Professional Documents
Culture Documents
W DENGAN
BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG PERINATOLOGI
RS SMC KABUPATEN TASIKMALAYA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas sebagai syarat untuk menempuh
stase anak
Disusun oleh :
DEDE SURYADI, S.Kep
1490117051
B. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : - BBLR Pola napas tidak
DO : ↓ efektif
- RR : 60x/m Prematuritas
- Kulit tampak ↓
sianosis Fungsi organ paru
belum baik
↓
Vaskular paru imatur
↓
Penyakit membran
hialin
↓
Pola napas tidak
efektif
2. DS : - BBLR Perubahan nutrisi
DO : ↓ kurang dari
- BB neonatus Prematuritas kebutuhan
2150gram ↓
- Bayi tampak Fungsi organ otak
lemah belum baik
↓
Imaturitas sentrum2
vital
↓
Regulasi pernapasan
↓
Refleks menelan
belum sempurna
↓
Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
3. DS : - BBLR Resiko infeksi
DO : ↓
- Jumlah leukosit Prematuritas
10,500 ↓
- Suhu : 36,60C Penurunan daya tahan
- Kulit tampak tubuh
kemerahan ↓
- Akral hangat Resiko infeksi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas pusat pernapasan.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan refleks
menelan belum sempurna.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan imunologis yang tidak
efektif.
D. INTERVENSI
No Dx Kep Tujuan Intervensi Rasional
1. Pola nafas Setelah dilakukan - Kaji frekwensi - Membantu dalam
yang tidak tindakan selama dan pola membedakan
efektif 3x24 jam pola pernapasan, periode perputaran
berhubunga napas kembali perhatikan pernapasan normal
n dengan efektif, denga n adanya apnea dan dari serangan
imaturitas kriteria hasil: perubahan apnetik sejati,
pusat - Neonatus akan frekwensi terutama sering
pernapasan. mempertahank jantung. terjadi pada gestasi
an pola - Isap jalan napas minggu ke-30.
pernapasan sesuai kebutuhan - Menghilangkan
periodik mukus yang
- Membran neyumbat jalan
mukosa merah napas
muda. - Posisikan bayi - Posisi ini
pada abdomen memudahkan
atau posisi pernapasan dan
telentang dengan menurunkan episode
gulungan popok apnea, khususnya
dibawah bahu bila ditemukan
untuk adanya hipoksia,
menghasilkan asidosis metabolik
hiperekstensi. atau hiperkapnea
- Tinjau ulang - Magnesium sulfat
riwayat ibu dan narkotik
terhadap obat- menekan pusat
obatan yang akan pernapasan dan
memperberat aktifitas SSP.
depresi
pernapasan pada
bayi.
- Kolaborasi : - Hipoksia, asidosis
Pantau metabolik,
pemeriksaan hiperkapnea,
laboratorium hipoglikemia,
sesuai indikasi hipokalsemia dan
sepsis memperberat
- Berikan oksigen serangan apnetik.
sesuai indikasi - Perbaikan kadar
- Berikan obat- oksigen dan
obatan yang karbondioksida
sesuai indikasi. dapat meningkatkan
fungsi pernapasan
2. Perubahan Setelah dilakukan - Kaji maturitas - Menentukan metode
nutrisi tindakan selama refleks berkenaan pemberian makan
kurang dari 4x24 jam nutrisi dengan yang tepat untuk
kebutuhan terpenuhi sesuai pemberian makan bayi.
berhubunga kebutuhan, dengan (misalnya :
n dengan kriteria hasil : mengisap,
refleks - Bayi mendapat menelan, dan
menelan kalori dan batuk).
belum nutrient - Auskultasi - Pemberian makan
sempurna. esensial yang adanya bising pertama bayi stabil
adekuat. usus, kaji status memiliki peristaltik
- Mempertahank fisik dan status dapat dimulai 6-12
an pernapasan. jam setelah
pertumbuhan kelahiran. Bila
dan distres pernapasan
peningkatan ada cairan
berat badan parenteral di
dalam kurva - Kaji berat badan indikasikan dan
normal dengan dengan cairan peroral harus
penambahan menimbang berat ditunda.
berat badan badan setiap hari, - Mengidentifikasikan
tetap, kemudian adanya resiko
sedikitnya 20- dokumentasikan derajat dan resiko
30 gram/hari. pada grafik terhadap pola
pertumbuhan pertumbuhan.
bayi.
- Pantau masukan
dan dan
pengeluaran.
Hitung konsumsi - Memberikan
kalori dan informasi tentang
elektrolit setiap masukan aktual
hari. dalam hubungannya
- Kaji tingkat dengan perkiraan
hidrasi, kebutuhan untuk
perhatikan digunakan dalam
fontanel, turgor penyesuaian diet.
kulit, berat jenis - Peningkatan
urine, kondisi kebutuhan metabolik
membran dari bayi SGA dapat
mukosa, fruktuasi meningkatkan
berat badan. kebutuhan cairan.
