Professional Documents
Culture Documents
Lampiran V-RBA/LPDP/2016 Prakiraan Maju Pendapatan dan Belanja TA 2016 s.d. 2018.........127
RINGKASAN EKSEKUTIF
Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (BLU-LPDP) mempunyai
tugas melaksanakan pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan
penyaluran hasil pengembangan dana kelolaan tersebut dalam bentuk pendanaan beasiswa,
riset, dan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam.
Pengelolaan dana dilakukan dalam instrumen investasi yang rendah resiko dan
mempunyai likuiditas yang tinggi. Sampai dengan Triwulan III 2015, DPPN yang telah
diterima dan dikelola oleh BLU-LPDP adalah sebesar Rp15,617 triliun. Untuk periode tahun
2015, Total pendapatan dari pengelolaan dan penempatan hasil pengelolaan DPPN sampai
dengan tanggal 30 September 2015 adalah sebesar Rp1,255 triliun dari estimasi pendapatan
yang ditetapkan Rp1,671 Triliun. Asumsi pendapatan ini memang sedikit lebih rendah dari
asumsi pendapatan tahun sebelumnya dengan adanya kebijakan Dewan penyantun
mengenai proporsi penempatan DPPN pada instrumen selain deposito berupa obligasi
BUMN dan obligasi pemerintah yang berisiko rendah. Kebijakan lain adalah sumber DPPN
yang awalnya berasal dari satu sumber, yaitu pembiayaan APBN. Dana yang dikelola sebagai
dana abadi (endowment fund) ini, mulai tahun 2016 dapat juga diperoleh dari sektor swasta
terutama mereka yang juga memiliki program penyaluran beasiswa pendidikan.
Dalam merancang program penyaluran dana hasil kelolaan di bidang pendidikan,
LPDP berusaha mewujudkan visinya dengan memperluas partisipasi yang lebih merata di
jenjang pendidikan tinggi melalui beasiswa pendidikan. Selama Triwulan III di tahun 2015,
jumlah pendaftar beasiswa adalah sebanyak 9.372 pendaftar. Apabila diakumulasikan
dengan tahun sebelumnya, jumlah pendaftar beasiswa LPDP sebanyak 89.291 orang.
Selama triwulan ini, jumlah pendaftar beasiswa yang diterima sebanyak 3040 orang
sehingga jumlah penerima beasiswa dari tahun 2013 s.d Triwulan III 2015 ini sebanyak 7.620
orang. Jenis beasiswa pendidikan yang sudah ada ini ternyata masih perlu dikembangkan
untuk menjaring partisipasi masyarakat Indonesia dalam beragam kondisi. Untuk itu, di
tahun 2016 ini beasiswa afirmasi akan memiliki sub-sub program dengan sasaran yang lebih
spesifik. Dalam mempersiapkan pemimpin masa depan, pendidikan tidak lantas berhenti
1
dari sisi formal, pengelolaan para calon pemimpin setelah pendidikan formal selesai turut
pula dipertimbangkan dalam bentuk manejemen talenta bagi para alumni beasiswa LPDP.
Sesuai misinya dalam rangka mendorong inovasi bangsa melalui pendanaan riset,
selama Triwulan III di tahun 2015 sudah dilakukan 2 penandatanganan kontrak pendanaan
riset dengan nilai Rp6.101.886.000 sehingga jumlah riset yang telah didanai selama ini
sebanyak 49 periset dengan total nilai kontrak Rp132.020.481.230. Untuk tahun 2016,
LPDP didorong untuk lebih mendanai riset yang memiliki tujuan pengembangan produk
yang bersifat komersil. LPDP juga didorong untuk lebih aktif mencari riset-riset berpotensi
tinggi untuk didanai.
Dibidang lain, undang-undang mengamanatkan LPDP mengelola Dana Cadangan
Pendidikan. Dana ini digunakan sebagai last resort untuk ikut mendukung rehabilitasi
fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam. Sampai dengan Triwulan III 2015, telah
menyalurkan dana rehabilitasi fasilitas pendidikan untuk 8 sekolah (54 ruang kelas) di
dengan nilai pencairan sebesar Rp6.425.109.200. Selama Triwulan III di Tahun 2015, LPDP
telah melakukan 3 kontrak senilai Rp14.136.960.000. Jumlah rehabilitasi fasilitas pendidikan
yang dibiayai LPDP (kontrak) berjumlah 30 institusi sekolah/madrasah/peguruan tinggi
dengan nilai Rp20.562.078.200. Setiap tahunnya, LPDP akan mengalokasikan anggaran
minimal Rp10 miliar sebagai Dana Cadangan Pendidikan.
LPDP akan mengembangkan layanan baru, beasiswa Non-Degree dan Visiting
Professorship. Target penerima Beasiswa Non-Degree adalah putra-putri terbaik dari daerah
3T, para talent terbaik LPDP yang sudah bekerja, dan para profesional di bidang-bidang
khusus yang diidentifikasi sebagai bidang-bidang yang dibutuhkan oleh Indonesia. Progam
Visiting Professorship program ini adalah sebuah alternatif kerjasama dengan menghadirkan
profesor yang berkualitas dari luar negeri ke Indonesia. Pada tahun 2016, pelaksanaan
layanan baru LPDP tersebut masih tahap persiapan diantaranya kajian, pengembangan
kerjasama, dan penyiapan prosedur dan standar biaya.
Beragamnya program dan kegiatan yang dilaksanakan LPDP di tahun 2016 ini perlu
ditunjang oleh sumber daya yang kompeten baik manusia maupun peralatan. Sehingga
penguatan SDM yang lebih kompetitif akan menjadi salah satu sasaran strategis disamping
implementasi TIK yang handal untuk seluruh layanan LPDP.
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 UMUM
Salah satu kunci yang sudah kita pegang adalah bonus demografi. Pada saat ini, 43%
dari total populasi penduduk (250 juta orang Indonesia) berada di bawah umur 25 tahun
yang merupakan umur produktif. Lembaga Demografi Universitas Indonesia memperkirakan
jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 273 juta pada tahun 2025 dan tergolong negara
berpenduduk terbesar ke-4 di dunia.
Berdasarkan laporan yang dipublikasikan oleh World Economic Forum (WEF) terkait
peringkat daya saing global tahun 2014-2015 (the Global Competitiveness Report 2014-
2015), daya saing Indonesia naik 4 peringkat dari 38 pada 2013 – 2014 menjadi 34 pada
2014 – 2015 dari 144 negara. Indonesia kini semakin memiliki daya tarik yang besar bagi
investasi asing. Kondisi ini harus dipertahankan mengingat ASEAN Economic Community
pada tahun 2015 mulai berlaku.
3
Oleh karena itu, dengan potensi sumber daya manusia yang lebih dari cukup,
Pemerintah ditantang agar percepatan reformasi pengelolaan SDM ini dapat membantu
Indonesia setara dengan negara-negara berpenghasilan tinggi. Langkah-langkah yang dinilai
dapat membantu diantaranya pengembangan profesionalitas, peningkatan akuntabilitas,
dan yang terutama adalah peningkatan kualitas pendidikan dengan memperluas cakupan
partisipasi masyarakat dalam sistem pendidikan demi menjamin meratanya akses partisipasi
mereka untuk mendapatkan pendidikan tinggi.
OECD meyakini, hal tersebut akan mengentaskan jutaan penduduk dari kemiskinan
tanpa memperparah ketimpangan penghasilan. “Selain itu, hal tersebut juga akan
mempersiapkan Indonesia untuk memasuki tahap pertumbuhan berikutnya, yang didorong
oleh inovasi, yang akan membuat Indonesia termasuk dalam jajaran negara berpendapatan
tinggi,” ungkap OECD dalam ikhtisar hasil surveinya.
4
2012 tentang Penetapan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan pada Kementerian Keuangan
sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum. Dengan penetapan tersebut, LPDP diberikan fleksibilitas dalam pengelolaan
keuangan sesuai dengan PP No. 23 Tahun 2005 sebagaimana yang telah diubah menjadi PP
No. 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
1.2.1. Visi
1.2.2. Misi
a. Mempersiapkan pemimpin dan profesional masa depan Indonesia melalui
pembiayaan pendidikan;
b. Menjamin keberlangsungan pendanaan pendidikan bagi generasi berikutnya
melalui pengelolaan Dana Abadi Pendidikan yang optimal;
c. Mendorong riset strategis dan/atau inovatif yang implementatif dan menciptakan
nilai tambah melalui pendanaan riset;
d. Sebagai last resort, mendukung rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat
bencana alam melalui pengelolaan Dana Cadangan Pendidikan.
5
pendidikan (endowment fund) maupun dana cadangan pendidikan sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
a. Penyusunan rencana strategis bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan
serta rencana kerja dan anggaran satuan kerja;
b. Pengelolaan dan pengembangan dana endowment fund dan cadangan pendidikan;
c. Penyaluran DPPN serta monitoring dan evaluasi atas penyaluran;
d. Penyusunan dan pelaksanaan anggaran, akuntansi dan penyelesaian transaksi
(setelmen), serta pelaporan:
e. Pengendalian intern dan penerapan manajemen risiko dengan prinsip kehati-hatian
terhadap pelaksanaan tugas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan; dan
f. Pengelolaan sumber daya manusia, urusan umum dan kerumahtanggaan LPDP.
1.2.4. Layanan
6
Gambar 1.1 Proses Bisnis Layanan LPDP
2. Pengelolaan sumber pendanaan lain di luar APBN seperti hibah, hasil kerjasama dengan
masyarakat, perusahaan, optimalisasi hasil komersialisasi hasil riset dan hasil usaha
lainnya.
a. Beasiswa
7
a. Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), yaitu beasiswa magister atau program doktor
di perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri. Termasuk dalam kategori BPI adalah
beasiswa untuk penyelesaian tesis dan desertasi.
b. Beasiswa Afirmasi, yaitu beasiswa magister atau program doktor di perguruan tinggi
di dalam dan di luar negeri, yang khusus diperuntukan bagi warga negara berasal
dari daerah terdepan, terluar, tertinggal (daerah 3 T), mahasiswa miskin berprestasi,
kelompok masyarakat yang telah berjasa dalam bidang olimpiade sains dan
teknologi, olah raga dan seni/budaya di tingkat nasional/internasional;
kementerian/lembaga pemerintahan yang terkait dengan sektor-sektor strategis
yang dibutuhkan oleh negara berdasarkan prioritas pembangunan nasional; serta
mahasiswa Indonesia di luar negeri yang berprestasi akademik, yang terancam tidak
dapat melanjutkan/menyelesaikan studi, karena tidak adanya biaya.
c. Beasiswa Spesialis Kedokteran, yaitu beasiswa spesialis kedokteran di perguruan
tinggi di dalam negeri.
d. Beasiswa Presiden Republik Indonesia, yaitu beasiswa magister atau doktor yang
dikelola oleh LPDP bekerjasama dengan Kepresidenan RI untuk menempuh studi
pada perguruan tinggi terbaik di dunia.
b. Pendanaan Riset
8
lembaga riset swasta lainnya. RISPRO dibagi menjadi dua program yaitu:
Riset Afirmasi Nasional adalah pendanaan riset unggulan strategis nasional yang
dilaksanakan atas dasar penugasan Dewan Penyantun LPDP.
9
1.3. NILAI DAN BUDAYA
1.3.1. Nilai-nilai
Nilai-nilai merupakan dasar dan pedoman bagi setiap pegawai untuk melaksanakan
tugas dan fungsinya agar selalu searah dalam pencapaian misi dan visi organisasi. Sebagai
satuan kerja yang berada di lingkungan Kementerian Keuangan, maka LPDP berpegang
pada nilai-nilai Kementerian Keuangan yang diharapkan dapat dijadikan pedoman dan
motivasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Nilai-nilai Kementerian Keuangan
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Integritas
Berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar serta memegang
teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral.
b. Profesionalisme
Bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab
dan komitmen tinggi.
c. Sinergi
Membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif serta
kemitraan yang harmonis dengan para pemangku.
d. Pelayanan
Memberikan layanan yang memenuhi kepuasan pemangku kepentingan yang dilakukan
sepenuh hati, transparan, cepat, akurat dan aman.
e. Kesempurnaan
Senantiasa melakukan upaya perbaikan di segala bidang untuk menjadi dan memberikan
yang terbaik.
a. One information a day. Setiap hari, setiap pegawai LPDP paling tidak, memperoleh satu
informasi baru terkait pelaksanaan tugas.
10
b. Two minute before schedule time. Pegawai LPDP harus sudah siap paling tidak dua menit
sebelum kegiatan berlangsung.
c. Three greeting a day. Setiap hari, pegawai LPDP paling tidak memberikan tiga salam,
yaitu salam, sapa dan senyum.
d. Four step management in process : plan, do, ceck, action. Dalam pelaksanaan tugas
setiap pegawai LPDP harus melaksanakan empat tahapan, pertama, merencanakan
dengan baik pekerjaan yang akan dilaksanakan. Kedua, melaksanakan sesuai dengan
yang telah direncanakan. Ketiga, memeriksa dan meneliti kembali kesesuaian antara
pelaksanaan tugas dengan perencanaan atau dengan yang seharusnya. Keempat,
melakukan tindakan perbaikan sebagai tindak lanjut dari evaluasi pelaksanaan tugas.
e. Five “R”, yaitu ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin. Dalam melaksanakan tugas pegawai
LPDP harus menjaga kesederhanaan, kerapian/keteraturan, kebersihan dan kerapian
sesuai dengan standardisasi pelayanan.
1.4.1. Organisasi
1. Penyusunan rencana strategis bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan
serta rencana kerja dan anggaran satuan kerja;
2. Pengelolaan dan pengembangan dana Endowment Fund dan Dana Cadangan
Pendidikan;
3. Penyaluran Dana Pengembangan Pendidikan Nasional serta monitoring dan evaluasi
atas penyaluran;
4. Penyusunan dan pelaksanaan anggaran, akuntansi dan penyelesaian transaksi
(setelmen), serta pelaporan;
5. Pengendalian intern dan penerapan manajemen risiko dengan prinsip kehati-hatian
terhadap pelaksanaan tugas LPDP; dan
6. Pengelolaan sumber daya manusia, urusan umum dan kerumahtanggaan LPDP.
11
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan terdiri atas:
Untuk menciptakan tata kelola yang baik dalam pengelolaan DPPN, di luar struktur
tersebut, LPDP dilengkapi dengan Dewan Penyantun dan Dewan Pengawas. Dewan
Penyantun terdiri dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama. Penjelasan lebih lanjut mengenai
struktur organisasi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan dijelaskan sebagai berikut:
12
1.4.1.1. Direktorat Keuangan dan Umum
a. Divisi Anggaran dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan koordinasi anggaran satuan
kerja, pengelolaan anggaran operasional dan pelaksanaan setelmen, penyusunan sistem
dan manual akuntansi, serta penyusunan laporan keuangan dan kinerja organisasi.
b. Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum mempunyai tugas melakukan perencanaan
kebutuhan pengadaan, penempatan dan pengembangan sumber daya manusia, serta
pelaksanaan urusan umum dan kerumahtanggaan.
a. Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan, rencana kerja dan anggaran
satuan kerja;
13
b. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis perencanaan usaha berupa rencana strategis
bisnis dan rencana bisnis tahunan;
c. Penyiapan pengembangan dana kelolaan dan hasil pendapatan;
d. Pengelolaan kerja sama pendanaan;
e. Penyiapan penyusunan rencana penyaluran dana; dan
f. Riset dan manajemen data.
a. Divisi Perencanaan Usaha dan Manajemen Data mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan kebijakan teknis perencanaan usaha berupa rencana strategis bisnis
dan rencana bisnis tahunan, koordinasi penyusunan rencana penyaluran dana, riset,
pengelolaan data dan informasi, serta pelaporan usaha.
b. Divisi Pengembangan Dana Kelolaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan teknis pengembangan dana kelolaan dan hasil pendapatan, dan
pengelolaan kerja sama pendanaan.
a. Penyiapan bahan dan koordinasi untuk penyusunan rencana penyaluran dana kegiatan
pendidikan;
b. Pelaksanaan verifikasi dan penilaian atas proposal kegiatan pendidikan dan penyaluran
dana untuk kegiatan pendidikan; dan
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas penyaluran dana kegiatan pendidikan.
