You are on page 1of 60

ANALISA SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN

DI UPTD PUSKESMAS KARAWANG

LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTIK
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kuliah Kerja Praktek pada program

Diploma Tiga ( D.III)

DI SUSUN OLEH :

NINDYA SILVIYANI (12147159)

AGUS RIFAI (12147808)

JULIANSYAH WAHYUWINATA (12146747)

Jurusan Manajemen Informatika

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Karawang

2016

i
i

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Kuliah Kerja Praktek ini telah disetujui dan disahkan serta diizinkan untuk dinilai pada periode

: tahun ajaran 2016-2017 semester lima

DOSEN PENASEHAT AKADEMIK

Kelas 12.5F.14

MOHAMMAD SYAMSUL AZIZ M.KOM


ii

PENILAIAN LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Laporan Kuliah Kerja Praktek ini telah dinilai pada tanggal…………………………

PENILAI

( ……………………………….. )

Saran – saran dari penilai :

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………..………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah swt, atas rahmat dan karunianya kami dapat

menyelesaikan tugas Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dengan baik. Adapun judul

penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang penulis ambil adalah sebagai berikut :

“ANALISA SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN BEROBAT PASIEN DI UPTD

PUSKESMAS KARAWANG”

Tujuan penulisan kuliah kerja praktek ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah

KKP ( Kuliah Kerja Praktek ) pada program Diploma III ( D3 ) AMIK BSI Pontianak. Sebagai

bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian, beberapa sumber literatur yang mengandung

penulisan ini. Kami menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka

penulisan laporan kuliah kerja praktek ini tidak akan lancar, oleh karena itu pada kesempatan ini

saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Ir.Naba Aji Notoseputro selaku Direktur AMIK BSI


2. Bapak Mohammad Syamsul Aziz M.Kom sebagai dosen pembimbing kuliah kerja

praktek yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran serta dukungan kepada

kami dalam menyelesaikan laporan KKP ini.

3. Staff / Karyawan / dosen dilingkungan AMIK BSI Karawang.

4. Ibu Dr.Hj.Kenalin Intan Poppy A,MKK selaku Kepala PUSKESMAS Karawang

Pawitan.

5. Pekerja / Karyawan UPTD PUSKESMAS Karawang.

6. Orang tua tercinta yang telah memberi dorongan moral, moril, maupun spiritual

kepada kami .
iv

7. Serta rekan-rekan yang ikut memberikan bantuannya dalam pembuatan laporan

kuliah kerja praktek ini, khususnya MI.

Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga terwujudnya

penulisan ini. Kami menyadari bahwa penulisan laporan kuliah kerja praktek ini masih jauh sekali

dari kata sempurna, untuk itu kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan kami sebagai penulis dimasa akan datang.

Karawang,……………..

Penulis

Nindya Silviyani

DAFTAR ISI
v

Halaman
LEMBAR JUDUL LAPORAN KKP ....................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KKP ................... ii
LEMBAR PENILAIAN LAPORAN KKP.............................................................. iii

KATA PENGANTAR ..............................................................................................iv


DAFTAR ISI ............................................................................................................. v
DAFTAR SIMBOL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... viii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................................... 2
1.3 Metode Penelitian ............................................................................................. 2
1.4 Pokok Permasalahan .......................................................................................... 3
1.5 Pertanyaan penelitian ......................................................................................... 3
1.6 Ruang lingkup .................................................................................................... 4
1.7 Waktu dan Tempat penelitian ............................................................................ 4
1.8 Sistematika Penulisan ........................................................................................ 4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar system ........................................................................................ 6
2.1.1 pengertian system.................................................................................. 6
2.1.2 karakteristik system .............................................................................. 7
2.1.3 pengertian system informasi ................................................................. 8
2.1.4 sistem informasi manajemen …………………….…………………. 10
2.2 Peralatan pendukung ........................................................................................ 10
2.2.1 diagram alir data (DAD) ..................................................................... 10
2.2.2 kamus data........................................................................................... 12

BAB III
ANALISA SISTEM BERJALAN
3.1 Umum............................................................................................................... 16
3.2 tinjauan pustaka................................................................................................ 17
3.2.1 sejerah puskesmas ................................................................................ 17
3.2.2 visi dan misi puskesmas ...................................................................... 18
vi

3.2.3 struktur organisasi dan fungsi ............................................................. 21


3.3 analisis system berjalan ................................................................................... 39
3.4 diagram alir data system berjalan .................................................................... 39
3.5 analisis prosedur berjalan ................................................................................ 41
3.5.1 flowmap ............................................................................................... 42
3.5.2 diagram konteks ................................................................................... 43
3.5.3 data flow diagram (DFD) ..................................................................... 44
3.5.4 evaluasi system berjalan ...................................................................... 45

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 46
4.2 Saran................................................................................................................. 46

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
vii

DAFTAR SIMBOL

A. Symbol diagram alir data atau data flow diagram


viii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar III.1 struktur organisasi puskesmas ............................................ 27


2. Gambar III.2 sistem informasi pendaftaran pasien puskesmas ................ 48
3. Gambar III.3 diagram konteks ................................................................. 49
4. Gambar III.4 sistem pendaftaran pasien UPTD puskesmas .................... 50
ix

DAFTAR LAMPIRAN

A.1 contoh formulir pendaftaran pasien ................................................... 55


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Melakukan pengolahan data menjadi informasi yang berguna merupakan kelebihan

komputer. Sistem pengolahan data yang baik senantiasa dapat mengatasi masalah-masalah

yang terjadi dan dapat menghasilkan informasi secara tepat, cepat dan akurat. Dengan

informasi yang dihasilkan, dapat segera melakukan pengambilan keputusan yang tepat serta

cepat. Tentunya informasi ini akan sangat beguna bagi mereka yang membutuhkan.

Puskesmas Karawang kota merupakan salah satu Puskesmas yang terletak di Kelurahan

Karang Pawitan Kecamatan Karawang Barat yaitu di Kabupaten Karawang. Puskesmas ini

telah berdiri sejak tanggal 6 Maret 1986 dan diresmikan oleh Bupati Karawang pada masa

jabatan H.Opon Supandi. Selama lebih dari 30 tahun Puskesmas ini berdiri, sistem pengolahan

data dari Puskesmas tersebut sudah menggunakan cara modern yaitu dengan bantuan

komputer, sedangkan alur dari Puskesmas terbagi dalam beberapa bagian sehingga tidak

efisien karena membutuhkan waktu yang lama serta sumber daya manusia yang banyak untuk

menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Selama ini Puskesmas bisa dikatakan kurang optimal juga kurang lengkap dalam

bidang informatika hususnya dari sistem programnya. Sebagai contoh yaitu saat pengambilan

obat masih ada kekurangan dan belum menggunakan program data dan obat-obatan apa saja

yang di pakai.

Dengan melihat contoh kasus ini, maka masih banyak kekurangan baik dari segi

efisiensi waktu, SDM, biaya yang perlu di perbaiki, karena masih menggunakan sistem yang

kurang memadai dalam programnya serta kurang terkomputerisasi.

