You are on page 1of 10

PERAN CUSTOMER SERVICE DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN

PELANGGAN MELALUI PENDEKATAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI


(Studi Kasus pada Customer Service GraPARI Telkomsel Gandaria)

Tarsani
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis (STIEB) Perdana Manditi Purwakarta
Alamat surel: onitarsani@yahoo.com

Abstract
Communication is a statement and a technique of how a communicator deliver a message to
communicant. At this point, communication process in delivering message or information itself
occures when a customer service officer serves a customer or in other words, the process takes place
in direct communiation activity with the customers. Customer service has role as the the front line of
the company and the connector between company and its customers. It has become the duty and
responsibility for a company to provide service in the terms of product information,
consultation,handling complaints, after sales service, and so on. In delivering message and informaion
to customers, a customer service officer must have competency in communicating the information and
solution related to customer needs and complaints, so that the customer satisfaction can be attained.
This matter has attracted the writer to do a reasearch entitled “The Role of Customer Service in
Increasing Customer Satisfaction by means of interpersonal Approach”. This research applies case
study method and qualitative research approach. Regarding to the character of this research, the
writer gives description about research topic which is derived from data source; in forms of interviews
and observations. On the other hand, this research also applies interpretive paradigm and
interpersonal communication theory by Deddy Mulyana, Theory of coordinated meaning management
by West & Turner.
Keywords: Customer Service, Cutomer Satisfaction, Interpersonal Communication

Pendahuluan bonus pulsa, tarif murah, bonus-bonus paket


Indonesia termasuk salah satu negara data/ internet, gratis sms, sinyal yang kuat
dengan pertumbuhan pengguna telepon dan fitur (layanan paket) menarik lainnya,
selular secara pesat. Pengguna telepon selular demi memuaskan kebutuhan pelanggannya
menjadi target bagi penyedia layanan agar tidak berpaling ke operator pesaing dan
telekomunikasi di Indonesia baik yang menjadi pelanggan yang setia/ loyal.
berbasis jangkauan luas, GSM (Global Ketika pelanggan sudah mulai
System for Mobile Communications) maupun menggunakan produk/ jasa dari operator
berbasis jangkauan terbatas, CDMA (Code selular dan kemudian terjadi kendala pada
Division Multiple Access). Berikut ini data pelanggan misalnya handphone beserta
operator selular GSM di Indonesia yaitu: simcard hilang, simcard rusak atau
Telkomsel, Indosat, XL-Axiata, Axis, dan 3. pelanggan ingin upgrade kartu teleponnya ke
Sedangkan operator selular CDMA yaitu: micro simcard/ nano simcard yang sesuai
Smartfren, Esia, dan Flexi. Seluruh operator dengan tipe smartphone terbaru, tidak bisa
selular berperan sebagai penyedia layanan akses internet di smartphone, gagal
jasa untuk akses call, sms, dan data. melakukan outgoing call, incoming call,
Dengan banyaknya operator selular yang outgoing sms, incoming sms, simcard
terdapat di Indonesia maka tidak dipungkiri terblokir, keluhan mengenai tarif yang tidak
bahwa terjadi persaingan yang ketat dalam sesuai, komplain tagihan kartu pascabayar,
hal memperebutkan pelanggan. Setiap mutasi alamat penagihan pascabayar, mutasi
operator memiliki berbagai macam promosi- balik nama, dan lain-lain. Maka apa yang
promosi menarik mulai dari kartu perdana harus dilakukan oleh pelanggan?
serta simcard murah dan bahkan gratis,

