You are on page 1of 3

ALERGI MAKANAN

No. Dokumen

No. Revisi
PPK
Tanggal Terbit

Halaman

Kepala UPT Puskemas


Kotarih
UPT PUSKESMAS
KOTARIH

dr. Edi Syahputra


NIP. 19690516 201001 1 001
1. Pengertian Makanan dapat menimbulkan beraneka ragam gejala yang ditimbulkan
reaksi imun terhadap alergen asal makanan. Reaksi tersebut dapat
disebabkan oleh reaksi alergi atau non alergi. Reaksi alergi makanan
terjadi bila alergen makanan menembus sawar gastro intestinal yang
memacu reaksi IgE. Gejala dapat timbul dalam beberapa menit sampai
beberapa jam, dapat terbatas pada satu atau beberapa organ, kulit,
saluran napas dan cerna, lokal dan sistemik

2. Tujuan Dapat medeteksi secara dini dan segera mendapat penanganan dan
menurunkan angka kesakitan

3. Kebijakan

4. Refrensi Keputusan Menteri KesehatanRepublik Indonesia


NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015 .Tentang panduan praktik klinis
bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama

5. Alat dan Bahan -

6. Langkah- No. ICPC-2 : A92 Allergy/ allergic reaction NOS


langkah No. ICD-10 : L27.2 Dermatitis due to ingested food

Keluhan
1. Pada kulit: eksim dan urtikaria.
2. Pada saluran pernapasan: rinitis dan asma.
3. Keluhan pada saluran pencernaan: gejala gastrointestinal non
spesifik dan berkisar dari edema, pruritus bibir, mukosa pipi, mukosa
faring, muntah, kram, distensi,dan diare.
4. Diare kronis dan malabsorbsi terjadi akibat reaksi hipersensitivitas
lambat non Ig-E-mediated seperti pada enteropati protein makanan dan
penyakit seliak
5. Hipersensitivitas susu sapi pada bayi menyebabkan occult bleeding
atau frank colitis.
Faktor Risiko
Terdapat riwayat alergi di keluarga

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada kulit dan mukosa serta paru.
Pemeriksaan Penunjang: -

Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis dan pemeriksaan fisik
Diagnosis Banding
Intoksikasi makanan
Komplikasi
Reaksi alergi berat

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
Medika mentosa
Riwayat reaksi alergi berat atau anafilaksis:
1. Hindari makanan penyebab
2. Jangan lakukan uji kulit atau uji provokasi makanan

Rencana Tindak Lanjut


1. Edukasi pasien untuk kepatuhan diet pasien
2. Menghindari makanan yang bersifat alergen secara sengaja mapun
tidak sengaja (perlu konsultasi dengan ahli gizi)
3. Perhatikan label makanan
4. Menyusui bayi sampai usia 6 bulan menimbulkan efek protektif
terhadap alergi makanan

Kriteria Rujukan
Pasien dirujuk apabila pemeriksaan uji kulit, uji provokasi dan eliminasi
makanan terjadi reaksi anafilaksis.

Prognosis
Umumnya prognosis adalah dubia ad bonam bila medikamentosa
disertai dengan perubahan gaya hidup.

7. Bagan Alir -

8. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait Ruang pelayanan umum, Ruang tindakan, MTBS
10. Dokumen Rekam Medis
Terkait Buku Register kunjungan

11. Rekaman
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

You might also like