1
2

1.2. Maksud dan tujuan

Adapun maksud penuliasan Kuliah Kerja Praktek ini adalah :

1. Menerapkan dan mempraktekan ilmu pengetahuan yang telah di dapat dalam perkuliahan.

2. Membentuk character dan pola pikir untuk menjadi pribadi yang memiliki wawasan

pengetahuan yang luas diluar kampus maupun didalam kampus

3. Melakukan penelitian mengenai suatu masalah di bawah bimbingan, untuk menghasilkan

pengetahuan dan ilmu baru yang kita dapat dari Kuliah Kerja Praktek dan juga kita biasa

penelaah yang original.

Sedangkan tujuan dalam penulisan laporan KKP ini adalah untuk memenuhi mata

kuliah, Kuliah Kerja Praktek pada semester V (Lima) supaya bisa mengikuti TA jurusan

Akademik Manajemen Informatika dan Komputer di Bina Sara Informatika.

1.3. Metode penelitian

Metode penelitian merupakan langkah penting dalam penyusunan laporan KKP

khususnya bagi perancangg system. Didalam kegiatan penelitian melakukan pengumpulan

data melalu cara :

1. Wawancara (Interview)

Dalam penulisan laporan KKP ini, untuk mendapatkan informasi secara lengkap maka

penulisan melakukan suatu metode dan Tanya jawab mengenai kegiatan yang

berhubungan dengan sistem informasi pengelola data pada pendaftaran dan pengobatan

pada Puskesmas Karawang.

2. Studi pustaka(Library Research)


3

Selain melakukan kegiatan di atas penulis juga melakukan studi pustaka ke

perpustakaan melalui literatur-literatur atau referensi-referensi yang ada di puskesmas.

3. Pengmatan (Observation)

Penulisan melakukan pengamatan pengamatan langsung dari kegiatan yang

berhubungan dengan masalah yang diambil. Hasil dari pengamatan tersebut langsung

dicatat oleh penulis dan dari kegiatan obsevasi dapat diketahui kesalahan atau proses

kegiatan tersebut.

1.4. Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka penulis mengidentifikasi masalah

sebagai berikut :

1. Dalam pengolahan datanya masih di tulis secara manual, dalam pelaksanaan dan

pengolahan datanya perlu ditetepkan agar data yang diperoleh dapat dipercaya dan

terjaga kerahasiaanya.

2. Munculnya permasalahan yang dapat menghambat kelancaran dari proses

identifikasi pengolahan data terhadap permasalahan yang di hadapi misalnya

bagaimana menciptakan sistem kerja yang cepat, tepat, dan efektif dan efisien untuk

mengolah seluruh data - data laporan pendaftaran pasien di puskesmas karawang.

1.5. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana mengolah data pendaftaran untuk berobat pasien di Puskesmas Karawang

denganmengunakan program Microsoft Visual Basic Net. Sehingga Informasi yang

diinginkan dapat disajikan secara tepat walaupun dalam jumlah besar.


4

2. Bagaiman melakukan perancangan database pengolahan data pendaftara untuk berobat

pasien pada Puakesmas Karawang agar tersusun rapih dan terjaga kerahasiaannya.

1.6. Ruang Lingkup

Dalam penulisan laporan KKP ini, penulis membahas tentang banyaknya permasalahan

yang ada di Puskesmas Karawang ini, maka penulis membuat software Aplikasi data

pendaftaran berobat pasien berbasis program Visual Besic Net. Pada Puskesmas Karawang

dengan database Microsoft Accsees, serta beberapa tools lainnya, agar puskesmas bisa kerja

cepat, tepat, efektif dan efisien.

1.7. Waktu dan Tempat Penelitian

Objek penelitian dilaksanakan di Puskesmas Karawang Kota. Waku penelitian yang

dibutuhkan kurang lebih selama 1 bulan mulai dari bulan Juli sampai dengan bulan Agustus

2016

1.8.Sistematika Penulisan

Untuk mengatahui secara ringkas permasalahan dalam penulisan laporan Tugas Akhir

ini, maka digunakan sistematikan penulisan yang bertujuan untuk mempermudah pembaca

menelusuri, memahami laporan Tugas Kerja Kuliah Praktik ini.


5

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang secara umum, maksud dan

tujuan, ruang lingkup yang membatasi permasalahan, metode penelitian, serta sitematika

penulisan secara menyeluruh dan efisien dalam penulisan ruanglingkup dalam bab ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulisan menjelaskan tentang konsep dari sistem dan peralatan

pendukung sistem (tools sistem) . serta menjelaskan pengertian dan definisi dari konsep

sistem yang akan di masukan dalam landasan teori ini.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Pada bab ini penuli membahas mengenai hal yang bersifat umum dan tertutup, bagi

tujuan perusahaannya atau pun bagi dokumen yang perusahaan punya . dengan

menguraikan sejarah perusahaan dan stuktur organisasi dan prosedur system berjalan,

diagram alur dan data (DAD) system berjalan, kamus data system berjalan yang memiliki

sub antara lain berisi spefikasi bentuk dalam keluaran, bab ini juga menguraikan tentang

permasalahan dan alternative pemecahan masalah yang akan di jadikan sebuah sistem

dalam diagram alur data (DAD).

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini penulisan menjelaskan mengenai kesimpulan serta saran yang berhasil

dari seluruh pembuat Laporan Kuliah Kerja Praktek ini. Yang mungkin bermanfaat bagi bagi

UPTD Puskesmas Karawang dalam memutuskan kebijakan-kebijakan yang akan datang.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Konsep sebuah sistem menuntut perancangnya untuk mempertimbangkan sistem sebagai

suatu keseluruhan, akan tetapi keseluruhan sistem mungkin terlalu besar untuk dianalisa terlalu

terperinci. Oleh karena itu sistem dibagi atau diuraikan atas beberapa subsistem. Modal dasar dari

bentuk sistem ini adanya masukan pengolahan dan pengeluaran, akan tetapi sistem ini dapat

dikembangkan hingga menyertakan media penyimpanan.

Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan sekitar.

Pendekatan sistem berusaha menjelaskan suatu sistem yang dipandang dari bentuk sistem dan

mengidentifikasi proses bekerjanya setiap unsur yang membetuk sistem tersebut.

2.1.1. Pengertian Sistem

Definisi sistem menurut Jogiyanto (2005:1) menyimpulkan bahwa “sistem

secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan

suatu sasaran tertentu”.

6
7

2.1.2. Karakteristik Sistem

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi dan

bekerjasama untuk satu kesatuan.

2. Batasan sistem

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lingkungan luarnya.

Batas ini berfungsi untuk menjelaskan bahwa bagian yang berada di bagian dari

lingkungan luar adalah satu kesatuan luar sistem. Dan batasan inilah yang disebut sebagai

pemakai atau pengguna sistem itu sendiri.

