You are on page 1of 18

KATA PENGHANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa,
karna berkatnya makalah ini dapat kami dengan tepat waktu . Dalam makalah ini kami
membahas tentang “ PENCACAH”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mempelajari
Pencacah Teknik Digital.

Kami menyadarin bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan baik
dari sistematika maupun materinya. Oleh karna itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran guna menyenmpurnakan makalah yang kami susun.

1
Daftar isi

Kata Penghantar ........................................................................................................ 1


Daftar Isi ................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 3


1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 3
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 3

BAB II ISI ............................................................................................................... 4


2.1 Pengertian Counter (Pencacah) .......................................................................... 4
2.1.1 Jenis Jenis Counter (Pencacah) ...................................................................... 4
2.1.2 Counter Up/Down .......................................................................................... 9
2.2 Sistem Kerja Rangkaian Counter Up/Down ..................................................... 9
2.3 Contoh Rangkaian Counter Up/Down ............................................................. 10
2.4 Simulasi Rangkaian Counter Up/Down ........................................................... 14
2.5 Aplikasi Counter Up/Down Dalam Kehidupan ............................................... 15

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 16


3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 16
3.2 Saran ................................................................................................................. 17
Daftar Pustaka ......................................................................................................... 18

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hampir setiap sistem digital kompleks berisi beberapa pencacah. Fungsi


pencacah merupakan salah satu dan pencacahan kejadian atau periode waktu atau
menempatkan kejadian secara berurutan.Flip- flop merupakan alat yang dapat
dirangkaikan satu sama lain untuk membentuk rangkaian yang dapat mencacah. Oleh
karena penggunaan pencacah sangat luas, maka sekarang telah dibuat pencacah yang
terakit dalam bentuk IC. Beberapa pencacah tersedia dalam bentuk TTL dan
kelompok CMOS.

Elektronika digital merupakan hal ang sangat penting dalam dunia teknologi.
Berbagai produk elektronika canggih saat ini dikembangkan menggunakan teknologi
elektronika digital. Keberadaan dari elektronika dalam kehidupan sehari-sehari
merupakan hal yang sudah tidak asing lagi. Tanpa kita sadari, hampir semua yang
berkaitan dengan listrik pastinya berkaitan erat dengan bidang elektronik. Contohnya
adalah waktu yang digunakan dalam mengatur lalu-lintas atau sering disebut sebagai
pengatur jalan (Lampu merah). Lampu pengatur jalan ini merupakan salah satu contoh
dari keberadaan instrument elektronik. Dimana lampu pengatur jalan tersebut
dirancang sedemikian rupa dengan waktu (timer) yang di sesuaikan. Waktu (timer)
yang digunakan dalam pengatur jalan-nya lalu lintas tersebut merupakan salah satu
aplikasi dari counter (Pencacah). Pada makalah ini, penulis akan membahas tentang
materi counter (pencacah) Up/Down yang berkaitan dalam dunia elektronika.

1.2. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan Pencacah (Counter) Up / Down?


b. Bagaimana system kerja dari Pencacah (Counter) Up / Down?
c. Bagaimana contoh rangkaian Pencacah (Counter) Up / Down?
d. Apa saja Aplikasi Pencacah (Counter) Up dan Counter Down?

1.3. Tujuan

a.Mengetahui bagaiamana yang dimaksud dengan Pencacah (Counter) Up / Down


b.Mengetahui bagaimana system kerja dari Pencacah (Counter) Up/Down
c. Mengetahui bagaimana salah satu contoh rangkaian Pencacah (Counter) Up / Down
d.Mengetahui aplikasi dari Rangkaian Pencacah (Counter) Up / Down

3
BAB II
ISI

2.1. Pengertian Counter (Pencacah)

Rangkaian penghitung atau pencacah digital (Counter) merupakan rangkaian


“clock” sekuensial yang hampir sama, yaitu terdiri dari gerbang flip-flop dan gerbang
kombinasi dengan sistem sambungan umpan balik (feedback) adalah suatu istilah yang
biasa digunakan pada elektronika digital dalam menghitung bilangan logika. Counter
atau penghitung atau pencacah dalam bahasa kita, merupakan penghitung yang
dimaksud dalam teknik digital merupakan bagian register yang terpenting, karena
keberadaannya merupakan sebuah penentu awal dari kondisi sekuensial biner.
Gerbang-gerbang logika di dalam counter dihubungkan pada masing-masing saluran
untuk memproduksi penjelasan gambaran awal dari kondisi sekuensial biner. Oleh
karena itu counter adalah merupakan register khusus, yang mempunyai kesamaan,
maka yang membedakan hanya dalam pemberian nama saja.

