Professional Documents
Culture Documents
Abstract
This study aims to determine whether to use the multimedia macromedia flash points can increase the
activity and learning achievement of students in the chemical bond subject at class X SMK South Parigi.
The sample is a class X SMK south Parigi is 46 students. This research is the Classroom Action Research
(PTK) type which was implemented in three cycles, where each cycle consists of four stages, namely:
planning, implementation, observation, reflection. Data obtained from each cycle were analyzed to
determine the corrective action in the next cycle. Data collection is carried out through a test which
consists of post tests at each end of the learning cycle 1, 2, 3 and also interviews for the entire series
of events during the activity, as well as the observation sheet activities of teachers and students of each
meeting. The collected data were statistically analyzed using the average of the class, classical absorption,
and the thoroughness of learning. On the cycle I the average value of 6.87, the absorption of classical
learning 68.81% and 68.42% completeness, in the second cycle the average value was 7.73, 77.32 and
88.37% and classical absorption the completeness study on a third cycle of the average value was 8.23,
the absorption of classical learning 82.33% and 93.33% completeness. While on the student activity,
the cycle I get an average score of 27 which is an increase in the second cycle to 36 and 40 in cycle III
with both criteria. Therefore, the use of power point and multimedia macromedia flash in learning can
improve student learning activities and results
Pendahuluan
Saat ini merupakan abad pengetahuan dan ini menyebabkan perubahanmendasar dan
tekhnologi karena pengetahuan dan tekhnologi penyesuaian dalam hal caramengajar guru,
menjadi landasan utama segala aspek kehidu belajar siswa, dan manajemen sekolah dari yang
pan.Implikasi abad pengetahuan dan teknologi ada sebelumnya (Sumintono, dkk, 2012).
berdampak terhadap dunia pendidikan yang Berdasarkan hal tersebut maka karakteristik
meliputi kurikulum manajemen dan tenaga pendidikan pada abad ini adalah membina dan
kependidikan, strategi, dan metode pendidikan
(Sidin dkk. 2001). Dimana pendidikan mengembangkan teknologi serta penggunaan
merupakan salah satu aspek yang tidak lepas berbagai inovasi Iptek terutama media
dari pemanfaatanteknologi sejak dahulu, elektronik, informatika, dan komunikasi dalam
dimana produk inovasi yang ada diaplikasikan berbagai kegiatan pendidikan, termasuk dalam
untuk membantu kegaitan belajar- mengajar pembelajaran kimia (Christianti & Subroto,
sepertiradio,tape-recorder,film, televisi, direct 2012). Siswa dalam proses pembelajaran siswa
broadcast satelite, video dan komputer. Hal kurang didorong untuk mengembangkan
kemampuan berpikir (Sardiman, 2001).
Ada dua definisi belajar: (i) belajar
* Korespondensi:
Jumadil merupakan suatu proses untuk mendapatkan
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan motivasi dalam pengetahuan, keterampilan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Universitas dan tingkah laku. (ii) belajar adalah
tadulako
email: jumadil06_q3a@ymail.com penguasaan pengetahuan atau keterampilan
© 2013 - Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Tadulako yang diperoleh dari instruksi (Slameto,1995).
39
Volume 2, No. 1, 2013: 39-46 Jurnal Akademika Kimia
Menurut teori konstruktivisme, belajar adalah rendah diidentifikasi sebagai salah satu
kegiatan aktif dimana subjek membangun penyebab hasil belajar siswa yang belum sejalan
sendiri pengetahuan, subjek belajar juga dengan KKM dan SKM. Oleh karena itu,
mencari makna dari apa yang mereka pelajari solusi untuk hal tersebut adalah mengatasi
(Sardiman, 2001). Pembelajaran adalah suatu keterbatasan media pembelajaran membaca
aktivitas mencoba menolong, membimbing dan menulis permulaan (Sumardi, dkk, 2011).
seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau Salah satu cara meningkatkan prestasi
mengembangkan keterampilan, sikap, cita- belajar siswa adalah menggunakan multimedia
cita, penghargaan dan pengetahuan (Sudjana, (macromedia flash dan power point) mengingat
1990). pemahaman siswa bahwa sains itu bukan hanya
Pembelajaran adalah sebuah proses membosankan melainkan juga sangat abstrak
komunikasi antara siswa, guru dan materi yang (Osman. dkk, 2007). Macromedia flash dan
diajarkan, komunikasi tidak diajarkan tanpa power point merupakan salah satu media
bantuan sarana pengajaran peran atau media. yang berfungsi untuk memudahkan siswa
Media adalah sebuah alat yang mempunyai memahami pelajaran, memperjelas gaya atau
fungsi penyampai pesan (Bovee, 1997). Media mengilustrasi fakta yang mungkin akan cepat
pendidikan adalah segala alat bantu yang dilupakan apabila hanya dengan penjelasan
digunakan pendidik untuk mempermudah verbal (Nurdiansyah, 2011).
proses belajar-mengajar sehingga tercapai Olehnya, penulis berinisiatif untuk
tujuan pengajaran, meskipun defenisi menerapkan pembelajaran menggunakan
multimedia belum jelas, secara sederhana multimedia power point dan macromedia
multimedia diartikan sebagai lebih dari satu flash pada Sekolah SMK Negeri Parigi Selatan.
media (Zainuddin & Lailan, 2007). Diharapkan dengan penggunaan multimedia
Penggunaan multimedia ini guru menjadi power point dan macromedia flash dapat
mampu menvisualisasikan materi yang selama meningkatkan hasil belajar siswa SMK Negeri
ini sulit untuk diterangkan hanya dengan Parigi Selatan.
penjelasan atau alat peraga yang konvensional,
sehingga siswa mampu memahami materi Metode
tersebut (Setiawan, 2011). Apabila multimedia Penelitian ini dilaksanakan dengan
pembelajaran yang dipilih, dikembangkan rancangan penelitian tindakan kelas yang
dan digunakan secara tepat dan baik, akan prosedur pelaksanaannya mengikuti prinsip
memberi manfaat yang sangat besar bagi para dasar penelitian tindakan yang umum.
guru dan siswa (Nandi, 2006). Secara umum Prosedur tersebut merupakan suatu siklus atau
manfaat yang dapat diperoleh adalah proses daur, yang meliputi tahap-tahap: perencanaan,
pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi
jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, (Rahman, 2011). Penelitian tindakan kelas ini
kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan dilaksanakan di SMK Negeri Parigi Selatan,
proses belajar-mengajar dapat dilakukan di yang direncanakan 3 siklus dengan mengacu
mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa pada desain penelitian tindakan kelas metode
dapat ditingkatkan (Demaja & Christiana, Kemmis dan Mc. Taggart. Model ini mengikuti
2004). siklus spiral yang dilakukan berulang yaitu:
Berdasarkan keterangan dari guru SMK perencanaan (planning), tindakan (acting),
Negeri Parigi Selatan bahwa ada beberapa pengamatan (observation), dan refleksi
kesulitan siswa dalam mempelajari materi (reflection) (Suyadi, 2010).
ikatan kimia antara lain kesulitan dalam
memahami proses pembentukan dari ikatan Faktor yang Diselidiki
kimia, kesulitan dalam menentukan konfigurasi Faktor Siswa
elektron dan cara menggambarkan lambang Melihat aktivitas siswa selama proses
Lewis. Hal tersebut dapat dilihat dari data hasil pembelajaran berlangsung dengan
analisis ujian hasil (UH) kelas X SMK Negeri menggunakan multimedia dan juga melihat
Parigi Selatan menunjukkan bahwa siswa yang kemampuan siswa dalam menentukan ikatan
belum tuntas secara individul 35, 53% (19 kimia.
orang siswa yang tidak tuntas dari 26 orang
siswa dengan KKM 65). Hal ini menunjukkan Faktor Guru
bahwa prestasi siswa masih kurang dan perlu Melihat aktivitas guru dalam melaksanakan
ditingkatkan.Keterbatasan media pembelajaran proses pembelajaran melalui penggunaan
membaca dan menulis permulaan di kelas multimedia
40
Jumadil Peningkatan Hasil Belajar Kimia Menggunakan Multimedia..........