3. Lingkungan Luar ( Environment )

Adalah segala sesuatu yang berada di luar batasan sistem yang memiliki pengaruh dalam

pengoperasian sistem.

4. Penghubung ( Interface )

Merupakan media penghubung antara sub sistem lainnya. Dengan penghubung ini nantinya

sumber-sumber daya ataupun data akan mengalir diantara sub sistem. Dengan penghubung

ini juga, sub sistem yang terpisah akan dapat bersatu menjadi satu kesatuan sistem.

5. Masukkan ( Input )

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukkan ini dapat berupa masukkan

perawatan atau maintenance agar sistem dapat terus beroperasi.


8

6. Proses ( Process )

Suatu input/masukan akan diolah melalui tahapan proses menjadi sutu keluaran.

7. Keluaran ( Output )

Yaitu hasil dari masukkan yang telah diproses yang akan memberikan manfaat atau kegunaan

bagi yang memerlukannya. Sebuah keluaran dapat menjadi masukkan sub sistem lainnya.

8. Sasaran atau Tujuan ( Goal )

Sebuah sistem mempunyai tujuan karena memang tujuanlah yang menjadi inti sistem itu ada

dan dibuat. Sasaran atau tujuan dari sistem sangatlah menentukan apa saja yang nantinya akan

menjadi bahan masukkan dari bahan yang menjadi keluaran. Suatu sistem dinilai layak bila

sistem itu sendiri telah mencapai atau menghasilkan tujuan yang diharapkan.

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di

dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi didefinisikan sebagai berikut ini: “Sistem

informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategidari

suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

(Jogianto 2005 hal. 11) .

Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang terdiri dari beberapa

blok yaitu :

1. Blok masukkan ( Input block )


9

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasuk menangkap

data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok model ( Model block )

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi

data input dan data yang akan tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk

menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok keluaran (Output block)

Teknologi merupakan “Tool Box” dalam sistem informasi, teknologi yang digunakan untuk

menerima input, menjalankan model, menyimpan data dan mengakses data, menghasilkan dan

mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi

ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu, teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan

perangkat keras (hardware).

4. Blok teknologi (Teknology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan,mengakses data

, menghasilkan data dan mengirim informasi dan membantu pengendalian system secara

keseluruhan.

5. Blok basis data (Database block)

Basis data atau database merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu

dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk

memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi

lebih lanjut.
10

6. Blok kendali (Control block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, kebakaran,

kecurangan-kecurangan, kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisiensian, sabotase dan lain

sebagainya. Beberapa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-

hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan

dapat langsung cepat diatasi.

2.1.4. Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di

dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk

mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan

perencanaan dan pengendalian. (Jogiyanto,2005 hal. 14).

Jadi sistem informasi manajemen bagian dari penerapan sistem yang melakukan fungsi-

fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi yang

berguna unutk menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan organisasi dan semua

tingkatan manajemen.

2.2. Peralatan Pendukung

Adapun perlatan paendukung yang dimaksud untuk merancang model sistem yang baru pada

penulisan tugas akhir ini adalah :

2.2.1. Diagram Arus Data (DAD)

Diagram Arus Data atau Data Flow Diagram adalah diagram yang menggunakan notasi-

notasi (simbol-simbol) yang berfungsi untuk menggambarkan arus dari data sistem dan untuk
11

membantu didalam komunikasi dengan pemakai sistem secara logika. Diagram Arus Data sering

digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau yang akan dikembangkan

secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau

lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

DAD merupakan gambaran secara logika. Adapun pengertian secara umum dari diagram

arus data adalah suatu network yang menggambarkan suatu sistem autoformat atau komputerisasi

satu gabungan dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen

sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya. Keuntungan menggunakan DAD

adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem

yang akan dikerjakan dan atau dikembangkan dan memungkinkan untuk menggambarkan sistem

dari level yang paling tinggi kemudian menguraikannya menjadi level yang lebih rendah.

Kekurangan dari DAD adalah tidak menunjukkan proses pengulangan (looping), proses keputusan

perhitungan. Pada DAD terdapat beberapa tingkatan, yaitu :

1. Diagram konteks

Adalah diagram yang berada pada level yang paling tinggi yaitu level nol yang

menggambarkan ruang lingkup sistem yang global. Pada level ini DAD menggambarkan jaringan

masukkan dan keluaran sistem. Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan

yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut untuk menggambarkan sistem secara

umum atau global dari keseluruhan sistem yang telah ada.

2. Diagram Nol
12

Merupakan diagram yang berada pada level satu, yang menggambarkan proses-proses utama

dari sistem didalamnya terdiri dari hubungan antara sumber aliran data dan simpanan data.

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada didalam konteks, yang

penjabarannya lebih terperinci.

Aturan main dalam Diagram Arus Data adalah sebagai berikut :

1. Tidak boleh menghubungkan External Entity dengan External Entity secara langsung.

2. Tidak boleh menghubungkan antara Data Store dengan Data Store secara langsung.

3. Tidak boleh menghubungkan antara Data Store dengan External Entity secara langsung (atau

sebaliknya).

4. Setiap Process harus ada Data Flow yang masuk dan ada Data Flow yang keluar.

2.2.2. Kamus Data

Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada DAD. Arus data yang DAD

sifatnya adalah global dan hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut

tentang struktur dari suatu arus data di DAD secara lebih rinci dapat dilihat pada kamus data. Dan

seperti halnya dengan kamus bahasa yang menjelaskan lebih detail suatu kata maupun kalimat.

Kamus data digunakan dalam struktur analisa dan desain sistem informasi yang juga merupakan

suatu katalog yang menjelaskan lebih detail lagi tentang DAD. Dengan kamus data sistem analis

dapat mendefinisikan data mengalir pada sistem dengan lengkap.

Adapun penggunaan kamus data harus merupakan dan menyesuaikan dengan apa yang ada

di dokumen. Dan kamus data merupakan gambaran mendetail dari Diagram Arus Data dan

memudahkan dari pembacaan DAD.


13

Kamus Data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang

dicatatnya. Untuk itu maka kamus data harus memuat hal-hal berikut ini:

1. Nama arus data

Digunakan untuk mereka yang membaca DAD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut

tentang suatu arus data tertentu di DAD dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus

data.

2. Alias

Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena

data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan

yang lainnya.

3. Bentuk data

Digunakan untuk mengelompokkan kamus data ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan

sistem.

4. Arus data

Digunakan untuk memudahkan mencari arus data di DAD.

5. Penjelasan

Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data, maka

bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.

6. Periode

Digunakan untuk mengidentifikasi kapan input data harus dimasukkan ke sistem, kapan

proses dari program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.

7. Volume
14

Digunakan untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan,

kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.

8. Struktur data

Menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari item-item data apa saja.

