You are on page 1of 12

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................2

Daftar Isi..........................................................................................1

Pendahuluan....................................................................................3

1.1 Latar Belakang ............................................................3


1.2 Rumusan Masalah .......................................................4
1.3 Sumber-sumber Agama dan Ajaran Islam ...................5
1.4 Al-Qur’an ..................................................................6
1.5 Hadist (Sunnah) .........................................................7
1.6 Ijtihad .......................................................................9

Simpulan...................................................................................11

Penutup.....................................................................................11

Daftar Pustaka............................................................................12

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah


SWT. atas limpahan rahmat,taufik,dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan pembuatan tugas makalah diskusi Pendidikan Agama
Islam dengan judul Sumber-sumber Ajaran Agama Islam.

Sholawat dan salam kami curahkan kepada Nabi besar


Muhammad SAW karena beliaulah satu – satunya Nabi yang mampu
mengubah dunia dari zaman kegelapan menuju zaman terang
benderang yakni Agama Islam.

Makalah ini disusun dan diuraikan secara efektif dengan


landasan pengetahuan yang diambil dari buku untuk menambah
wawasan,kemudian makalah ini disusun berdasarkan hasil diskusi
anggota masing–masing kelompok yang dijilid menjadi satu kedalam
bentuk makalah.

Kiranya makalah ini masih sangat jauh dari kata kesempurnaan


oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi memperbaiki isi dari makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu


pengetahuan dan wawasan kepada pembaca serta ridho dari Allah
SWT.

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber ajaran islam ialah segala sesuatu yang dijadikan dasar, acuan,
atau pedoman syariat islam. Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam.
Agama Islam bersumber dari Al-Quran yang memuat wahyu Allah dan al-Hadis
yang memuat Sunnah Rasulullah. Mempelajari agama Islam merupakan fardhu
‟ain,yakni kewajiban pribadi setiap muslim dan muslimah,sedang mengkaji
ajaran Islam terutama yang dikembangkan oleh akal pikiran manusia,
diwajibkan kepada masyarakat atau kelompok masyarakat.Pada umumnya para
ulama fikih sependapat bahwa sumber utama hukum islam adalah Alquran dan
hadist.Dalam sabdanya Rasulullah SAW bersabda,“Aku tinggalkan bagi kalian
dua hal yang karenanya kalian tidak akan tersesat selamanya,selama kalian
berpegang pada keduanya,yaitu Kitab Allah dan sunnahku”Dan disamping itu
pula para ulama fikih menjadikan ijtihad sebagai salah satu dasar hukum islam,
setelah Alquran dan hadist. Berijtihad adalah berusaha sungguh-sungguh
dengan memperguna kan seluruh kemampuan akal pikiran, pengetahuan dan
pengalaman manusia yang memenuhi syarat untuk mengkaji dan memahami
wahyu dan sunnah serta mengalirkan ajaran, termasuka ajaran mengenai hukum
(fikih) Islam dari keduanya.

Islam adalah agama yang sempurna dan universal, ia berlaku sepanjang


waktu, kapanpun dan di manapun. Islam berlaku untuk semua orang dan untuk
seluruh dunia. Maka dari itu, tentunya ajaran Islam memiliki dasar sebagai
pondasi yang dijadikan sebagai acuan dan pedoman oleh komunitasnya di
seluruh dunia ini. Dan setiap agama mempunyai tujuan, sumber, ruang lingkup
dan karakteristik ajaran yang membedakan dari agama-agama lain. Agama yang
didakwahkan secara sungguh-sungguh diharapkan dapat menyelematkan dunia
yang terpecah-pecah dalam berbagai bagian-bagian.

Di dunia ini terdapat banyak Agama dan kepercayaan yang dianut oleh
manusia. Namun pada dasarnya agama maupun kepercayaan yang ada di dunia
saat ini dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yakni: Agama yang
bersumber dari langit, dan Agama yang bersumber dari bumi. Setiap agama
maupun kepercayaan mempunyai karakteristik dalam isi ajarannya dan metode

3
yang digunakan dalam menyampaikan ajaran tersebut. Sehingga muncul banyak
perbedaan dalam tata cara beragama antara agama satu dengan agama yang lain,
oleh karena itu dalam pembahasan kali ini akan dipaparkan mengenai
karakteristik dari ajaran agama islam serta metode Pendekatan yang dipakai
didalam agama islam

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa saja sumber-sumber ajaran Agama Islam?