41
Volume 2, No. 1, 2013: 39-46 Jurnal Akademika Kimia
No Hasil Pengamatan
Aspek Yang Diamati Siklus Siklus Siklus
1 2 3
Memberi petunjuk yang berkaitan dengan isi pelajaran
1. B SB SB
motivasi siswa
Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerangkan
2 SB SB
dan menjelaskan materi menggunakan secara bertahap. C
3 Menggunakan waktu dengan efisian B B SB
Tabel 2. Data hasil observasi aktivitas siswa dalam KBM siklus 1, 2, dan 3
Siklus I Siklus II Siklus III
No Kegiatan
Jml % TKT Jml % TKT Jml % TKT
Kesiapan siswa
1 dalam mengikuti 39 82,61 B 43 93,47 SB 45 97,83 SB
pembelajaran
macromedia flash dalam proses pembelajaran macromedia flash dapat berhasil meningkatkan
dapat meningkatkan daya serap klasikal siswa hasil belajar siswa terutama siswa kelas X SMK
kelas X SMK Negeri Parigi Selatan terlihat Negeri Parigi Selatan, itu karena guru dalam hal
meningkat dari siklus satu hingga siklus tiga. ini sangat baik dan disiplin dalam menyampaikan
Pada siklus satu diperoleh jumlah total nilai materi pembelajaran(ikatan kimia). Disamping
siswa adalah 2615 dengan rata-rata nilai yaitu itu multimedia yang digunakan sangat cocok
6,87 dan daya serap siswa yaitu 68,81%, dengan dengan materi yang diajarkan, macromedia
ini sehingga diperoleh ketuntasan klasikal yaitu flash sangatlah membantu siswa kelas X SMK
dapat mencapai 68,42%. Untuk tindakan siklus Negeri Parigi Selatan, karena multimedia yang
dua juga mengalami peningkatan yaitu jumlah digunakan merupakan multimedia yang sangat
total nilai siswa mencapai 3325 dengan daya menonjolkan unsur visualisai (gambar) dan
serap siswa 77,32% dan nilai rata-rata siswa unsur imaji suara, inilah yang menjadi salah
mencapai 7,73 sehingga ketuntasan klasikal satu penguat bagi siswa untuk menyimpan
dapat diperoleh 88,37%. Demikian pula informasi yang telah didengar atau dilihatnya.
dengan tindakan siklus tiga juga mengalami Selain itu penggunaan macromdia flash
peningkatan dimana total nilai siswa yang pada tindakan kelas ini juga didukung oleh
diperoleh yaitu 3705 dengan daya serap siswa dengan adanya power point, dimana power
yaitu 82,33% dan rata-rata nilai yang diperoleh point ini brfungsi untuk menyampaikan
oleh siswa adalah 8,23 dengan itu diperoleh informasi yang tidak layak disampaikan lewat
pula ketuntasan klasikal yaitu 93,33%. macromedia flash. Dengan itu keduanya sangat
Tabel 3 juga menunjukkan bahwa cocok dipadukan dalam penyajian materi ajar
jumlah siswa yang belum tuntas dan yang khususnya materi ikatan kimia yang dapat
sudah termasuk kategori tuntas belajar siswa meningkatkan hasil belajar siswa.
dengan indikator ketuntasan individual yaitu Pembelajaran kimia menggunakan
≥65. Pada siklus satu, 12 orang siswa yang multimedia berbasis komputer memungkinkan
belum tuntas atau ketuntasan klasikal hanya guru untuk memutar kembali apa-apa yang
mencapai 68,42%, siklus dua siswa yang belum telah disampaikan sehingga siswa dapat
tuntas berkurang menjadi 5 orang siswa atau menyerap materi pelajaran dengan baik.