Kamus data juga mempunyai suatu bentuk untuk mempersingkat arti makna dari symbol yang

dijelaskan yaitu disebut notasi .Notasi atau symbol yang digunakan dibagi menjadi dua macam

yaitu sebagai berikut :

1. Notasi Tipe data

Biasanya untuk menunjukan informasi-informasi tambahan ini digunakan notasi-notasi

kamus data untuk membuat spesifikasi input maupun output suatu data. Notasi yang

digunakan yaitu :

Table II.1 Notasi Tipe Data

Notasi Keterangan

X Untuk setiap karakter

9 Angka Numeric

A Karakter Alphabet

Z Angka nol yang ditampilkan dalam spasi kosong

. Pemisah ribuan

, Tanda pecahan

- Tanda penghubung
15

/ Pembagi

2. Notasi Struktur Data

Untuk membuat spesifikasi elemen data . Diagram notasi yang umum digunakan adalah

sebagai berikut :

Table II.2 Notasi Struktur Data

Notasi Keterangan

= Terdiri dari

+ Dan atau and

() Pilihan optional

{} Iterasi (Perulangan Proses)

[] Pilih salah satu pilihan yang ada

I Pemisah pilihan didalam tanda [ ]

* Keterangan atau catatan

@ Field kunci
BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

3.1. Umum

Pusat Kesehatan Masyarakat disingkat Puskesmas, adalah Organisasi

fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata,

dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat. Berdasarkan

pengertian Puskesmas tersebut terlihat bahwa Puskesmas mempunyai peran yang sangat

bermanfaat untuk masyarakat sekitar karena fungsinya yang yang disamping melayani pengobatan

juga menyiadakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar Untuk menjamin akuntabilitas

pelayanan, Puskesmas wajib melaksanakan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas

(SP2TP). Melalui SP2TP, Puskesmas diwajibkan mengumpulkan data transaksi pelayanan baik

pelayanan UKP maupun UKM secara rutin. Melalui berbagai program yang terselenggara, mereka

diwajibkan membuat laporan bulanan ke dinas kesehatan melalui format LB1 (laporan bulanan 1)

yang berisi data-data pasien selama sebulan dan pencatatan penyakit selama sebulan yang tentunya

dalam pembuatan laporan tersebut banyak ditemui kendala seperti kesalahan pencatatan,

pencatatan yang ganda sehingga menyebabkan tidak pasti hasil dari laporan tersebut.

Banyak keluhan dari masyarakat yang mengatakan bahwa pelayanan pada saat

pendaftaran pengobatan di Puskesmas cukup lama dikarenakan masih menggunakan

cara manual yang tentunya membuat antrian panjang dan lama. Sistem seperti ini

seharusnya sudah ditutupi dengan kemajuan jaman Teknologi yang cukup pesat, namun ini tidak

bisa dipungkiri Puskesmas yang masih berada pada daerah Pelosok belum terjangkau teknologi.

Para pekerja di Puskesmas juga dipusingkan dengan pembuatan laporan dari

16
17

laporan pasien, Laporan obat sampai dengan laporan kinerja para dokter yang bekerja di situ dalam

kurun waktu 1 bulan sekali. Pembuatan laporan tersebut juga tidak lepas

dalam kesalahan pencatatan ataupun kesalahan dalam pembuatannya. Hal seperti ini

yang harus dihindari dan harus diperbaiki agar hasil laporan harian, mingguan sampai

dengan laporan tahunan lebih bermanfaat dan bernilai agar laporan tersebut akurat dan pasti.

Dengan Latar Belakang diatas penulis ingin melihat apakah pelayanan pada

Puskesmas yang sudah memiliki sistem informasi akan menghasilkan pelayanan yang

memuaskan dengan Puskesmas yang masih menggunakan cara manual dalam hal pendaftaran dan

pembuatan laporan.

3.2. Tinjauan Pustaka

Dalam tinjauan pustaka ini berisi sejarah puskesmas, struktur organisasi serta fungsi dari

masing-masing bagian yang ada dalam puskesmas tersebut.

3.2.1. Sejarah puskesmas

1. Puskesmas Karawang kota merupakan salah satu Puskesmas yang terletak di Kelurahan

Karang Pawitan Kecamatan Karawang Barat yaitu di Kabupaten Karawang. Puskesmas

ini telah berdiri sejak tanggal 6 Maret 1986 dan diresmikan oleh Bupati Karawang pada

masa jabatan H.Opon Supandi. Selama lebih dari 30 tahun Puskesmas ini berdiri,

sistem pengolahan data dari Puskesmas tersebut sudah menggunakan cara modern yaitu

dengan bantuan komputer, sedangkan alur dari Puskesmas terbagi dalam beberapa

bagian sehingga tidak efisien karena membutuhkan waktu yang lama serta sumber daya

manusia yang banyak untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.


18

2. Selama ini Puskesmas bisa dikatakan kurang optimal juga kurang lengkap dalam

bidang informatika hususnya dari sistem programnya. Sebagai contoh yaitu saat

pengambilan obat masih ada kekurangan dan belum menggunakan program data dan

obat-obatan apa saja yang di pakai.

3. Dengan melihat contoh kasus ini, maka masih banyak kekurangan baik dari segi

efisiensi waktu, SDM, biaya yang perlu di perbaiki, karena masih menggunakan sistem

yang kurang memadai dalam programnya serta kurang terkomputerisasi.

3.2.2. Visi dan Misi puskesmas

Visi :

Dengan dasar menyelenggarakan Pembangunan Kesehatan yang Berkualitas dan juga

dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah serta berbagai kecenderungan Pembangunan

Kesehatan ke depan, maka ditetapkan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang yaitu ;

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KARAWANG YANG SEHAT DAN MANDIRI "

Pernyataan visi tersebut mengandung dua makna yaitu masyarakat Karawang yang sehat dan

mandiri. Masyarakat Karawang yang sehat adalah gambaran masyarakat Karawang masa depan

yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam

lingkungan dan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Sedangkan mandiri

mengandung pengertian masyarakat yang menyadari, mau dan mampu untuk mengenali,

mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari

gangguan kesehatan. Indikator masyarakat sehat dan mandiri


19

meliputi :

1. Adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat untuk hidup sehat

2. Mampu mengatas masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan kesehatan

(health promotion), pencegahan penyakit (health prevention), penyembuhan penyakit

(Curative), dan pemulihan kesehatan (health rehabilitation) terutama untuk ibu dan anak

3. Berupaya selalu meningkatkan kesehatan lingkungan, terutama penyediaan sanitasi dasar

yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu

lingkungan hidup

4. Selalu meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status sosial

ekonomi masyarakat

5. Berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan

penyakit.

Misi :

Untuk mencapai masyarakat yang sehat dan mandiri ditempuh melalui misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Dan Kesehatan Keluarga Adalah Upaya

Pembangunan Kesehatan Melalui Pendidikan Kesehatan Dan Peran Aktif Masyarakat

Dalam Bidang Kesehatan, Peningkatan Status Gizi Masyarakat Dan Penurunan Angka

Kematian Ibu, Bayi Dan Balita.