Jurnal Bricolage Vol. 2 No. 1


46
Disinilah pentingnya peran seorang meningkat yang berdampak pada kenaikan
customer service bagi perusahaan operator laba perusahaan.
selular. Pelanggan dapat mengunjungi pusat
layanan pelanggan terdekat seperti GraPARI Tinjauan Pustaka
Telkomsel, Galeri Indosat, XL Center, atau 3 Kata “komunikasi” berasal dari bahasa
Store, sesuai dengan produk/ jasa selular Latin, communis, yang berarti membuat
yang digunakan. Di pusat layanan pelanggan kebersamaan atau membangun kebersamaan
inilah pelanggan akan ditangani dengan baik antara dua orang atau lebih. Akar katanya
oleh customer service serta memberikan communis adalah communico, yang artinya
solusi bagi kendala yang dihadapi oleh berbagi (Stuart, 1983). Dalam hal ini, yang
pelanggan terkait masalah layanan selular. dibagi adalah pemahaman bersama melalui
Customer service merupakan salah satu pertukaran pesan. Komunikasi sebagai kata
ujung tombak terpenting bagi perusahaan kerja (verb) dalam bahasa Inggris,
dalam membangun kepuasan pelanggan. communicate, berarti: (1) untuk bertukar
Melalui tangan customer service, perusahaan pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, dan
dapat memberikan kesan yang positif kepada informasi; (2) untuk membuat tahu; (3) untuk
pelanggan. Melalui tangan customer service membuat sama; dan (4) untuk mempunyai
pula perusahaan dapat mengetahui apa yang sebuah hubungan yang simpatik. Sedangkan
menjadi harapan pelanggan dengan dalam kata benda (noun), communication,
pendekatan komunikasi antarpribadi. berarti: (1) pertukaran simbol, pesan-pesan
Customer service menjadi pihak yang yang sama, dan informasi; (2) proses
langsung menjembatani hubungan antara pertukaran diantara individu-individu melalui
pelanggan dengan perusahaan. Dapat sistem simbol-simbol yang sama; (3) seni
dikatakan bahwa customer service memiliki untuk mengekspresikan gagasan-gagasan,
peran penting bagi suatu perusahaan. dan (4) ilmu pengetahuan tentang pengiriman
Sehingga hal ini menjadi topik yang menarik informasi (Vardiansyah, 2004:3).
diteliti karena customer service dapat Akan tetapi, pengertian komunikasi yang
membantu meningkatkan kepuasan dipaparkan di atas sifatnya mendasar, dalam
pelanggan melalui komunikasi antarpribadi arti bahwa komunikasi itu minimal harus
yang berdampak pada kemajuan perusahaan. mengandung kesamaan makna antara dua
Komunikasi antarpribadi merupakan pihak yang terlibat. Dikatakan minimal
komunikasi di antara orang-orang secara karena kegiatan komunikasi tidak hanya
tatap muka yang memungkinkan setiap informatif, yakni agar orang lain mengerti
pesertanya menangkap reaksi orang lain dan tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar
secara langsung, baik secara verbal maupun orang lain bersedia menerima suatu paham
nonverbal. atau keyakinan, melakukan suatu kegiatan
Pendekatan komunikasi antarpribadi atau perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain
perlu dilakukan oleh customer service untuk (Effendy, 2009:9).
meningkatkan kepuasan pelanggan supaya Komunikasi merupakan hal yang sangat
tercipta goodwill dan pelanggan dapat penting dalam berlangsungnya proses
menjadi ambassador bagi orang-orang kehidupan di dunia ini. Thomas M. Scheidel,
terdekatnya dengan menceritakan mengemukakan bahwa berkomunikasi adalah
pengalaman-pengalaman yang baik serta untuk menyatakan dan mendukung identitas
pelayanan yang memuaskan ketika dilayani diri, untuk membangun kontak sosial dengan
oleh customer service sehingga orang-orang orang di sekitar kita dan untuk
terdekat pelanggan memiliki kesan positif mempengaruhi orang lain untuk merasa,
tentang perusahaan dan ikut menggunakan berpikir, atau berperilaku seperti yang kita
layanan produk/ jasa perusahaan. Hal ini inginkan (Mulyana, 2002:27).
menjadi keuntungan bagi perusahaan karena Menurut Carl I. Hovland, komunikasi
asset perusahaan juga menjadi ikut adalah “communication is the process to

