You are on page 1of 2

alam SKN Tenaga Kesehatan diartikan sebagai tenaga kesehatan profesi

termasuk tenaga kesehatan strategis dan tenaga kesehatan non profesi serta tenaga
pendukung / penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya
dalam upaya dan manajemen kesehatan.

Sedangkan dalam UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 1 butir 6 dikatakan


bahwa Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan
upaya kesehatan. Artinya, seorang tenaga kesehatan dituntut untuk bersikap profesional
sesuai dengan standar profesi medik umum dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Menurut Prof. Mr.S.B.Van der Mijn[1], dalam melaksanakan tugas profesinya, seorang
tenaga kesehatan perlu berpegang pada tiga ukuran atau standar medik umum yaitu
kewenangan, kemampuan rata-rata dan ketelitian yang umum. Kewenangan seorang
tenaga kesehatan adalah kewenagan hukum (rechtsbevoegheid) yang dimiliki oleh seorang
tenaga kesehatan untuk melaksanakan pekerjaannya. Kewenangan ini memberikan hak
kepada tenaga kesehatan untuk bekerja sesuai dengan bidangnya.
Kewenangan tidak lain adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain yang
disahkan oleh yang berhak mensahkannya. Kemampuan rata-rata adalah kemampuan
minimal yang harus dimiliki oleh seorang tenaga kesehatan dalam melakukan
pekerjaannya. Ukuran kemampuan rata-rata seorang tenaga kesehatan adalah
kemampuan yang diukur dengan kemampuan dari tenaga kesehatan lainnya yang
mempunyai keahlian di bidang yang sama, pengalaman yang sama dan di tempat yang
sama. Sedangkan ukuran keseksamaan adalah ketelitian yang umum dari tiap tenaga
kesehatan dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai profesional dengan bidang
keahlian di bidang yang sama, pengalaman yang sama dan di tempat yang sama.
Dalam menjalankan kewajiban profesinya, tenaga kesehatan juga memiliki hak dalam
profesi medik yang bersumber dari hak dasar manusia berupa hak dasar sosial dan hak
dasar individu dimana kedua hak tersebut akan saling mendukung, minimal berjalan
sejajar dan tidak saling bertentangan. Hak-hak tenaga kesehatan tersebut antara lain
berupa [2]:
1) Hak untuk menolak bekerja di luar Standar Profesi Medik
2) Hak untuk mmenolak tindakan yang bertentangan dengan kode etik profesi
3) Hak atas ”privacy”
4) Hak atas ”fairplay”
5) Hak atas imbalan jasa
6) Hak menolak memberikan keterangan tentang pasien di pengadilan
Tenaga kesehatan dalam menjalankan fungsinya sebagai subyek hukum pengemban
hak dan kewajiban profesi, mempunyai kewenangan sesuai dengan keahlian yang
dimilikinya.
Daftar Pustaka :
[1] Wila Chandrawila Supriadi, 2001,Hukum Kedokteran, Bandung : Mandar maju
[2] Safitri Hariyani, 2005, Sengketa Medik Alternatif Penyelesaian Perselisihan antara
Dokter dengan Pasien, Jakarta : diadit Media

You might also like