14
verifikasi dan penilaian atas proposal kegiatan pendidikan dan menyalurkan dana untuk
kegiatan pendidikan.
b. Divisi Evaluasi Penyaluran Dana Kegiatan Pendidikan mempunyai tugas melakukan
monitoring dan evaluasi atas penyaluran dana beasiswa.
a. Penyiapan bahan dan koordinasi untuk penyusunan rencana penyaluran dana untuk
rehabilitasi fasilitas pendidikan akibat bencana alam;
b. Pelaksanaan verifikasi dan penilaian atas proposal, serta penyaluran dana untuk
rehabilitasi fasilitas pendidikan akibat bencana alam; dan
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas penyaluran dana rehabilitasi fasilitas
pendidikan.
15
LPDP selanjutnya mengejawantahkan kebijakan pendanaan riset ke dalam sebuah
bentuk program yang disebut dengan Program Bantuan Dana RISPRO (Perdirut LPDP No.
PER-5/LPDP/2014 tentang Pedoman Bantuan Dana Riset Inovatif Produktif (RISPRO).
a. Penyusunan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan audit charter dan audit program;
b. pelaksanaan audit berbasis risiko khususnya pada aktivitas usaha Lembaga Pengelola
Dana Pendidikan; dan
c. Melakukan reviu terhadap laporan keuangan untuk meyakinkan bahwa isi, penyajian,
dan pengungkapannya sesuai dengan standar akuntansi pemerintah dan standar
akuntansi keuangan yang berlaku.
Dalam PP. No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum,
pasal 34 diatur bahwa untuk melaksanakan pengawasan BLU dapat membentuk Dewan
Pengawas. Dalam Tata Kelola LPDP diatur, Dewan Pengawas bertugas melakukan
pengawasan terhadap:
a. Pengelolaan endowment fund dan dana cadangan pendidikan yang dilakukan oleh
Direksi;
b. Pelaksanaan Rencana Strategi Bisnis (Renstra) yang dilakukan oleh Direksi;
c. Pelaksanaan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) oleh Direksi; dan
d. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan.
16
1.4.1.8. Dewan Penyantun
pendidikan.
Pada tahun 2014, telah ditetapkan ketua dan anggota Dewan Pengawas LPDP, yaitu:
1. Prof. Dr. Ainun Na’im (Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
selaku Ketua Merangkap anggota;
2. Dr. Hadiyanto, SH., LL.M (Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan) selaku anggota;
3. Dr. Dini Kusumawati, S.E., M.E. (Tenaga Pengkaji Bidang Perencanaan Strategik -
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan) selaku anggota;
4. Ir. Ananto Kusuma Seta, M.Sc., Ph.D. (Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar
Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ) selaku anggota; dan
Sesuai dengan PMK Nomor 252/PMK.01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
LPDP, Menteri Keuangan memutuskan untuk mengangkat Direktur Utama, Direktur
Keuangan dan Umum (Direktur KU) dan Direktur Perencanaan Usaha dan Pengembangan
Dana (Direktur PUPD), beserta Kepala Divisi di bawahnya, berasal dari Kementerian
17
Keuangan. Sedangkan Direktur Dana Kegiatan Pendidikan (Direktur DKP) dan Direktur Dana
Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan (Direktur DRFP), beserta Kepala Divisi di bawahnya, berasal
dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Susunan direksi dan manajemen LPDP
adalah sebagai berikut:
Tabel I. 1 Susunan Pejabat Lembaga Pengelola Dana Pendidikan
18
BAB II
KINERJA BLU TAHUN 2015
2.1. KONDISI INTERNAL
sss
2.1.1. Layanan
2.1.1.1. Layanan Pengelolaan DPPN
Dengan ditetapkannya Undang Undang Nomor 2 Tahun 2010, Pemerintah bersama-
sama dengan DPR menyepakati alokasi pendidikan melalui Dana Pengembangan Pendidikan
Nasional (DPPN) sebesar Rp1.000.000.000.000,00 yang merupakan bagian dari alokasi
anggaran pendidikan Tahun 2010. Tahun berikutnya, dalam APBN Tahun 2011 ditetapkan
kembali penambahan DPPN sebesar Rp2.617.000.000.- dan tahun 2012 dialokasikan sebesar
Rp7.000.000.000,00. Untuk tahun 2013 dialokasikan kembali dana DPPN sebesar
Rp5.000.000.000,00. Pada Tahun 2014 dan 2015 tidak dialokasikan penambahan DPPN
sehingga Sampai dengan Triwulan III 2015, DPPN yang dialokasikan dalam APBN dan yang
telah dikelola LPDP berjumlah Rp15.617.700.000.000,00
Dana DPPN merupakan dana abadi pendidikan yang ditempatkan pada instrumen
yang beresiko rendah. Dana DPPN ditempatkan pada instrumen deposito pada bank
konvensional dan syariah serta pembelian obligasi korporasi. Selain mengelola DPPN
tersebut, hasil pengelolaan DPPN berupa PNBP dikelola untuk membiayai belanja layanan
dan operasional LPDP dengan saldo diinvestasikan dalam bentuk deposito dan obligasi.
Adapun rincian dana kelolaan LPDP dapat dilihat pada table berikut:
19
Tabel II.2 : Perkembangan Dana Kelolaan LPDP
Sampai dengan Triwulan III tahun 2015, dana PNBP yang dikelola LPDP sebesar
Rp2.642.587.311.134 dengan rincian sebesar Rp2.422.500.000.000 ditempatkan pada
investasi deposito, Rp201.392.945.000 pada obligasi Negara, dan Rp18.694.366.134 dalam
bentuk kas.
Per 30 September 2015, rincian Realisasi Pendapatan Triwulan III dari pengelolaan
dan penempatan hasil pengelolaan DPPN adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Tabel II. 3 Realisasi Pendapatan/PNBP
Jumlah Pendapatan/PNBP
No. Uraian Realisasi %
Realisasi
Triwulan s.d. Triwulan III
Triwulan ini
Sebelumnya
1 Pendapatan Deposito 859.045.374.410 380.506.790.150 1.239.552.164.560 98,8%
Sebagaimana tersaji pada Tabel II.3, realisasi pendapatan dari pengelolaan dan
penempatan hasil pengelolaan DPPN pada portofolio deposito merupakan porsi terbesar
selama Triwulan III tahun 2015, yaitu sebesar 98,8%.
20
Tabel II.4 Realisasi Pendapatan Konvensional dan Syariah
Jumlah Pendapatan/PNBP
No. Uraian Realisasi Triwulan Realisasi %
s.d. Triwulan III
Sebelumnya Triwulan ini
1 Konvensional 768.601.014.284 347.648.101.971 1.116.249.116.255 88,97%
2 Syariah 100.957.042.488 37.371.275.478 138.328.317.966 11,03%
Total 869.558.056.772 385.019.377.449 1.254.577.434.221 100%
Target 2015 1.301.674.600.000,00 96,38%
Sebagaimana tersaji pada Tabel II.3, realisasi pendapatan dari pengelolaan dan
penempatan hasil pengelolaan DPPN yang berasal dari bank konvensional merupakan porsi
terbesar selama Triwulan III tahun 2015, yaitu sebesar 88,97%.
Rata-rata imbal hasil DPPN selama 2015 adalah 8,50%, dan rata-rata imbal hasil re-
investasi adalah sebesar 8,50%. Berdasarkan data BI, inflasi rata-rata tahun 2015 (per 30
September) adalah sebesar 7,50%, sehingga imbal hasil yang diperoleh LPDP sudah dapat
21
menutup target imbal hasil sebesar inflasi ditambah 1%. Inflasi ini diperkirakan akan turun
pada kuartal ketiga tahun 2015
B. Pendaftar Beasiswa
1) Pendaftar BPI Reguler Menurut Bidang Keilmuan dan Pilihan Program
Selama Triwulan III tahun 2015, jumlah pendaftar beasiswa melalui laman
http://www.beasiswa.lpdp.kemenkeu.go.id adalah sebanyak 9.372 pendaftar. Pendaftar
beasiswa LPDP selama Triwulan III tahun 2015, terbanyak berdasarkan program beasiswa
adalah pada program magister dalam negeri sebesar 26,1,0%, sedangkan berdasarkan
bidang keilmuan, pendaftar terbanyak adalah pada bidang keilmuan teknik sebesar 16,4%.
Tabel II.5 Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Bidang Keilmuan dan Pilihan Program
Magister DN
Disertasi DN
Spesialis DN
Magister LN
Disertasi LN
Doktor DN
Doktor LN
Tesis DN
Tesis LN
Bidang Keilmuan
Jumlah
22
2) Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Daerah Asal
Pendaftar beasiswa LPDP selama Triwulan III tahun 2015, terbanyak berasal dari
provinsi Jawa Barat, yaitu sebanyak 1.768 pendaftar atau 18,9% dari keseluruhan pendaftar.
Pendaftar beasiswa LPDP selama Triwulan III tahun 2015, memilih universitas tujuan paling
banyak pada Universitas Gajah Mada, yaitu sebanyak 1.033 pendaftar atau 11,0% dari
keseluruhan pendaftar.
23
Tabel II. 7 Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Universitas Tujuan
Jumlah
Uraian Prosentase
Pendaftar
Laki-Laki 7.975 52,9%
Perempuan 4.415 47,1%
TOTAL 9.372 100,0%
24
1. Beasiswa Pendidikan Indonesia Reguler (Magister & Doktor) sebanyak 664 orang;
2. Beasiswa Pendidikan Indonesia Reguler (Tesis dan Disertasi) sebanyak 202 orang;
3. Beasiswa Pendidikan Indonesia Afirmasi (Magister & Doktor) sebanyak 385 orang; dan
4. Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis sebanyak sebanyak 34 orang.
Pada Triwulan III Tahun 2015, calon penerima beasiswa terbanyak adalah pada
Program Beasiswa Magister Luar Negeri, yaitu sebesar 42,3%, sedangkan berdasarkan
bidang keilmuan yang terbanyak adalah pada bidang keilmuan Teknik, yaitu sebesar 18,3%.
Sebaran calon penerima beasiswa berdasarkan Pilihan Program dan Bidang Keilmuan
adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Pada Triwulan III Tahun 2015, calon penerima beasiswa terbanyak memiliki pekerjaan
sebagai Fresh Graduate, yaitu sebanyak 43,7%.
25
Sebaran calon penerima beasiswa berdasarkan Jenis Pekerjaan adalah sebagaimana
tersaji pada gambar dan tabel berikut:
Pada Triwulan III Tahun 2015, calon penerima beasiswa terbanyak berasal dari
Institut Teknologi Bandung, yaitu sebanyak 11,5%.
Sebaran calon penerima beasiswa berdasarkan 20 (dua puluh) teratas Asal Universitas
adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
26
No Universitas Asal Jumlah %
27
5) Calon Penerima Beasiswa Berdasarkan Universitas Tujuan (Punya LOA)
Dari 1.285 penerima beasiswa pada Triwulan III Tahun 2015, sebanyak 327 (25,4%)
memiliki Letter of Acceptance (LoA), . Rincian calon penerima beasiswa yang memilki LoA
berdasarkan 20 (dua puluh) universitas tujuannya adalah sebagaimana tersaji pada tabel
berikut:
Tabel II. 11 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Universitas Tujuan (Punya LOA)
No Universitas Jumlah %
Pada Triwulan III Tahun 2015, calon penerima Beasiswa terbanyak berasal dari daerah
Jawa Barat, yaitu sebanyak 19,4%.
Sebaran calon penerima beasiswa berdasarkan asal daerah adalah sebagaimana tersaji
pada tabel berikut:
Tabel II. 12 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Asal Daerah
No Propinsi Jumlah %
28
No Propinsi Jumlah %
29
D. Penerima Beasiswa Magister dan Doktoral Berkontrak
Sampai dengan Triwulan III Tahun 2015, jumlah penerima beasiswa Magister dan
Doktoral LPDP yang telah berkontrak adalah sebanyak 4.505 orang. Rinciannya adalah
sebagaimana tersaji pada tabel berikut ini:
Penerima beasiswa Magister dan Doktoral LPDP yang telah berkontrak tersebar pada 38
negara di seluruh dunia. Negara yang terdapat penerima beasiswa LPDP program Magister
dan Doktoral terbanyak adalah Indonesia, yaitu sebanyak 1.458 dari 4.505 orang atau 32,4%
diikuti oleh Inggris sebanyak 1.293 dari 4.505 atau 28,7%.
Sebaran Penerima beasiswa Magister dan Doktoral LPDP yang telah berkontrak
berdasarkan Negara Tujuannya adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Tabel II. 15 Penerima Beasiswa Magister dan Doktoral Berkontrak
Dokter
No Negara Magister Doktor Total %
Spesialis
1 Indonesia 1.262 156 40 1.458 32,4%
2 Inggris 1.124 169 - 1.293 28,7%
3 Belanda 425 93 - 518 11,5%
4 Australia 313 97 - 410 9,1%
5 Amerika Serikat 205 24 - 229 5,1%
6 Jepang 85 72 - 157 3,5%
7 Jerman 50 20 - 70 1,6%
8 Swedia 66 2 - 68 1,5%
9 Perancis 39 18 - 57 1,3%
10 Malaysia 17 13 - 30 0,7%
11 Selandia Baru 18 10 - 28 0,6%
12 Belgia 16 7 - 23 0,5%
13 Italia 21 - - 21 0,5%
14 Korea Selatan 16 2 - 18 0,4%
15 Singapura 14 2 - 16 0,4%
30
Dokter
No Negara Magister Doktor Total %
Spesialis
16 Kanada 8 4 - 12 0,3%
17 Taiwan 9 2 - 11 0,2%
18 Norwegia 8 1 - 9 0,2%
19 Swiss 8 1 - 9 0,2%
20 Denmark 6 2 - 8 0,2%
21 Thailand 6 1 - 7 0,2%
22 Yordania 4 2 - 6 0,1%
23 Filipina 6 - - 6 0,1%
24 Austria 2 3 - 5 0,1%
25 Tiongkok 5 - - 5 0,1%
26 Finlandia 1 4 - 5 0,1%
27 Irlandia 3 2 - 5 0,1%
28 Spanyol 5 - - 5 0,1%
29 Mesir 1 2 - 3 0,1%
30 Arab Saudi 2 - - 2 0,0%
31 Brunei Darussalam 2 - - 2 0,0%
32 Hong Kong 2 - - 2 0,0%
33 Sri Lanka 2 - - 2 0,0%
34 Rusia 1 - - 1 0,0%
35 Sudan - 1 - 1 0,0%
36 Turki - 1 - 1 0,0%
37 Bangladesh 1 - - 1 0,0%
38 India 1 - - 1 0,0%
Total 3.754 711 40 4.505 100,0%
Selama Triwulan III Tahun 2015, pendaftar RISPRO yang melakukan submit proposal
adalah sebanyak 277 proposal. Dari 277 proposal yang masuk, terbanyak adalah pada fokus
Tata Kelola, sebanyak 84 proposal atau 30%. Rincian pendaftar riset berdasarkan fokus
disajikan pada tabel berikut ini:
Fokus Total %
31
Fokus Total %
Tata Kelola 84 30%
Kebudayaan 26 9%
Sosial Keagamaan 20 7%
Informasi dan Komunikasi 7 3%
Material Maju 6 2%
Transportasi 4 1%
Pertahanan dan Keamanan 1 0%
Total 277 100%
Dari 277 pendaftar tersebut, sebanyak 243 proposal lolos sampai ke tahap Seleksi
Desk Evaluation. Dari 109 proposal pada tahap Seleksi Desk Evaluation, terbanyak adalah
pada fokus Tata Kelola, sebanyak 67 proposal atau 24%. Rincian peserta seleksi Desk
Evaluation riset berdasarkan fokus disajikan pada tabel berikut ini:
Fokus Total %
Dari 243 peserta Seleksi Desk Evaluation tersebut, sebanyak 46 proposal lolos
sampai ke tahap Paparan. Dari 46 proposal pada tahap Paparan, terbanyak adalah pada
fokus Tata Kelola, sebanyak 9 proposal atau 3.2%. Rincian peserta Paparan riset berdasarkan
fokus disajikan pada tabel berikut ini:
32
Tabel II. 18 Paparan Riset Batch I
Fokus Total %
Pada Triwulan III Tahun 2015, telah dilakukan 2 (dua) penandatanganan kontrak
pendanaan riset. Kontrak tersebut adalah dengan Fokus riset pada Pangan dan Tata Kelola.