Jurnal Bricolage Vol. 2 No. 1


47
modify the behavior of the other individuals” setara. Komunikasi antarpersonal meliputi
yang berarti proses yang memungkinkan juga relasi antarpersonal yang dapat
seseorang (komunikator) menyampaikan dibangun melalui interaksi tatap muka
rangsangan untuk mengubah perilaku orang sebagaimana yang anda dapat lakukan
lain (komunikan). Akan tetapi, seseorang melalui internet. Komunikasi antarpersoanl
akan dapat mengubah sikap, pendapat atau mempunyai variasi tujuan yang
perilaku orang lain apabila penyampaian memungkinkan orang dapat belajar,
pesannya berjalan efektif atau komunikatif terhubung, mempengaruhi, bermain dan
(Mulyana, 2002:62). saling membantu (Liliweri, 2014:28).
Kegiatan komunikasi mempunyai tujuan Berdasarkan beberapa definisi di atas,
(Rudy, 2005:2) , yaitu: maka dapat kita pahami bahwa salah satu
a. Untuk mengetahui sesuatu tipe komunikasi antarpribadi yaitu
(pengetahuan), komunikasi dua orang secara akrab. Mulai
b. Untuk memberitahu sesuatu dari hubungan yang paling singkat atau
(informasi), kontak biasa, sampai hubungan yang
c. Untuk mempengaruhi atau bertahan lama dan mendalam. Contoh
mengarahkan orang lain agar berbuat komunikasi diadik adalah customer service
sesuatu (persuasi). dengan pelanggan. Pihak-pihak yang terlibat
dalam komunikasi diadik berada dalam jarak
Komunikasi antarpersonal adalah yang dekat. Dan efek komunikasi terjadi
komunikasi yang berlangsung dalam situasi secara langsung baik verbal maupun non
tatap muka antara dua orang atau lebih, baik verbal, contoh verbal adalah customer
secara terorganisasi maupun pada kerumunan service menanyakan nama pelanggan, dan
orang (Wiryanto, 2004 dalam buku pelanggan menjawab pertanyaan tersebut,
Komunikasi Antar-Personal. Liliweri, dan contoh nonverbal adalah mimik muka
2014:27) marah dan tersenyum.
Lebih lanjut komunikasi antarpersonal
diartikan (1) proses dalam mana seseorang Metode Penelitian
menciptakan dan mengelola realisasi, Metode yang dipergunakan dalam
menguji respons timbal balik ketika mereka penelitian ini adalah metode studi kasus
menciptakan makna bersama, dan (2) dengan rancangan studi kasus tunggal yaitu
sehingga dikenal sebagai “dyadic mendeskripsikan implementasi Peran
communication”. Customer Service Dalam Meningkatkan
Komunikasi antarpersonal mengacu Kepuasan Pelanggan Melalui Komunikasi
pada komunikasi diadik di mana ada dua Antarpribadi. Studi kasus adalah salah satu
individu yang berbagi peran sebagai metode penelitian ilmu-ilmu sosial, secara
pengirim dan penerima, kemudian menjadi umum studi kasus merupakan strategi yang
terhubung melalui kegiatan dan saling lebih cocok apabila pokok pertanyaan suatu
menciptakan makna (Trenholm & Jensen, penelitian berkenaan dengan how dan why
2008, dalam buku komunikasi antar- (Yin, 2002:1).
personal. Liliweri, 2014:27). Metode studi kasus, dalam memperoleh
Komunikasi antarpersonal adalah akurasi data sangat tergantung pada
komunikasi antara dua orang atau lebih orang Triangulasi (triangulation) yang dilakukan
yang terhubung secara individual, terlibat oleh peneliti terhadap informan, data
secara tatap muka (dyadic primacy), yang dokumentasi dan didiskusikan dengan
mengutamakan koalisi kepentingan mereka berbagai teori (Mukhtar, 2013:36).
berdua (dyadic coalitions) yang kadang penelitian ini menggunakan Triangulasi
membentuk satu kelompok kecil maupun sumber yaitu membandingkan atau
kelompok besar, mensyaratkan kesadaran di mengecek ulang derajat kepercayaan suatu
antara mereka yang mempunyai kedudukan informasi yang diperoleh dari sumber yang

Jurnal Bricolage Vol. 2 No. 1


48
berbeda (Moleong, 2005:330-331). parameter yakni parameter product
Sedangkan sifat penelitian adalah knowledge, parameter attitude (absensi,
eksplanatoris karena metode ini membahas teamwork), dan parameter skill untuk hasil
arti yang mendalam dari suatu kasus dengan penelitian yang maksimal. Selain itu penulis
cara explain (penjelasan/menjelaskan) secara juga akan melakukan observasi kemudian
detail mengenai hal yang diamati melalui wawancara dengan pelanggan yang dilayani
wawancara dan observasi serta dapat oleh petugas customer service tersebut
menjawab pertanyaan mengenai “Bagaimana setelah selesai pelayanan. Sehingga ada
Peran Customer Service Dalam kombinasi antara kategori green zone dengan
Meningkatkan kepuasan Pelanggan Melalui pelayanan yang memuaskan.
Komunikasi Antarpribadi”. Pengambilan informan tersebut
bertujuan agar mendapatkan data yang tepat
Definisi Konseptual langsung dari narasumber yang
Menurut Jalaluddin Rakhmat, dalam berpengalaman sesuai dengan kriteria
komunikasi antarpribadi terdapat beberapa informan menurut Sugiyono (2008:221):
faktor situasional meliputi deskripsi verbal, a. Mereka yang menguasai atau memahami
petunjuk proksemik, petunjuk kinesik, sesuatu melalui proses enkulturasi,
petunjuk wajah, petunjuk paralinguistik, dan sehingga sesuatu itu bukan sekedar
petunjuk artifaktual. diketahui, tetapi juga dihayatinya.
Dari pola tentang customer service, b. Mereka yang tergolong masih sedang
komunikasi antarpribadi, dan kepuasan berkecimpung atau terlibat pada kegiatan
pelanggan maka dapat diambil pernyataan yang tengah diteliti.
bahwa: Performance customer service saat c. Mereka yang mempunyai waktu yang
melakukan pelayanan kepada pelanggan memadai untuk dimintai informasi.
dengan menggunakan pendekatan d. Mereka yang tidak cenderung
komunikasi antarpribadi melalui konsep menyampaikan informasi hasil
faktor situasional dapat meningkatkan “kemasannya” sendiri.
kepuasan pelanggan melalui respon dari e. Mereka yang pada mulanya tergolong
pelanggan tersebut “cukup asing” dengan peneliti sehingga
Pengumpulan data dalam penelitian ini lebih menggairahkan untuk dijadikan
melalui key informan dan informan selaku semacam guru atau narasumber.
yang memberikan informasi. Key informan
adalah orang utama yang merupakan kunci Teknik Pengumpulan Data
diharapkan menjadi narasumber informasi Teknik yang dilakukan dalam
atau informasi kunci dalam suatu penelitian pengumpulan data adalah observasi langsung
(Ruslan, 2006:267). dan wawancara mendalam terhadap key
Key Informan adalah orang yang informan dan informan. Untuk melengkapi
berkompeten dan mengetahui permasalahan data tersebut ditambahkan data sekunder
yang diteliti, serta memberikan kontribusi yang diperoleh melalui perpustakaan dan
terhadap proses penelitian. Sedangkan sumber-sumber lain.
Informan adalah orang yang diperkirakan Kegiatan pengumpulan data dimulai
menguasai dan memahami data, informasi dengan melakukan observasi terhadap objek
ataupun fakta dari suatu objek penelitian penelitian, kemudian menelaah seluruh data
(Bungin, 2007:107) yang terkumpul, baik data primer maupun
Informan di sini adalah perwakilan data sekunder yang berupa hasil wawancara,
customer service GraPARI Telkomsel pengamatan, catatan lapangan. Hasil data
Gandaria berdasarkan kategori green zone. yang diperoleh melalui teknik pengumpulan
Customer service yang masuk dalam kategori data, kemudian disusun hingga membentuk
green zone ini merupakan kriteria customer laporan yang sistematis. Selanjutnya
service terbaik yang dinilai berdasarkan tiga