1.2.2 Al-qur’an.
- Pengertian
- Fungsi
- Kandungan al-Qur’an
1.2.3 Hadits (sunnah)
- Pengertian
- Hubungan Sunnah dan Al-Qur’an
- Kedudukan Hadist dan Sunnah
- Perbedaan Al-Qur’an dan Sunnah
1.2.4 Ijtihad
- Lapangan ijtihad
- Kedudukan ijtihad
- Lapangan ijtihad

4
BAB II

PEMBAHASAN

1.3Sumber-sumber agama dan ajaran islam

Ada dua hal penting yang sebaiknya dijelaskan lebih dahulu,yaitu sumber
agama islam atau kadang-kadang disebut sumber ajaran agama islam dan
sumber ajaran islam.kedua ungkapan (kalimat) itu mempunyai hubungan yang
sangat erat,dapat dibedakan tetapi tidak mungkin dipisahkan.ajaran islam adalah
pengembangan agama islam. Agama islam bersumber dari alquran yang
membuat wahyu allah dan alhadist yang membuat sunnah rasullah. Komponen
utama agama islam atau unsur utama ajaran agama islam (aqidah,syari’ah,dan
akhlak) dikembangkan dengan rakyu atau akal pikiran manusia yang memenuhi
syarat untuk mengembangkannya yang dikembangkan adalah ajaran agama
yang terdapat dalam alqur’an dan alhadist. dengan kata lain,yang dikembangkan
lebih lanjut supaya dapat dipahami manusia adalah wahyu allah dan sunnah
rasul yang merupakan agama(islam) itu.

Dengan uraian singkat ini jelaslah bahwa sumber agama islam atau
sumber ajaran agama,agama islam adalah al-qru’an dan alhadist.jelas pula
bahwa ajaran islam adalah ajaran yang bersumber dari agama islam yang
dikembangkan oleh akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk
mengembangkannya.dengan demikian,ajaran islam merupakan pengembangan
agama atau ajaran agama islam.sumber utama sama yaitu al-qur’an dan
alhadist,tapi untuk ajaran islam ada sumber tambahan atau sumber
pengembangan yaitu rakyu atau akal pikiran manusia. Dengan begitu,dalam
islam ada 2 ajaran yang disebut ajaran dasar atau ajaran fundamental dan ajaran
tidak dasar,(tetapi jangan dipandang tidak penting) yang disebut ajaran
instrumental,ajaran yang merupakan sarana atau alat untuk memahami ajaran
dasar. Dengan kedua ajaran itu kita dapat melihat dan memahami ajaran islam
secara baik dan benar. Dan kalo kedua ajaran itu (agama islam dan ajaran islam)
dihubungkan dengan komitmen (keterikatan)muslim dan muslimah terhadap
islam,maka ajaran agama atau agama islam diwajibkan kepada setiap pemeluk
agama islam untuk mempelajarainya.

5
Mempelajari agama islam merupakan fardu’ain,yakni kewajiban pribadi
setiap muslim dan muslimah,sedang mengkaji ajaran islam,terutama yang
dikembangkan oleh akal fikiran manusia,diwajibkan kepada masyarakat atau
pokok masyarakat untuk mempelajarinya. Mempelajari ajaran islam
tersebut.terakhir ini merupakan fardu kifayah yakni kewajiban kemasyaratan
kaum muslimin.Sumber ajaran islam adalah asal ajaran Islam (termasuk sumber
agama Islam di dalamnya). Allah telah menetepkan sumber ajaran Islam yang
wajib diikuti oleh setiap muslim.

1.4 AL-QUR’AN

PENGERTIAN AL-QUR’AN
Etimologi Al-Qur’an = Qara’a =Yaqra’u = Qur’anan yang berarti
bacaan.Terminologi Al-Qur’an adalah Kalam Allah swt. yang merupakan
mu’jizat yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw, ditulis dalam
Mushaf,diriwayatkan secara mutawatir dan membacanya adalah ibadah.Al-
Qur’an diwahyukan secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun,13
tahun sebelum hijrah hingga 10 tahun setelah hijrah.

FUNGSI AL-QUR’AN
1. Sebagai pedoman hidup.

2. Sebagai korektor dan penyempurna kitab-kitab Allah swt.


3. Sebagai sarana peribadatan.

KANDUNGAN AL-QUR’AN

1. Prinsip-prinsip keimanan kepada Allah swt., malaikat, rasul, hari akhir,


qadha dan qadar, dan sebagainya.

2. Prinsip-prinsip syari’ah baik mengenai ibadah khusus maupun ibadah


umum sepertiperekonomian, pemerintahan, pernikahan, kemasyarakatan
dan sebagainya.