Rincian nilai kontrak berdasarkan fokus disajikan pada tabel berikut ini:
33
Tabel II. 20 Kontrak Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan
34
2.1.1.5. Lain-lain
A. Kegiatan Kerjasama
Selama Triwulan III Tahun 2015, kegiatan kerjasama yang telah dilakukan oleh LPDP
mencakup 33 dokumen kerjasama dengan mitra dalam negeri dan mitra luar negeri.
Dokumen kerjasama dimaksud meliputi Nota Kesepahaman (Memorandum of
Understanding) dan Perjanjian Kerja Sama (Agreement of Cooperation) dengan ikhtisar:
Dokumen Kerjasama Mitra Dalam Negeri Mitra Luar Negeri Total
Nota Kesepahaman 4 10 14
Perjanjian Kerjasama 18 1 19
Total 22 11 33
Rincian kegiatan kerjasama LPDP selama Triwulan III Tahun 2015 adalah
sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Tabel II. 21 Kegiatan Kerjasama LPDP Triwulan III Tahun 2015
35
No Dokumen Nomor Identifikasi Mitra LPDP
23 Perjanjian Kerjasama PRJ-744/LPDP/2015 Universitas Udayana
24 Perjanjian Kerjasama PRJ-745/LPDP/2015 Universitas Brawijaya
25 Perjanjian Kerjasama PRJ-746/LPDP/2015 Universitas Diponegoro
26 Perjanjian Kerjasama PRJ-747/LPDP/2015 Universitas Padjadjaran
27 Perjanjian Kerjasama PRJ-749/LPDP/2015 Universitas Sebelas Maret
28 Perjanjian Kerjasama PRJ-972/LPDP/2015 Universitas Gadjah Mada
29 Perjanjian Kerjasama PRJ-973/LPDP/2015 Institut Teknologi Bandung
30 Perjanjian Kerjasama PRJ-974/LPDP/2015 Universitas Padjadjaran
31 Perjanjian Kerjasama PRJ-975/LPDP/2015 Universitas Gadjah Mada
32 Perjanjian Kerjasama PRJ-1056/LPDP/2015 Institut Teknologi Bandung
33 Perjanjian Kerjasama PRJ-1392/LPDP/2015 Universitas Negeri Yogyakarta
B. Kegiatan Sosialisasi
Sampai dengan Triwulan III 2015, telah dilaksanakan sebanyak 69 kegiatan sosialisasi
di beberapa tempat di Indonesia berupa sosialisasi, ataupun seminar. Sebaran kegiatan
sosialisasi LPDP selama Triwulan III Tahun 2015 adalah sebagaimana tersaji pada gambar
berikut:
Gambar II. 10 Sebaran Sosialisasi Berdasarkan Propinsi Triwulan III Tahun 2015
2.1.2. Keuangan
2.1.2.1. Laporan Keuangan TA 2014 (Audited)
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2018 tentang
Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU, BLU LPDP menyusun Laporan Keuangan
sebagai pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan menggunakan Standar Akuntansi
Keuangan dan menyusun Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan dalam rangka integrasi Laporan Keuangan Kementerian Keuangan. Laporan
36
Keuangan LPDP disusun melalui sistem akuntansi LPDP yang telah ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 562/KMK.01/2014 tentang Sistem Akuntansi BLU
LPDP.
37
A. Laporan Posisi Keuangan/Neraca LPDP Per 31 Desember 2014
38
dikarenakan penempatan atas pendapatan PNBP LPDP yang dari pengelolaan dana DPPN
dan dana reinvestasi hasil pengelolaan DPPN yang terus meningkat.
Ekuitas LPDP terdiri dari Ekuitas Terikat dan Ekuitas Tidak Terikat. Ekuitas Terikat
yang dikelola LPDP adalah Ekuitas dalam bentuk Dana Pengembangan Pendidikan Nasional
(DPPN) yang terdiri dari Dana Abadi Pendidikan (Endowment Fund) dan Dana Cadangan
Pendidikan. DPPN disajikan sebagai Aset Lainnya Terbatas yang merupakan penempatan
dana pada instrumen investasi deposito di berbagai bank baik konvensional maupun
syariah. Sampai dengan 31 Desember 2014, DPPN yang dikelola LPDP sebesar
Rp15.617.700.000.000 dengan penempatan dana pada Bank Nasional Konvensional
Rp15.042.700.000.000,00 dan pada Bank Nasional Syariah Rp575.000.000.000 berupa
deposito.
Tabel II.22
Posisi Kas dan Investasi LPDP
Uraian 2012 2013 2014
DPPN 10.617.000.000.000 15.617.000.000.000 15.617.000.000.000
39
Hasil penempatan deposito DPPN yang merupakan PNBP LPDP, digunakan untuk
belanja operasional dan layanan LPDP serta dikelola melalui re-investasi berupa
penempatan dana investasi jangka pendek dalam bentuk instrumen investasi deposito di
berbagai bank serta obligasi pemerintah. Sampai dengan 31 Desember 2014 nilai investasi
dana PNBP LPDP tersebut berjumlah Rp 2.208.866.250.000 dengan nilai wajar
Rp2.213.713.000. Penempatan dana PNBP tersebut dapat dilihat gambar berikut:
40
LPDP juga mengelola dana PNBP dalam bentuk pembelian obligasi negara sebesar Rp
150.616.250.000,00. Deposito dana PNBP senilai Rp2.058.250.000.000 pada bank
konvensional dan syariah dengan komposisi sebagai berikut:
Tabel II.23 Penempatan Dana Tidak Terikat LPDP pada Obligasi Negara
LPDP sebagai satuan kerja pemerintah yang menerapkan Pola Keuangan Badan
Layanan Umum menggunakan hasil penempatan dana DPPN dan mengelolanya untuk
keperluan operasional dan layanan LPDP. Dana tidak terikat LPDP tersebut terus bertambah
dikarenakan surplus pengelolaan dana LPDP dengan rincian sebagai berikut:
Tabel II.24
Dana Kelolaan BLU LPDP
Uraian 2012 2013 2014
Saldo Awal Dana Tidak
75.156.818.048 423.093.920.570 1.271.366.185.362
Terikat BLU
Pendapatan Kas 53.193.000.000 990.971.187.740 1.672.169.109.057
Koreksi - - (69.999)
Saldo Akhir Dana Tidak
23.093.920.570 1.271.366.185.362 2.209.249.992.215
Terikat BLU
DPPN 10.617.000.000.000 15.617.000.000.000 15.617.000.000.000
41
B. Laporan Aktivitas dan Arus Kas LPDP
42
Gambar II. 16 Laporan Arus Kas
Untuk Periode Tahun 2014
Dalam menjalankan aktivitas operasional sesuai dengan tugas dan fungsi yang telah
ditetapkan, LPDP mendapatkan pendapatan (akrual) pada periode tahun 2014 sebesar
Rp1,721,583,971,799. Kenaikan pendapatan pada tahun 2014 sebesar Rp660.993.595.859
atau 62,32% dari pendapatan tahun 2013 sebesar Rp1.060.590.375.940,00
43
Dengan beban sebesar Rp597,528,867,206 dan pengalihan aset tetap renovasi
sebesar Rp2,181,657,835 maka surplus/kenaikan dana tidak terikat LPDP pada tahun 2014
sebesar Rp 1.121.873.446.758.
Tabel II.25
Surplus/Defisit LPDP LPDP
Uraian 2012 2013 2014
Pendapatan 178.913.911.032 1.060.590.375.940 1.721.583.971.799
Beban 3.182.092.024 94.654.482.454 597.528.867.206
Ung/Rigi Lain-Lain 0 0 2.181.657.835
Surplus/Defisit 175.731.819.008 965.935.893.486 1.121.873.446.758
44
Gambar II.18 Rincian Pendapatan LPDP 2014
Realisasi Belanja LPDP terdiri dari belanja operasional manajemen dan belanja
layanan. Belanja Layanan LPDP terdiri dari penyaluran beasiswa, riset, dan rehabilitasi
fasilitas pendidikan serta operasional masing-masing layanan. Belanja Operasional
Manajemen terdiri dari belanja dukungan manajemen, perkantoran, dan belanja modal.
Masing-maing belanja tersebut dapat dilita pada tabel berikut
Tabel II.26
Komposisi Belanja Kas 2012 s.d 2014
URAIAN 2012 2013 2014
Layanan :
Beasiswa - 99.785.485.118 582.024.350.923
Operasional Beasiswa - 205.440.000 35.472.358.441
Pendanaan Riset - 1.153.852.534 80.893.954.044
Operasional Pendanaan Riset - 21.250.000 3.881.573.016
Pendanaan Rehabilitasi FP - 9.448.790 6.425.319.200
Operasional Rehabilitasi FP - 1.418.894.338
Total Layanan - 101.175.476.442 710.116.449.961
Operasional Manajemen :
Dukungan Manajemen 2.103.500.494 30.947.682.328 10.546.358.825
Perkantoran 895.017.134 4.392.686.133 13.193.384.766
Belanja Modal 2.257.379.850 6.183.078.045 429.038.653
Total Operasional 5.255.897.478 41.523.446.506 24.168.782.244
Total Belanja 5.255.897.478 142.698.922.948 734.285.232.205
45
2012 2013 2014
Belanja
terhadap
Pendapatan
Belanja Layanan
terhadap
Pendapatan
Belanja Operasional
terhadap
Pendapatan
REALISASI
URAIAN ESTIMASI %
Triwulan I Triwulan II Triwulan III TOTAL T-3
Pendapatan Deposito 1.301.674.600.000 431.560.830.359 304.274.142.184 503.717.192.017 1.239.552.164.560 95,23%
46
Sebagaimana tersaji pada Tabel 1.3, realisasi pendapatan dari pengelolaan dan
penempatan hasil pengelolaan DPPN pada portofolio deposito merupakan porsi terbesar
selama Triwulan III tahun 2015.
47
Tabel II. 30 Realisasi Penyaluran Dana Layanan
Per 30 September 2015
Proyeksi S.d 31
URAIAN ANGGARAN REALISASI %
Desember 2015
Riset 61.148.531.000,00 32.763.897.785,00 53,58% 41.961.456.000,00
48
Pada akhir Desember 2015, diperkirakan anggaran operasional akan dioptimalisasi
melalui revisi anggaran. Pergeseran anggaran operasional masing-masing layanan dilakukan
sekaligus menambah dana kebutuhan beasiswa yang pada akhir tahun diperkirakan akan
meningkat.
Dari total belanja perencanaan usaha dan pengembangan dana, untuk kegiatan
optimalisasi pendapatan pengelolaan DPPN, total belanja 16,26% dari pagu yang ditetapkan.
Adapun untuk kegiatan penyelenggaraan dan sosialisasi, realisasi belanjanya sebesar
47,30%. Pada 31 Desember 2015 diperkirakan keseluruhan dana operasional Perencanaan
Usaha dan Pengembangan Dana dapat terserap.