Counter secara teori maupun praktek, dalam melakukan penghitungan bias


bersifat naik, dan turun (up-down counter), serta bisa di-reset sesuai dengan yang
dikehendaki. Karena merupakan rangkaian yang komprehensif dengan komponen
analog lain, maka jenis komponen IC digital yang digunakan adalah merupakan
pengembangan dari komponen teknik digital pada pembelajaran elektronika dasar,
artinya tidak lagi menggunakan IC Flip-flop dasar dalam menyusun rangkaian
counter, tetapi lebih cenderung mengaplikasikan IC counter yang tersedia. Contoh IC
counter jenis TTL dengan seri tipe 74LS90, 74LS92, dan IC tipe 74LS93. IC tipe seri
74LS90 merupakan IC yang berfungsi sebagai pengubah “BCD to Decimal”, 74LS92
berfungsi sebagai “BCD to Duodecimal”, dan 74LS93 merupakan IC yang berfungsi
sebagai pengubah “BCD to Hexadecimal”. Sehingga dalam aplikasinya rangkaian
counter yang akan dibangun dalam simulasi nantinya merupakan kombinasi
komponen digital dengan komponen analog. dipenghitung naik dan penghitung turun
(up-down counter), fungsi sistem reset, dan aplikasi sistem kontrol ON/OFF
sederhana yang dikombinasikan dengan rangkaian analog driver yang telah dipelajari
pada semester sebelumnya. Di sini, peserta didik akan diajarkan aplikasi komponen
elektronika pasif, komponen aktif, dan komponen digital terutama jenis TTL dan
analog yang dijadikan satu unit kesatuan rangkaian yang komprehensif dalam aplikasi
rangkaian sistem kontrol digital ON/OFF sederhana. Gambar berikut
merepresentasikan blok diagram rangkaian counter digital.

2.1.1. Jenis – Jenis Counter ( Pencacah )

1). Synchronous Counter

Syncronous counter memiliki pemicuan dari sumber clock yang sama dan
susunan flip-flopnya adalah paralel. Dalam Syncronous counter ini sendiri terdapat
perbedaan penempatan atau manipulasi gerbang dasarnya yang menyebabkan
perbadaan waktu tunda yang di sebut carry propagation delay.

4
Penerapan counter dalam aplikasinya adalah berupa chip IC baik IC TTL,
maupun CMOS, antara lain adalah: (TTL) 7490, 7493, 74190, 74191, 74192, 74193,
(CMOS) 4017,4029,4042,dan lain-lain.

Pada Counter Sinkron, sumber clock diberikan pada masing-masing input


Clock dari Flip-flop penyusunnya, sehingga apabila ada perubahan pulsa dari sumber,
maka perubahan tersebut akan men-trigger seluruh Flip-flop secara bersama-sama.

Tabel Kebenaran untuk Up Counter dan Down Counter Sinkron 3 bit :

Gambar rangkaian Up Counter Sinkron 3 bit:

5
Gambar rangkaian Down Counter Sinkron 3 bit

A. Rangkaian Up/Down Counter Sinkron

Rangkaian Up/Down Counter merupakan gabungan dari Up Counter dan Down


Counter. Rangkaian ini dapat menghitung bergantian antara Up dan Down karena
adanya input eksternal sebagai control yang menentukan saat menghitung Up atau
Down. Pada gambar 4.4 ditunjukkan rangkaian Up/Down Counter Sinkron 3 bit. Jika
input CNTRL bernilai ‘1’ maka Counter akan menghitung naik (UP), sedangkan jika
input CNTRL bernilai ‘0’, Counter akan menghitung turun (DOWN).

Gambar rangkaian Up/Down Counter Sinkron 3 bit :

2). Asyncronous counter

Seperti tersebut pada bagian sebelumnya Asyncronous counter tersusun atas


flip-flop yang dihubungkan seri dan pemicuannya tergantung dari flip-flop
sebelumnya, kemudian menjalar sampai flip-flop MSB-nya. Karena itulah
Asyncronous counter sering disebut juga sebagai ripple-through counter.