Jurnal Bricolage Vol. 2 No. 1


49
melakukan perbandingan terhadap teori-teori Pembahasan
yang bersumber dari buku-buku referensi. Sebagai perusahaan yang bergerak
Jenis data yang digunakan dalam dibidang jasa telekomunikasi yang sudah
penelitian ini bersumber dari wawancara cukup lama, tentunya Telkomsel memiliki
(interview) dan pengamatan (observasi) pelanggan yang sangat banyak dan tersebar
langsung ke lokasi penelitian dan analisis isi luas, disini diperlukan CS (customer service)
dari bahan-bahan tertulis. Dalam penelitian yang mampu memberikan pelayanan melalui
ini, data yang diperoleh mencakup dua komunikasi yang baik kepada pelanggannya.
sumber, yaitu : CS membantu perusahaan dalam
a. Data Primer memberikan pelayanan dan penjelasan
Data primer merupakan sumber data yang kepada pelanggan atau dengan istilah after
langsung memberikan data kepada sales service dalam upaya memelihara
pengumpul data (Sugiyono, 2008:225). komunikasi, menciptakan pengertian dan
Untuk memperoleh data primer, dilakukan mewujudkan kepuasan pelanggan terkait
wawancara dengan perwakilan customer masalah yang dialami pelanggan dalam
service GraPARI Telkomsel Gandaria, menggunakan produk dan jasa perusahaan.
mengobservasi narasumber secara CS Telkomsel adalah divisi yang berada
langsung. Wawancara yang penulis di bagian terdepan suatu pelayanan GraPARI,
lakukan merupakan in-depth interview divisi ini dibawahi langsung oleh Supervisor
(wawancara mendalam) yang dilakukan Shop, dimana peran seorang CS sangat
oleh peneliti sendiri sehingga penulis menentukan dalam upaya kepuasan
mendapatkan jawaban yang memuaskan pelanggan yang menggunakan produk dan
dari narasumber. jasa yang dikeluarkan oleh Telkomsel.
b. Data Sekunder dengan adanya customer service komunikasi
Data sekunder merupakan sumber yang antara perusahaan dan customer dapat
tidak langsung memberikan data kepada diselesaikan, tersolusikan di ruang layanan
pengumpul data. Untuk memperoleh data GraPARI
sekunder, peneliti mengumpulkan Penulis melakukan penelitian pada CS
dokumen yang dibutuhkan seperti buku, GraPARI Telkomsel dalam waktu dua
jurnal, foto, yang berkaitan dengan topik minggu dengan melakukan pengamatan,
penelitian. wawancara, dan mencari sumber data yang
lengkap dari beberapa informan terkait yakni
Teknik Analisis Data dua orang petugas CS dan dua orang
Analisis data merupakan upaya mencari pelanggan. Peneliti mendapatkan sebuah
dan menata data secara sistematis untuk pengalaman dan pembelajaran serta jawaban
meningkatkan pemahaman peneliti tentang yang tepat dalam rumusan masalah dalam
kasus yang diteliti dan menyajikannya penelitian ini.
sebagai temuan bagi orang lain. Proses Pelayanan seorang CS sudah di mulai
analisis data dalam penelitian kualitatif saat nomor antrian pelanggan di panggil dan
dimulai dengan menelaah seluruh data yang dimohon ke counter CS yang secara otomatis
terkumpul dari berbagai sumber, yaitu dari memanggil secara acak. Jadi dalam hal ini
observasi, dan wawancara di lapangan. petugas CS tidak dapat memilih siapa yang
Selain itu menurut Robert K.Yin akan menjadi pelanggan yang akan
(2014:133), menuliskan analisis data terdiri dilayaninya. Begitu juga sebaliknya dengan
atas pengujian, pengkategorian, pelanggan atau calon pelanggan yang datang
pentabulasian, ataupun pengkombinasian ke GraPARI Telkomsel tidak dapat memilih
kembali bukti-bukti untuk menunjuk CS yang akan didatanginya.
proposisi awal suatu penelitian. Terlihat bahwa pelayanan yang
diberikan tanpa melihat perbedaan status,
misalnya kaya atau miskin, warga lokal atau