49
2.1.2.3.4. Realisasi Operasional Manajemen dan Perkantoran
Tabel II. 33 Realisasi Operasional Manajemen dan Perkantoran
50
diproyeksikan mencapai 100%. Rincian realisasi belanja modal dapat dilihat pada table
berikut:
Pada tahun 2015, jumlah total pegawai BLU LPDP dapat di lihat dalam table di bawah
ini:
Jika dilihat dari komposisi pendidikan, dari 89 orang pegawai LPDP, sebagian besar
memiliki pendidikan Diploma Empat / Strata Satu sebanyak 39 orang atau sekitar 44%,
disusul Diploma Tiga sebanyak 24 orang atau 27%, kemudian Strata Dua sebanyak 14 orang
51
atau 16%, SMA sebanyak 8 orang atau 9%, SLTP sebanyak 2 orang atau 2% dan Strata Tiga
sebanyak 2 orang atau 2%. Komposisi pendidikan pegawai tersebut dapat dilihat pada
Gambar II. 9
52
Estimasi
No. Nama pelatihan Jenis Pelatihan
Biaya
Pelatihan dan Sertifikasi Pengadaan Barang dan
16 Inhouse Training 42.400.000
Jasa Pemerintahan
17 Certified Strategy Execution Profesional Public Training 379.665.000
Professional Customer Relationship Management
18 Public Training 18.750.000
Certification
19 Project Management (Basic) Public Training 60.000.000
20 Integrated Risk Management Inhouse Training 180.000.000
21 Corporate English Course Inhouse Training 200.000.000
22 BSC Master Class Public Training 13.200.000
Negotiation Skill for Business (diganti dengan
23 Public Training 63.050.000
pelatihan komunikasi)
24 Report Writing Public Training 85.000.000
25 Microsoft Excel Advance Inhouse Training 41.800.000
26 Effective Cost Management Public Training 58.500.000
27 Office Management Public Training 15.000.000
28 Social Media Marketing Public Training 3.500.000
Marketing Plan for Sustainable Competitive
29 Public Training 9.300.000
Advantage
30 Feasibility Study Public Training 11.000.000
31 Pelatihan Persiapan ISO 9001:2008 Public Training 200.000.000
32 Microsoft Outlook Training for Intermediate Inhouse Training 12.500.000
33 Financial Statement Analysis Public Training 15.600.000
34 Capacity Building Nilai dan Budaya Kerja LPDP Inhouse Training 200.000.000
35 Stress Management and Public Speaking Training Inhouse Training 21.000.000
36 Managing Performance Training Inhouse Training 21.000.000
37 Desaigning Standard Operating Procedure (SOP) Inhouse Training 15.400.000
Personality Development Program level 1-2
38 Inhouse Training 18.500.000
(Professional Secretary) + PA
39 Professional Director Program Inhouse Training 61.750.000
2.1.3.3. Kelembagaan
LPDP dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.01/2011
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. LPDP ditetapkan
sebagai Satuan Kerja yang berbentuk Badan Layanan Umum (BLU) berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 18/KMK.05/2012 tentang Penetapan Lembaga Pengelola Dana
Pendidikan pada Kementerian Keuangan sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
53
a. Pedoman Beasiswa Presiden Republik Indonesia
b. Kebijakan Investasi
c. Perubahan Standar Operasi dan Prosedur (SOP), sebanyak 42 buah,
d. penyusunan/perubahan peraturan :
- Draft Peraturan Presiden tentang Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN)
- Peraturan Direktur Utama Nomor Per-1/LPDP/2015 tentang Pedoman Beasiswa
Pendidikan Indonesia
- Peraturan Direktur Utama Nomor Per-2/LPDP/2015 tentang Pedoma Beasiswa Tesis
Dan Desertsi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan
- Peraturan Direktur Utama Nomor Per-3/LPDP/2015 tentang Pedoman Tim Seleksi
- Peraturan Direktur Utama Nomor Per-4/LPDP/2015 tentang Pedoman Beasiwa
Afirmasi Khusus
- Peraturan Direktur Utama Nomor Per-5/LPDP/2015 tentang Pedoman Beasiswa
Afirmasi
- Peraturan Direktur Utama Nomor Per-6/LPDP/2015 tentang Pedoman Beasiswa
Presiden Republik Indonesia
- Peraturan Direktur Utama Nomor Per Per-7/LPDP/2015 tentang Pedoman Beasiswa
Pendidikan Indonesia Dokter Spesialis
- Peraturan Direktur Utama Nomor Per-8/LPDP/2015 tentang Perubahan Kedua
Peraturan Direktur Utama Nomor Per-4/LPDP/2014 tentang Standar Biaya Beasiswa
Pendidikan Indonesia Program Magister Dan Doktor Dalam Negeri Dan Luar Negeri
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan
- Peraturan Direktur Utama Nomor Per-9/LPDP/2015 tentang Kebijakan Program
Pendaan Riset Pembangunan Indonesia
- Peraturan Direktur Utama Nomor Per-10/LPDP/2015 tentang standar Biaya Beasiswa
Pendidikan Indonesia Program Magister Dan Doktor Dalam Negeri Dan Luar Negeri
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Tahun 2015
- Peraturan Direktur Utama Nomor Per-11/LPDP/2015 tentang Pedoman Bantuan
Dana Riset Inovatif Produktif
- Peraturan Direktur Utama Nomor Per-12/LPDP/2015 tentang Pedoman
Penghargaaan Publikasi Ilmiah Internasional
- Peraturan Direktur Utama Nomor Per-13/LPDP/2015 tentang Standar Biaya Bagi
Pejabat Pengelola, Pegawai LPDP, Penilai, Pewawancara, Dan Pejabat Fungsional
Tertentu Dalam Pelaksanaan Kegiatan Di Lingkungan Lembaga Pengelola Dana
Pendidikan Tahun 2015
54
- Peraturan Direktur Utama Nomor Per-14/LPDP/2015 tentang Pedoman Bantuan
Pendanaan Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan Tahun 2015
- Peraturan Direktur Utama Nomor Per-15/LPDP/2015 tentang Perubahan Peraturan
Direktur Utama Nomor Per-10/LPDP/2015 tentang Standar Beasiswa Pendidikan
Indonesia Program Magister Dan Doktor Dalam Negeri Dan Luar Negeri Lembaga
Pengelola Dana Pendidikan Tahun 2015
- Peraturan Direktur Utama Nomor PER-16/LPDP/2015 tentang Pedoman Monitoring
dan Evaluasi Beasiswa Pendidikan Indonesia, Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis
dan Beasiswa Presiden Republik Indonesia.
- Peraturan Direktur Utama Nomor PER-17/LPDP/2015 tentang Penilaian Proposal
RISPRO
- Peraturan Direktur Utama Nomor PER-18/LPDP/2015 tentang Pedoman Persiapan
Keberangkatan
- Peraturan Direktur Utama Nomor PER-19/LPDP/2015 tentang Perubahan Perubahan
Peraturan Direktur Utama Nomor PER-5/LPDP/2015 tentang Pedoman Beasiswa
Afirmasi
- Peraturan Direktur Utama Nomor PER-21/2015/LPDP tentang Perubahan atas
Peraturan Direktur Utama Nomor PER-17/LPDP/2015 tentang Penilaian Proposal
RISPRO
- Peraturan Direktur Utama Nomor PER-22/LPDP/2015 tentang Perubahan Peraturan
Direktur Utama Nomor 10/LPDP/2012 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
- Peraturan Direktur Utama Nomor PER-23/LPDP/2015 tentang Perubahan Perubahan
Peraturan Direktur Utama Nomor PER-13/LPDP/2015 tentang Standar Biaya Bagi
Pejabat Pengelola, Pegawai LPDP, Penilai, Pewawancara, Dan Pejabat Fungsional
Tertentu Dalam Pelaksanaan Kegiatan Di Lingkungan Lembaga Pengelola Dana
Pendidikan Tahun 2015.
Tabel II.37
Peraturan/Perjanjian/SOP Yang Telah Diterbitkan LPDP
Perdirut Perjanjian Surat Edaran SOP
Jenis
2015-T3
2015-T3
2015-T3
2015-T3
Produk
2012
2013
2014
2012
2013
2014
2012
2013
2014
2012
2013
2014
Hukum
Beasiswa 2 4 9 12 5 2 2 1 8
Riset 2 7 5 5 7 33 15 7 6
Rehab 2 1 1 4 4 2 3 5
Investasi 2 2
Kerjasama
19 44 62 1 1
DN
55
Perdirut Perjanjian Surat Edaran SOP
Jenis
2015-T3
2015-T3
2015-T3
2015-T3
Produk
2012
2013
2014
2012
2013
2014
2012
2013
2014
2012
2013
2014
Hukum
Kerjasama
20 37 1 1
LN
Keuangan 3 1 5 2 1 8 9
Umum
dan 2 1 3 2 2 2 1 9 16
Organisasi
SDM 1 3 1 4 4
Kantor LPDP pada saat ini masih berada di Gedung A.A. Maramis II Lantai 2 di
komplek perkantoran Kementerian Keuangan Jl. Lapangan Banteng Timur Nomor 1, Jakarta
Pusat. Sampai dengan 30 September 2015 data BMN yang tercatat dalam neraca adalah
sebagai berikut:
Tabel II.38 Daftar BMN Peralatan dan Mesin Selain Kendaraan LPDP
NILAI NILAI
NO JENIS JUMLAH NO JENIS JUMLAH
PEROLEHAN PEROLEHAN
1 A.C. Split 24 364.650.000 35 Calculator 2 2.505.000
2 Alat Pemotong Kertas 1 300.000 36 Vacuum Cleaner 1 2.700.000
Alat Penghancur Mesin Penghitung
3 7 8.710.000 37 2 3.080.000
Kertas Uang
4 Brandkas 1 7.689.000 38 meter laser 2 4.426.000
5 Buku Lainnya 1 5.160.600 39 Mic Conference 18 102.692.700
6 CCTV 6 19.882.500 40 Modem 1 990.000
7 CISCO Switch 1 7.999.000 41 Note Book 18 226.250.000
8 Dispenser 6 13.091.600 42 P.C Unit 20 178.008.000
56
NILAI NILAI
NO JENIS JUMLAH NO JENIS JUMLAH
PEROLEHAN PEROLEHAN
9 Filing Cabinet Besi 36 108.048.375 43 P.C. Unit 13 98.380.001
10 LCD Projector 2 6.600.000 44 Panaboard 2 33.429.999
11 Handy Cam 4 27.321.000 45 Papan Pengumuman 1 2.331.500
12 Handy Talky (HT) 30 54.630.000 46 Personal Computer 16 171.600.000
13 Headmachine Besar 1 1.485.000 47 Pesawat Telephone 5 5.500.000
14 Hub 1 10.450.000 48 Printer 5 17.164.999
15 Infocus 2 16.199.999 49 Printer 17 73.986.895
16 Kamera Digital 7 54.962.000 50 Rak Besi 3 4.895.000
17 Karpet 2 2.860.000 51 Rak sepatu 2 9.900.000
Rambu-rambu
18 Kursi Besi/Metal 172 340.653.250 52 6 2.970.000
Petunjuk
19 Kursi Kayu 20 19.800.000 53 Router 1 9.092.600
20 Lap Top 12 169.084.988 54 Routerboard CCR 1036 1 13.326.108
21 Laptop 8 79.992.000 55 Scanner 5 21.960.400
22 Layar LCD 2 10.912.000 56 Scanner 5 17.250.000
23 LCD Projector/Infocus 6 68.383.000 57 Sepeda Motor 2 45.054.600
24 Lemari Besi/Metal 2 5.500.000 58 Server 3 184.438.054
25 Lemari Es 6 13.400.000 59 Sice 16 70.400.000
26 Lemari Kayu 15 350.350.000 60 Telephone (PABX) 3 50.300.655
27 Megaphone 3 2.319.900 61 Televisi 8 75.729.998
28 Meja Kerja Kayu 49 397.894.000 62 Unit Power Supply 1 23.605.000
29 Meja Komputer 2 3.520.000 63 Voice Recorder 20 21.561.000
30 Meja Rapat 21 94.600.000 64 Water Percolator 1 900.000
31 Meja Resepsionis 1 4.950.000 65 White Board 3 2.153.000
32 Meja Telepon 8 22.000.000 66 Wireless access point 1 2.075.000
33 Mesin Absensi 2 23.210.000 67 Wireless Amplifier 2 18.601.000
34 Mesin Bending 1 3.520.000 68 Grand Total 682 6.935.530.721
57
2.1.4.2. Data dan Sistem Informasi
Sumber daya TIK yang meliputi data, informasi, layanan berbasis sistem elektronik,
sistem aplikasi, sistem basis data, dan sistem infrastruktur TIK merupakan aset penting
lembaga yang harus dikelola secara efektif melalui praktik tata kelola sesuai dengan
common/best practices.
Pada tahun 2014, LPDP telah menyusun Rencana Strategis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (Renstra TIK) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Tahun 2014-2016.
Perkembangan dan pengelolaan TIK di lingkungan LPDP dilakukan dengan berorientasi
kepada pencapaian Visi dan pelaksanaan Misi pengelolaan informasi LPDP serta arahan dari
Kementerian Keuangan dan Kementerian Kominfo berkenaan dengan TIK. Perumusan
rencana strategis TIK periode tahun 2014 – 2016 dilakukan dengan memperhatikan
kebutuhan para pihak dalam melaksanakan fungsinya masing-masing.
Pada tataran implementasi, pada tahun 2015 terdapat 41 inisiatif taktis yang harus
dilaksanakan untuk mendukung 68 pekerjaan/data. Rincian inisiatif taktis tersebut dapat
dilihat dalam tabel berikut:
58
Tabel II. 40 Inisiatif Taktis
Jumlah
Uraian 2015 Sistem Data/
Pekerjaan
Human Resource Information System 3
Enterprise Resource Planning 1
Collaboration & Document
5
COMMON SYSTEM LAYER Management System
General Affairs 1
Governance Risk Assurance 3
Customer Relationship Management 4
Research Funding Management System 4
CORE SYSTEM LAYER Investment & Fundraising Management
2
System
DATA & DECISION SUPPORT
Reporting 4
SYSTEM LAYER
DATA & DECISION SUPPORT Database, Data Warehouse, &
9
SYSTEM LAYER Datamart
SERVICE MANAGEMENT LAYER IT Service Management 5
TOTAL 2015 41
Jumlah
Uraian 2016 Sistem Data/
Pekerjaan
Human Resource Information System 1
COMMON SYSTEM LAYER Enterprise Resource Planning 2
Governance Risk Assurance 1
Research Funding Management System 1
CORE SYSTEM LAYER Rehabilitation Funding Management
3
System
DATA & DECISION SUPPORT Database, Data Warehouse, &
4
SYSTEM LAYER Datamart
NETWORK & PLATFORM LAYER IT Network Management 2
TOTAL 2016 14
59
Tabel II. 41 Inisiatif Taktis Common System Layer Tahun 2015
Kondisi per Januari 2014 Inisiatif Taktis
Tahun
COMMON SYSTEM LAYER Nama Aplikasi/ 2014 2015 2016
n ba n sk n ap n ak Dibutuhkan
Penanggung Jawab Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2
Human Resource A 1 Absensi n ABSENSI 2015 kuatkan
Information System A 2 Surat Tugas dan Perjadin n ST-SPD 2014 kuatkan kuatkan
A 3 Penggajian n 2014 adakan
A 4 Manajemen Data Pegawai n 2016 adakan
A 5 Cuti n 2015 adakan
A 6 Training n 2015 adakan
A 7 Manajemen Kinerja n 2014 adakan
Enterprise Resource B 1 Perencanaan Usaha (Business Scenario) n 2014 adakan
Planning B 2 Pengembangan Usaha (Analytical Application) n 2014 adakan
B 3 Perencanaan Anggaran n RKAKL 2014
B 4 Penggunaan Anggaran n RKAKL 2014
B 5 Perbendaharaan n SPP-SPM 2014 lanjutkan
B 6 Permintaan Pembayaran n SPP-SPM 2014 lanjutkan
B 7 Perintah Membayar n SPP-SPM 2014 lanjutkan
B 8 Administrasi Pengadaan n 2015 adakan
B 9 Manajemen Vendor n 2016 adakan
B 10 Akuntansi n SAKPA & ZAHIR 2014 lanjutkan lanjutkan
B 11 Pengelolaan Persediaan n SIMAK 2014
B 12 Manajemen Kas Internal n 2014 adakan
B 13 Manajemen Data Aset Tetap n SIMAK 2014
B 14 Pemeliharaan Aset n 2016 adakan
B 15 Disposal Aset n SIMAK 2014
Collaboration & C 1 Administrasi Persuratan n W-DOS 2014 kuatkan
Document C 2 Manajemen Dokumen (e-filing) n 2015 adakan
Management System C 3 Administrasi Dokumen Hukum n 2015 adakan
C 4 Surat Elektronik n Pusintek 2014
C 5 Koneksi Internet & Intranet n Pusintek 2014
C 6 Knowledge Management n 2015 adakan adakan
C 7 Local Searching n 2015 adakan
C 8 Local Chat n 2015 adakan
General Affairs D 1 Manajemen Perpustakaan n 2015 adakan
D 2 Manajemen Ruangan & Fasilitas n PEMINJAMAN 2014 lanjutkan
Governance Risk E 1 Manajemen Data Risiko n 2016 adakan
Assurance E 2 Asesmen Risiko n 2015 adakan
E 3 Sistem Pengaduan n WISE 2014
E 4 Kertas Kerja Audit Elektronik n 2015 adakan
E 5 Manajemen Kepatuhan Internal n 2015 adakan
Customer F 1 Pusat Informasi n 2014 adakan
Relationship F 2 Customer Profile n 2015 adakan
Management F 3 Penanganan Keluhan n 2014 adakan
F 4 Manajemen Best Talent n 2015 adakan
F 5 Manajemen Survei n 2015 adakan
60
Tabel II.43 Inisiatif Taktis Data & Decision Support System Layer Tahun 2015
Kondisi per Januari 2014 Inisiatif Taktis
Tahun
DATA & DECISION SUPPORT SYSTEM LAYER Nama Aplikasi/ 2014 2015 2016
n ba n sk n ap n ak Dibutuhkan
Penanggung Jawab Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2
Reporting K 1 Ad Hoc Reporting n 2015 adakan
K 2 Standard Reporting n 2015 adakan
K 3 Business Intelligence n 2015 adakan adakan
K 4 Dashboard n 2014 adakan
K 5 Document/Process Tracking n 2015 adakan adakan
Analytics L 1 Data Analytics n 2014 adakan
L 2 Digital Analytics n 2014 adakan
61
Tabel II. 45 Inisiatif Taktis Network & Platform Layer Tahun 2015
Kondisi per Januari 2014 Inisiatif Taktis
Tahun
NETWORK & PLATFORM LAYER Nama Aplikasi/ 2014 2015 2016
n ba n sk n ap n ak Dibutuhkan
Penanggung Jawab Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2
IT Network O1 IT Network Monitoring n 2016 adakan
Management O2 IP Telephony n 2016 adakan
62
The Economist tahun 2011 juga memberikan gambaran yang hampir sama. Pada
tahun 2011, Indonesia berada pada peringkat 17, akan meningkat menjadi berada pada
peringkat 12 pada tahun 2025 dan akan meningkat lagi menjadi berada pada peringkat tujuh
dunia.