6
Sebuah Counter Asinkron (Ripple) terdiri atas sederetan Flip-flop yang
dikonfigurasikan dengan menyambung outputnya dari yan satu ke yang lain. Yang
berikutnya sebuah sinyal yang terpasang pada input Clock FF pertama akan mengubah
kedudukan outpunyanya apabila tebing (Edge) yang benar yang diperlukan terdeteksi.

Output ini kemudian mentrigger inputclock berikutnya ketika terjadi tebing


yang seharusnya sampai. Dengan cara ini sebuah sinyal pada inputnya akan meriplle
(mentrigger input berikutnya) dari satu FF ke yang berikutnya sehingga sinyal itu
mencapau ujung akhir deretan itu. Ingatlah bahwa FF T dapat membagi sinyal input
dengan faktor 2 (dua). Jadi Counter dapat menghitung dari 0 sampai 2” = 1 (dengan n
sama dengan banyaknya Flip-flop dalam deretan itu).

Tabel Kebenaran dari Up Counter Asinkron 3-bit

Gambar rangkaian Up Counter Asinkron 3 bit :

7
Timing Diagram untuk Up Counter Asinkron 3 bit :

Berdasarkan bentuk timing diagram di atas, output dari flip-flop C menjadi


clock dari flip-flop B, sedangkan output dari flip-flop B menjadi clock dari flip-flop
A. Perubahan pada negatif edge di masing-masing clock flip-flop sebelumnya
menyebabkan flip-flop sesudahnya berganti kondisi (toggle), sehingga input-input J
dan K di masing-masing flip-flop diberi nilai ”1” (sifat toggle dari JK flip-flop).

A. Counter Asinkron Mod-N

Counter Mod-N adalah Counter yang tidak 2n. Misalkan Counter Mod-6,
menghitung : 0, 1, 2, 3, 4, 5. Sehingga Up Counter Mod-N akan menghitung 0 s/d N-
1, sedangkan Down Counter MOD-N akan menghitung dari bilangan tertinggi
sebanyak N kali ke bawah. Misalkan Down Counter MOD-9, akan menghitung : 15,
14, 13, 12, 11, 10, 9, 8, 7, 15, 14, 13,..

Gambar rangkaian Up Counter Asinkron Mod-6

Sebuah Up Counter Asinkron Mod-6, akan menghitung : 0,1,2,3,4,5,0,1,2,…


Maka nilai yang tidak pernah dikeluarkan adalah 6. Jika hitungan menginjak ke-6,
maka counter akan reset kembali ke 0. Untuk itu masing-masing Flip-flop perlu di-
reset ke nilai ”0” dengan memanfaatkan input-input Asinkron-nya ( dan
).

8
Nilai ”0” yang akan dimasukkan di PC didapatkan dengan me-NAND kan
input A dan B (ABC =110 untuk desimal 6). Jika input A dan B keduanya bernilai 1,
maka seluruh flip-flop akan di-reset.

Gambar rangkaian Up/Down Counter Asinkron 3 bit

Rangkaian Up/Down Counter merupakan gabungan dari Up Counter dan Down


Counter. Rangkaian ini dapat menghitung bergantian antara Up dan Down karena
adanya input eksternal sebagai control yang menentukan saat menghitung Up atau
Down. Pada rangkaian Up/Down Counter ASinkron, output dari flip-flop sebelumnya
menjadi input clock dari flip-flop berikutnya.

2.1.2. Counter Up / Down

Kedua jenis pencacah ini merupakan salah satu dari jenis pencacah yang
sifatnya menghitung/mencacah suatu bilangan. Counter Up merupakan suatu
rangkaian terpadu yang dirancang untuk digunakan dalam mencacah suatu bilangan
decimal secara maju, atau dari bilangan decimal terkecil ke nilai yang terbesar sesuai
dengan perintah masukan yang dikehendaki. Sedangkan Counter Down merupakan
kebalikan dari Counter Up, yaitu Sistim pencacah dari yang bilangan decimal terbesar
menuju yang terkecil.

A.Pencacah Turun (Down Counter)

Pencacah turun (down counter) dapat melakukan pencacahan dari 1111 sampai
0000 atau secara desimal dari 9 sampai dengan hitungan 0 Pencacah ini hampir sama
dengan up counter. Perbedaanya hanya dalam muatan dari flip flop pertama ke flip
flop kedua ke flip flop ke tiga. Up counter membawa dari Q ke masukan CLK dari flip
flop selanjutnya. Pencacah ke bawah membawa komplemen Q (bukan Q) ke masukan
CLK dari flip flop selanjutnya.