Jurnal Bricolage Vol. 2 No. 1


50
warga negara asing, pelanggan yang selamat sore, atau selamat malam,
berpenampilan sederhana maupun yang mempersilakan duduk”
berpenampilan glamour, semua diberikan Sehingga standar penyambutan
pelayanan yang sama tanpa memandang pelanggan telah diatur sedemikian rupa
perbedaan. dan diberikan pada saat pelatihan/
Adapun peran customer service dalam training dasar customer service.
meningkatkan kepuasan pelanggan melalui - Petunjuk Proksemik
komunikasi antarpribadi tercermin dalam Prosemik adalah studi tentang
konsep-konsep deskripsi verbal, petunjuk penggunaan jarak dalam menyampaikan
proksemik, petunjuk kinesik, petunjuk wajah, pesan. Terbagi dalam empat bagian
petunjuk paralinguistik, dan petunjuk yakni jarak publik, jarak sosial, jarak
artifaktual. personal, dan jarak akrab. Saat petugas
- Deskripsi Verbal customer service melayani pelanggan
Kata yang disebut pertama akan berdasarkan jarak akrab pada faktor
mengarahkan penilaian selanjutnya. situasional pertemuan yang singkat
Kata yang pertama kali diucapkan oleh antara pelanggan dengan customer
customer service saat melayani service yakni ketika petugas customer
pelanggan adalah ucapan selamat pagi, service tidak bersandar pada kursinya
siang/ sore/ malam sebagai bentuk melainkan mencondongkan badan agak
penyambutan kepada pelanggan. ke depan sebagai tanda sikap terbuka
Sebagai berikut : dan ramah serta penuh perhatian kepada
deskripsi verbal ditunjukkan oleh pelanggan yang sedang dilayaninya.
petugas customer service saat pelanggan Pernyataan tentang penggunaan jarak
menghampiri meja counter: dalam penyampaian pesan ini sebagai
Informan-1: “si CS-nya sambut saya berikut
tadi, trus pas menjelang di depan meja Informan-1 : “saya tadi merasa CS-nya
dia ngucapin selamat sore, dan si CS perhatian dengan permasalahan yang
mempersilahkan saya duduk, trus nanya- saya sampaikan, keliatan tuh dari cara
nanya gitu kaya‟ nama saya, trus apa dia ngeliat saya, fokus… hahha…. jadi
yang bisa dibantu” saya ngerasa dihargai pas ngomong, dia
informan-2: “Saya tadi nomor juga duduknya tenang ya pas handle
antriannya dipanggil dari counter 7, saya dan ga pake acara nyender di kursi,
biasalah ya CS nyambut ngasih salam kan biasanya klo orang duduknya
trus sebutin namanya dan saya nyender kesannya malas, CS-nya juga
dipersilahkan duduk, tadinya tuh saya kalem dan ga terburu-buru”
sebenernya pengen langsung marah- Informan-3 : “Pembawaannya tidak
marah tapi karena ngga enak juga ya grogi, karena tadinya saya pikir kalo
apalagi ini kan tempat umum trus saya komplain nih CS-nya akan panik
petugasnya juga udah sopan ya saya atau grogi, tapi saya liat dia tenang dan
tahan-tahan aja” bisa mengontrol emosi ya, jadi saya tadi
Penjelasan informan-1 dan informan-2 merasa enjoy”
di atas diperkuat oleh hasil wawancara, Penulis menggunakan faktor situasional
yakni: dalam menganalisis pernyataan dari
Informan-3: “Kita sudah siap dengan informan-1 karena layanan dari
berdiri dan saat pelanggan datang customer service berlangsung tidak
menghampiri meja CS (customer terlalu lama, sekita 15 hingga 30 menit.
service), kita mengatupkan kedua tangan Hal-hal yang dilakukan untuk
(sambil merapatkan kedua tangan di menghilangkan ada kesan jarak di antara
depan dada), sambil mengucapan salam pelanggan dengan petugas customer
misalnya selamat pagi, selamat siang,