ketuntasan klasikal mencapai 88,37% dan Selain itu waktu yang digunakan untuk proses
untuk siklus tiga siswa yang belum tuntas 3 pembelajaran lebih efisien karena guru tidak
orang siswa atau ketuntasan klasikal mencapai perlu menyampaikan materi terlalu banyak
93,33%. Dengan hasil ini maka dapat dikatakan karena dibantu komputer dan ditayangkan
bahwa penggunaan multimedia power point lewat LCD sehingga dapat ditangkap oleh siswa
dan macromedia flash dapat meningkatkan lebih jelas. Adanya tampilan-tampilan berupa
hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri Parigi animasi-animasi menarik yang memanfaatkan
Selatan pada pembelajaran kimia khususnya program Macromedia flashpada komputer
materi ikatan kimia. dalam proses pembelajaran sehingga memberi
Materi ikatan kimia merupakan materi kesan pembelajaran yang tidak membosankan
yang tergolong sulit untuk dipahami oleh (Agung. dkk, 2008).
siswa, yang apabila disampaikan hanya dengan Untuk itu pembelajaran perlu disesuaikan
cara metode ceramah, hal ini karena siswa dengan perkembangan teknologi. Pembelajaran
tidak dapat menyaksikan secara langsung secara tradisional lebih menekankan pada
seperti apa proses-proses dari ikatan kimia itu pengajaran pembelajaran yang berpusatkan
berlangsung, sehingga siswa dominan akan pada guru perlu diubah ke pembelajaran yang
bingung. Penggunaan multimedia power point berpusatkan pada siswa. Metode ini membuka
dan macromedia flash dalam pembelajaran ini peluang kepada siswa untuk berpartisipasi
dapat memudahkan siswa dalam memahami dengan lebih aktif dalam proses pembelajaran.
materi yang diajarkan, karena pembelajaran Pendekatan ini secara tidak langsung dapat
berbasis program interaktif komputer membentuk kreativitas siswa serta menciptakan
menawarkan sejumlah keunggulan. Pertama, pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
program interaktif pembelajaran Kimia berbasis (Rabiatul, dkk, 2011).
komputer dapat memfasilitasi/memvisualkan Perpaduan kedua multimedia yang
kajian khas konsep kimia (kaitan aspek digunakan dalam proses pembelajaran pada
makroskopis, mikroskopis, dan simbolik materi ikatan kimia dapat dengan mudah
sebagai tantangan berpikir logis, kritis, dan disampaikan dan dengan mudah pula dipahami
kreatif (Sudria, dkk, 2011). oleh siswa. Dengan ini pula penyajian materi
Penggunaan multimedia power point dan ikatan kimia lewat penggunaan multimedia
44
Jumadil Peningkatan Hasil Belajar Kimia Menggunakan Multimedia..........
power point dan macromedia flash berhasil Depdiknas. (2003). Metode penelitian tindakan
meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas X kelas. Jakarta: Depdiknas.
SMK Negeri Parigi Selatan.
Christianti, S. T., & Subroto. (2012). Model Sardirman, A. M. (2001). Interaksi dan motivasi
pembelajaran guided note taking belajar mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
berbantuan media chemo-edutainment Prasada.
pada materi pokok koloid. Jurnal
pendidikan IPA Indonesia, 1(2), 27-31. Setiawan, I G. N. D. (2011). Lomba media
pembelajaran tingkat nasional. Jakarta:
Demaja & Cristiana. (2004). Pengaruh Bumi Aksara.
penggunaan bahan ajar dan gaya belajar
terhadap hasil belajar. Di unduh kembali Slameto. (1995). Pembelajaran dan faktor-
dari http://artikell.us/cristiana6-04.html/. faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Depdikbud. (1996). Kamus besar bahasa
indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sudjana, N. (1990). Penilaian hasil proses belajar
45
Volume 2, No. 1, 2013: 39-46 Jurnal Akademika Kimia
46