjadinya infeksi
pertahanan dengan kriteria - Tindakan yang
imunologis hasil : - Lakukan isolasi dilakukan untuk
yang tidak - Suhu tubuh bayi lain yang meminimalkan
efektif dalam batas menderita infeksi terjadinya
normal sesuai kebijakan infeksi yang lebih
- Tidak ada insitusi luas
tanda-tanda - Untuk mencegah
infeksi. - Sebelum dan terjadinya infeksi
- Leukosit setelah
5.000-10.000 menangani bayi,
lakukan
pencucian tangan - Untuk mencegah
terjadinya infeksi
- Yakinkan semua
peralatan yang
kontak dengan
bayi bersih dan - Untuk mencegah
steril terjadinya infeksi
- Cegah personal yang berlanjut pada
yang mengalami bayi
infeksi menular
untuk tidak
kontak langsung
dengan bayi.

E. IMPLEMENTASI
Tanggal/J No. Dx Implementasi Paraf
am Kep
12-04-2018 1
08.00 - Mengkaji frekwensi dan pola pernapasan
08.15 Hasil : RR 62x/m
- Membebaskan jalan napas
08.30 Hasil : bayi tampak lebih nyaman
- Memposisikan bayi pada abdomen atau posisi
telentang dengan gulungan popok dibawah bahu
untuk menghasilkan hiperekstensi.
09.00 Hasil : bayi tampak lebih nyaman
- Memberikan therapi oksigen
Hasil : sudah terpasang oksigen

12-04-2018 2
08.00 - Mengkaji maturitas refleks isap dengan
09.15 memberikan susu menggunakan dot
Hasil : Reflels isap baik
09.30 - Menimbang berat badan
Hasil : BB 2200 gram
- Memberikan suplemen elektrolit
- Memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluarga klien tentang pemberian nutrisi yang
sesuai untuk bayi baru lahir
Hasil : Keluarga klien mendengarkan dan
mengerti apa yang telah disampaikan.
12-04-2018 3. - Mengkaji adanya tanda – tanda infeksi
10.30 Hasil : akral hangat, kulit tampak kemerahan
11.00 - Menjauhkan klien dengan bayi lain yang
11.30 menderita infeksi
Hasil : Klien ditempatkan dalam inkubator
- Melakukan perawatan tali pusat
- Melakukan personal hygiene
Hasil : Bayi tampak bersih dan nyaman
F. CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal No Evaluasi Paraf
DP
Sabtu 1. S:
14-04-2018 O : R : 60x/menit, nangis kuat, gerak
14.00 aktif, terpasang oksigen.
A : pola napas tidak efektif
P:
- Kaji TTV
- Berikan terapi oksigen
1liter/m
- Berikan terapi sesuai advice
dokter
14-04-2018 2. S:-
14.00 O : BB 2200gram, refleks isap baik.
A : Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan
P:
- Observasi tanda-tanda vital
- Timbang BB
- Berikan terapi nutrisi
14-04-2018 3. S:-
14.00 O : Jumlah leukosit 10,500, Suhu :
36,60C, akral hangat, kulit tampak
kemerahan
A : Resiko Infeksi
P:
- Kaji adanya tanda-tanda
infeksi
- Lakukan personal hygiene
- Lakukan perawatan tali
pusat
SATUAN ACARA PENYULUHAN
NUTRISI YANG SESUAI UNTUK BAYI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas sebagai syarat untuk menempuh stase
anak

Disusun oleh :
DEDE SURYADI, S.Kep
1490117051

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GALUH


PROGRAM PROFESI NERS
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Pokok Bahasan : Nutrisi yang sesuai untuk bayi


2. Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian Nutrisi
b. Tujuan Pemberian Nutrisi
c. Jenis Nutrisi Untuk Bayi
d. Pentingnya ASI
3. Sasaran : Keluarga Klien
4. Tempat : Ruangan Perinatologi RS SMC
5. Tanggal/Pukul : 14 April 2018
6. Waktu : 09.30 WIB s/d 09.50 WIB
7. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini klien dan keluarga klien mampu
mengetahui tentang nutrisi yang baik dan sesuai untuk bayi.
8. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Pengertian Nutrisi
b. Mengetahui Tujuan Pemberian Nutrisi
c. Mengetahui Jenis nutrisi untuk bayi
d. Mengetahui Pentingnya ASI
9. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
10. Media
a. Leaflet
11. Materi
Terlampir
12. Proses Penyuluhan
Tahap Kegiatan Kegiatan Perawat Kegiatan Klien
Pembukaan  Membuka kegitan dengan  Menjawab salam
(5 menit) mengucapkan salam  Mendengarkan
 Memperkenalkan diri keterangan penyaji
 Menjelaskan tujuan dan
manfaat dari penyuluhan
 Menyebutkan materi yang
akan di sampaikan
 Membagikan leaflet
Isi  Menjelaskan materi  Memperhatikan dan
(10 menit) mendengarkan
keterangan dari
penyaji
Penutup  Diskusi dan tanya jawab  Mendengarkan,
(5 menit)  Memberikan rewards bertanya, dan
kepada keluraga yang menjawab pertanyaan
telah menjawab  Mendengarkan
pertanyaan  Menjawab Salam
 Memberikan kesimpulan
 Mengucapkan terima kasih
 Mengucapkan salam

13. Evaluasi
1. Apa jenis nutrisi yang baik dan sesuai untuk bayi ?
2. Sebutkan pentingnya ASI untuk bayi ?
MATERI PENYULUHAN
NUTRISI UNTUK BAYI

1. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat makanan yang diperlukan tubuh untuk
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur
proses-proses kehidupan yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air.

2. Tujuan Pemberian Nutrisi


a. Pemeliharaan, pemulihan dan meningkatkan kesehatan
b. Pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotor
c. Melakukan aktivitas fisik
d. Mendidik kebiasaan makan yang baik

3. Jenis nutrisi untuk bayi


a. Makanan Utama : Air Susu Ibu (ASI)
- Harus diberikan segera setelah bayi lahir
- Jika ASI belum keluar setelah melahirkan suruh anak menetek untuk
merangsang keluarnya ASI
- 1-5 hari pertama (kolostrum) berwarna agak kekuningan, banyak
mengandung antibodi (zat pertahanan tubuh)
- Asi ekslusif sampai 6 bulan sangat baik untuk sistem imunnya
(perlindungan terhadap penyakit)
b. Makanan Pelengkap, diberikan bila anak sudah berumur 4-6 bulan. Jenis
makanan pelengkap
- Sari buah/ buah-buahan segar
- Makanan lumat
- Makanan lembek
4. Pentingnya ASI
- Tidak banyak bakteri
- Temperatur bayi sama dengan temperatur ASI
- Mengandung semua zat gizi
- Tidak memberatkan fungsi saluran pencernaan dan ginjal bayi
- Membina hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
- Ekonomis dan praktis

5. Jenis nutrisi untuk balita


Diberikan seperti makanan orang dewasa dengan konsep 4 sehat 5 sempurna:
1) Karbohidrat : nasi, roti, jagung, umbi-umbian
2) Protein : Hewani; telur, daging, ikan
3) Nabati; tahu, tempe, kacang-kacangan
4) Sayuran: bayam, wortel, buncis, tomat
5) Buah-buahan: jeruk manis, pepaya, mangga
6) Susu

You might also like