Jurnal Bricolage Vol. 2 No. 1


51
service, diperkuat oleh penjelasan pekerjaannya jadi kalo yang saya lihat
customer service sebagai berikut : sih udah terbiasa kalo dapat komplain-
Informan-3 : “Senyum menjadi menjadi komplain dari pelanggan dan dia bisa
pencair suasana antara CS dengan menyelesaikannya dengan tepat”
pelanggan, senyumnya juga ngga yang - Petunjuk Wajah
dibuat-buat gitu, dan ada rumusnya : 225 Petunjuk wajah akan langsung terlihat
hehehe.. ke kiri dua cm ke kanan tahan pada saat pertama kali pelanggan
lima detik, penyambutan pelanggan berhadapan dengan customer service
dengan antusias dan tulus, CS harus dan dapat dapat mengungkapkan emosi
memperkenalkan diri terlebih dahulu seperti rasa senang, takut, muak,
sebagai bentuk keterbukaan kepada bahagia, marah, sedih. Seperti
pelanggan dan siap melayani, pernyataan sebagai berikut :
menyebutkan nama pelanggan minimal informan-1 : “ramah banget mas,
tiga kali, makanya keterlaluan kalau CS senyum melulu dari tadi kaya iklan pasta
sampe lupa nama pelanggan saat gigi aja ya.. hahaha….”
melayani” Informan-3 : “Senyumnya juga ngga
Sikap terbuka dari petugas customer dibuat-buat, saya kan tau juga ya kalo
service menjadi pencair suasana orang senyumnya dipaksakan”
pelanggan dengan customer service Jadi menurut pemahaman penulis bahwa
sehingga identifikasi masalah pelanggan customer service harus bisa menjaga
lebih tepat dan solusi yang di tawarkan emosi tetap stabil. Bila emosi sedang
juga tepat sasaran. Hal ini juga sesuai tidak stabil misalnya sedang sedih, takut,
dengan hasil pengamatan pada grogi, maka hal itu dapat dilihat secara
informan-2 di lapangan, ketika melayani langsung oleh pelanggan dari raut wajah
pelanggan yang bersangkutan supel dan customer service.
posisi duduk tegak dan condong agak - Petunjuk Paralinguistik
maju pada saat berinteraksi dengan Merupakan cara bagaimana orang
pelanggannya. mengucapkan lambang-lambang verbal.
- Petunjuk Kinesik Sehingga apabila petunjuk verbal
Petunjuk kinesik merupakan bahasa menunjukkan apa yang diucapkan oleh
tubuh/ gesture misalnya petugas customer service, pada petunjuk
customer service yang tidak percaya diri paralinguistik ini mencerminkan
dalam melayani pelanggan dan bagaimana mengucapkannya. Hal ini
melakukan gerakan-gerakan di luar meliputi tinggi rendahnya suara, tempo
kesadarannya seperti memainkan tutup bicara, gaya verbal (dialek), dan
pulpen, mengetuk-ngetuk jari di atas interaksi. Contohnya bila suara petugas
meja, dan menggoyang-goyangkan kaki, customer service terbata-bata, lambat
dan lain-lain. Seperti penjelasan saat dan ragu-ragu akan dipahami oleh
wawancara, yaitu : pelanggan sebagai bentuk ungkapan
Informan-1 : “Tadi sih CS-nya ga ada tidak percaya diri, dan manipulatif
yang aneh-aneh gitu, pas saya bilang pelanggan merasa kurang yakin
tentang kartu rusak CS-nya cuman terhadapat informasi atau solusi yang
mengangguk gitu dan menurut aku sih ditawarkan oleh customer service.
dia udah tau ya langkah apa yang bisa seorang customer service harus dapat
dia lakukan untuk bantu saya, keliatan berkomunikasi dengan baik dan benar,
fokus, trus petugasnya juga murah sesuai pernyataan :
senyum pas jelasin ke saya, ramah Informan-3 : “Intonasi suaranya jelas,
banget mas” ngga kayak orang kumur-kumur ya,
Informan-3 :“Natural aja, ngga ada yang temponya juga stabil, apalagi tadi pas
aneh-aneh, dia juga kayaknya menikmati saya awal-awal komplain, suaranya dia