2. Meningkatkan Pencegahan, Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan

Adalah Upaya Pembangunan Kesehatan Melalui Kegiatan Penemuan Dan Penatalaksanaan

Penyakit Menular Dan Tidak Menular, Pengamatan Penyakit, Kekebalan Tubuh Terhadap

Penyakit, Penanggulangan Bencana Dan Mewujudkan Lingkungan Yang Sehat


20

3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Dan Jaminan Kesehatan Masyarakat Adalah

Upaya Pembangunan Kesehatan Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Di

Puskesmas Dan Jaringannya, Penanganan Kesehatan Khusus, Penanganan Situasi Khusus

Lapangan Dan Kualitas Laboratorium Kesehatan Daerah, Serta Adanya Jaminan

Kesehatan Bagi Masyarakat Terutama Masyarakat Miskin

4. Meningkatkan Pemerataan, Pengawasan Dan Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Adalah Upaya Pembangunan Kesehatan Melalui Pemerataan Obat Dan Perbekalan

Kesehatan Di Puskesmas Dan Jaringannya, Pengawasan Obat, Makanan, Minuman Dan

Zat Yang Berbahaya Di Masyarakat Serta Adanya Pelayanan Kesehatan Swasta Yang

Memenuhi Standar Kesehatan.

5. Meningkatkan Manajemen Kesehatan Dan Kapasitas Sumber Daya Yang Bermutu

Adalah Upaya Pembangunan Kesehatan Melalui Pengembangan Sistem Informasi,

Perencanaan Dan Pelaporan Kinerja Kesehatan, Penyediaan Saarana Dan Prasarana

Kesehatan, Pelayanan Administrasi Kesehatan, Serta Peningkatan Kuantitas Dan Kualitas

Tenaga Kesehatan

Nilai-nilai :

Guna mewujudkan visi dan misi rencana strategis pembangunan kesehatan Dinas Kesehatan

menganut

dan menjunjung tinggi nilai-nilai yaitu :

1. JUJUR

Mengandung pengertian setiap komunitas kesehatan dalam melaksanakan kegiatan hendaknya

dilakukan dengan mengedepankan kejujuran sebagai bagian dari akuntabilitas kinerja.


21

2. KERJA SAMA

Mengandung pengertian, bahwa masalah kesehatan merupakan masalah yang komplek yang

memerlukan keterlibatan seluruh komunitas kesehatan, oleh kaena itu kerja sama sangat

dibutuhkan dalam mencapai tujuan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

3. TANGGUNG JAWAB

Mengandung pengertian setiap komunitas kesehatan harus mempunyai sifat bertanggungjawab

terhadap perkembangan pembangunan kesehatan di wilayahnya

4. RESPONSIF

Mengandung pengertian setiap komunitas kesehatan harus mempunyai sifat cepat tanggap

terhadap adanya kejadian di lingkungannya, sehingga setiap permasalahan yang berhubungan

dengankesehatan bisa segera teratasi.

5. MANFAAT

Mengandung pengertian setiap intervensi atau upaya kesehatan yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan harus memberikan dampak/manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat

3.2.3 Struktur Organisasi dan Fungsi

Sebelum penulis menguraikan tentang pembagian tugas Untuk mengolah puskesmas

dengan baik dan optimal,Ppuskesmas menerapkan manajemen yang dituangkan dalam bentuk

Struktur Organisasi merupakan sarana yang sangat penting untuk menjalankan fungsinya.

Struktur Organisasi menunjukan kerangka dan susunan pola tahap hubungan-hubungan

diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi maupun orang-orang yang menunjukan

kedudukannya, serta tugas-tugas, wewenang-wewenang dan tanggung jawab didalam organisasi.


22

Adapun bentuk Struktur Organisasi yang dimiliki UPTD puskesmas karawang seperti

gambar bagan berikut:

Gambar III.1 Struktur Organisasi Puskesmas

Untuk dapat menjalankan tugas yang telah dibebankan, Dinas Kesehatan Kabupaten

Karawang memiliki

tugas pokok dan fungsi (Berdasarkan Perbup Nomor 34 Tahun 2008) sebagai berikut

Kepala Dinas

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mempunyai tugas pokok memimpin,

mengkoordinasikan dan mengendalikan Dinas dalam melaksanakan sebagian kewenangan daerah

di bidang kesehatan meliputi : pelayanan dan jaminan kesehatan, kesehatan keluarga dan promosi
23

kesehatan, pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, pengembangan dan pengawasan

institusi serta melaksanakan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.

Sekretariat

1. Sekretariat Dinas di pimpin oleh seorang sekretaris yang berkedudukan dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

2. Sekretariat mempunyai tugas pokok pelaksanaan penegelolaan urusan program dan

pelaporan, umum dan kepegawaian, serta keuangan

3. Dalam penyelenggaraan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretariat

mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pengelolaan urusan, program dan pelaporan ;

b. Pelaksanaan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian ;

c. Pelaksanaan pengelolaan urusan administrasi keuangan ;

d. Pelaksanaan koordinasi penyususnan program dan penyelenggaraan tugas-tugas

bidang secara terpadu serta tugas pelayanan Administrasi

4. Sekretaris membawahkan :

a. Sub Bagian Program dan Pelaporan

b. Sub Bagian umum dan Kepegawaian

c. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Program Dan Pelaporan

1. Sub Bagian Program dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang

berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris


24

2. Sub Bagian Program dan Pelaporan, mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam

pelaksanaan pengelolaan program dan pelaporan

3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bagian

Program dan Pelaporan, mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan petunjuk teknis pengelolaan program dan pelaporan ;

b. Pelaksanaan pengolahan program dan pelaporan ;

c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan di bidang program dan pelaporan

Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang

berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris

2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas pokok membantu sekretaris

dalam pelaksanaan pengelolaan umum dan kepegawaian

3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bagian

Umum dan Kepegawaian, mempunyai fungsi :

a. Pengelolaan surat menyurat, kearsipan, pengadaan, rumah tangga, administrasi

perjalanan dinas

b. Pelaksanaan pengelolaan urusan perlengkapan, pemeliharaan kantor, dan

inventarisasi

c. Penyiapan bahan penyusunan rencana pembinaan pegawai ;

d. Pelaksanaan pengelolaan administrasi pegawai ;

e. Pelaksanaan pengolahan dokumentasi


25

Sub Bagian Keuangan

1. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan

dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris

2. Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas pokok membantu sekretaris dalam pelaksanaan

pengelolaan administrasi keuangan

3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bagian

Keuangan, mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan ;

b. Penyiapan bahan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) serta Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA) ;

c. Pelaksanaan pengelolaan keuangan ;

d. Pelaksanaan pengolahan dokumentasi ;

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan di bidang keuangan

Bidang Pelayanan Dan Jaminan Kesehatan

1. Bidang Pelayanan dan Jaminan Kesehatan di pimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

2. Bidang Pelayanan dan Jaminan Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu Kepala

Dinas dalam pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis pengelolaan kegiatan pelayanan dan

jaminan kesehatan meliputi : kesehatan dasar dan rujukan, kesehatan khusus dan jaminan

kesehatan
26

3. Dalam penyelenggaraan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang

Pelayanan dan Jaminan Kesehatan mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pengelolaan kegiatan pelayanan

dan jaminan kesehatan meliputi kesehatan dasar dan rujukan, kesehatan khusus

dan jaminan kesehatan ;

b. Pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan kegiatan pelayanan dan jaminan

kesehatan meliputi kesehatan dasar dan rujukan, kesehatan khusus dan jaminan

kesehatan ;