63
birokrasi pemerintah yang kurang efisien, infraktruktur yang belum baik, akses terhadap
pembiayaan, regulasi tenaga kerja yang ketat, dan ketidakstabilan politik
Dari sisi jumlah SDM, Indonesia diperkirakan akan menikmati bonus demografi
selama periode tahun 2010-2040. Bonus demografi tersebut merupakan peluang (window
of opportunity) yang dinikmati suatu negara sebagai akibat karena turunnya “rasio
ketergantungan” (dependency ratio) sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk usia
produktif (rentang usia 15-64 tahun) dibandingkan dengan penduduk usia non produktif (0-
15 tahun dan di atas 64 tahun). Semakin rendah angka rasio ketergantungan suatu negara,
semakin berpeluang negara tersebut mendapatkan bonus demografi sebagai modal
pembangunan. Saat ini tercatat 43% dari total populasi penduduk (250 juta orang Indonesia)
berada di bawah umur 25 tahun yang merupakan umur produktif.
Tabel II. 46 Performa Anggota ASEAN dalam GCI 2013-2014 dari 148 negara
Gambar II.24 The Global Competitive Report 2013-2014, World Economic Forum
Jika dilihat dari dua belas pilar pendukung Global Competitive Index pada Tabel II. 20,
Indonesia mempunyai kekuatan pada pilar ke-10 yakni Market Size. Pada indikator tersebut
Indonesia menduduki peringkat 15. Kekuatan Indonesia berikutnya terdapat pada pilar ke-3
64
(Macroeconomic Environment). Indonesia menempati peringkat ke-26 pada indikator
tersebut.
65
Meskipun memiliki potensi pengembangan SDM yang besar, strategi dan kualitas upaya
peningkatan SDM di Indonesia masih dinilia rendah. Kondisi pendidikan di Indonesia
belumlah ideal, terutama bila dilihat dari sisi kualitas. Tingkat partisipasi pendidikan masih
rendah. Penduduk yang dapat menikmati pendidikan tinggi (S2 dan S3) pada tahun 2014
baru sekitar 5% atau 12,3 juta orang. Di samping itu, diparitas antar wilayah, Jawa-Luar
jawa, Kota-Desa, atas akses pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, juga sangat tinggi.
Disparitas tersebut muncul karena berbagai faktor, baik geografis, ekonomi, sosial, budaya.
66
Kapabilitas Inovasi Indonesia . Indeks Kapasitas Teknologi menunjukkan penguasaan
teknologi suatu negara, yang merupakan sebuah indeks komposit yang terdiri atas tiga
indikator, yaitu banyaknya publikasi ilmiah di jurnal-jurnal internasional per-1000 penduduk,
jumlah paten yang didaftarkan oleh residen per-1000 penduduk, dan besarnya total
pendapatan yang diterima dari izin pemanfaatan kekayaaan intelektual. Sedangkan indeks
kapabilitas inovasi mengukur kemampuan suatu negara dalam mengembangkan teknologi,
mencakup tujuh indikator yang masing-masing menunjukkan ketersediaan sumber daya
manusia ahli dan intensitas riset di suatu negara, baik yang dilakukan oleh pemerintah,
perguruan tinggi maupun dunia usaha.
67
Permasalahan riset tidak hanya berhenti sebatas pada pendanaan tetapi juga tidak
optimalnya pemanfaatan riset oleh lembaga pemerintah/swasta maupun pihak lain.
Koordinasi antar lembaga riset yang ada untuk menselaraskan riset yang mereka lakukan
juga belum terlihat. Lembaga periset juga masih terbatas pada lembaga-lembaga yang ada
di Ibu Kota Negara dan pada perguruan-perguruan tinggi besar, yang sebagian besar juga
berada di Pulau Jawa. Karena itu, tantangan yang muncul, bagaimana pendanaan riset
dapat dinikmati juga oleh lembaga-lembaga riset pada universitas-universitas daerah dan
periset dari luar Pulau Jawa.
Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rawan terhadap bencana di
dunia. Karena itu, kerusakan fasilitas pendidikan di Indonesia yang disebabkan bencana
alam menunjukkan angka yang cukup memprihatinkan. Sebaran kerusakan fasilitas
pendidikan pada tiap-tiap provinsi dapat disajikan dalam tabel berikut.
Tabel II. 47 Data Kerusakan Fasilitas Pendidikan Akibat Bencana Alam di Indonesia
Berdasarkan Provinsi Januari 2009 hingga September 2015
No. Provinsi Jumlah No. Provinsi Jumlah
1 Bali 32 18 Maluku 20
2 Bangka-Belitung 1 19 Maluku Utara 7
3 Banten 13 20 Nusa Tenggara Barat 45
4 Di Yogyakarta 371 21 Nusa Tenggara Timur 94
5 Dki Jakarta 6 22 Papua 130
6 Gorontalo 16 23 Papua Barat 119
7 Jambi 120 24 Pemerintah Aceh 1.642
8 Jawa Barat 5.807 25 Riau 20
9 Jawa Tengah 185 26 Sulawesi Barat 9
10 Jawa Timur 904 27 Sulawesi Selatan 556
11 Kalimantan Barat 216 28 Sulawesi Tengah 54
12 Kalimantan Selatan 97 29 Sulawesi Tenggara 52
13 Kalimantan Tengah 38 30 Sulawesi Utara 31
14 Kalimantan Timur 52 31 Sumatera Barat 4.760
15 Kalimantan Utara 2 32 Sumatera Selatan 91
68
No. Provinsi Jumlah No. Provinsi Jumlah
16 Kepulauan Riau 6 33 Sumatera Utara 62
17 Lampung 18
Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel di atas, dalam kurun waktu lima tahun
terakhir dapat dilihat bahwa jumlah kerusakan fasilitas pendidikan akibat bencana alam
yang terbesar terdapat pada provinsi Jawa Barat (5.807). Kemudian secara berturut-turut
jumlah kerusakan cukup besar terjadi pada provinsi Sumatera Barat (4.760) dan provinsi
Aceh (1.642).
69
2.2.4.2. Inflasi
APBN-P 2015 memperkirakan tingkat inflasi sepanjang 2015 sebesar 5,0%. Kebijakan
penyesuaian harga BBM pada akhir tahun 2014 diperkirakan menjadi salah satu penyebab
perkiraan tingkat inflasi menjadi sedemikian tinggi.
Namun, inflasi Indonesia selama kuartal pertama tahun 2015 tercatat sebesar minus 0,44%
(deflasi).
70
BAB III
RENCANA BISNIS DAN
ANGGARAN TAHUN 2016
3.1. Asumsi
Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2015 sebesar
4,73 persen. Angka ini turun 0,47 persen dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada periode
yang sama tahun lalu yang mencapai 5,2 persen. Jika dibandingkan dengan kuartal II 2015,
angka pertumbuhan ekonomi naik 0,06 persen.
Menurut BPS, setidaknya ada penyebab utama pertumbuhan ekonomi pada kuartal
III 2015 ini. Dari sisi global, perekonomian global pada kuartal ketiga masih melambat dan
pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang Indonesia cenderung melemah. Kinerja
sejumlah negara mitra dagang Indonesia yang masih melambat di antaranya terlihat dari
pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat turun dari 2,7 persen ke 2,0 persen. Ekonomi Cina
juga melemah dari 7 persen ke 6,9 persen dan pertumbuhan ekonomi Singapura turun dari
1,7 persen ke 1,4 persen. Dari sisi domestik, inflasi year on year masih cukup tinggi yakni
6,83 persen.
71
Adapun salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga ini
adalah belanja pemerintah yang mulai meningkat. BPS mencatat belanja barang dan belanja
modal telah mencapai 34,28 persen dan 58,10 persen. Namun realisasi penerimaan pajak
selama kuartal ketiga tersebut turun.
Perkiraan inflasi tahun 2015 sebesar 5% berarti per bulan ditargetkan 0,4% atau
1,25% secara kuartalan. Namun, kuartal pertama 2015 mencatatkan total inflasi kumulatif
(year to date) sebesar minus 0,44% (deflasi). Walaupun begitu, inflasi di kisaran 5% untuk
tahun 2016 masih perlu untuk menjadi pertimbangan.
APBN-P 2015 memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berada pada
kisaran Rp 12.500 atau melemah dibanding asumsinya dalam APBN 2015 sebesar Rp 11.900
per dolar AS. Namun hingga awal tahun 2015, dolar AS telah berada di kisaran Rp 13.250.
Untuk itu, tahun 2016 kemungkinan nilai tukarnya masih berada di kisaran Rp 13.400-
13.500.
Untuk kinerja perbankan, juga masih belum menggembirakan di awal tahun 2016,
dimana bank BUMN yang tercatat di pasar modal Indonesia untuk kuartal I 2015
menunjukkan perlambatan kinerja. Tahun 2016 diharapkan sudah membaik dan dapat
kembali ke tingkatan kinerja sebelumnya.
Asumsi mikro terkait jumlah pendaftar beasiswa, melihat dari trend di tahun
sebelumnya, maka setidaknya akan berada di kisaran 6-7%, . Pendapatan LPDP
mendasarkan pada Yield rata-rata di kisaran 6-7% untuk tahun 2016.
72
perhitungan pendapatan pengelolaan DPPN pada tahun 2016 adalah Inflation Rate + 3
untuk deposito dan Inflation Rate + 2 untuk obligasi. Sehingga dengan menggunakan asumsi
tingkat inflasi, minimal expected return untuk deposito minimal sebesar 8,3% dan minimal
expected return untuk obligasi sebesar minimal 7,4%.
73
DPPN yang akan dikelola oleh LPDP pada awal tahun 2016 adalah sebesar
Rp15.926.849.011.485,00 Dikarenakan rendahnya tingkat kepastian dalam mendapatkan
DPPN, dalam RBA ini diasumsikan LPDP belum memperoleh DPPN dari APBN 2016. Selain
itu, dana lain yang dikelola adalah saldo tahun 2015 yaitu sebesar Rp2.355.068.245.729,00
Dari pengelolaan dana tersebut diharapkan diperoleh pendapatan sebesar
Rp1.390.846.100.000,00 Sebesar 10% dari pendapatan tersebut atau sekitar Rp139 miliar
dimasukkan ke DPPN, sehingga pada akhir tahun 2016, dengan asumsi penambahan DPPN
tahun 2016 sebesar Rp0, total DPPN akan menjadi Rp16.057.016.471.485,00.
74
Jumlah Penerima Jumlah
No. Uraian
Beasiswa (Rp)
II Penerima Beasiswa Angkatan 2014 2.754 574.051.694.294
1 Magister Dalam Negeri 987 69.258.996
2 Magister Luar Negeri 1393 303.295.250
3 Doktor Dalam Negeri 82 48.509.503
4 Doktor Luar Negeri 292 271.318.502
III Penerima Beasiswa Angkatan 2015 2.867 542.451.299.292
1 Magister Dalam Negeri 843 47.392.192
2 Magister Luar Negeri 1265 307.799.958
3 Doktor Dalam Negeri 211 47.450.992
4 Doktor Luar Negeri 316 271.362.581
5 Tesis DN dan LN 155 45.000.000
6 Disertasi DN & LN 77 135.000.000
IV Penerima Beasiswa Angkatan 2016 430 49.438.888.236
1 Magister Dalam Negeri 102 30.823.747
2 Magister Luar Negeri 153 197.899.588
3 Doktor Dalam Negeri 25 30.823.747
4 Doktor Luar Negeri 38 180.937.774
5 Tesis DN dan LN 75 45.000.000
6 Disertasi DN & LN 37 135.000.000
V Insentif Peringkat Kampus 4.500.000.000
SUBTOTAL (I + II + III + IV+V) 6.582 1.258.854.834.000
VI Program Kepemimpinan 4.435.650.000
Dari 6.582 mahasiswa yang dibiayai pada tahun 2016, sebanyak 531 orang
merupakan mahasiswa yang memulai perkuliahan pada tahun 2013, 2.754 orang memulai
perkuliahan pada tahun 2014, dan 2.867 orang memulai perkuliahan pada tahun 2015.
Sisanya merupakan penerima beasiswa angkatan 2016 yang baru memulai perkuliahan.
75
Tabel III.4. Rencana Penyaluran Dana Beasiswa Tahun Anggaran 2016
Jumlah Kontrak/Hasil
No Kabupaten/Kota Institusi Keterangan
Verifikasi
76
3.1.2.2. Pengembangan Layanan Baru
A. Beasiswa Non-Degree
LPDP mempunyai layanan beasiswa baru berupa program Non-Degree. Program ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Program
layanan ini diharapkan dapat menjadi salah satu usaha penguatan SDM Indonesia dalam
menghadapi persaingan pasar kerja regional dan global. Selain itu, Pemerintah juga
memasukkan program Non-Degree dalam alur peningkatan kualitas pendidikan Indonesia.
Sehingga, program LPDP ini sejalan dengan program pemerintah.
Target penerima Beasiswa Non-Degree adalah putra-putri terbaik dari daerah 3T,
para talent terbaik LPDP yang sudah bekerja, dan para profesional di bidang-bidang khusus
yang diidentifikasi sebagai bidang-bidang yang dibutuhkan oleh Indonesia.
Lembaga yang akan menyelenggarakan program ini mulai dari Perguruan Tinggi,
Lembaga jasa penyedia kursus yang berafiliasi ke perguruan tinggi, kursus profesi yang
diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi, Lembaga kursus pemerintahan, lembaga kursus
swasta yang terakreditasi.
77
Biaya pendaftaran
Biaya Kursus
Transportasi
Biaya hidup
Tunjangan kesehatan
Tunjangan Pengembangan profesi (seperti magang, field trip, dsb.)
B. Visiting Professorship
Peran program ini secara umum adalah meningkatkan interaksi dan kualitas
keilmuan, proses diseminasi pengetahuan yang mutakhir (up to date), ketrampilan dan
pengembangan jaringan keilmuan secara internasional. Secara khusus, melalui program ini
diharapkan terjadi transfer pengetahuan atas sistem pendidikan, penelitian dan publikasi,
serta pengembangan pengetahuan dan keahlian bagi staf pengajar/dosen.