- Kaji tanda-tanda Keadaan bayi
hipoglikemia; hiperglikemia dapat
takipnea dan mengakibatkan
pernapasan tidak diuresi pada bayi.
teratur, apnea, - Karena glukosa
letargi, fruktuasi adalah sumber
suhu, dan utama dari bahan
diaphoresis. bakar untuk otak,
Pemberian kekurangan dapat
makan buruk, menyebabkan
gugup, menangis, kerusakan SSP
nada tinggi, permanen.hipoglike
gemetar, mata mia secara bermakna
terbalik, dan meningkatkan
aktifitas kejang. mobilitas mortalitas.
Kolaborasi :
- Pantau
pemeriksaan
laboratorium - Mendeteksi
sesuai indikasi. perubahan fungsi
ginjal berhubungan
dengan penurunan
simpanan nutrien
- Berikan dan kadar cairan
suplemen akibat malnutris.
elektrolit sesuai - Ketidakstabilan
indikasi misalnya metabolik pada bayi
kalsium glukonat SGA/LGA dapat
10%. memerlukan
suplemen untuk
mempertashankan
homeostasis.
3. Resiko Setelah dilakukan - Kaji adanya - Untuk mengetahui
infeksi tindakan selama tanda – tanda lebih dini adanya
berhubunga 2x24 jam infeksi infeksi tanda-tanda
n dengan tidak terjadi, terjadinya infeksi
pertahanan dengan kriteria - Tindakan yang
imunologis hasil : - Lakukan isolasi dilakukan untuk
yang tidak - Suhu tubuh bayi lain yang meminimalkan
efektif dalam batas menderita infeksi terjadinya
normal sesuai kebijakan infeksi yang lebih
- Tidak ada insitusi luas
tanda-tanda - Untuk mencegah
infeksi. - Sebelum dan terjadinya infeksi
- Leukosit setelah
5.000-10.000 menangani bayi,
lakukan
pencucian tangan - Untuk mencegah
terjadinya infeksi
- Yakinkan semua
peralatan yang
kontak dengan
bayi bersih dan - Untuk mencegah
steril terjadinya infeksi
- Cegah personal yang berlanjut pada
yang mengalami bayi
infeksi menular
untuk tidak
kontak langsung
dengan bayi.
E. IMPLEMENTASI
Tanggal/J No. Dx Implementasi Paraf
am Kep
12-04-2018 1
08.00 - Mengkaji frekwensi dan pola pernapasan
08.15 Hasil : RR 62x/m
- Membebaskan jalan napas
08.30 Hasil : bayi tampak lebih nyaman
- Memposisikan bayi pada abdomen atau posisi
telentang dengan gulungan popok dibawah bahu
untuk menghasilkan hiperekstensi.
09.00 Hasil : bayi tampak lebih nyaman
- Memberikan therapi oksigen
Hasil : sudah terpasang oksigen
12-04-2018 2
08.00 - Mengkaji maturitas refleks isap dengan
09.15 memberikan susu menggunakan dot
Hasil : Reflels isap baik
09.30 - Menimbang berat badan
Hasil : BB 2200 gram
- Memberikan suplemen elektrolit
- Memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluarga klien tentang pemberian nutrisi yang
sesuai untuk bayi baru lahir
Hasil : Keluarga klien mendengarkan dan
mengerti apa yang telah disampaikan.
12-04-2018 3. - Mengkaji adanya tanda – tanda infeksi
10.30 Hasil : akral hangat, kulit tampak kemerahan
11.00 - Menjauhkan klien dengan bayi lain yang
11.30 menderita infeksi
Hasil : Klien ditempatkan dalam inkubator
- Melakukan perawatan tali pusat
- Melakukan personal hygiene
Hasil : Bayi tampak bersih dan nyaman
F. CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal No Evaluasi Paraf
DP
Sabtu 1. S:
14-04-2018 O : R : 60x/menit, nangis kuat, gerak
14.00 aktif, terpasang oksigen.
A : pola napas tidak efektif
P:
- Kaji TTV
- Berikan terapi oksigen
1liter/m
- Berikan terapi sesuai advice
dokter
14-04-2018 2. S:-
14.00 O : BB 2200gram, refleks isap baik.
A : Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan
P:
- Observasi tanda-tanda vital
- Timbang BB
- Berikan terapi nutrisi
14-04-2018 3. S:-
14.00 O : Jumlah leukosit 10,500, Suhu :
36,60C, akral hangat, kulit tampak
kemerahan
A : Resiko Infeksi
P:
- Kaji adanya tanda-tanda
infeksi
- Lakukan personal hygiene
- Lakukan perawatan tali
pusat
SATUAN ACARA PENYULUHAN
NUTRISI YANG SESUAI UNTUK BAYI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas sebagai syarat untuk menempuh stase
anak
Disusun oleh :
DEDE SURYADI, S.Kep
1490117051
13. Evaluasi
1. Apa jenis nutrisi yang baik dan sesuai untuk bayi ?
2. Sebutkan pentingnya ASI untuk bayi ?
MATERI PENYULUHAN
NUTRISI UNTUK BAYI
1. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat makanan yang diperlukan tubuh untuk
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur
proses-proses kehidupan yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air.