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pelayanan dan

jaminan kesehatan

4. Bidang Pelayanan dan Jaminan Kesehatan membawahkan :

a. Seksi Kesehatan Dasar dan Rujukan

b. Seksi Kesehatan Khusus

c. Seksi Jaminan Kesehatan

Seksi Kesehatan Dasar Dan Rujukan

1. Seksi Kesehatan Dasar dan Rujukan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pelayanan dan

Jaminan Kesehatan

2. Seksi Kesehatan Dasar dan Rujukan, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang

Pelayanan dan Jaminan Kesehatan dalam mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk

teknis kesehatan dasar dan rujukan


27

3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi

Kesehatan Dasar dan Rujukan, mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis kesehatan dasar dan rujukan

meliputi : pengobatan umum, rawat inap, pelayanan gawat darurat, perawatan

kesehatan masyarakat, rujukan, P3K dan bantuan medis dasar ;

b. Pelaksanaan pembinaan kesehatan dasar dan rujukan

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang kesehatan dasar

dan rujukan

Seksi Kesehatan Khusus

1. Seksi Kesehatan Khusus dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah

dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pelayanan dan Jaminan Kesehatan

2. Seksi Kesehatan Khusus, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pelayanan

dan Jaminan Kesehatan dalam mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis

kesehatan khusus

3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi

Kesehatan Khusus, mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis kesehatan khusus meliputi :

kesehatan jiwa, Napza, kesehatan mata, kesehatan kerja, kesehatan gigi dan mulut,

kesehatan THT, kesehatan olah raga, kesehatan pengobatan tradisional, dan

kesehatan penunjang (laboratorium)

b. Pelaksanaan pembinaan kesehatan khusus ;


28

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang kesehatan

khusus

Seksi Jaminan Kesehatan

1. Seksi Jaminan Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pelayanan dan Jaminan Kesehatan

2. Seksi Jaminan Kesehatan , mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pelayanan dan

Jaminan Kesehatan dalam mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis jaminan kesehatan

3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Jaminan

Kesehatan, mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis kesehatan khusu meliputi : jaminan kesehatan

masyarakat (jamkesmas), asuransi kesehatan (askes), jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek), dan

jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK) ;

b. Pelaksanaan pembinaan jaminan kesehatan

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang jaminan kesehatan

Bidang Kesehatan Keluarga Dan Promosi Kesehatan

1. Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan di pimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

2. Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu

Kepala Dinas dalam pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis pengelolaan kegiatan

kesehatan keluarga dan promosi kesehatan meliputi : kesehatan keluarga, gizi dan

pemberdayaan dan promosi kesehatan


29

3. Dalam penyelenggaraan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang

Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pengelolaan kegiatan kesehatan

keluarga dan promosi kesehatan meliputi kesehatan keluarga, gizi dan pemberdayaan dan

promosi kesehatan

b. Pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan kegiatan kesehatan keluarga dan promosi

kesehatan meliputi kesehatan keluarga, gizi dan pemberdayaan dan promosi kesehatan

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang kesehatan keluarga

dan promosi kesehatan

4. Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan membawahkan :

a. Seksi Kesehatan Keluarga

b. Seksi Gizi

c. Seksi Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan

Seksi Kesehatan Keluarga

1. Seksi Kesehatan Keluarga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan

dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi

Kesehatan

2. Seksi Kesehatan Keluarga, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Kesehatan

Keluarga dan Promosi Kesehatan dalam mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk

teknis kesehatan keluarga

3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi

Kesehatan Keluarga, mempunyai fungsi :


30

a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis kesehatan dasar dan rujukan

meliputi : kesehatan maternal, neonatal dan KB, kesehatan anak balita, kesehatan

anak dan remaja, serta kesehatan usia lanjut ;

b. Pelaksanaan pembinaan kesehatan keluarga ;

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang kesehatan

keluarga

Seksi Gizi

1. Seksi Gizi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan

2. Seksi Gizi, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan

Promosi Kesehatan dalam mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis gizi

3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Gizi,

mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pembinaan dan pengembangan

potensi gizi

b. Pengumpulan dan pengolahan serta evaluasi data gizi

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang gizi


31

Seksi Pemberdayaan Dan Promosi Kesehatan

1. Seksi Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kesehatan Keluarga

dan Promosi Kesehatan

2. Seksi Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan , mempunyai tugas pokok membantu Kepala

Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan dalam mempersiapkan bahan

penyusunan petunjuk teknis pemberdayaan dan promosi kesehatan

3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi

Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan, mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pemberdayaan dan promosi

kesehatan meliputi : desa siaga, Posyandu, Poskestren dan UKBM lainnya serta

pemberian penghargaan ;

b. Pelaksanaan pembinaan pemberdayaan dan promosi kesehatan ;

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pemberdayaan

dan promosi kesehatan

Bidang Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan

1. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan di pimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

2. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Dinas dalam pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis pengelolaan


32

kegiatan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan meliputi : pengendalian dan

pemberantasan penyakit, pengamatan penyakit, imunisasi dan kesehatan matra dan

penyehatan lingkungan

3. Dalam penyelenggaraan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pengelolaan kegiatan pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan meliputi pengendalian dan pemberantasan penyakit,

pengamatan penyakit, imunisasi dan kesehatan matra dan penyehatan lingkungan ;

b. Pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan kegiatan pengendalian penyakit dan

penyehatan lingkungan meliputi pengendalian dan pemberantasan penyakit, pengamatan

penyakit, imunisasi dan kesehatan matra dan penyehatan lingkungan ;

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan

4. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan membawahkan :

a. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

b. Seksi Pengamatan Penyakit, Imunisasi dan Kesehatan Matra

c. Seksi Penyehatan Lingkungan

Seksi Pengendalian Dan Pemberantasan Penyakit

1. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan


33

2. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, mempunyai tugas pokok membantu

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam mempersiapkan

bahan penyusunan petunjuk teknis pengendalian dan pemberantasan penyakit

3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi

Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pengendalian dan pemberantasan

penyakit meliputi : pengendalian penyakit menular langsung, bersumber hewan,

dan penyakit tidak menular ;

b. Pelaksanaan pembinaan pengendalian dan pemberantasan penyakit ;

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pengendalian

dan pemberantasan penyakit

Seksi Pengamatan Penyakit, Imunisasi Dan Kesehatan Matra

1. Seksi Pengamatan Penyakit, Imunisasi dan Kesehatan Matra dipimpin oleh seorang Kepala

Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

2. Seksi Pengamatan Penyakit, Imunisasi dan Kesehatan Matra, mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungann dalam

mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pengamatan penyakit, imunisasi dan

kesehatan matra

3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi

Pengamatan Penyakit, Imunisasi dan Kesehatan Matra, mempunyai fungsi :