Persyaratan perguruan tinggi penyelenggara program ini antara lain: belum pernah
mengadakan program sejenis, memiliki staf pengajar yang cakap berbahasa Inggris, serta
memiliki fasilitas riset yang memadai.
Bagi profesor yang mengikuti program ini, harus memiliki keahlian di bidang yang
digelutinya ditunjukkan dengan konsistensi antara mata kuliah yang diampu dengan tema-
tema penelitian yang dilakukan, tema-tema publikasi ilmiah dan berbagai kegiatan
akademik. Selain itu, wajib memiliki track-record yang baik dalam hal jumlah publikasi
78
internasional, dengan jumlah penelitian minimal 1 (satu) judul penelitian atau kegiatan
pengabdian masyarakat dalam setahun.
a. Universitas Host: Biaya laboratorium, fasilitas riset, dan honor mengajar per Bidang Studi.
b. Lembaga Penyandang Dana: Perjalanan internasional, perjalanan lokal, akomodasi,
tunjangan biaya hidup, honor.
c. Universitas asal: Asuransi dan Kesehatan
LPDP adalah unit satker BLU dibawah Kementerian Keuangan RI yang mengelola
DPPN yang sangat besar. Demi keberlangsungan dana program pendidikan Indonesia maka
LPDP harus diisi oleh SDM yang handal dan berkualitas serta memiliki kapabilitas sesuai
dengan bidangnya masing-masing. Untuk itu diperlukan dukungan dari internal LPDP berupa
upgrading pengetahuan dan kemampuan pejabat dan pegawai LPDP.
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi LPDP, pada tahun 2016,
diperkirakan diperlukan sumber daya manusia sebanyak 90 orang. Jumlah tersebut
diharapkan sudah bisa mendukung semua fungsi termasuk fungsi-fungsi baru seperti fungsi
kepatuhan, manajemen risiko, kerjasama, sekretaris lembaga, serta manajemen alumni dan
talenta. Selain itu, jumlah tersebut juga diharapkan sudah termasuk penambahan level baru
di bawah Kepala Divisi dalam rangka efektifitas dan produktif kerja serta penyempitan fungsi
dan ruang kendali jabatan
Sumber daya manusia yang kompeten dan yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk
mendukung produktivitas dan aktivitas organisasi agar visi dan misi LPDP dapat tercapai
sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan. Pengembangan SDM yang dilakukan
secara terencana dan berkesinambungan diperlukan agar mutu dan kemampuan SDM yang
telah ada sesuai dengan kebutuhan perkembangan bisnis LPDP, mampu bersaing, dan
mampu menjadi pendorong percepatan kemajuan organisasi.
Dalam rangka mewujudkan organisasi LPDP yang maju, dinamis, dan menjadi
lembaga pengelola dana terbaik di tingkat regional, salah satu strategi pengembangan SDM
LPDP tidak hanya melalui pelatihan dan pengembangan SDM berbentuk pelatihan, kursus,
79
capacity building, seminar, inhouse training. LPDP merencanakan untuk memberikan
beasiswa pendidikan program gelar kepada internal pegawai LPDP dalam rangka
mewujudkan pegawai LPDP yang memiliki kompetensi, berdaya saing tinggi, memiliki
loyalitas, dan terhindar dari konflik kepentingan sebagai pengella dana dan pemberi
beasiswa dan pendanaan riset.
Agar semua fungsi LPDP dapat berjalan sebagaimana mestinya, perlu didukung
dengan kualitas SDM yang memadai. Karena itu, pada tahun 2016, disusun rencana
pengembangan SDM antara lain adalah
A. Pelatihan Pegawai
Pelatihan pegawai dibutuhkan dalam rangka meningkatkan hard dan soft
competency-nya
1. Pelatihan
Pelatihan yang diharapkan dapat meningkatkan hard dan soft competency SDM sesuai
dengan kebutuhan setiap unit dalam LPDP. Pelatihan tersebut diselenggarakan melalui
public training maupun inhouse training Rencana pelatihan untuk tahun 2016 adalah
sebagai berikut
Tabel III.6 Daftar Kegiatan Pelatihan LPDP
No Nama Pelatihan/Kegiatan
Induction Training Program
1 Sejarah LPDP
2 Struktur Organisasi
3 Visi dan Misi LPDP
4 Nilai dan Budaya Kerja
5 Pokok-Pokok Kepegawaian
6 Pedoman Etika dan Tata Perilaku
Core Competences Training Program
1 Capacity Building: Nilai dan Budaya Kerja
2 Personal Integrity Development
3 Stakeholder / Customer Focus
4 Learning Organization Training
5 Awareness ISO 9001;2008
6 Stress and Resilience Management
7 Awareness Manajemen Risiko
8 Leadership Competences Training Program
9 Managing personality
80
No Nama Pelatihan/Kegiatan
10 Managing team
11 Managing process
12 Managing performance
13 Coaching Others for Top Performance
14 Accelerating Team Productivity
Soft Competencies
1 Negotiation Skill for Business
2 Creative Thinking Technique
3 Effective Presentation Skill
4 Effective Business Communication
5 Build Service Culture
Technical Competences Training Program
1 Corporate English Course
2 Legislative Drafting Training
3 Mircrosoft Excel Advance
4 Mircrosoft Power Point Intermediate to Advance
5 Maintenance Management
2. Sertifikasi
Sebagai lembaga yang menerapkan pengelolaan secara modern, LPDP membutuhkan
pegawai yang kompeten di setiap bidang sesuai dengan tugas dan fungsi LPDP. LPDP
mempersyaratkan agar pejabat/pegawai memiliki sertifikasi kompetensi yang kredibel
oleh otoritas yang diakui sah. Hal tersebut agar pegawai dapat memiliki kompetensi dan
memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan atau keahlian serta dapat
menerapkannya secara efektif dalam pekerjaan sesuai dengan standar kerja yang
dipersyaratkan. Diklat Kompetensi bersertifikat yang akan diusulkan untuk diikuti oleh
pejabat/pegawai LPDP antara lain:
Tabel III.7 Daftar Kegiatan Pelatihan Sertifikasi LPDP
No Nama Pelatihan/Kegiatan
1 Company Strategic Planning
2 Certified Financial Services Auditor
3 Chartered Financial Analyst(CFA) Level 1 Course + Ujian CFA Level 1
4 Certified dari BSMR
5 Certified Public Accountant
6 Enterprise Risk Management
7 Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA)
8 Certified Wealth Management
81
No Nama Pelatihan/Kegiatan
9 Pendidikan Dasar Penilai Properti 1
10 MCSA SQL Server 2012(MCSA: Microsoft Certified Solutions Associate)
11 Certified Professional Talent Management
12 Assessment Center Assessor Certification
13 Perpajakan Brevet AB + e-SPT
14 Certified Ethic Hacker(CEH)
15 Certified Secure Programer
16 Certified HR Profesional
17 Network & Server Administration
18 Pelatihan dan Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintahan (in house )
19 Certified Strategy Execution Profesional (The 4 Diciplines for Execution)
20 Project Management (Basic)
21 BSC Master Class
22 Effective Cost Management (spesific ke BLU)
23 Office Management
24 Social Media Marketing
25 Marketing Plan for Sustainable Competitive Advantage
26 Feasibility Study
27 Document Control
28 Internal Auditor Training ISO 19011:2011
29 Lead Auditor ISO 9001: 2008 Training
30 MR Training
31 Targeted Selection Interviewer (untuk Reviewer)
32 Social Media Marketing
33 Financial Statement Analysis
34 Managing Performance Training
35 Diklat Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
3. Short Course
Dalam rangka mewujudkan SDM yang berdaya saing tinggi serta menmeberikan
peayanan yang excellent kepada semua stake holder LPDP baik dalam negeri maupun
luar negeri, LPDP merencakan untuk mengirikan pejabat/pegawai untuk mengikuti
program short Course yang dilaksanakan oleh lembaga lembaga nasional/internasional
dengan rincian materi sebagai berikut:
Tabel III.8 Daftar Kegiatan Pelatihan Sertifikasi LPDP
No Nama Silabus
1 Scholarship Management Salah satu layanan LPDP adalah layanan riset. Sebagai lembaga
Comparative Study Workshop yang baru 3 tahun berdiri, LPDP memerlukan pembanding atau
best practice pengelolaan layanan beasiswa di dunia. Mulai dari
82
No Nama Silabus
pendaftaran, proses seleksi, monitoring evaluasi, sampai
dengan pengelolaan atau talent management alumni.
Tujuan Pelatihan:
1. Peserta memahami best practice pengelolaan layanan riset
International
2 Research Management Salah satu layanan LPDP adalah layanan riset. Sebagai lembaga
Comparative Study Workshop yang baru 3 tahun berdiri, LPDP memerlukan pembanding atau
best practice pengelolaan layanan riset di dunia. Mulai dari
pendaftaran, proses seleksi, pelaksanaan riset dan monitoring
evaluasi, sampai dengan pendaftaran hasil riset pada HAKI.
Tujuan Pelatihan:
1. Peserta memahami best practice pengelolaan layanan riset
International
3 Managing Organizational Lingkungan bisnis saat ini sarat dengan perubahan yang sulit
Change diramalkan sebelumnya. Perubahan-perubahan tersebut
memicu perubahan di lingkungan internal lembaga. Oleh sebab
itu, lembaga perlu jeli menangkap isyarat perubahan di
lingkungan eksternalnya, menganalisis dampak strategik
perubahan itu bagi lembaga, serta mengelola perubahan
internal agar kinerja lembaga terus meningkat.
Tujuan Pelatihan:
1. Peserta mampu menganalisa faktor-faktor pemicu
perubahan di lingkungan eksternal yang relevan bagi lembaga.
2. Peserta mampu menganalisis dampak perubahan bagi
internal lembaga.
3. Peserta mampu menjelaskan tahap-tahap pengelolaan
perubahan di lembaga.
4. Peserta mampu menjelaskan alternatif pilihan intervensi
organisasi untuk mendukung perubahan.
4 Leadership and Decision Making Pemimpin harus berpikir strategik agar tetap survive dalam
berbagai persaingan. Berpikir strategis bermakna kewaspadaan
tingkat tinggi terhadap perubahan. Dengan demikian pemimpin
akan mengetahui mana tujuan dan mana alat/cara, serta tidak
terjeba pada hal yang remeh atau operasional.
5 Leading Change with Impact LPDP sebagai lembaga BLU membutuhkan pejabat/ pemeimpin
yang efektif. Hal yang sangat penting dalam kepemimpinan
adalah kemampuan untuk berinisiatif, mengendalikan
perubahan, memanfaatkan informasi. Program ini
memeberikan arahan bagaimana menguasai orang dan proses
dalam memacu perubahan secara signifikan.
6 The 4 Diciplines for Execution The 4 Disciplines of Execution™ akan membantu para level
Kadiv dan Direksi untuk meningkatkan konsistensinya dalam
mengeksekusi goals dengan menciptakan suatu proses
berkesinambungan di teamnya yang dapat digunakan untuk
menyelaraskan kegiatan mereka sehari-hari dengan goals
utama lembaga. Proses ini terdiri dari empat langkah:1.
83
No Nama Silabus
Mengidentifikasi dua atau tiga wildly important goals 2. Fokus
secara total pada lead measure 3. Membuat scoreboard yang
jelas yang mendorong orang untuk memantau perkembangan
pencapaian 4. Menumbuhkan irama akuntabilitas/tanggung
jawab yang terus-menerus kepada setiap individu dalam team
Beasiswa internal dengan 2 tipe beasiswa yaitu beasiswa tugas belajar (full
scholarship) dan beasiswa bantuan belajar (part time scholarship). Universitas/perguruan
tinggi tujuan beasiswa adalah universitas yang terdaftar dalam daftar universitas beasiswa
LPDP.
1) Tugas Belajar
Program beasiswa dengan konsep tugas belajar adalah tugas yang diberikan kepada
pejabat/pegawai untuk menuntut ilmu dan mendapatkan pendidikan secara formal sesuai
dengan tingkat strata pendidikan yang ditempuh. Pejabat/pegawai dimaksud
dibebastugaskan dari tugas fungsi utama sesuai dengan jabatannya dengan kinerja diukur
dari laporan kemajuan hasil pendidikan. Beasiswa tugas belajar antara lain terdiri dari:
a) Strata 1 Dalam Negeri
b) Strata 2 Dalam Negeri
84
c) Strata 2 Luar Negeri
d) Strata 3 Dalam Negeri
e) Strata 3 Luar Negeri
2) Bantuan Biaya Belajar
Program beasiswa dengan konsep bantuan biaya belajar adalah bantuan biaya yang
diberikan kepada pejabat/pegawai untuk menuntut ilmu dan mendapatkan pendidikan
secara formal sesuai dengan tingkat strata pendidikan yang ditempuh yang dilaksanakan
diluar jam kerja.
a) Strata 1 Dalam Negeri (Program Ekstensi)
b) Strata 2 Dalam Negeri (Program Kuliah Malam dan Sabtu/Minggu)
c) Strata 3 Dalam Negeri (Program Kuliah Malam dan Sabtu/Minggu)
Tabel III.9 Daftar Program Studi Beasiswa
85
3.1.2.4. Kelembagaan
Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian Keuangan pada
Pasal 81 dan Pasal 82 ayat (2) huruf b mengatur tentang kedudukan LPDP sebagai unit
khusus Kementerian Keuangan yang berada dan bertanggungjawab kepada Menteri
Keuangan, dan bertugas untuk melakukan pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan
Nasional. LPDP dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
252/PMK.01/2011 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Dana Pendidikan.
LPDP ditetapkan sebagai Satuan Kerja yang berbentuk Badan Layanan Umum (BLU)
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 18/KMK.05/2012 tentang Penetapan
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan pada Kementerian Keuangan sebagai Instansi
Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
1) Implementasi LPDP sebagai unit khusus yang berada dan bertanggungjawab kepada
Menteri Keuangan,
2) Penyempurnaan struktur organisasi LPDP, antara lain:
- Penambahan jumlah Direktorat dari 4 menjadi 5;
- Pembentukan beberapa unit setingkat Divisi yang berada di bawah Direktur Utama,
yaitu Sekretaris Lembaga, Divisi Pemasaran, Divisi Kerjasama.