3. Janji dan ancaman.

4. Kisah para nabi dan Rasul Allah swt. serta umat-umat terdahulu
(sebagai i’tiba /pelajaran).

6
5. Konsep ilmu pengetahuan, pengetahuan tentang masalah ketuhanan
(agama), manusia, masyarakat maupun tentang alam semesta.

1.5Hadits (Sunnah)

Pengertian As-Sunnah/Hadist secara Etimologi jalan / tradisi, kebiasaan,


adat istiadat, dapat juga berarti undang-undang yang berlaku.Sedangkan
Terminologi berita/kabar,segala perbuatan,perkataan dan
takrir(keizinan/pernyataan)Nabi Muhammad saw. Merupakan sumber ajaran
Islam yang kedua. Sunnah merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh
Rasulullah baik dari segi perkataan, perbuatan maupun ketetapan atau
persetujuan Rasulullah terhadap apa yang dilakukan oleh para sahabatnya.

KEDUDUKAN AS-SUNNAH / HADITS


As-Sunnah adalah sumber hukum Islam yang kedua sesudah Al-
Qur’an.Apabila as-Sunnah / Hadits tidak berfungsi sebagai sumber hukum,
maka kaum muslimin akan mengalami kesulitan-kesulitan seperti:
1. Melaksanakan Shalat, Ibadah Haji, mengeluarkan Zakat dan lain
sebagainya, karena ayat al-Qur’an dalam hal tersebut hanya berbicara
secara global dan umum, sedangkan yang menjelaskan secara rinci adalah
as-Sunnah / Hadits.
2. Menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an, untuk menghindari penafsiran yang
subyektif dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
3. Mengikuti pola hidup Nabi, karena dijelaskan secara rinci dalam
Sunnahnya, sedangkan mengikuti pola hidup Nabi adalah perintah al-
Qur’an.
4. Menghadapi masalah kehidupan yang bersifat teknis, karena adanya
peraturan-peraturan yang diterangkan oleh as-Sunnah / Hadits yang tidak
ada dalam al-Qur’an seperti kebolehan memakan bangkai ikan dan
belalang, sedangkan dalam al-Qur’an menyatakan bahwa bangkai itu
haram.

7
HUBUNGAN AS-SUNNAH DENGAN AL-QUR’AN
1. Sebagai Bayan(menerangkan ayat-ayat yang sangat umum).

2. Sebagai Taqrir(memperkokoh dan memperkuat pernyataan al-Qur’an).

3. Sebagai Bayan Tawdih (menerangkan maksud dan tujuan sesuatu).

PERBEDAAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH / HADITS


SEBAGAI SUMBER HUKUM

Sekalipun al-Qur’an dan as-Sunnah sama-sama sebagai sumber hukum


Islam, namun diantara keduanya terdapat perbedaan-perbedaan yang cukup
prinsipil, antara lain sebagai berikut:

1. – Al-Qur’an bersifat Qath’i (mutlak) kebenarannya.

– As-Sunnah bersifat Dzhanni (relatif), kecuali Hadits Mutawatir.

2. – Seluruh ayat al-Qur’an mesti dijadikan sebagai pedoman hidup.

– Tidak seluruh Hadits dapat dijadikan pedoman hidup karena disamping


ada Hadits Shahih, ada pula Hadits yang Dhaif .

3. – Al-Qur’an sudah pasti autentik lafadz dan maknanya.

– As-Sunnah belum tentu autentik lafadz dan maknanya.

4. – Apabila al-Qur’an berbicara tentang masalah-masalah aqidah atau


hal-hal yang ghaib, maka setiap muslim wajib mengimaninya.

– Apabila as-Sunnah berbicara tentang masalah-masalah aqidah atau hal-


hal yang ghaib, maka setiap muslim tidak diharuskan mengimaninya
seperti halnya mengimani al-Qur’an.

5. Berdasarkan perbedaan tersebut, maka :

– Penerimaan seorang muslim terhadap al-Qur’an hendaknya didasarkan


pada keyakinan yang kuat.

8
– Penerimaan seorang muslim terhadap as-Sunnah harus didasarkan atas
keragu-raguan (dugaan-dugaan) yang kuat. Hal ini bukan berarti ragu
kepada Nabi,tetapi ragu apakah Hadits itu benar-benar berasal dari Nabi
atau tidak karena adanya proses sejarah kodifikasi hadits yang tidak
cukup memberikan jaminan keyakinan sebagaimana jaminan keyakinan
terhadap al-Qur’an.

