Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Made Ayu Vikananda Narensi Sutela (1707532127)
Luh Putu Arwati Cahyaningrum (1707532142)
Anak Agung Istri Sintya Pradnyawati (1707532145)
AKUNTANSI-NON REGULER
Manajemen logistik
Logistik Desa
Kekayaan desa adalah barang milik desa yang berasal dari kekayaan asli
desa, dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja desa atau
perolehan hak lainnya yang sah. Demikian pula di peraturan Menteri dalam
Negeri tentang pedoman Administrasi Desa, tidak ada bagian khusus yang
mengatur tentang manajemen logistik desa. Pengelolaan kekayaan desa
dimasukan kategori administrasi umum, yang dicatat dalam dua bentuk buku,
yakni buku inventaris desa dan buku tanah milik desa/tanah kas desa.Dalam Pasal
2 Permendagri No 1 tahun 2016 tentang Aset Desa ini dijelaskan tentang jenis dan
kekayaan aset Desa. Pasal 2 ayat 1 Menyebutkan Jenis Aset Desa adalah:
2. Kekayaan milik desa yang dibeli atau diperoleh atas beban APBDesa;
3. Kekayaan desa yang diperoleh dari hibah dan sumbangan atau yang sejenis;
Pasal 2 ayat 2 menyebutkan tentang kekayaan asli desa yaitu, terdiri atas:
2. pasar desa;
3. pasar hewan;
4. perahu;
5. bangunan desa;
8. milik desa;
1. Asas fungsional
Asas fungsional dalam manajemen logistik desa adalah bahwa kekayaan yang
dimiliki oleh desa harus digunakan sesuai status, fungsi serta kegunaanya.
2. Asas kepastian hukum
Asas kepastian hukum pada permendagri tersebut adalah agar semua
kekayaan desa baik cara-cara memilikinya maupun bukti kepemilikannya
sudah memenuhi kaidah-kaidah hukum, sehingga tidak menimbulkan masalah
di kemudian hari.
3. Asas keterbukaan
Maksud dari asas ini ialah bahwa dalam proses memiliki, menyimpan dan
menggunakan kekayaan desa, bersifat terbuka, sehingga para pemangku
kepentingan memperoleh informasi yang cukup dan mereka menjadi tahu.
4. Asas efisiensi
Maksud dari asas ini adalah bahwa dalam memperoleh menggunakan dan
menghapus kekayaan desa harus bersifat efisisen, sehingga dapat dikurangi
terjadinya pemborosan kekayaan desa, yang pada gilirannya akan membuat
nilai kekayaan tersebut dari waktu ke waktu menjadi semakin menurun.
5. Asas akuntabilitas dan kepastian nilai
Maksud dari asas ini yaitu bahwa dalam proses memiliki, menggunakan,
menyimpan, dan menghapus kekayaan desa harus memperhatikan
pertanggung gugatannya kepada para pemangku kepentingan sebab prinsip
dasar mekanisme pengelolaan kekayaan desa mengikuti mekanisme
pengelolaan kekayaan negara.
Prinsip dasar lainnya dalam pengelolaan kekayaan desa adalah bahwa biaya
yang diperlukan untuk mengadakan, memelihara, menggunakan serta menghapus
kekayaan desa dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja desa.
Selanjutnya diatur pula ketentuan bahwa:” kekayaan desa dikelola oleh
pemerintah desa dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat desa.”
Terdapat 5 hal dalam manajemen kekayaan desa yakni;
1. Proses perencanaan dan perolehan kekayaan desa
Perencanaan kebutuhan adalah kegiatan merumuskan rincian kebutuhan
kekayaan desa untuk menghubungkan pengadaan barang yang telah ada
dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar melakukan tindakan yang
akan datang. Perencanaan kebutuhan kekayaan desa disusun dalam rencana
kerja dan anggaran pendapatan dan belanja desa stelah memperhatikan
ketersediaan barang milik desa yang ada.
2. Pemanfaatan kekayaan desa
Pemanfaatan kekayaan desa melalui cara sewa menyewa dilakukan dengan
dasar:
a. Menguntungkan desa
b. Jangka waktu paling lama 3 tahun sesuai dengan jenis kekayaan desa
dan dapat diperpanjang
c. Penetapan tarif sewa ditetapkan dengan keputusan kepala desa setelah
mendapat persetujuan BPD.