- Perubahan nomenklatur direktorat dan divisi. (penyempurnaan usulan penataan
organisasi LPDP terlampir)
86
3.1.2.5. Peralatan dan Fasilitas
Pada tahun 2016 direncanakan akan dilaksanakan belanja modal sebagai berikut:
Yang
Kebutuh- Yang Tamba
Akan
No. Nama Barang an s.d. Ada han
Dibeli
2016 (2014) (2015)
(2016)
1 Mesin Hitung Elektronik / Calculator 2 2 - -
2 Mesin Penghitung Uang 2 2 - -
3 Lemari Besi/Metal 2 2 - -
4 Lemari Kayu 15 15 - -
5 Rak Besi 3 3 - -
6 Filing Cabinet Besi 46 36 - 10
7 Brandkas 1 1 - -
8 CCTV - Camera Control Television 1 1 - -
System
9 White Board 3 3 - -
10 Alat Penghancur Kertas 7 7 - -
11 Mesin Absensi 2 2 - -
12 Alat Pemotong Kertas 1 1 - -
13 Headmachine Besar 1 1 - -
14 LCD Projector/Infocus 7 7 1 -
15 Focusing Screen/Layar LCD Projector 4 4 - -
16 Papan Pengumuman 1 1 - -
17 Meja Kerja Kayu 43 43 8 -
18 Kursi Besi/Metal 170 170 22 -
19 Sice 16 16 - -
20 Meja Rapat 16 16 5 -
21 Meja Telepon 8 8 - -
22 Meja Resepsionis 1 1 - -
23 Mesin Penghisap Debu/Vacuum 1 1 - -
Cleaner
24 Lemari Es 6 6 - -
25 A.C. Split 24 24 - -
26 Televisi 6 6 - -
27 Mic Conference 18 18 - -
28 Unit Power Supply 1 1 - -
29 Dispenser 6 6 - -
30 Karpet 2 2 - -
31 Pesawat Telephone 5 5 - -
32 Mesin Bending 1 1 - -
33 Personal Computer 59 49 - 10
34 Water Percolator (Boiler) 1 1 - -
35 Switch CISCO 1
26 Server 1
37 Router 3
38 Kamera Digital 5 5 - -
39 Note Book 20 20 -
40 Panaboard 2 2 - -
41 Scanner (Peralatan Personal 5 5 - -
Komputer)
87
Yang
Kebutuh- Yang Tamba
Akan
No. Nama Barang an s.d. Ada han
Dibeli
2016 (2014) (2015)
(2016)
42 Modem 1 1 - -
43 Rambu-rambu Petunjuk/Penuntun 6 6 - -
44 Rek Sepatu 1
45 Buku Lainnya 74 74 - -
TOTAL 541 531 44 10
Dalam rangka menjalan tugas dan fungsi, LPDP pada tahun 20016 merencanakan
untuk berpindah kantor dengan memanfaatkan BMN idle milik Kementerian Keuangan.
Usulan tersebut masih menunggu ketetapan dari Sekretariat Jenderal Kemnterian Keuangan
dengan luas bangunan sebagai berikut:
88
Pada tahun 2015 diasumsikan telah diselesaikan beberapa inisiatif taktis pada layer
Core System Layer, Data & Decision Support System Layer, dan Service Management Layer
sehingga pada tahun 2016, tinggal tersisa beberapa inisiatif taktis pada Common System
Layer yang perlu diselesaikan untuk menunjang pelaksanaan berbagai fungsi LPDP:
Jumlah Data/
Uraian System
Pekerjaan
Common System Layer Enterprise Resource Planning 1
Governance & Risk Assurance 1
Layanan Manajemen Alumni Penerima 1
Dana Riset dan Rehabilitasi
Faislitas Pendidikan
Aplikasi Penyaluran Dana dan 1
Monitoring Rehabilitasi
89
Sasaran strategis yang ingin dicapai LPDP dikelompokkan dalam empat perspektif,
yaitu:
Dalam perspektif ini, dilihat sejauh mana LPDP memperhatikan dan memenuhi
kebutuhan dari pemangku kepentingan. Hal ini dapat dicapai dengan mengupayakan
pencapaian sasaran strategis berupa Kredibilitas Lembaga yang Tinggi. Target
keberhasilannya adalah dengan memenuhi target kuantitas (rata-rata presentase target
layanan program).
Indeks kepuasan pengguna layanan adalah suatu ukuran atas seberapa besar
program layanan yang diberikan LPDP dapat memenuhi harapan pengguna.
90
SDM yang Kompetitif adalah SDM yang mampu membangun organisasi untuk
mencapai keunggulan kompetitif, yaitu memiliki kepemimpinan yang tepat,
memanfaatkan semua informasi yang diterima dengan tepat dan memiliki
kompetensi yang dibutuhkan untuk keberhasilan organisasi.
Organisasi yang sehat adalah organisasi yang memenuhi kriteria kondisi internal
mencakup unsur: arahan, akuntabilitas, koordinasi dan kendali, orientasi eksternal,
kepemimpinan, inovasi dan pembelajaran, kemampuan, motivasi, budaya dan iklim.
E-Corporate Service merupakan upaya LPDP untuk mewujudkan e-government.
Melalui layanan yang dikelola secara elektronik, diharapkan pelayanan LPDP menjadi
lebih efisien, akurat dan dapat dimanfaatkan secara real time.
Pelaksanaan anggaran yang optimal ditujukan untuk memberikan dukungan
keuangan yang efektif bagi tugas-tugas LPDP.
91
Gambar III. 2 Peta Strategis
92
3.2.1.4.2. Pelaksanaan Kegiatan Operasional Pendukung Penyaluran Program
Kegiatan ini mencakup proses persiapan penyaluran, seleksi sampai monitoring dan
evaluasi. Pelaksanaan kegiatan operasional pendukung untuk masing-masing program
berupa kegiatan persiapan, seleksi/verifikasi dan monitoring, dengan rincian sebagai
berikut:
93
Tabel III.15 Sasaran Strategis Kegiatan Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana
94
Kode dan Nama
No Rincian Kegiatan Sasaran Strategis
Output dalam DIPA
4 Data dan Informasi Terwujudnya produk dan
(pengembangan sistem layanan yang handal
informasi dan pengembangan
konten media komunikasi)
5 Dukungan Manajemen Lainnya Terjalinnya kemitraan
strategis dengan industri
dan lembaga masyarakat.
6 Belanja Pegawai Meningkatnya kompetensi
SDM LPDP
(994) Layanan
7 Penyelenggaraan Operasional Meningkatnya kredibilitas
Perkantoran
dan Pemeliharaan LPDP sebagai lembaga
pengelola dana terbaik
95
3.2.2. Target dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2015
Tabel III.18 Target dan Capaian IKU
96
Penjelasan pencapaian IKU pada Kuartal 3 tahun 2015 adalah sebagai berikut:
97
2) Persentase Pencapaian Target Layanan Pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan
Nasional.
Setelah
Layanan Target Tahunan Target Q3 Realisasi Bobot
Bobot
70% 98%
Beasiswa 3.100 Penerima 35% 34,3%
(2170 Penerima) (3040 penerima)
Investasi Rp1.301.675.000.000
70% 96% 35% 33,6%
(Rp911.172.500.000) (Rp1,250,476,281,101)
Tingkat Akurasi Realisasi Penerima Beasiswa dan Pendanaan Riset adalah IKU untuk
memastikan bahwa alumni dan hasil riset dapat dioptimalkan dengan baik untuk
Indonesia dan masyarakat umum. Tingkat Akurasi Realisasi Penerima Pendanaan Riset
98
adalah tingkat capaian pasca kegiatan riset untuk memperoleh luaran scientific (Hak
Kekayaan Intelektual) yang sudah terdaftar.
Untuk pendanaan riset, dari target 51 HKI untuk riset yang didanai, pada periode 2
Januari – 31 Maret 2015, telah didaftarkan 17 HKI, terdiri atas 15 Paten, 1 Merk
Dagang, 1 Hak Cipta.
Pada Januari 2015, telah dilaksanakan Talent Assessment yang dilakuka pihak ke 3,
untuk para Alumni lulusan tahun berjalan. Pada 2014, terdapat 104 Awardee yang
dinyatakan lulus, dari jumlah tersebut 18 orang dinyatakan sebagai talent-talent
terbaik.
Mengingat semester ganjil perkuliahan sebagian besar baru dimulai pada bulan
Februari 2015, hasil akademik para penerima beasiswa baru akan keluar sekitar bulan
Juli-Agustus 2015.
Standard evaluasi yang dipersyaratkan oleh LPDP untuk course-based program adalah
IPK ≥ 3,25 atau ekuivalensinya dan untuk research-based program (termasuk PhD)
99
adalah progress report dari supervisor/pembimbing yang menyatakan bahwa
penerima beasiswa menunjukkan prestasi yang baik selama penelitian.
Total Awardee yang sudah lengkap submit transkrip adalah 1230 orang, 90 orang
jenjang Doktor (ada coursenya) dan 1140 orang jenjang Magister. Untuk jenjang
Doktor 97,8 % awardee mencapai standar evaluasi dan hanya 2,2 % yang dibawah
standar evaluasi, sementara untuk jenjang Magister 79,82 % mencapai standar
evaluasi dan 20,18 % tidak mencapai standar evaluasi
Pada kuartal III tidak ada target dalam capaian IKU ini, namun pada kuartal II capaian
IKU persentase penerima beasiswa yang mencapai standar evaluasi adalah 90,14%
IKU Persentase Keluaran Riset yang Mencapai Standard Evaluasi adalah perbandingan
antara realisasi keluaran riset yang mencapai standar evaluasi dengan total riset yang
dievaluasi.
Luaran riset adalah salah satu komponen utama kegiatan riset yang harus memenuhi
standar evaluasi yang ditetapkan oleh LPDP.
Standar evaluasi yang dipersyaratkan oleh LPDP dalam pelaksanaan kegiatan riset
adalah akumulasi setiap komponen penilaian yang terdiri atas: ketersediaan laporan
aktivitas/ laporan bulanan; kesesuaian substansi riset; kesesuaian lokasi riset (mitra);
keterlibatan mitra dalam proses riset; keterlibatan anggota riset.
IKU tingkat kesesuaian luaran riset terhadap Standar Evaluasi adalah jumlah judul riset
yang mencapai nilai ambang batas (passing grade) senilai 300 terhadap jumlah total
judul riset yang dievaluasi.
Saat ini terdapat 12 dari 14 judul riset yang dievaluasi yang mencapai nilai ambang
batas (passing grade) 300. Sehingga dicapai persentase 85,7 %.
100
Kompetensi yang dikembangkan adalah soft kompetensi yang memiliki gap terhadap
Standar Kompetensi Jabatan yan dipersyaratkan dan dilakukan dengan
mengikutsertakan pejabat dalam program pengembangan kompetensi melalui :
IKU ini diukur melalui realisasi program pengembangan berdasarkan hasil analisa
Asessment Center dan data gap kompetensi yang disampaikan Biro SDM.
IKU Persentase Pegawai LPDP yang Memenuhi Standar Profesi Jabatan adalah
perbandinngan antara Pegawai yang memenuhi standar profesi jabatan dengan target
Pegawai LPDP yang memenuhi standar profesii jabatan.
Pada kuartal III jumlah pegawai yang memenuhi standar profesi jabatan baru pegawai
SDM dari hasil sertifikasi Human Resources Profesional.
Indeks kesehatan organization atau organization health index (OHI) adalah indeks
yang mengukur efektivitas operasional organisasi yang memberikan umpan balik bagi
perbaikan organisasi. Elemen yang diukur pada indeks ini adalah: Tujuan,
Akuntabilitas, Koordinasi & Kendali, Orientasi, Eksternal, Kepemimpinan, Inovasi &
Pembelajaran, Kemampuan, Motivasi, Budaya & Iklim. Survei ini akan dikoordinasikan
oleh Sekretariat Jenderal (Biro Organta). Indeks ini menggunakan skala 0-100.
Dalam rangka untuk memenuhi Indeks Kesehatan Organisasi, berikut adalah hal yang
telah dilakukan pada kuartal I:
Pembentukan Tim Budaya sebagai agen dalam implementasi budaya kerja LPDP
Pelaksanaan Analisis Beban Kerja sebagai standar pengukuran work load analysis
101
Pelaksanaan assessment pegawai sebagai standar evaluasi dan ditindaklanjuti
dengan pelaksanaan coaching dan counceling untuk semua staf LPDP
12) Persentase Sertifikasi ISO 9001 tentang Manajemen Mutu (Layanan Beasiswa)
Guna terus meningkatkan kualitas layanan LPDP, LPDP bertekad mencapai standar ISO
9001 tentang Manajemen Mutu pada layanan beasiswa. Adapun tahapan dan
penilaian sertifikasi ISO 9001 adalah sebagai berikut:
Pada kuartal I hal-hal yang sudah dilaksanakan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Mengintegrasikan aplikasi yang sudah ada, dan pembuatan single sign on. Tahap
ini akan dilaksanakan pada tahun 2015.
2. Tahap re-development aplikasi layanan, yang akan dilaksanakan pada tahun 2016.
102
Adapun tahapan pada pada termin pertama yang akan dieksekusi pada tahun ini
adalah sebagai berikut:
Pada kuartal I telah dilaksanakan review proses bisnis aplikasi dan pada kuartal II akan
segera dilaksanakan pembuatan master data dan portal aplikasi untuk implementasi
SSO
Sistem Informasi Layanan Berbasis e-Corporate yang akan dikembangkan pada tahun
2015 di Pusintek adalah menyusun arsitektur e-Corporate Services serta implementasi
aplikasi Persuratan yang sesuai dengan Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) sesuai
dengan Software Development Life Cycle (SDLC).
103
Implementasi Aplikasi Persuratan sebagai salah satu penerapan e-corporate services di
tingkat Kementerian Keuangan yang dimulai pada Biro/Pusat lingkungan di Sekretariat
Jendral Kemenkeu.
Opini Laporan Keuangan adalah opini yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan
RI/Kantor Akuntan Publik terhadap Laporan Keuangan Lembaga Pengelola Dana
Pendidikan, yang selanjutnya dikonversikan dalam indeks 1 s.d. 4, dimana 1) Tidak
Wajar, 2) Tidak Memberikan Pendapat, 3) Wajar Dengan Pengecualian, 4) Wajar Tanpa
Pengecualian atau Wajar Tanpa Pengecualian-Dengan Paragraf Penjelas atau Wajar
Tanpa Pengecualian-Modifikasi Kata-kata. IKU ini akan dinilai pada Q4.
Alokasi DPPN tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013 masing-masing sebesar
Rp1.000.000.000.000,00; Rp2.617.700.000.000,00; Rp7.000.000.000.000,00 dan
Rp5.000.000.000.000,00 Tahun 2014 dan 2015, LPDP tidak mendapatkan tambahan
dana DPPN, sehingga total dana pokok DPPN hingga 2015 berjumlah
Rp15.617.700.000.000,00.
Saldo Akhir
423.093.920.570 1.271.366.185.362 2.209.249.992.215 2.794.384.647.215 2.794.384.647.215
Dana PNBP
104
DPPN 10.617.000.000.000 15.617.000.000.000 15.617.000.000.000 15.617.000.000.000 15.617.000.000.000
Total Dana
11.040.093.920.570 16.888.366.185.362 17.826.249.992.215 18.411.384.647.215 18.411.384.647.215
Kelolaan
Pada Tahun 2016, ditargetkan dapat disalurkan beasiswa untuk 4.593 orang
penerima beasiswa dan 28 proposal riset. Disamping itu, dicadangkan sebesar
Rp10.000.000.000 untuk Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan yang rusak karena bencana
alam.