1.6 IJTIHAD

Pengertian ijtihad secara Etimologi mencurahkan tenaga,memeras


pikiran,berusaha bersungguh-sungguh,bekerja semaksimal
munggkin.Sedangkan secara Terminologi usaha yang sungguh-sungguh oleh
seseorang ulama yang memiliki syarat-syarat tertentu, untuk merumuskan
kepastian hukum tentang sesuatu (beberapa) perkara tertentu yang belum
ditetapkan hukumnya secara explisit di dalam al-Qur’an dan as-
Sunnah.Menurut Mahmud Syaltut, Ijtihad atau al-Ra’yu mencakup 2
pengertian,yaitu:

1. Penggunaan pikiran untuk menentukan suatu hukum yang tidak


ditentukan secara eksplisit oleh al-Qur’an dan as-Sunnah.

2. Penggunaan pikiran dalam mengartikan, menafsirkan dan mengambil


kesimpulan dari suatu ayat atau Hadits.

Dasar melaksanakan Ijtihad adalah al-Qur’an Surat al-Maidah ayat 48!


48. dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab(yang diturunkan
sebelumnya)dan batu ujian[421] terhadap Kitab-Kitab yang lain itu Maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang
telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], Kami berikan
aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat(saja),tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya
kepada Allah-lah kembali kamu semuanya,Lalu diberitahukan-Nya kepadamu
apa yang telah kamu perselisihkan itu.

9
[421] Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar
tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam Kitab-Kitab sebelumnya.

[422] Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang


sebelumnya.

1.7 LAPANGAN IJTIHAD


Secara ringkas, lapangan Ijtihad dapat dibagi menjadi 3 perkara, yaitu:
1. Perkara yang sama sekali tidak ada nashnya di dalam al-Qur’an dan as-
Sunnah.

2. Perkara yang ada nashnya,tetapi tidak Qath’i(mutlak)wurud


(sampai/muncul ) dan dhalala(kesesatan)nya.

3. Perkara hukum yang baru tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.

KEDUDUKANIJTIHAD

Berbeda dengan al-Qur’an dan as-Sunnah, Ijtihad sebagai sumber hukum


Islam yang ketiga terikat dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Yang ditetapkan oleh Ijtihad tidak melahirkan keputusan yang absolut,


sebab Ijtihad merupakan aktivitas akal pikiran manusia yang relatif.
Sebagai produk pikiran manusia yang relatif, maka keputusan Ijtihad pun
relatif.

2. Keputusan yang diterapkan oleh Ijtihad mungkin berlaku bagi


seseorang, tetapi tidak berlaku bagi orang lain. Berlaku untuk satu
masa/tempat, tetapi tidak berlaku pada masa/tempat yang lain.

3. Keputusan Ijtihad tidak boleh bertentangan dengan al-Qur’an dan as-


Sunnah.

4. Berijtihad mempertimbangkan faktor motivasi, kemaslahatan umum,


kemanfaatan bersama dan nilai-nilai yang menjadi ciri dan jiwa ajaran
Islam.

5. Ijtihad tidak berlaku dalam urusan Ibadah Makhdah

10
BAB III

PENUTUP

SIMPULAN
Setelah kita menjabarkan mulai dari pengertian dari agama sampai
dengan sumber-sumber hukum agama Islam maka dapatlah kita simpulkan
bahwa agama Islam yang merupakan nama “Islam” itu sendiri ialah Allah lah
yang membuat nama agama tersebut sesuai dengan firmannya yang terdapat
dalam Surah Ali Imron : 19 dan Allah hanya meridhoi agama Islam. Kemudian,
mengenai sumber-sumber hukum Islam dapat kita simpulkan bahwa segala
sesuatu yang berkenaan dengan ibadah, muamalah, dan lain sebagainya itu
berlandaskan Al-qur’an yang merupakan Firman Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad secara mutawatir dan diturunkan melalui malaikat Jibril dan
membacanya di nilai sebagai Ibadah, dan Al-Sunnah sebagai sumber hukum
yang kedua yang mempunyai fungsi untuk memperjelas isi kandungan Al-
qur’an dan lain sebagainya.

SARAN

Saran dari penulis adalah marilah kita mengamalkan dan menjadikan Al-
qur’an dan Al-sunnah sebagai pedoman dalam kehidupan kita sehari-hari yang
merupakan sumber dari hukum agama Islam dan sekaligus dapat membuat kita
bahagia baik itu di dunia maupun diakhirat nanti.

11
DAFTAR PUSTAKA

Prof Ali, Mohammad Daud, SH : Pendidikan Agama Islam, Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada, 2005.

Miftah Faridl, As-Sunnah Sumber Hukum Islam, Bandung: Pustaka, 2001

Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: UI Press,


2002

12

You might also like