Jurnal Bricolage Vol. 2 No. 1


52
jadi lebih rendah dari saya, kemudian Informan-3 : “CS-nya cantik, putih,
gaya bahasanya sopan dan formal, ngga tinggi langsing, sebenernya lebih cocok
ada tuh saya denger bahasa-bahasa jadi model ya hehehe.. seragam kerjanya
prokem dari dia” bagus elegan dan formal, perhisan yang
Informan-1 : “Gaya bahasanya baku dikenakan juga tidak berlebihan, tapi itu
banget ya tadi, mungkin karena CS kan rambutnya kenapa mesti dicepol ya,
harus gitu ya mesti bahasa formal, saya lebih bagus digerai kalau menurut saya”
dipanggilnya Ibu jadi agak-agak ngerasa Pendapat dari informan-1 dan informan-
tua gimana gitu ahahahaha... tapi saya 3 diperjelas oleh customer service dalam
sih ngerti karena tuntutan kerjaan gitu hal ini sesuai hasil wawancara sebagai
disini kayanya jadi musti formal berikut:
bahasanya hehehe.. kalo intonasinya Informan-2 :“CS wajib memperhatikan
udah pas enak didengernya, ga penampilan mulai dari kerapihan
berlebihan juga, trus temponya teratur seragam kerja, rambut tidak gondrong,
jadi kita ngerasa ngga diburu-buru tersisir dengan rapi dan memakai jel
supaya cepat kelar pelayanannya” rambut, tidak ada jambang atau kumis,
Dari pengamatan penulis dilapangan kuku dipangkas rapi, ikat pinggang
memang benar bahwa informan-2 dan berwarna hitam, sepatu kerja resmi
informan-4 selaku customer service berwarna hitam, sepatu pantofel gitu,
tetap mengikuti aturan untuk dan setiap pagi harus disemir, kaos kaki
menggunakan bahasa yang baku dan juga harus berwarna hitam, ga boleh bau
formal sehingga kesan professional mulut, jadi mesti rajin gosok gigi atau
tetap terjaga saat bekerja. pakai obat kumur-kumur, CS juga harus
- Petunjuk Artifaktual wangi minimal pake colonge atau eau de
Petunjuk Artifaktual meliputi segala toillet, kalo CSnya bau-kan pelanggan
penampilan fisik, seragam kerja, sepatu, bisa iilfeel ahahaha.. muka ngga
tata rias wajah dan rambut/ kosmetik, berminyak, ngga boleh pake aksesoris
aksesoris yang dikenakan. Petugas yang berlebihan misalnya gelang-gelang
customer service dengan tinggi dan berat gitu, paling jam tangan aja, trus kalo
badan yang proporsional serta pake kacamata pilihan kacamatanya juga
dipadupadankan dengan seragam kerja yg formal warna hitam atau coklat tua,
rapi yang sesuai akan menimbulkan ngga yang berwarna-warni gitu, buat
kesan yang baik dari pelanggan. cowo ga boleh pake anting atau tindik”
Respon positif datang dari kedua
pelanggan yakni informan-1 dan Dalam pengamatan mengenai Peran
informan-3 terkait petunjuk artifaktual Customer Service Dalam Meningkatkan
pada customer service GraPARI Kepuasan Pelanggan Melalui Pendekatan
Telkomsel Gandaria. Sebagai berikut : Komunikasi Antarpribadi. Penulis
Informan-1: “Pakaiannya saya suka, mengaitkan temuan tersebut dengan definisi
perpaduan kemeja warna abu-abu, dasi komunikasi antarpribadi yang menyebutkan
merah, sama celana hitam, bagus kok, komunikasi antara orang-orang secara tatap
apalagi CS-nya juga ganteng, tinggi, muka, yang memungkinkan pesertanya
tegap, hehehehe... kalo sepatunya saya menangkap reaksi secara langsung, baik
ngga perhatiin, kan ngga keliatan juga secara verbal maupun nonverbal dengan
mas dibalik meja hehe.. aksesorisnya bentuk komunikasi diadik yang melibatkan
juga dia cuman pakai jam tangan silver hanya dua orang.
sama ikat pinggang hitam yang menurut Sedangkan definisi komunikasi
saya formal, dan biasa aja ngga antarpersonal mengacu pada komunikasi
mencolok banget ya” diadik di mana ada dua individu yang
berbagi peran sebagai pengirim dan