Perkembangan PNBP tahun 2016 merupakan akumulasi dari total PNBP tahun 2010-
2015 dengan rincian yang disajikan dalam tabel berikut:
105
Tabel III.23 Saldo PNBP 2015-2016
Revenue/Cost
No. Unit Pendapatan
Center
Pendapatan yang diperoleh oleh Direktorat PUPD tersebut diperoleh dari aktifitas
investasi pada berbagai instrumen investasi dengan asumsi tingkat bunga inflation rate+3%
untuk deposito dan inflation rate+2,75% untuk obligasi, maka target total pendapatan
investasi untuk TA 2016 sebesar Rp1.390.007.601.000
Rincian target pendapatan per unit kerja LPDP TA 2016 disajikan dalam tabel
dibawah ini:
106
Tabel III.25 Perbandingan Target Pendapatan 2015 dan 2016
Seperti halnya pendapatan LPDP, belanja LPDP juga merukuk pada program yang
sama, yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian Keuangan, dan Kegiatan Pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan
Nasional. Pada tahun 2016 LPDP akan mengalokasikan:
107
f) Belanja modal sebesar Rp150.000.000,00
Tabel III.26 Rincian Biaya Operasional dan Penyaluran
108
No Unit Kerja / Direktorat Jumlah Kode dan Nama Output
Fasilitas Pendidikan
d Dukungan Operasional Layanan Riset 2.334.132.000
e Dukungan Operasional Layanan 1.230.040.000
Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan
3 Direktorat Perencanaan Usaha dan
Pengembangan Dana
a Operasional Perencanaan Usaha dan 2.999.617.000 (001) Layanan Dukungan
Manajemen Data Manajemen
b Operasional Pengembangan Dana 4.238.724.000 (006) Layanan
Pengembangan Dana
4 Direktorat Keuangan dan Umum
a Layanan SDM 2.303.548.000
b Organisasi dan Kelembagaan 351.980.000
c Perencanaan dan Keuangan 961.686.000
(001) Layanan Dukungan
d Layanan Data dan Informasi 744.800.000
Manajemen
e Layanan Penyusunan Peraturan 144.800.000
f Layanan Pemeriksaan Intern 216.448.000
g Dukungan Manajemen Lainnya 494.220.000
h Belanja Pegawai 11.788.871.000 (994) Layanan
Perkantoran
i Penyelenggaraan Operasional dan 5.503.007.000 (994) Layanan
Pemeliharaan Perkantoran
j Perangkat Pengolah Data dan 134.000.000 (996) Perangkat Pengolah
Komunikasi Data dan Komunikasi
k Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 16.000.000 (996) Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran
Jumlah 1.390.007.601.000
Kode
Output, Rincian Kegiatan Jumlah
Output
001 Layanan Dukungan Manajemen 8.217.099.000
1 Layanan SDM 2.303.548.000
2 Organisasi dan Kelembagaan 351.980.000
3 Perencanaan dan Keuangan 961.686.000
4 Layanan Data dan Informasi 744.800.000
5 Layanan Penyusunan Peraturan 144.800.000
6 Layanan Pemeriksaan Intern 216.448.000
7 Perencanaan Usaha dan Manajemen Data 2.999.617.000
8 Dukungan Manajemen Lainnya 494.220.000
109
Kode
Output, Rincian Kegiatan Jumlah
Output
005 Layanan Penyaluran Dana 1.360.109.900.000
1 Penyaluran Beasiswa 1.303.817.582.000
2 Penyaluran Dana Riset 45.079.274.000
3 Penyaluran Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan 11.213.044.000
006 Layanan Pengembangan Dana 4.238.724.000
1 Optimalisasi Pendapatan Pengelolaan DPPN 988.837.000
2 Penyelenggaraan Kemitraan 3.249.887.000
994 Layanan Perkantoran 17.291.878.000
1 Belanja Pegawai 11.788.871.000
2 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan 5.503.007.000
996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 134.000.000
997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 16.000.000
TOTAL 1.390.007.601.000
110
Tabel III.30 Prakiraan Maju Pendapatan LPDP
Sehubungan dengan tingkat imbal hasil LPDP pada tahun 2016 maka LPDP
melakukan justifikasi untuk keperluan forecasting asumsi tingkat imbal hasil untuk tahun
2016, 2017, dan 2018. Inflation rate yang digunakan dalam perhitungan PNBP tahun 2016-
2018 tersebut merupakan sasaran inflasi rata-rata Bank Indonesia tahun 2013-2015 sebesar
4,4%. Penggunaan tingkat inflasi ini terkait erat dengan mutiplier effect atas BI rate, dimana
jika inflasi naik yang disebabkan kelebihan uang beredar di masyarakat, maka Bank
Indonesia akan berupaya untuk melakukan pengetatan jumlah uang beredar dengan
menaikkan tingkat suku bunga. Begitupun keadaannya apabila yang terjadi sebaliknya.
Dengan begitu, tingkat inflasi dapat dipertimbangkan sebagai dasar penentuan forecasting
tingkat imbal hasil tahuan 2016-2018.
Inflasi Aktual
Tahun Target Inflasi
(%, yoy)
2012 4.5 ± 1% 4,30
2013 4.5 ± 1% 8,38
2014 4.5 ± 1% 8,36
2015 5,0% ± 1% -
Berdasarkan sasaran inflasi tersebut, untuk sementara LPDP menentukan asumsi
tingkat imbal hasil untuk tahun 2016-2018 yakni 8,0% untuk deposito dan 7,75% untuk
obligasi.
Seperti halnya penentuan asumsi tingkat imbal hasil tahun 2015, investment
guidelines untuk forecasting tahun 2016-2018 tertuang dalam kebijakan Dewan Penyantun
LPDP.
111
Prognosa belanja operasional untuk 3 (tiga) tahun mendatang diperoleh berdasarkan asumsi
kenaikan 5.3% setiap tahun sesuai dengan indeks KPJM Aplikasi RKA-KL dari belanja
operasional tahun sebelumnya kecuali untuk belanja modal berupa kendaraan bermotor,
peralatan, fasilitas perkantoran, dan gedung/bangunan yang tidak dianggarkan kembali
mengingat ketersediaan barang modal tersebut yang telah dimiliki oleh LPDP.
Dari asumsi prognosa belanja operasional maupun volume penyaluran diatas, maka resume
perkiraan belanja untuk 3 (tiga) tahun kedepan adalah sebagai berikut:
112
3.3. Ambang B atas
113
BAB IV
PENUTUP
Asumsi yang digunakan dalam penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Tahun 2015 adalah:
1) APBN-P 2015 memperkirakan tingkat inflasi sepanjang 2015 mencapai 5,00 persen
(APBN 2015 menggunakan angka 4,4 persen)
2) APBN-P 2015 memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berada pada
kisaran Rp 12.500 atau melemah dibanding asumsinya dalam APBN 2015 sebesar
Rp11.900 per dolar AS. Namun hingga awal tahun 2015, dolar AS telah berada di
kisaran Rp13.250. Untuk itu, tahun 2016 kemungkinan nilai tukarnya masih berada di
kisaran Rp13.400-Rp13.500.
Tarif yang digunakan dalam perhitungan pendapatan pengelolaan DPPN pada tahun
2016 adalah Inflation Rate + 3 untuk deposito dan Inflation Rate + 2 untuk obligasi. Sehingga
dengan menggunakan asumsi tingkat inflasi, minimal expected return untuk deposito
minimal sebesar 8,3% dan minimal expected return untuk obligasi sebesar minimal 7,4%.
Dengan perhitungan tersebut maka LPDP diproyeksikan dapat memperoleh PNBP sebesar
Rp1.390.846.100.000,00
Pada tahun 2016, dana yang disalurkan untuk layanan direncanakan sebesar
Rp1.316.290.484.000, yang dirinci menjadi penyaluran beasiswa sebesar
Rp1.263.290.484.000, pendanaan riset dan penghargaan hasil karya riset sebesar
Rp43.000.000.000, dan last resort dana cadangan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak
akibat bencana alam sebesar Rp10.000.000.000.
114
2. Dana Kelolaan yang Bersumber dari APBN
Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) yang akan dikelola oleh LPDP
sampai dengan akhir tahun 2013 adalah sebesar Rp 15.617.700.000.000, sedangkan pada
tahun 2014 dan 2015 diasumsikan tidak ada penambahan DPPN. Pada tahun 2016
diproyeksikan terdapat penambahan dana DPPN dari APBN sebesar Rp5.000.000.000.000.
Perkembangan DPPN dapat dilihat pada rincian sebagai berikut:
Sumber pendapatan bagi BLU LPDP ada 2 (dua) jenis, yaitu pendapatan yang
bersumber dari Rupiah Murni (RM) dan pendapatan berupa Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP). Tahun 2015 pendapatan LPDP yang bersumber dari RM berupa DPPN
diasumsikan sebesar Rp0. Sedangkan target PNBP LPDP pada tahun 2015 adalah sebesar
Rp1.390.007.601.000.
4. Belanja
Belanja LPDP terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu Belanja Operasional dan Penyaluran Dana
(beasiswa, riset dan rehabilitasi fasilitas pendidikan). Pada tahun 2015 pagu LPDP sebesar:
115
- Operasional Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan Rp 1.213.044.000
d) Belanja Operasional Manajemen dan Pengembangan Dana sebesar Rp12.455.823.000
e) Belanja Operasional Perkantoran sebesar Rp17.291.878.000
f) Belanja modal sebesar Rp150.000.000
5. Prakiraan Maju
a. DPPN
Jumlah DPPN hingga awal tahun 2016 adalah sebesar Rp15.926.849.011.48 Pada
tahun 2016 diasumsikan tidak ada penambahan DPPN, sehingga dana pokok DPPN pada
akhir tahun 2016 adalah sebesar Rp16.057.016.471.485 yang terdiri atas
Rp15.926.849.011.485 yang merupakan saldo awal tahun 2016 dan Rp130.167.460.000 yang
merupakan penambahan 10% dari PNBP tahun berjalan 2016:
b. PNBP
c. Pendapatan bunga/bagi hasil (baik dari Deposito maupun dari Obligasi Pemerintah)
diterima LPDP setiap bulan (fix income).
116
Tabel IV.2 Prakiraan Maju PNBP
c. Belanja
Tabel IV.3. Prognosa Belanja Layanan
117
118
119
Lampiran II-RBA/LPDP/2016
RINCIAN BELANJA/PEMBIAYAAN PER JENIS BELANJA
LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN
TA 2016
BLU PNBP
Unit
Uraian Program/IKU Program/Kegiatan/ Target/ Volume
Kode Belanja atas Penanggung
IKK/Output/Sumber Dana Belanja Modal Satuan
Belanja Barang Pengelolaan jawab
BLU
Endowment Fund
Program: Program Dukungan Manajemen
015.01.01 dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
73.567.117.000 1.316.290.484.000 150.000.000
Kementerian Keuangan
IKU Program :
1. Meningkatkan kredibilitas lembaga
2. Pencapaian target PNBP
3. Pencapaian target penerima layanan
4. Perencanaan yang handal
5. Seleksi yang akurat
Penyelesaian (settlement) yang
6.
akurat
Peresentase kesesuaian layanan
7.
terhadap SOP
Membentuk organisasi yang
8.
profesional
9. Membentuk SDM yang kompeten
10. Mewujudkan TIK yang handal
11. Penyerapan anggaran operasional
120
5171 Kegiatan: Pengelolaan Dana
73.567.117.000 1.316.290.484.000 150.000.000
Pengembangan Pendidikan Nasional
IKK :
Dit. KU, Dit.
1. Layanan Dukungan Manajemen 8.217.099.000 - - 12 bulan
PUPD
Dit. DKP, Dit.
2. Laporan Penyaluran Dana 43.819.416.000 1.316.290.484.000 - 3 layanan
DRFP
3. Layanan Pengembangan Dana 4.238.724.000 - - 2 layanan Dit. PUPD
4. Layanan Perkantoran 17.291.878.000 - - 12 bulan layanan Dit. KU
Perangkat Pengolah Data dan
5. - - 134.000.000 22 unit Dit. KU
Komunikasi
6. Peralatan dan Fasiltias Perkantoran - - 16.000.000 21 unit Dit. KU
5171.001 Output : Layanan Dukungan Manajemen 8.217.099.000 - -
1. RM - - -
2. RMP - - -
3. PNBP - - -
4. BLU 8.217.099.000 - -
5171.005 Output : Laporan Penyaluran Dana 43.819.416.000 1.316.290.484.000 -
1. RM - - -
2. RMP - - -
3. PNBP - - -
4. BLU 43.819.416.000 1.316.290.484.000 -
5171.006 Output : Layanan Pengembangan Dana 4.238.724.000 - -
1. RM - - -
2. RMP - - -
3. PNBP - - -
121
4. BLU 4.238.724.000 - -
5171.994 Output : Layanan Perkantoran 17.291.878.000 - -
1. RM - - -
2. RMP - - -
3. PNBP - - -
4. BLU 17.291.878.000 - -
Output : Perangkat Pengolah Data dan
5171.996 - - 134.000.000
Komunikasi
1. RM - - -
2. RMP - - -
3. PNBP - - -
4. BLU - - 134.000.000
Output : Peralatan dan Fasilitas
5171.997 - - 16.000.000
Perkantoran
1. RM - - -
2. RMP - - -
3. PNBP - - -
4. BLU - - 16.000.000
JUMLAH 73.567.117.000 1.316.290.484.000 150.000.000
122
SUMBER DANA
RM - - -
RMP
PNBP
BLU 73.567.117.000 1.316.290.484.000 150.000.000
A. TA Berjalan
B. Saldo Kas
PLN
HLN
PDN
HDN
123
Lampiran III-RBA/LPDP/2016
PENDAPATAN DAN BELANJA AGREGAT
TA 2016
B. BELANJA RM/PHLN/PHDN -
Belanja Gaji Pokok PNS -
124
Lampiran IV-RBA/LPDP/2016
Volume
No Uraian Jumlah
Layanan
I. Unit Lembaga Pengelola Dana Pendidikan
A Biaya Langsung
1 RM
2 BLUPNBP 1.360.109.900.000
Belanja Barang 43.819.416.000
Belanja atas Pengelolaan Endowment Fund 1.316.290.484.000
Jumlah Biaya Langsung
1.360.109.900.000
B Biaya Tidak Langsung
1 RM
2 BLU PNBP 29.897.701.000
Belanja Barang 29.747.701.000
Belanja Modal BLU 150.000.000
Jumlah Biaya Tidak Langsung 29.897.701.000
Jumlah Biaya 1.390.007.601.000
125
Lampiran V-RBA/LPDP/2016
Program/Kegiatan/Sumber Pendapatan/ TA TA TA
Kode
Kode Akun 2016 2017 2018
015.01.01 Program: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 1.390.007.601.000 1.717.763.191.812 2.136.892.564.346
Kementerian Keuangan
5171 Kegiatan: Pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional 1.390.007.601.000 1.717.763.191.812 2.136.892.564.346
Sumber Pendapatan:
Pendapatan Investasi 1.390.007.601.000 1.717.763.191.812 2.136.892.564.346
Pendapatan Hibah BLU - - -
Pendapatan Hasil Kerjasama BLU - - -
Pendapatan BLU Lainnya - - -
126
PRAKIRAAN MAJU BELANJA BLU
TA TA TA
Kode Program/Kegiatan/Output
2016 2017 2018
015.01.01 Program: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 1.390.007.601.000 2.225.049.858.725 2.540.192.433.604
Kementerian Keuangan
5171 Kegiatan: Pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional 1.390.007.601.000 2.225.049.858.725 2.540.192.433.604
Output:
5171,001 1 Layanan Dukungan Manjemen 8.217.099.000 8.652.605.247 9.111.193.325
Volume Output 12 bulan 12 bulan 12 bulan
5171,005 2 Laporan Penyaluran Dana 1.360.109.900.000 2.193.725.529.572 2.507.207.915.006
Volume Output 3 layanan 3 layanan 3 layanan
5171,006 3 Layanan Pengembangan Dana 4.238.724.000 4.463.376.372 4.699.935.320
Volume Output 2 layanan 2 layanan 2 layanan
5171,994 4 Layanan Perkantoran 17.291.878.000 18.208.347.534 19.173.389.953
Volume Output 12 bulan layanan 12 bulan layanan 12 bulan layanan
5171,996 6 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 134.000.000 - -
Volume Output 10 unit - -
5171,996 7 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 16.000.000 - -
Volume Output 10 unit - -
127
128