2.2. Sistem Kerja Rangkaian Counter Up / Down

Suatu rangkaian pencacah terpadu pasti memiliki suatu system kerja. System
kerja dari Counter up/Down sendiri adalah system yang mencacah atau menghitung
suatu bilangan decimal. Dimana segala sesuatu nya di perintahkan oleh masukan yang
9
diberikan. Selang waktu yang digunakan dalam mencacah setiap decimal yang
diperintahkan dalam masukan di atur oleh IC Timer 555 (IC Clock). Keluaran yang
diberikan dari rangkaian terpadu Counter Up/Down merupakan angka decimal yang
telah di konversi dari bilangan biner. Dimana bilangan biner ini merupakan perintah
keluaran yang diberikan oleh suatu IC flip-flop ayng digunakan dalam suatu
rangkaian.

Rangkaian Clock generator merupakan rangkaian pembangkit pulsa sebagai


sumber pembangkit pulsa yang berfungsi sebagai detak jantung dari counter 4-bit blok
berikutnya, tentunya IC counter harus tersambung sumber catu daya (power supply)
dc sebesar 5V untuk IC counter jenis TTL, dan 15V untuk IC counter jenis C-MOS.

Jika counter sudah mendapatkan input pulsa clock dari clock generator, dan
telah terhubung dengan power supply 5V dc, maka output IC counter akan
menghitung naik terus sampai batas tertinggi sesuai dengan fungsi dari IC counter
yang digunakan masing-masing. Tentu saja untuk dapat menghitung naik atau turun
sampai batas tertentu atau sampai batas yang sesuai fungsi dari masing-masing jenis
counter, ada persyaratan dan tabel fungsi reset dan aturan tabel fungsi kebenaran yang
harus dilakukan, karena setiap industri pembuat IC counter tersebut selalu
menyertakan buku manual berupa data sheet berupa tabel kebenaran, tabel fungsi
reset, dan tabel diagram pulsa, serta spesifikasi data sebagai petunjuk teknis untuk
kelengkapan perancangan rangkaian aplikasi dari setiap IC tersebut.

2.3. Contoh Rangkaian Counter Up/Down

Dalam makalah ini penulis akan membuat suatu rangkaian counter up/down
untuk menghitung suatu bilangan dari “0-999” dan dari “999-0”. Angka decimal dari
“0-999” merupakan salah satu contoh yang akan digunakan untuk rangkaian Counter
Up. Sedangkan angka decimal dari “999-0” merupakan salah satu contoh pencacah
turun counter Down.
Adapun komponen-komponen utama yang digunakan dalam simulasi rangkaian
counter Up/Down untuk mencacah bilangan “0-999” atau “999-0” yaitu, sebagai
berikut :

 IC Timer 555 (IC Clock) (1 Buah)


 IC 74LS192 (3 Buah)
 IC 74LS48 (3 Buah)
 Seven Segment (3 Buah)
 Baterai 12 Volt (1 Buah)
 Software Proteus (Simulasi rangkaian)

Spesifikasi Komponen yang digunakan :

 IC Timer 555 (IC CLOCK)

10
IC timer merupakan rangkaian pembangkit pulsa sebagai sumber pembangkit
pulsa yang berfungsi sebagai detak jantung dari counter 4-bit blok berikutnya,
tentunya IC counter harus tersambung sumber catu daya (power supply) dc sebesar
12V untuk IC counter.

 .Sevent Segment

.
Seven segment merupakan display yang menampilkan angka decimal 0-9 seven
segment ini digunakan dalam rangkaian counter, untuk menampilkan keluaran hasil
konversi bilngan biner ke bilangan decimal. Dalam rangkaian ini. Seven segment yang
digunakan adalah seven segment tipt common cathode.

11
Tipe seven segmen ini merupakan suatu tipe dimana kaki katodanya akan
terhubung pada semua kaki seven segmen menjadi satu pin yang terhubung, dan kaki
anoda akan menjadi input pada setiap pin yang terhubung di kaki katoda.