34

a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis kegiatan pengamatan penyakit,

imunisasi dan kesehatan matra meliputi surveilans epidemiologi, imunisasi,

kesehatan haji, penanggulangan wabah penyakit dan bencana ;

b. Pelaksanaan pengelolaan pengamatan penyakit, imunisasi dan kesehatan matra

meliputi surveilans epidemiologi, imunisasi, kesehatan haji, penanggulangan

wabah penyakit dan bencana ;

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pengamatan penyakit,

imunisasi dan kesehatan matra

Seksi Penyehatan Lingkungan

1. Seksi Penyehatan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan

dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan

2. Seksi Penyehatan Lingkungan , mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam mempersiapkan bahan

penyusunan petunjuk teknis eenyehatan lingkungan

3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi

Penyehatan Lingkungan, mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis penyehatan lingkungan meliputi

: penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan, kawasan, fasilitasi dan limbah

b. Pelaksanaan pembinaan kegiatan pengelolaan penyehatan lingkungan meliputi

penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan, kawasan dan limbah ;


35

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang penyehatan

lingkungan

Bidang Pengembangan Dan Pengawasan Institusi

1. Bidang Pengembangan dan Pengawasan Institusi di pimpin oleh seorang Kepala Bidang

yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

2. Bidang Pengembangan dan Pengawasan Institusi mempunyai tugas pokok membantu

Kepala Dinas dalam pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis pengelolaan kegiatan

pengembanga dan pengawasan institusi meliputi : bina institusi, farmasi dan alat kesehatan,

dan pengawasan makanan, minuman dan zat berbahaya

3. Dalam penyelenggaraan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang

Pengembangan dan Pengawasan Institusi mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pengelolaan kegiatan

pengembangan dan pengawasan instituisi meliputi bina institusi, farmasi dan alat

kesehatan, dan pengawasan makanan, minuman dan zat berbahaya ;

b. Pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan kegiatan pengembangan dan pengawasan

institus meliputi bina institusi, farmasi dan alat kesehatan dan pengawasan

makanan, minuman dan zat berbahaya ;

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pengembangan

dan pengawasan institusi

4. Bidang Pengembangan dan Pengawasan Institusi membawahkan :


36

a. Seksi Bina Institusi

b. Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan

c. Seksi Pengawasan Makanan, Minuman dan Zat Berbahaya

Seksi Bina Institusi

1. Seksi Bina Institusi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengembangan dan Pengawasan Institusi

2. Seksi Bina Institusi, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pengembangan

dan Pengawasan Institusi dalam mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis bina

institusi

3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Bina

Institusi, mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pengendalian dan pemberantasan

penyakit meliputi : penyelenggaraan registrasi perijinan dan akreditasi sarana

pelayanan kesehatan,

b. Pelaksanaan pengelolaan kegiatan pengembangan dan pengawasan institusi

meliputi bina institusi, farmasi dan alat kesehatan serta pengawasan makanan,

minuman dan zat berbahaya

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang bina institusi


37

Seksi Farmasi Dan Alat Kesehatan

1. Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan

dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengembangan dan Pengawasan

Institusi

2. Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan , mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang

Pengembangan dan Pengawasan Institusi dalam mempersiapkan bahan penyusunan

petunjuk teknis farmasi dan alat kesehatan

3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi

Farmasi dan Alat Kesehatan , mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis kegiatan farmasi dan alat

kesehatan meliputi pengelolaan obat dan alat kesehatan serta pengawasan terhadap

kedaluarsa, mutu dan khasiat obat ;

b. Pelaksanaan pengelolaan farmasi dan alat kesehatan meliputi pengelolaan obat dan

alat kesehatan serta pengawasan terhadap kedaluarsa, mutu dan khasiat obat ;

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang farmasi dan alat

kesehatan

Seksi Pengawasan Makanan, Minuman Dan Zat Berbahaya

1. Seksi Pengawasan Makanan, Minuman dan Zat Berbahaya dipimpin oleh seorang Kepala

Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang

Pengembangan dan Pengawasan Institusi


38

2. Seksi Pengawasan Makanan, Minuman dan Zat Berbahaya, mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Bidang Pengembangan dan Pengawasan Institusi dalam mempersiapkan

bahan penyusunan petunjuk teknis pengawasan makanan, minuman dan zat berbahaya

3. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi

Pengawasan Makanan, Minuman dan Zat Berbahaya mempunyai fungsi:

a. Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pembinaan kegiatan

pengawasan makanan, minuman dan zat berbahaya ;

b. Pelaksanaan pembinaan kegiatan pengawasan makanan, minuman dan zat

berbahaya ;

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pengawasan

makanan, minuman dan zat berbahaya

Unit Pelaksana Teknis Dinas ( Uptd )

UPTD dipimpin oleh seorang kepala UPTD yang berkedudukan di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Dinas.

Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan

dinas secara profesional sesuai dengan kebutuhan.


39

3.3 Analisis Sistem Berjalan

Analisis merupakan suatu metode yang mencoba untuk melihat hubungan

seluruh masalah untuk menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak

efektif dan evaluasi pilihan dalam bentuk ketidak efektifan.

3.4 Diagram Alir Data Sistem Berjalan

Pada sub bab ini merupakan analisis dokumen yang akan dijelaskan

mengenai analisis dari dokumen – dokumen yang terlibat dalam prosedur yang

sedang berjalan pada UPTD puskesmas karawang antara lain sebagai berikut:

1. Nama Dokumen : Identitas Pasien

Fungsi : Untuk Mengetahui data pasien baru yang akan

dibuatkan kartu pasien

Rangkap :1

Atribut : nama_pasien, alamat_pasien, umur,

Aliran : Dari Pasien ke Bagian Tata Usaha

2. Nama Dokumen : Kartu Pasien

Fungsi : Untuk mengetahui data pasien dengan


40

Rekam Medik yang disimpan di arsip Rekam Medik

Rangkap :1

Atribut : no_registrasi, nama_pasien, umur, jenis_kelamin,

alamat

Aliran : dari Pasien ke Bagian Tata Usaha

3. Nama Dokumen : Rekam Medik oleh pasien yang

akan diperiksa oleh Dokter.

Fungsi : Untuk mengetahui jenis penyakit yang dikeluhan

Rangkap :1

Atribut : no_status, no_ktp, nama_k.k, nama_pasien,

nama_penderita, tgl_lahir, umur, hub_keluarga,

pekerjaan, alamat_tinggal, kota, tanggal, keluhan,

diagnosa, kode_penyakit, terapi, RJ/TRJ, kode_pemeriksa.

Aliran : dari Bagian Tata Usaha ke Dokter

4. Nama Dokumen : Laporan Rekam Medik


41

Fungsi : Untuk melaporkan penyakit apa saja yang diderita

oleh pasien

Rangkap :1

Atribut : kode_puskesmas, puskesmas, puskesmas_UPT,

kecamatan, kabupaten, propinsi, kode_ICD-10,

jenis_penyakit, golongan_umur, jenis_kelamin,

jumlah_pasien_laki-laki, jumlah_pasien_perempuan,

jumlah_kasus_baru, jumlah_kasus_lama.