Jurnal Bricolage Vol. 2 No. 1


53
penerima, kemudian menjadi terhubung Kesimpulan
melalui kegiatan dan saling menciptakan Customer service sangat penting untuk
makna (Trenholm & Jensen, 2008, dalam menunjang fungsi perusahaan yaitu
buku komunikasi antar-personal. Liliweri, menjembatani atau menjalin hubungan yang
2014:27). Dari dua definisi tersebut, penulis baik antara perusahaan dengan pelanggan,
memahaminya sebagai komunikasi yang dari guna terciptanya komunikasi yang baik
dua orang dan terjadi secara langsung diantara keduanya dan terciptanya rasa puas
bertatap muka, dan dalam jarak akrab, terhadap layanan yang diberikan oleh
sehingga terciptanya kesamaan pemahaman perusahaan melalui tangan-tangan customer
diantara keduanya. service yang sudah diberikan pelatihan
Dari uraian mengenai peran CS yang secara berkesinambungan dan memenuhi
tercermin dari konsep komunikasi standar pelayanan yang telah ditentukan oleh
antarpribadi dan studi kasus yang dilakukan, perusahaan atau yang disebut SOP (Standart
maka dapat dipahami bahwa seorang CS Operational Procedur).
Telkomsel harus dapat berkomunikasi secara Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
baik sesuai aturan yang ditetapkan Telkomsel penelitian menunjukkan peran customer
dan dalam konteks komunikasi antarpribadi. service dalam meningkatkan kepuasan
Kemudian CS harus mempunyai penampilan pelanggan, melalui pendekatan komunikasi
yang rapi, mempunyai rasa percaya diri, antarpribadi. yang meliputi good
bersikap ramah dan murah senyum saat performance customer service serta pola
melayani pelanggan, dengan tujuan agar komunikasi dan handling pelanggan yang
pelanggan tertarik dan yakin dengan apa baik dan berkesinambungan secara efektif
yang disampaikan oleh customer service. dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
Seorang CS haruslah bersikap Pelanggan yang mendapatkan solusi
profesional, yaitu fokus, cepat dan tanggap serta pelayanan yang baik yang sesuai
terhadap setiap keluhan/ permasalahan yang dengan harapan, persepsi, dan kebutuhannya
disampaikan oleh pelanggan, sikap dari customer service GraPARI Telkomsel
professional ini dapat menciptakan kepuasan Gandaria akan menjadi pengalaman dan
pelanggan, karena CS dapat melayani dan evaluasi yang baik sehingga meningkatkan
memberikan solusi yang baik terhadap kepuasan pelanggan.
keluhan yang disampaikan oleh pelanggan.
CS juga harus mempunyai pribadi yang
tenang saat melayani pelanggan. Sikap CS
yang tenang dimaksudkan agar CS tidak
terpancing oleh pelanggan yang komplain/
emosional, dalam hal ini sikap empati dan
simpati harus dapat dimunculkan oleh CS.
Selain hal-hal tersebut, pengetahuan
tentang produk adalah salah satu hal penting,
karena apabila CS tidak didukung dengan
pengetahuan produk yang luas maka
pelayanan tidak akan berjalan baik, dan CS
tidak akan memenuhi perannya sebagai
customer service yang dapat memberikan
kepuasan bagi pelanggan yang datang ke
GraPARI Telkomsel.

Jurnal Bricolage Vol. 2 No. 1


54
Daftar Pustaka
Aw. Suranto. 2011. Komunikasi Yin. Robert K. 2014. Studi Kasus, Desain &
Interpersonal. Graha Ilmu. Yogyakarta. Metodologi. Raja Grafindo Prasada. Jakarta.

Bintoro. 2014. Konsumen dan Pelayanan _________Panduan Operasional Shop


Prima. Gava Media. Yogyakarta. Telkomsel Area 2 Jabodetabek

Effendy. Onong Uchana. 2009. Ilmu Jabar, PT.Telekomunikasi selular, Jakarta,


Komunikasi, Teori dan Praktek. PT. Remaja 2013
Rosda Karya. Bandung.

Fitriyani. Siska. 2013. Strategi PR Dalam


Membentuk Citra bens radio melalui
Kegiatan CSR. Univ.Nasional. Jakarta.

Kasmir. 2005. Pemasaran Bank. Prenada


Media. Jakarta.

Kurniawati. Nia Kania. 2014. Komunikasi


Antar pribadi, Konsep dan Teori Dasar.
Graha Ilmu. Yogjakarta.

Liliweri. Alo. 2015. Komunikasi Antar-


Personal. Kencana Prenadamedia Group.
Jakarta.

Nasution. S. 2007. Metode Research:


Penelitian Ilmiah. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Rakhmat. Jalaluddin. 2004. Psikologi


Komunikasi; Edisi Revisi. PT Remaja Rosda
Karya, Cetakan Ke-21. Bandung.

Ruslan. Rosady. 2004. Metode Penelitian


Publik Relation. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.

Soewadji. Jusuf. 2012. Pengantar


Metodologi Penelitian. Mitra Wacana Media.
Jakarta.

Tjiptono. Fandy, 2006. Pemasaran Jasa.


Bayumedia Publishing. Malang.

Vardiansyah. Dani. 2004. Pengantar ilmu


Komunikasi. Grahalia Indonesia. Bogor.

West, R., & Turner, L. H. 2007. Introducing


communication theory: Analysis and
application, 3rd ed. McGraw-Hill.

Jurnal Bricolage Vol. 2 No. 1


55

You might also like