12
Prinsip Kerja dari seven segment yang digunakan, yaitu :

 input biner pada switch dikonversikan masuk ke dalam decoder, baru kemudian
decoder mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi decimal, yang nantinya
akan ditampilkan pada seven segment.
 Seven segment dapat menampilkan angka-angka desimal dan beberapa karakter
tertentu melalui kombinasi aktif sebuah decoder( mengubah/ mengkoversi
input bilangan biner menjadi decimal)

 IC 74LS192

IC ini merupakan IC yang mengkonversi bilangan biner 4-bit. Bilangan biner


ini akan di proses pada IC flip selanjutnya agar mempunyai nilai keluaran pada seven
segment common cathoda.

13
 IC 74LS48

IC ini digunakan dalam rangkaian Counter Up/Down sebagai penerjemah


bilangan biner dari IC sebelumnya. Hasil yang diterjemahkan ini akan diubah dalam
bentuk bilangan decimal yang di baca pada keluaran seven segment cathode.

2.4. Simulasi Rangkaian Counter Up/Down

Gambar simulasi rangkaian Counter UP (pencacah 0-999)


Menggunakan Software Proteus

14
Gambar simulasi rangkaian Counter Down (pencacah 999-0)
Menggunakan Software Proteus

Kedua simulasi rangkaian diatas sama-sama menggunakan IC yang sama dalam


pencacah Naik ataupun Turun. Namun yang membedakan-nya adalah letak dan cara
menghubungkan setiap kaki IC nya. Dimana untuk mendapatkan keluaran yang
diinginkan harus di sesuaikan dengan perintah masukan. Untuk Counter Up masukan-
nya haruslah kaki IC yang memiliki perintah pencacah naik. Yaitu menggunakan kaki
5 ( perintah UP ) pada IC 74LS192. Demikian hal-nya dengan Counter Down,
menggunakan kaki 4 ( perintah Down) pada IC 74LS192.Untuk mengatur kecepatan
dari keluaran bilangan decimal di atur oleh IC Timer 555 (Clock) yang digunakan.

Pada simulasi rangkaian counter up/down diatas, fungsi dari IC 74LS192


adalah sebagai penerima masukan dari IC Timer 555 (Clock) untuk mencacah
bilangan biner. Sedangkan kegunaan IC 74LS48 adalah sebagai penerjemah dari IC
74LS192. Dimana yang diterjemahkan dalam hal ini adalah bilangan biner. Bilangan
biner ini akan di konversi menjadi bilangan decimal.

Simulasi rangkaian counter up/down ini bias dilakukan sesuai dengan


kebutuhan. Dalam rangkaian diatas, penulis hanya membuat simulasi pencacah
sampai angka decimal ratusan. Untuk membuat pencacah yang lebih dari ratusan,
tentunya diperlukan IC yang lebih banyak dari simulasi yang telah dibuat. Dan itu
semua tergantung dengan apa yang hendak di simulasikan.

2.5. Aplikasi Counter Up/Down Dalam Kehidupan Sehari-sehari

 Waktu pengatur lalu lintas (Traffic Lamp/lampu merah)


 Jam digital
 stopwatch

15
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Hasil simulasi dengan bantuan software Proteus dari rangkaian elektronika


digital sangat membantu untuk mempermudah dalam menerangkan prinsip dan proses
kerja suatu rangkaian counter up/down.
Dalam simulasi rangkaian counter up dan counter down, memiliki perbedaan perintah
masukan, perintah ini tentunya juga akan membedakan keluaran yang di tampilkan
seven segment common cathoda. Counter up memiliki keluaran pencacah dari angak
desimal terkecil menuju angka desimal terbesar. Sedangkan Counter Down memiliki
keluaran yang sebaliknya.

16
3.2. Saran

Makalah ini berisikan tentang Counter Up/Down serta salah satu contoh
simulasi rangkaian-nya. Semoga dengan isi makalah, pembaca lebih memahami
bagaiamana yang dimaksud dengan counter up/down. Makalah ini tentunya jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis dengan segala kerendahan hati meminta masukan
dan kritikan yang dapat membangun dan bermanfaat untuk mengembangkan isi dari
makalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Http:// Rangkaian Penghitung Digital Dengan Menggunakan Ic Jenis Ttl Tipe


Sn74lsxx.Html
http://elektronika-dasar.web.id/synchronous-up-down-counter/
http://Rangkaian Counter Down-Up Otomatis 7 Segment Display Elektro.html
http:// Membuat Alat Counter Down Otomatis dengan 7 Segment I-TECH.html

18

You might also like