Professional Documents
Culture Documents
• KELOMPOK 6
1. BUDI WIBOWO
2. ANDIKA SYAIFUL RIZAL
3. FALLAH AKBAR
4. FAUZI RAHMAN
AGENDA
Latar Belakang
Pokok Permasalahan
Kajian Literatur
Analisa
Analisa Regulasi Fintech dalam
Membangun Perekonomian
di Indonesia
Kesimpulan
Latar Belakang
Sebuah inovasi Yang berhasil mentransformasi suatu sistem atau pasar yang eksisting, dengan memperkenalkan
kepraktisan, kemudahan akses, kenyamanan, dan biaya yang ekonomis, dikenal sebagai Inovasi Disruptif
(Disruptive Innovation).
Istilah ini dilontarkan pertama kalinya oleh Clayton M. Christensen dan Joseph Bower di tahun 1995
lalu. "Disruptive Technologies: Catching the Wave", Harvard Business Review (1995).
Munculnya Inovasi Disruptif jika tidak diantisipasi dengan baik oleh dunia usaha dapat menyebabkan kejatuhan
seperti yang dialami KODAK dan NOKIA.
Keseluruhan perubahan ini mendorong munculnya fenomena baru yang disebut Financial Technology (Fintech)
Ini menggambarkan bahwa di masa depan industri perbankan akan bergerak kearah
virtual banking tanpa kehadiran bank secara fisik..
FinTech yang terus berkembang akan mendukung pencapaian tiga sasaran Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia
2015-2019
Kontributif Stabil
. Inklusif
Mengotimalkan Peran SJK Menjaga stabilitas sistem keuangan Membuka akses keuangan
dalam mendukung sebagai landasan bagi sehingga dapat
percepatan pertumbuhan pembangunan yang berkelanjutan meningkatkan
ekonomi nasional. kesejahteraan kalangan
masyarakat.
Peran Fintech di indonesia
Dengan crowdfunding, bisa memperoleh dana dari seluruh dunia dengan mudah,
bahkan dari orang yang belum pernah ditemui sekalipun.
Meskipun umumnya dikenakan biaya dalam mobile payments ini, tetapi terdapat
kelebihan di dalamnya, yakni pihak penjual tidak dikenakan syarat.Berbeda dengan
keuangan tradisional, dimana saat seorang penjual mengajukan mesin Electronic
Data Capture (EDC), dibutuhkan beberapa syarat sebagai kualifikasinya.
Fintech juga memungkinkan transfer uang secara global atau internasional. Jasa
pembayaran seperti PayPal otomatis mengubah kurs mata uang, sehingga Anda
yang berada di Amerika bisa membeli barang dari Indonesia dengan mudahnya.
Peran Fintech di indonesia
Berdasarkan Surat Edaran BI Nomor 16/11/DKSP tanggal 22 Juli 2014 tentang Penyelenggaraan Uang Elektronik, penerbit uang elektronik
wajib mendapatkan izin dari bank sentral jika floating fund atau dana mengendap mencapai Rp1miliar. Masih Banyak Penerbit uang elektr
onik belum mendapatkan izin dari Bank Indonesia Selaku Regulator
Regulasi mengenai teknologi keuangan alias financial technology (fintech) sendiri sedang di kaji oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK
memastikan akan mengawasi bisnis yang dijalani oleh Financial Technology (fintech) dengan sejumlah aturan yang ketat dimana dikeluar
kan pada akhir tahun 2016. Satu hal yang nantinya akan dibuat aturan yang jelas adalah terkait penentuan batas modal minimal industri fin
tech. Salah satu alasan dibuatnya aturan tersebut adalah untuk perlindungan konsumen
Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI) / Fintech Peer-to-Peer (P2P) Lending resmi diatur oleh Otorit
as Jasa Keuangan (OJK) / tertuang dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 77/POJK.01/2016
Penerbitan Ketentuan
• Regulatory Sandbox
• Penerbitan POJK No. 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam
Meminjam Langsung Berbasis Teknologi Informasi (LMPUBTI) atau
Peer-to-Peer Lending
• OJK akan menyusun ketentuan lainnya (antara lain tentang crowdfunding,
Digital Banking)
1. Industri Fintech terus berubah-ubah dengan cepat, dan tentunya sebagai pebisnis perlu terus
mengikuti perkembangannya
2. Perlu Up to date lagi regulasi dengan semakin banyak inovasi baru relevansi regulasi kerap kalah
dibandingkan dengan berkembangnya industri-industri di Indonesia.
3. Perlunya kolaborasi untuk bersama-sama mengembangkan FinTech di Indonesia demi kemaslahatan
bersama
ANALISA REGULASI FINTECH
DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN
INDONESIA