Aliran : dari Bagian Tata Usaha ke Kepala Puskesmas dan

Dinas Kesehatan.

3.5 Analisis Prosedur Berjalan

Analisis prosedur yaitu suatu analisis yang menjelaskan mengenai

prosedur – prosedur dan proses – proses apa saja yang dilakukan dalam sistem

informasi, pada saat survey tahapan awal penelitian mendapatkan hasil analisis

prosedur yang sedang berjalan saat ini, sebagai berikut :

1. 1.Bagi pasien baru menyerahkan identitas pasien ke Bagian Tata Usaha, lalu Bagian Tata

Usaha mencatat data pasien di buku register. Berdasarkan data yang telah ada maka Bagian
42

Tata Usaha membuatkan Kartu Pasien dan Rekam Medik kosong. Untuk Kartu pasien

diberikan ke Pasien sedangkan Rekam Medik yang kosong diberikan ke Dokter.

2. Bagi pasien yang lama menyerahkan Kartu Pasien ke Bagian Tata Usaha, lalu Bagian

mengecek data Pasien kemudian Kartu Pasien dicocokkan dengan Arsip Rekam Medik.

Setelah dicocokkan dengan Rekam Medik Pasien maka Kartu Pasien dikembalikan

kembali ke Pasien, sedangkan Rekam Medik diberikan kepada Dokter.

3. Dokter akan memanggil Pasien sesuai dengan Rekam Medik yang masuk paling pertama

ke Dokter. Setelah Pasien diperiksa, maka Dokter akan mencatat Diagnosa Pasien di

Rekam Medik. Lalu Rekam Medik yang telah di isi oleh Dokter diberikan kembali ke

Bagian Tata Usaha untuk di Arsipkan di File Rekam Medik.

4. Berdasarkan hasil Rekam Medik yang ada, Bagian Tata Usaha membuatkan Laporan

Rekam Medik yang diberikan kepada Kepala Puskesmas.

5. Laporan yang telah diterima oleh Kepala Puskesmas dicek kebenarannya, jika sesuai maka

Kepala Puskesmas menanda tangani laporan dan diberikan kembali kepada Bagian Tata

Usaha untuk diserahkan ke Dinas Kesehatan. Jika tidak sesuai maka Kepala Puskesmas

memberikan kembali laporan Rekam Medik ke Bagian Tata Usaha untuk di cek dan

dibuatkan kembali laporan Rekam Medik.

3.5.1 Flow Map

Flow Map ini menggambarkan suatu diagram sistem yang didalamnya

terdapat subsistem – subsistem. Di dalam subsistem – subsistem tersebut terdapat

dokumen yang mengalir yang menghubungkan antara subsistem – subsistem

yang ada disistem pencatatan pendaftaran pasien di UPTD Puskesmas karawang.


43

Gambar III.2 Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Puskesmas

3.5.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Pada diagram kontek ini sistem

informasi yang dibuat akan menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan

tujuan informasi yang dihasilkan. Diagram kontek yang sedang berjalan di


44

Puskesmas Babatan Bandung. Berkaitan dengan aliran aliran sistem dengan

bagian – bagian luar :

Gambar III.3 Diagram Konteks

Diagram kontek diatas menggambarkan sistem secara keseluruhan yang

mengklasifikasikan bagi pasien baru menyerahkan identitas pasien dan untuk

pasien yang lama hanya menyerahkan kartu pasien dan membuat rekam medik

serta menghasilkan laporan rekam medik yang diberikan kepada Kepala

Puskesmas.

3.5.3 Data Flow Diagram (DFD)

DFD ini menggambarkan suatu model logika data atau proses yang

dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data, kemana tujuan data yang

keluar sistem, dimana data disimpan, proses apa yang dihasilkan data tersebut dan

interaksi antara data yang tersimpan dari proses yang berjalan yang membahas
45

tentang Sistem Pendaftaran Pasien di UPTD puskesmas karawang.

Gambar III.4 Sistem Pendaftaran pasien UPTD Puskesmas Karawang

3.5.4 Evaluasi Sistem Berjalan

Setelah dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan, dapat

disimpulkan bahwa sistem yang ada belum sempurna. Proses sistem di UPTD puskesmas

karawang yang sedang berjalan saat ini masih banyak ditemui

kekurangan, diantaranya adalah :

1. Dalam pembuatan kartu pasien dan rekam medik masih dilakukan secara pencatatan.

2. Dalam pengecekkan data pasien masih dilakukkan dengan melihat data yang diarsipkan,

sehingga membutuhkan waktu yang lama. Laporan yang diberikan kepada Kepala

Puskesmas, masih dicek kembali karena masih sering terjadi kesalahan dalam pembuatan

laporan, sehingga laporan tidak diterima oleh Kepala Puskesmas.


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil Kerja Kuliah Praktek (KKP) yang telah dilaksanakan di UPTD

PUSKESMAS KARAWANG selama kurun waktu 1 bulan yang terhitung pada bulan

Juli sampai dengan Agustus 2016 dapat disumpulkan bahwa, pendaftaran pengobatan

sudah terkomputerisasi meskipun sudah terkomputerisasi mereka masih menggunakan

aplikasi yang cukup tertinggal lama seperti Microsoft Excel , Microsoft Acses, dan

Microsoft World untuk pengolahan data pendaftaran pengobatan pasien dan data yang

lainnya.

4.2 Saran

Perlu ditambahnya aplikasi yang bisa lebih memudahkan untuk menginput data dan

pendaftaran seperti aplikasi Microsoft Visual Basic, Java ataupun web yang memudahkan

pendaftaran di dalam maupun diluar puskesmas dengan cara pendaftaran online untuk

diluar puskesmas

47
DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto,HM (2005:1). Definisi sistem. Yogyakarta:Penerbit Andi

Jogiyanto,HM (2005:11). Pengertian sistem informasi. Yogyakarta:Penerbit Andi

Jogiyanto,HM (2005:14). Sistem informasi manajemen. Yogyakarta: penerbit Andi

47
48

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Biodata Mahasiswa
NIM : 12146747
Nama Lengkap :Juliansyah Wahyu Winata
Tempat & Tanggal Lahir : Karawang, 20 Juli 1996
Alamat lengkap : Jl.Citarum Krajan Adiarsa Rt02/10 Kel. Adiarsa Barat
Kec. Karawang Barat Kab. Karawang
Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal
SDN Adiarsa Barat IX, lulus tahun 2008
SMPN 2 Karawang Barat, lulus tahun 2011
SMAN 1 Teluk Jambe Timur, lulus tahun 2014

Riwayat Pengalaman Berorganisasi / Pekerjaan

Karawang, Januari 2016

Juliansyah Wahyu Winata


49

Lampiran A-1
46

You might also like